Bandar Udara Internasional Radin Inten II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AF1011 (bicara | kontrib)
k Pembaruan sedikit, perbaikan bagian.
 
(40 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
 
{{Infobox airport
| name = Bandar Udara Internasional Radin IntanInten II
| nativename = <{{small>|{{lang|en|Radin IntanInten II International Airport}}</small>}}
| image = Wordmark of Radin Inten II International Airport.png
| image-width = 250
| image2 = Radin Inten 2 Airport.jpg
| image2-width = 250
| IATA = TKG
| ICAO = WILL, <s>WICT</s>
| WMO = 96295
| type = Publik
| owner-oper = [[InJourney]]
| owner = [[Aviasi Pariwisata Indonesia|PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)]]
| city-served = [[Bandar Lampung]]
| operator = [[Angkasa Pura II|PT Angkasa Pura II]]
| location = [[Kabupaten Lampung Selatan]], [[Lampung]], [[Indonesia]]
| city-served = [[Lampung|Balameka Pringtata]]
| opened = {{start date and age|1942|df=yes}}
| location = [[Kabupaten Lampung Selatan]], [[Lampung]], [[Indonesia]]
| elevation-m = 86
| timezone = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
| elevation-f = 282
| utc = [[UTC+07:00]]
| timezone = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
| elevation-m = 86
| utc = [[UTC+07:00]]
| elevation-f = 282
| coordinates = {{coord|05|14|33|S|105|10|44|E|display=inline,title}}
| website = {{URL|http://www.radininten2-airport.co.id/}}
| image_map = LocationSumatra.svg
| image_map_caption = [[SumatraSumatera]] daerah di Indonesia
| pushpin_map = Indonesia Sumatra#Indonesia
| pushpin_label = '''TKG'''/WILL
| pushpin_map_caption = Lokasi bandara di Lampung / Indonesia
| r1-number = 14/32
| r1-length-m = 30003,000
| r1-length-f = 9,842
| r1-surface = [[Aspal beton|Aspal]]
| stat-year = 2015
| stat1-header = Penumpang
| stat1-data = 1,419,342
| stat2-header = Pergerakan pesawat
| stat2-data = 13,259
| stat4-header = Kargo
| stat4-data = 4,437,830
| footnotes = Sumber: [[Daftar bandar udara tersibuk di Indonesia]]
}}
 
<!-- Image with unknown copyright status removed: [[File:Sumatra Air Network.png|right|400px|thumb|Sumatra Air Network]] -->
'''Bandar Udara Internasional Radin IntanInten II''' ({{lang-en|Radin Intan II International Airport}}), {{Airportairport codes|TKG|WILL, <s>WICT</s>}}, sebelumnya '''WICTBandar Udara Branti''', adalah [[Bandar udara internasional|Bandar Udara Internasionalbandara]] yang melayani [[Kota Bandar Lampung]] di Provinsi [[Lampung|Provinsi Lampung]], [[Indonesia]]. Nama bandar udarabandara ini diambil dari nama tokoh yaitu [[Radin Intan II]] yang merupakan bagian dari Kesultanan (Kerajaan) Lampung terakhir yang juga salah seorang [[Pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] asal [[Lampung]]. Bandar udara internasional ini berlokasi di [[Jalan]] [[Alamsyah Ratu Perwiranegara]] di [[Branti Raya, Natar, Lampung Selatan|Desa Branti Raya]], [[Natar, Lampung Selatan|Kecamatan Natar]], [[Kabupaten Lampung Selatan]] berada di barat laut [[Kota Bandar Lampung]]. Dan pada tahun [[2021]] bandara ini sudah memiliki 12 parking stand
[[Berkas:Radin Inten II.JPG|jmpl|Terminal Lama]]
'''Bandar Udara Internasional Radin Intan II''' ({{lang-en|Radin Intan II International Airport}}), {{Airport codes|TKG|WILL}}, sebelumnya '''WICT''', adalah [[Bandar udara internasional|Bandar Udara Internasional]] yang melayani [[Kota Bandar Lampung]] di [[Lampung|Provinsi Lampung]], [[Indonesia]]. Nama bandar udara ini diambil dari nama tokoh yaitu [[Radin Intan II]] yang merupakan bagian dari Kesultanan (Kerajaan) Lampung terakhir yang juga salah seorang [[Pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] asal [[Lampung]]. Bandar udara internasional ini berlokasi di [[Jalan]] [[Alamsyah Ratu Perwiranegara]] di [[Branti Raya, Natar, Lampung Selatan|Desa Branti Raya]], [[Natar, Lampung Selatan|Kecamatan Natar]], [[Kabupaten Lampung Selatan]] berada di barat laut [[Kota Bandar Lampung]]. Dan pada tahun [[2021]] bandara ini sudah memiliki 12 parking stand
 
Bandara internasional ini mengadopsi gaya futuristik dan memiliki gedung parkir berlantai empat di bawah pengelolaan [[PT Angkasa Pura II]]. Pembangunan gedung parkir berkapasitas 800 hingga 1000 kendaraan ini bertujuan untuk mengantisipasi peningakatan arus wisatawan menuju destinasi utama [[Lampung]]. Di antaranya arena berselancar [[Pantai Tanjung Setia]], [[Taman Nasional Way Kambas]] (ASEAN Heritage Park Way Kambas), habitat alam lumba-lumba [[Teluk Kiluan]], dan pesona bawah laut di [[Pulau Pahawang]].
 
Bandar Udara Internasional Radin IntanInten II di Provinsi Lampung merupakan bandar udara umum yang sudah di serah terimakan kepada [[PT Angkasa Pura II]] pada [[14 Oktober]] [[2019]].
 
== Sejarah Bandar Udara ==
[[Berkas:Radin Inten II.JPG|jmpl|ki|220px|Terminal Lama]]
Bandar Udara Internasional Radin Intan II [[Lampung]] sebelumnya bernama Pelabuhan Udara Branti adalah peninggalan [[Pemerintahan Jepang]] yang dibangun pada tahun 1943.<br>
 
Pada tahun [[1946]] diserahkan kepada Pemerintahan Republik Indonesia '''Cq. Detasemen Angkatan Udara / AURI'''. Dari tahun [[1946]]-[[1955]] Pelabuhan Udara Branti dikelola oleh '''Detasemen Angkatan Udara / AURI''' dan pada saat itu belum ada penerbangan komersial/ reguler.<br>
Bandar Udara Internasional Radin IntanInten II [[Lampung]] sebelumnya bernama Pelabuhan Udara Branti adalah peninggalan [[Pemerintahan Jepang]] yang dibangun pada tahun 1943.<br>
Pada tahun [[1946]] diserahkan kepada Pemerintahan Republik Indonesia '''Cq. Detasemen Angkatan Udara / AURI'''. Dari tahun [[1946]]-[[1955]] Pelabuhan Udara Branti dikelola oleh '''Detasemen Angkatan Udara / AURI''' dan pada saat itu belum ada penerbangan komersial/ reguler.<br>
 
Pada tahun [[1955]], pengelolaan Pelabuhan Udara Branti dikelola oleh [[Direktorat Jenderal Perhubungan Udara|Djawatan Penerbangan Sipil (DPS)]] karena pada tahun tersebut Detasemen Angkatan Udara / AURI memiliki pangkalan udara di [[Menggala]] [[Kabupaten Lampung Utara]].
Pada tahun [[1956]] [[Garuda Indonesia|Garuda Indonesian Airways]] merintis membuka jalur penerbangan yang pertama kali dengan rute [[Bandar Udara Internasional Kemayoran|Jakarta]] – [[Kota Bandar Lampung|Tanjung Karang]] PP, dengan menggunakan pesawat jenis Barron dan pada tahun itu juga penerbangan komersial dimulai dengan frekuensi penerbangan 3 kali/minggu (jenis pesawat Barron diganti Dakota) dengan panjang landasan pacu ± 900 meter.
Baris 60 ⟶ 64:
 
Terminal baru yang selesai dibangun tahun [[1995]] diresmikan dalam pengoperasian oleh Menteri Perhubungan pada tanggal [[22 Mei]] 1995.
Bandara Branti diubah menjadi Bandar Udara Radin IntanInten II berdasarkan '''SK. Menteri Perhubungan No. KM. 10 Tahun 1997''', tanggal [[10 April]] 1997 diresmikan oleh Menteri Perhubungan pada tanggal [[21 April]] 1997.
Terhitung mulai tanggal [[29 April]] 2004 [[Merpati Nusantara Airlines|PT MNA]] yang tadinya mengoperasikan pesawat jenis [[Fokker F28]] diganti dengan pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737-200 (MZ – 202 / Flight II).
 
Baris 68 ⟶ 72:
Pada Tahun Anggaran 2007 landasan pacu diperpanjang dari 2&nbsp;km×30 m menjadi 2,25&nbsp;km×30 m.
Pada Tahun 2008 Maskapai penerbangan [[Adam Air]] ([[1 Maret]] 2008) dan [[Riau Airlines]] ([[2 Juni]] 2008) tidak melayani lagi jalur penerbangan ke Bandar Udara Radin Inten II.
Maskapai penerbangan [[Batavia Air]] mulai membuka jalur penerbangan ke Bandar Udara Radin IntanInten II pada tanggal [[8 Agustus]] 2008.
 
Pada awal tahun 2009 Garuda Indonesia kembali membuka jalur penerbangan ke bandara ini dengan pesawat Boeing 737-500.
Selanjutnya landasan pacu kembali diperpanjang dan diperlebar dari 2,25&nbsp;km×30 m menjadi 2,5&nbsp;km×45 m sehingga pada tahun yang sama bandara ini bisa dimasuki pesawat Boeing 737-300 dan Boeing 737-400 secara penuh.
 
Selanjutnya pada 2010-2011 dimulai perluasan apron agar bandara ini dapat dimasuki pesawat Boeing 737-800 dan Boeing 737-900ER secara penuh. Apron Bandara Radin IntanInten II yang pada saat itu hanya bisa menampung 3 pesawat Boeing 737 klasik, diperluas kapasitasnya untuk menampung 5 pesawat secara bersamaan.Pada saat bersamaan dimulai juga konstruksi taxiway B untuk mempercepat arus keluar-masuk pesawat dari apron nomor 4 dan 5.Pada tahun yang sama pula, [[Lion Air]] pun membuka rute penerbangan ke Lampung.
 
Sejak tahun 2013 dimulailah renovasi tahap pertama dari Bandar Udara Radin IntanInten II.Renovasi ini dianggap kurang sempurna karena hanya mengubah sedikit saja dari bentuk asli bandara ini. Pada tahun 2014 kembali diadakan perluasan apron sehingga Bandara Radin IntanInten II dapat menampung 6 pesawat secara bersamaan.
 
Lalu pada 2015 dilanjutkan lagi dengan konstruksi taxiway C dan perluasan apron,sehingga apron dapat menampung 7 pesawat secara bersamaan.
Disaat Menteri Perhubungan [[Ignasius Jonan]] melakukan kunjungan kerja ke Lampung, Jonan mengatakan bahwa Bandara Radin IntanInten II harus dibenahi dan dibongkar total. Pada akhir 2015, maskapai [[Wings Air]] kembali membuka rute penerbangan ke Lampung.
 
Pada tahun 2016, akhirnya dilakukan renovasi besar-besaran di bandara ini (Selengkapnya lihat: [[Bandar Udara Internasional Radin Inten II#Perluasan Bandara|Perluasan Bandara]]). Salah satu bagian dari perluasan pada tahun 2016 ini adalah kembali diadakannya perluasan apron dan konstruksi taxiway D, sehingga kapasitas apron meningkat dari 7 pesawat menjadi 8 pesawat, bahkan bisa menampung 10 pesawat dalam kondisi darurat. Selain itu landasan pacu kembali diperpanjan dari 2,5&nbsp;km×45 m menjadi 3&nbsp;km×45 m agar dapat dimasuki pesawat berbadan lebar.
Baris 90 ⟶ 94:
Pada tanggal 8 Maret 2019, Bandara ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia [[Joko Widodo]] menjadi bandara internasional, dengan menandatangani prasasti berbarengan dengan peresmian [[Bandar Udara Silampari]] di [[Lubuk Linggau]].
 
Pada 14 Oktober 2019 Pengelolaan Bandara Radin IntanInten II oleh AP II diresmikan. Dalam perjanjian kerjasama. Tepatnya antara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (Persero). Perjanjian itu tentang Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara pada Bandara Kelas I Radin IntanInten II Lampung.
 
== Maskapai penerbangan ==
{{airport-dest-list
|[[Batik Air]] |[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]]<ref>{{cite news|url=https://www.aeroroutes.com/eng/240812-idiuiwaug24 |title=LION AIR GROUP CARRIERS AUG 2024 INDONESIA NETWORK ADDITIONS|last=|first=|work=AeroRoutes|publisher=|location=|access-date=12 August 2024}}</ref>
|[[Super Air JetCitilink]] |[[Bandar Udara Internasional Soekarno HattaSoekarno–Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]]}}
|[[Garuda Indonesia]] |[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]]
|[[Indonesia AirAsia]] | [[Bandara Ngurah Rai|Denpasar]], [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]]
|[[Lion Air]] |[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]]
|[[Super Air Jet]] |[[Bandar Udara Internasional Hang Nadim|Batam]],<ref>{{cite news|url=https://www.rri.co.id/daerah/704980/super-air-jet-buka-rute-batam-lampung |title=Super Air Jet Buka Rute Baru Batam dan Lampung mulai 14 Juni 2024 |last=|first=|work=rri.co.id|publisher=|location=|access-date=2024-05-21}}</ref> [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]], [[Bandar Udara Internasional Kualanamu|Medan]]<ref>{{cite news|url=https://kupastuntas.co/2024/08/22/bandara-radin-inten-ii-tambah-rute-penerbangan-langsung-lampung-medan|title=Super Air Jet to launch Medan-Bandar Lampung service from 8 September 2024|last=|first=|work=kupastuntas|publisher=|location=|access-date=2024-08-22}}</ref>
|[[Super Air Jet]] |[[Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]]}}
}}
 
== Statistik ==
Baris 161 ⟶ 168:
 
== Haji & Umrah ==
Bandara Internasional Radin IntanInten II [[Lampung]] juga telah 6 tahun berturut-turut melayani embarkasi haji antara sejak 2010 hingga sekarang dengan kuota jumlah jamaah yang diberangkatkan sebanyak 6.282 orang per tahun, sedangkan untuk calon jamaah haji Lampung yang masuk dalam daftar tunggu saat ini lebih dari 80 ribu orang. Sehingga diperlukan waktu 16 tahun lagi untuk memberangkatkan haji yang saat ini masuk di dalam daftar tunggu (waiting list). Dapat di jelaskan juga bahwa Lampung memiliki potensi umrah yang sangat cukup besar dengan jumlah jamaah yang diberangkatkan setiap tahunnya sekitar sepuluh ribu orang.
 
== Perluasan Bandara ==
Pemerintah Provinsi Lampung dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak Juni 2012 telah menandatangani MoU tentang pengembangan dan pembangunan Bandar Udara Internasional Radin IntanInten II Lampung.
 
MoU bernomor '''G/454/III.06/HK/2012''' dan '''HK.201/1/14/DRJU-2012''' itu dijadikan dasar kedua belah pihak untuk mengembangkan bandara terbesar di [[Provinsi Lampung]] tersebut menjadi bandara bertaraf internasional. Targetnya, rencana pengembangan ini rampung pada Tahun 2017.<ref>[http://www.radarlampung.co.id/read/bandarlampung/89714-rencana-pengembangan-bandara-radin-inten-ii-lamsel Rencana Pengembangan Bandara Radin Intan II]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
MoU bernomor '''G/454/III.06/HK/2012''' dan '''HK.201/1/14/DRJU-2012''' itu dijadikan dasar kedua belah pihak untuk mengembangkan bandara terbesar di [[Provinsi Lampung]] tersebut menjadi bandara bertaraf internasional. Targetnya, rencana pengembangan ini rampung pada Tahun 2017.<ref>[http://www.radarlampung.co.id/read/bandarlampung/89714-rencana-pengembangan-bandara-radin-inten-ii-lamsel Rencana Pengembangan Bandara Radin Intan II]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
{| class="wikitable"
|+Tahapan Proyek Bandara Internasional Radin IntanInten II
|-
!Tahap!!Tahun!!Deskripsi!!Status
Baris 193 ⟶ 201:
|-
|2020|| Pembangunan Stasiun Bandara || Proses
 
|}
 
Tahun 2016, terminal bandara ditingkatkan menjadi tiga lantai yang diproyeksikan dapat memuat lebih dari 3 juta penumpang per tahunnya dengan gedung parkir empat lantai hingga bisa memuat 1000 kendaraan. Selain itu, sesuai rencana Kementerian Perhubungan, landasan pacu diperpanjang menjadi 3.200 meter dari sebelumnya 2.500 meter.<ref>[http://www.lampost.co/berita/wajah-lampung-di-bandara Wajah Lampung di Bandara]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Bandara Internasional Radin IntanInten II mampu melayani 3.350 penumpang setiap hari. Ketika beroperasi penuh pada 2017, jumlah penumpang yang mampu dilayani mencapai 8.000 per hari atau tiga juta penumpang per tahun. Adapun apron mampu menampung 10 pesawat dengan 50 pergerakan pesawat per hari.
 
Jumlah pergerakan itu hanya berbeda tipis dengan [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II]] [[Palembang]] yang mencapai 60 pergerakan per hari.<ref>{{Cite web |url=http://www.https/ |title=Wisman meroket Bandara Radin Inten II siap go International |access-date=2021-02-03 |archive-date=2013-08-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130819141428/http://https/ |dead-url=yes }}</ref>
 
Karena itu, dibutuhkan lahan seluas 78 hektare dan pembebasannya dilakukan dalam dua tahap. Penambahan landasan pacu tersebut merupakan prasyarat mutlak, agar dapat didarati pesawat jenis [[Airbus]] yang banyak digunakan sebagai armada haji.
 
Penambahan landasan pacu tersebut merupakan prasyarat mutlak, agar dapat didarati pesawat jenis [[Airbus]] yang banyak digunakan sebagai armada haji.<ref>[http://www.m.tempo.co/read/news/2015/10/14/090709474/2017-bandara-radin-inten-ii-jadi-bandara-internasional Bandara Radin Intan II jadi Bandara Internasional]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Transportasi Darat ==
Baris 213 ⟶ 218:
* [[Trans Lampung]]
* [[Trans Bandar Lampung]]
 
==== Trayek Bus ====
Bandara ini terhubung melalui angkutan bus dengan [[kota Bandar Lampung]], [[Metro]], [[Kotabumi]], dan [[Kalianda]].<ref>[http://www.analisadaily.com/mobile/pages/news/64606/dishub-sumut-tunjuk-pt-almasar-pelaksana-angkutan-bandara-kualanamu Dishub Sumatra Utara tunjuk PT Almasar pelaksana angkutan bandara Kualanamu]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
{| style="text-align:left; font-size:95%; border:1px solid black"
Baris 236 ⟶ 242:
 
=== Kereta Api ===
Untuk mendukung pembangunan Bandara Internasional Radin IntanInten II sebagai bandara internasional tahun 2019, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga akan membangun jalur kereta api (KA) [[Stasiun Tanjungkarang|Tanjungkarang]] – Bandara Internasional Radin IntanInten II Branti [[Lampung Selatan]] guna mengurai kemacetan dan menata moda transportasi lebih baik.<ref>[http://lampost.co/berita/rencana-pembangunan-kereta-bandara-ditargetkan-selesai-tahun-ini Rencana pembangun kereta bandara ditargetkan selesai tahun ini]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara intensif akan mengoptimalkan moda transportasi kereta api menjadi pilihan angkutan massal di Bandar Lampung. Mulai dari pembangunan kereta bandara hingga kereta komuter di dalam kota dan antar kota.
 
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan akan membangun stasiun KA Bandara dan Skybridge yang mempermudah akses kereta menuju Bandara Radin Intan II.
 
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara intensif akan mengoptimalkan moda transportasi kereta api menjadi pilihan angkutan massal di Bandar Lampung. Mulai dari pembangunan kereta bandara hingga kereta komuter di dalam kota dan antar kota. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan akan membangun stasiun KA Bandara dan Skybridge yang mempermudah akses kereta menuju Bandara Radin Inten II. Pembangunan tersebut ditargetkan akan selesai akhir 2020. Secara biaya, proses pengerjaannya membutuhkan Anggara sekitar Rp 50-100 miliar.
 
Dalam pembangunan tersebut akan berkolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan PT Kereta Api Indonesia. Saat ini jalur rel kereta dan jaringannya sudah ada, jadi tinggal melakukan penyelesaian tanah serta pengadaan-pengadaan lainnya seperti, gerbong keretanya.
Baris 248 ⟶ 251:
 
== Data Bandara ==
terminal penumpang Bandara Radin IntanInten II saat ini memiliki luas 9 ribu meter persergi. Bandara tersebut juga dilengkapi landasan pacu berdimensi 3.000 x 45 m, dengan luas apron mencapai 59.950 meter persegi untuk mengakomodir 8 parking stand pesawat dan gedung parkir yang mampu menampung 1000 kendaraan.
 
Saat ini kapasitas terminal Bandara Raden Inten II mencapai 3,7 juta penumpang per tahun dengan pergerakan penumpang sudah di atas 2 juta penumpang per tahun.<ref>[https://indopos.co.id/read/2019/03/11/168067/kelola-bandara-radin-inten-ii Angkasa Pura II kelola Bandara Radin Inten II] di akses 12 maret 2019</ref>
Baris 257 ⟶ 260:
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
Baris 264 ⟶ 267:
* {{GCM|TKG|TKG / WICT|source=[[DAFIF]]}}
* {{ASN|TKG|TKG / WICT}}
{{Commonscat|Radin IntanInten II International Airport}}
{{Bandar Udara di Indonesia}}
{{Bandar udara di pulau Sumatera|state=autocollapse}}
{{garbarata}}
 
[[Kategori:Bandar udara di Indonesia|Radin Inten II]]
[[Kategori:Bandar udara di Sumatra|Radin Inten II]]
[[Kategori:Bandar udara internasional di Indonesia|Radin Inten II]]
[[Kategori:Bandar udara yang dikelola Angkasa Pura II|Radin Inten II]]
[[Kategori:Bandar udara di Lampung|Radin Inten II]]
[[Kategori:Bandar udara di Sumatra|Radin Inten II]]
[[Kategori:Natar, Lampung Selatan]]
[[Kategori:Kabupaten Lampung Selatan]]
[[Kategori:Lampung]]
[[Kategori:Sumatra]]
[[Kategori:Indonesia]]