Praswad Nugraha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fannynaa (bicara | kontrib)
k Fannynaa memindahkan halaman Mochamad Praswad Nugraha ke Praswad Nugraha
 
(97 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder|name={{PAGENAME}}|honorific-suffix=S.H., LL.M.|office=Ketua IM57+ Institute|birth_date={{birth date and age|1982|9|8}}|birth_place=[[Tanjung Karang]], [[Bandar Lampung]]|image=[[File:Abung Praswad.jpg|200px]]|alma_mater=[[Universitas Padjajaran]] (2002), [[Queensland University of Technology]] (2011)|occupation=|nationality=Indonesia|known_for=Penyidik KPK, Aktivis, dan Pejuang Anti Korupsi|office2=Penyidik Senior pada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|termstart1=2021|termend1=2024|termstart2=2018|term_end2=2021|suboffice2=Penyidik KPK|office3=Penyidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|termstart3=2014|termend3=2018|office4=Penyelidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|termstart4=2007|termend4=2014}}'''Mochamad Praswad Nugraha, S.H., LL.M'''. atau dikenal sebagai Bung Praswad adalah seorang Aktivis, Pejuang Anti [[Korupsi]], Akademisi di Bidang Hukum Pidana, dan Pakar [[Investigasi kriminal|Investigasi]] yang lahir di [[Kota Bandar Lampung|Tanjung Karang]], [[Bandar Lampung]] pada 8 September 1982. DiaPraswad adalah Ketua [[IM57+ Institute]]<ref>{{Cite webnews|title=IM57+ Institute Kini Punya Kantor, Mantan Penyidik KPK Jadi Ketua|url=https://kumparan.com/kumparannews/im57-institute-kini-punya-kantor-mantan-penyidik-kpk-jadi-ketua-1wyX1hSvRUC|websitework=kumparan[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2022-08-02|last=D|first=M Lutfan}}</ref> periode 2021-2024. IM57+Sebelumnya, InstitutePraswad adalahmenjabat organisasisebagai gerakanPenyidik antiSenior korupsi yang dideklarasikan di depan Gedungpada [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]] pada 30 September 2021 beranggotakan ke 57 mantan pegawai [[|Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia| (KPK RI)]].<ref>{{Cite yangnews|date=2022-08-03|title=Eks disingkirkanPenyidik menggunakanKPK mekanismeDorong TesKasus WawasanMegakorupsi KebangsaanSurya (TWK)Darmadi yangDisidang dinyatakan melanggar"In Absentia"|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/08/03/11315321/eks-penyidik-kpk-dorong-kasus-megakorupsi-surya-darmadi-disidang-in-absentia|work=[[Hak asasi manusiaKompas.com]]|Haklanguage=id|access-date=2022-08-06|editor-last=Prabowo|editor-first=Dani}}</ref> AsasiPraswad Manusia]]juga olehtercatat [[Komisisebagai Nasionalahli Hakdi Asasibidang Manusia]],Penyelidikan dan telahPenyidikan terbuktidengan Maladministrasipengalaman olehlebih [[Ombudsmandari Republik15 Indonesia]]tahun di KPK<ref>{{Cite webnews|lastdate=Wijayati|first=Murni2021-05-29|title=M.Dicap PraswadAnti NugrahaPancasila, JadiPenyidik KetuaKPK InstitutePutra IMLampung: 57 karena Kegagalan KPK -Tembak EditorMati NewsSaja|url=https://editornewslampung.pikiran-rakyatsuara.com/politikread/pr-13132839932021/m05/29/143149/dicap-praswadanti-nugrahapancasila-jadipenyidik-ketuakpk-instituteputra-imlampung-57tembak-karenamati-kegagalan-kpksaja|websitework=editornews.pikiran-rakyatSuara.com|language=id|access-date=2022-0708-2906|last=Gautama|first=Wakos Reza}}</ref>. Sebelumnyamembongkar Praswadkasus-kasus menjabatmega sebagaikorupsi Penyidikbaik Seniordi padadalam [[Komisimaupun Pemberantasandi Korupsiluar Republiknegeri. Indonesia|KomisiPraswad Pemberantasanjuga Korupsidikenal Republiksebagai Indonesiamentor (KPKbagi RI)]]para dimanapenyelidik diadan bergabungpenyidik sebagaimuda pegawaiKPK. sejakSelama 2007menjadi hinggaPenyidik 2021.KPK, Praswad jugabanyak tercatatmenangani sebagaikasus-kasus ahlibesar di bidang Penyelidikanpertambangan dan Penyidikanenergi, denganijin pengalamanperkebunan, lebihpenyelewengan daridana 15haji, tahunsuap di KPKbidang membongkarperadilan, kasus-kasussuap Megapada Korupsipenegak baikhukum, didalamOperasi maupunTangkap diTangan luarterhadap negeri.Menteri, SelamaAnggota menjadiDPR, PenyidikKepala KPKDaerah, PraswadTindak banyakPidana menanganiPencucian kasus-kasusUang, besar.Pidana SalahKorporasi, satunyadan kasusyang korupsiterakhir adalah kasus Bantuan Sosial (bansosBansos) sembakoSembako [[Penyakit koronavirus 2019|COVID-19]] di Jabodetabek pada 2020 bersama Penyidik Andre Dedy Nainggolan yang juga disingkirkan melalui mekanisme TWK. Kasus tersebut menyeret Menteri Sosial Republik Indonesia [[Juliari Batubara|Juliari Batubara.]]<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cybernews|date=2021-08-23|title=Awal Mula Kasus Korupsi Bansos Covid-19 yang Menjerat Juliari hingga Divonis 12 Tahun Penjara Halaman all|url=https://nasional.kompas.com/read/2021/08/23/18010551/awal-mula-kasus-korupsi-bansos-covid-19-yang-menjerat-juliari-hingga-divonis|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-02|editor-last=Sahara|editor-first=Wahyuni}}</ref> yang menyeret Menteri Sosial Republik Indonesia [[Juliari Batubara]].<ref>{{Cite webnews|last=Times|first=I. D. N.|last2=Aryodamar|title=[WANSUS] Praswad Nugraha, Eks Penyidik Bansos yang Dipecat karena TWK|url=https://www.idntimes.com/news/indonesia/gregorius-pranandito/wansus-praswad-nugraha-eks-penyidik-bansos-yang-dipecat-karena-twk|websitework=IDN Times|language=id|access-date=2022-07-29}}</ref> {{Infobox Officeholder|name=Mochamad Praswad Nugraha|honorific-suffix=S.H., LL.M.|office=Ketua IM57+ Institute|birth_date={{birth date and age|1982|9|8}}|birth_place=[[Tanjung Karang]], [[Bandar Lampung]]|image=PasfotoPraswad.jpg |alma_mater=[[Universitas Padjajaran]] (2002), [[Queensland University of Technology]] (2011)|occupation=|nationality=Indonesia|known_for=Penyidik KPK, Aktivis, dan Pejuang Anti Korupsi|office2=Penyidik Senior pada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|termstart1=2021|termend1=2024|termstart2=2018|term_end2=2021|suboffice2=Penyidik KPK|office3=Penyidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|termstart3=2014|termend3=2018|office4=Penyelidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|termstart4=2007|termend4=2014}}
__TOC__
 
== MasaKehidupan Muda dan Keluargaawal ==
[[Berkas:Foto KeluargaPraswad.jpeg|kiri|jmpl|Foto Keluarga Praswad]]
Praswad lahir 08 September 1982 di Klinik Mutiara Bunda di kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, anak kedua dari 4 bersaudara, 2 laki-laki dan 2 perempuan. Intania Purnama S.T., M.M. selaku anak pertama adalah kakak perempuan Praswad yang bekerja sebagai ASN di Pemerintah Provinsi [[Lampung]]. Sementara adik laki-laki Praswad, Mochamad Meltha Mubarak S.H., M.H., S.I.K. memilih profesi sebagai anggota [[Kepolisian Negara Republik Indonesia]]. Sedangkan adik Praswad yang paling bungsu, Indira Diah Lestari menjalani profesi sebagai wiraswasta di kota Bandar Lampung. Sebelum akhirnya memutuskan kuliah di [[Universitas Padjadjaran]], Praswad lebih banyak menghabiskan masa muda di kota kelahirannya di Bandar Lampung. Sejak SMA, Praswad punya hobi mendaki gunung. Semua gunung di Lampung pernah dia jelajahi, seperti [[Gunung Pesagi]], [[Gunung Seminung]], [[Gunung Tanggamus]], [[Gunung Rajabasa]], Gunung Betung, dll.<ref>{{Cite web|last=JawaPos.com|date=2022-05-27|title=M. Praswad Nugraha: Kolam, Masa Muda, dan Refresh|url=https://www.jawapos.com/sisi-lain/27/05/2022/m-praswad-nugraha-kolam-masa-muda-dan-refresh/|website=JawaPos.com|language=id|access-date=2022-07-31}}</ref> Hobi tersebut sejalan dengan kegiatan organisasi kesiswaan pencinta alam yang diikutinya di [[SMA Negeri 3 Bandar Lampung]], yakni Swapala Lampung (Siswa Pencinta Alam).<ref>{{Cite web|date=2021-05-29|title=Dicap Anti Pancasila, Penyidik KPK Putra Lampung: Tembak Mati Saja|url=https://lampung.suara.com/read/2021/05/29/143149/dicap-anti-pancasila-penyidik-kpk-putra-lampung-tembak-mati-saja|website=suara.com|language=id|access-date=2022-07-31}}</ref> Pada organisasi Swapala Lampung ini, Praswad tercatat sebagai Anggota Tetap (yang memiliki keanggotaan seumur hidup) pemegang Slayer pada Angkatan IX Tapak Tirta. Selain Swapala, Praswad juga aktif menekuni ilmu bela diri sejak di SMA sampai dengan masa perkuliahan di Bandung yaitu pencak silat [[Merpati Putih]], Praswad juga tercatat sebagai pemegang sabuk Kombinasi I yang dia raih saat menjalani prosesi Tradisi Merpati Putih di Pantai Parangkusumo, [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] pada tahun 2003.<ref>{{Cite web|title=Tradisi PPS Betako Merpati Putih|url=https://www.silatmerpatiputih.org/2013/03/tradisi-pps-betako-merpati-putih.html|website=Silat Merpati Putih|access-date=2022-08-03}}</ref> Pada saat menempuh pendidikan di Universitas Padjadjaran, selain fokus dalam mengejar prestasi di bidang akademis, Praswad juga telah kenyang memakan asam garam berkecimpung di dunia aktivis dan gerakan mahasiswa dengan menjadi Ketua Umum Lembaga Pengkajian dan Pengabdian Masyarakat Demokratis (LPPMD) [[Universitas Padjadjaran]] masa jabatan 2004-2005. Berbagai aksi dan demonstrasi di alami oleh Praswad sejak zaman mahasiswa saat menjadi Ketua Umum LPPMD Unpad.<ref>{{Cite web|last=YOUR-NAME|title=LPPMD Unpad|url=https://www.lppmdunpad.com|website=LPPMD Unpad|language=en-US|access-date=2022-08-03}}</ref>
[[Berkas:PelantikanSwapala.jpeg|kiri|jmpl|200x200px|Pelantikan Swapala Lampung]]
Praswad lahir 08 September 1982 di Klinik Mutiara Putri, Pahoman, di kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Praswad merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Sebelum akhirnya memutuskan kuliah di [[Universitas Padjadjaran]], Praswad lebih banyak menghabiskan masa muda di kota kelahirannya di Bandar Lampung. Sejak SMA, Praswad punya hobi mendaki gunung. Semua gunung di Lampung pernah dia jelajahi, seperti [[Gunung Pesagi]], [[Gunung Seminung]], [[Gunung Tanggamus]], [[Gunung Rajabasa]], Gunung Betung, dll.<ref>{{Cite web|last=JawaPos.com|date=2022-05-27|title=M. Praswad Nugraha: Kolam, Masa Muda, dan Refresh|url=https://www.jawapos.com/sisi-lain/27/05/2022/m-praswad-nugraha-kolam-masa-muda-dan-refresh/|website=JawaPos.com|language=id|access-date=2022-07-31}}</ref> Hobi tersebut sejalan dengan kegiatan organisasi kesiswaan pencinta alam yang
[[Berkas:PraswaddiPuncakMahameru.JPG|kiri|jmpl|200x200px|Praswad ketika mendaki Gunung Semeru ]]
diikutinya di [[SMA Negeri 3 Bandar Lampung]], yakni Swapala Lampung (Siswa Pencinta Alam).<ref>{{Cite news|date=2021-05-29|title=Dicap Anti Pancasila, Penyidik KPK Putra Lampung: Tembak Mati Saja|url=https://lampung.suara.com/read/2021/05/29/143149/dicap-anti-pancasila-penyidik-kpk-putra-lampung-tembak-mati-saja|work=Suara.com|language=id|access-date=2022-07-31|last=Gautama|first=Wakos Reza}}</ref> Pada organisasi Swapala Lampung ini, Praswad tercatat sebagai Anggota Tetap (yang memiliki keanggotaan seumur hidup) pemegang Slayer pada Angkatan IX Tapak Tirta. Selain Swapala, Praswad juga aktif menekuni ilmu bela diri sejak di SMA sampai dengan masa perkuliahan di Bandung yaitu pencak silat [[Merpati Putih]], Praswad juga tercatat sebagai pemegang sabuk Kombinasi I yang dia raih saat menjalani prosesi Tradisi Merpati Putih di Pantai Parangkusumo, [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] pada tahun 2003.<ref>{{Cite web|title=Tradisi PPS Betako Merpati Putih|url=https://www.silatmerpatiputih.org/2013/03/tradisi-pps-betako-merpati-putih.html|website=Silat Merpati Putih|access-date=2022-08-03}}</ref> Pada saat menempuh pendidikan di Universitas Padjadjaran, selain fokus dalam mengejar prestasi di bidang akademis, Praswad juga telah kenyang memakan asam garam berkecimpung di dunia aktivis dan gerakan mahasiswa dengan menjadi Ketua Umum Lembaga Pengkajian dan Pengabdian Masyarakat Demokratis (LPPMD) [[Universitas Padjadjaran]] masa jabatan 2004-2005. Berbagai aksi dan demonstrasi di alami oleh Praswad sejak zaman mahasiswa saat menjadi Ketua Umum LPPMD UNPAD.<ref>{{Cite web|last=YOUR-NAME|title=LPPMD Unpad|url=https://www.lppmdunpad.com|website=LPPMD Unpad|language=en-US|access-date=2022-08-03}}</ref><ref>{{Cite news|date=2022-02-12|title=Ketua IM57+: Sekalian Saja Buat Perkom Pelarangan 57 Eks Pegawai Kembali ke KPK|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/02/12/11053581/ketua-im57-sekalian-saja-buat-perkom-pelarangan-57-eks-pegawai-kembali-ke|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-15|editor-last=Krisiandi}}</ref>
 
=== Gelar Adat ===
Mochamad Praswad Nugraha memiliki gelar adat masyarakat Pepadun, yakni TuanSuntan Penyimbang Rajo. Dalam adat suku Pepadun Lampung Pepadun, gelar Suntan Penyimbang diberikan secara turun temurun kepada keluarga yang memiliki gelar suntan selaku gelar tertinggi pada masyarakat adat Pepadun.<ref>{{Cite web|title=Masyarakat Adat Lampung Pepadun|url=https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/masyarakat-adat-lampung-pepadun/|website=Indonesia Kaya|access-date=2022-07-31}}</ref> Selain memiliki kedudukan Suntan dalam masyarakat adat Pepadun, Praswad juga memiliki kedudukan Bangsawan pada masyarakat adat Pesisir, dari Kesultanan Sekala Bekhak.
 
== Riwayat Pendidikan ==
=== Pendidikan ===
Mochamad Praswad Nugraha menempuh pendidikan menengah atas di SMA Negeri 3 Bandar Lampung pada 1997-2000. Setelah lulus, dia melanjutkan kuliah di Jurusan Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi (FE), [[Universitas Lampung]] pada 2000-2002, namun belum sempat mendapatkan gelar sarjana di Universitas Lampung, Praswad memutuskan untuk melanjutkan studi pendidikan strata satu (S1) pada Fakultas Hukum (FH) di [[Universitas Padjadjaran]] (Unpad), Bandung pada 2002-2006, dan mendapat gelar sarjana hukum (SH). Selanjutnya, tahun 2011-2012 Praswad menempuh pendidikan S2 di [[Queensland University of Technology]], Brisbane, Australia. Pendidikan itu dia peroleh dari program ''Awardee of Australia Award Scholarship'' (AUSAID). Lewat beasiswa tersebut, dia berhasil menyabet gelar ''Master of Law'' (LL.M).
[[Berkas:Wisuda Praswad.jpeg|jmpl|239x239px|Wisuda Praswad di QUT]]
Mochamad Praswad Nugraha menempuh pendidikan menengah atas di SMA Negeri 3 Bandar Lampung pada 1997-2000. Setelah lulus, dia melanjutkan kuliah di Jurusan Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi (FE), [[Universitas Lampung]] pada tahun 2000. Namun di tahun 2002, Praswad memutuskan untuk pindah haluan dan melanjutkan studi pendidikan strata satu (S1) pada Fakultas Hukum (FH) di [[Universitas Padjadjaran]] (Unpad), Bandung dan berhasil mendapatkan gelar sarjana hukum (SH) di tahun 2006. Pada tahun 2011, Praswad berhasil menjadi ''Awardee of Australia Award Scholarship'' (AUSAID) program untuk menempuh pendidikan S2 di [[Queensland University of Technology]], Brisbane, Australia. Lewat beasiswa tersebut, Praswad berhasil menyabet gelar ''Master of Law'' (LL.M) di tahun 2012.
 
Sebelum menjadi penyidik KPK, Praswad juga pernah mengenyam pendidikan calon penyelidik yang digelar oleh KPK di Sekolah Intelejen Strategis dibawah [[Badan Intelijen Strategis]] (BAIS TNI) pada 2007. Pendidikan tersebut kemudian mengantarnya sebagai penyelidik dan penyidik KPK selama kurun waktu 2007-2018 dan menjadi penyidik senior di KPK pada 2018-2021.
 
== Karir di [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]] (2007 - 2021) ==
== Riwayat Pekerjaan ==
[[Berkas:SekolahIntelijenStrategis.JPG|kiri|jmpl|200x200px|Pendidikan Calon Penyelidik di BAIS TNI]]
[[Berkas:PenyidikSeniorKPK.JPG|jmpl|Praswad melakukan penyidikan di KPK]]
Praswad tergabung dalam angkatan Indonesia Memanggil 2 (IM-2) [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]] pada program CPF yang beranggotakan 52 orang calon Penyelidik KPK yang kemudian di tempa dan dilatih pada Sekolah Intelijen Strategis, [[Badan Intelijen Strategis]] (BAIS) TNI di Cilendek, Bogor. Setelah lulus pendidikan sebagai calon Penyelidik KPK, Praswad kemudian diangkat sebagai Penyelidik pada Direktorat Penyelidikan [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]] selama periode tahun 2007-2014. Setelah 7 tahun sebagai Penyelidik, kemudian Praswad dilantik sebagai Penyidik pada Direktorat Penyidikan KPK sejak tahun 2014.<ref>{{Cite news|last=Firmansyah|date=2022-07-11|title=IM57+ Desak Dewas Beri Sanksi Petinggi KPK yang Mengetahui Gratifikasi Lili Pintauli|url=https://nasional.tempo.co/read/1610810/im57-desak-dewas-beri-sanksi-petinggi-kpk-yang-mengetahui-gratifikasi-lili-pintauli|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2022-08-15|first=M Julnis|editor-last=Amirullah}}</ref> Selanjutnya Praswad tergabung dalam Satuan Tugas 19, Direktorat Penyidikan KPK, bersama-sama dengan Andre Dedy Nainggolan dan Lakso Anindito yang akhirnya turut pula disingkirkan oleh KPK di tahun 2021 melalui mekanisme Tes Wawasan Kebangsaan.<ref>{{Cite news|title=Penyidik Kasus Bansos dan Benur Dikabarkan Masuk Daftar Terancam Dipecat KPK|url=https://kumparan.com/kumparannews/penyidik-kasus-bansos-dan-benur-dikabarkan-masuk-daftar-terancam-dipecat-kpk-1vgAK8qjFKy|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2022-08-04|last=D|first=M Lutfan}}</ref> Selama berkarir di [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]], Praswad telah membongkar ratusan kasus korupsi yang antara lain melibatkan banyak pejabat negara selevel Menteri, Gubernur, Bupati, termasuk petinggi POLRI, baik kasus korupsi yang bersifat nasional, maupun kasus korupsi internasional.<ref>{{Cite web|last=Bridge|first=Jefli|date=2022-03-20|title=Praswad Nugraha Tanggapi Penetapan Tersangka Haris dan Fatia: Langkah Mundur Bongkar Kejahatan Oligarki - Harian Haluan|url=https://www.harianhaluan.com/news/pr-102997973/praswad-nugraha-tanggapi-penetapan-tersangka-haris-dan-fatia-langkah-mundur-bongkar-kejahatan-oligarki|website=Praswad Nugraha Tanggapi Penetapan Tersangka Haris dan Fatia: Langkah Mundur Bongkar Kejahatan Oligarki - Harian Haluan|language=id|access-date=2022-08-15}}</ref>
 
=== Peran Praswad dalam memberantas korupsi di Indonesia ===
=== [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]] (2007 - 2021) ===
[[Berkas:PengungkapanKasusBansos.JPG|kiri|jmpl|485x485px|Pengungkapan Kasus Bansos (2020) - Foto sumber Jawa Pos ]]
Praswad tergabung dalam angkatan Indonesia Memanggil 2 (IM-2) [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]] pada program CPF yang beranggotakan 52 orang calon Penyelidik KPK yang kemudian di tempa dan dilatih pada Sekolah Intelijen Strategis, [[Badan Intelijen Strategis]] (BAIS) TNI di Cilendek, Bogor. Setelah lulus pendidikan sebagai calon Penyelidik KPK, Praswad kemudian diangkat sebagai Penyelidik pada Direktorat Penyelidikan [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]] selama periode tahun 2007 - 2014. Setelah 7 tahun sebagai Penyelidik, kemudian Praswad dilantik sebagai Penyidik pada Direktorat Penyidikan KPK sejak tahun 2014. Selanjutnya Praswad tergabung dalam Satuan Tugas 19, Direktorat Penyidikan KPK, bersama-sama dengan Andre Dedy Nainggolan dan Lakso Anindito yang akhirnya turut pula disingkirkan oleh KPK di tahun 2021 melalui mekanisme Tes Wawasan Kebangsaan. Selama berkarir di [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]], Praswad telah membongkar ratusan kasus korupsi yang antara lain melibatkan banyak pejabat negara selevel Menteri, Gubernur, Bupati, termasuk petinggi POLRI, baik kasus korupsi yang bersifat Nasional, maupun kasus korupsi Internasional.
Beberapa kasus korupsi yang ditangani oleh Praswad selama berkarir di KPK antara lain:
 
* Menangkap Menteri Sosial Juliari P. Batubara yang diduga menerima suap terkait kasus korupsi bantuan sosial Covid-19 yang diduga merugikan keuangan negara lebih dari Rp 6,4 triliun (Jakarta, 2020).<ref>{{Cite news|title=Penyidik KPK Praswad usai Disanksi Etik: Risiko Bongkar Kasus Bansos Rp 6,4 T|url=https://kumparan.com/kumparannews/penyidik-kpk-praswad-usai-disanksi-etik-risiko-bongkar-kasus-bansos-rp-6-4-t-1w7U48m7TjX|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2022-07-29|last=D|first=M Lutfan}}</ref>
==== Kasus-Kasus Korupsi yang Pernah Ditangani Selama di KPK ====
* Menangkap Menteri Sosial Juliari P. Batubara yang diduga menerima suap terkait kasus korupsi bantuan sosial Covid-19 yang diduga merugikan keuangan negara lebih dari Rp 6,4 triliun (2020).<ref>{{Cite web|title=Penyidik KPK Praswad usai Disanksi Etik: Risiko Bongkar Kasus Bansos Rp 6,4 T|url=https://kumparan.com/kumparannews/penyidik-kpk-praswad-usai-disanksi-etik-risiko-bongkar-kasus-bansos-rp-6-4-t-1w7U48m7TjX|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-07-29}}</ref>
* Tergabung dalam tim penangkapan Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta Agus Winoto yang diduga menerima suap dari oknum Penasihat Hukum (2019)<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2020-06-23|title=KPK Jebloskan Eks Aspidum Kejati DKI Agus Winoto ke Lapas Cibinong|url=https://www.liputan6.com/news/read/4286347/kpk-jebloskan-eks-aspidum-kejati-dki-agus-winoto-ke-lapas-cibinong|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menangani kasus suap Bupati Tulungagung Syahri Mulyo dan Ketua DPRD Tulungagung Supriyono dan berhasil mengembalikan uang negara lebih dari Rp 70 miliar (2019)<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2020-06-23|title=KPK Jebloskan Eks Aspidum Kejati DKI Agus Winoto ke Lapas Cibinong|url=https://www.liputan6.com/news/read/4286347/kpk-jebloskan-eks-aspidum-kejati-dki-agus-winoto-ke-lapas-cibinong|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menahan Taufik Kurniawan, Wakil Ketua DPR RI atas keterlibatannya dalam kasus dugaan suap pada tahun 2016. Taufik ditengarai meminta biaya 5% dari sekitar Rp 100 miliar dana alokasi khusus (DAK) Kebumen (2018)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2019-03-14|title=KPK Limpahkan Kasus Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan ke Pengadilan Tipikor Semarang|url=https://nasional.kompas.com/read/2019/03/14/15020411/kpk-limpahkan-kasus-wakil-ketua-dpr-taufik-kurniawan-ke-pengadilan-tipikor|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Mengungkap kasus suap korporasi Sinar Mas Agro (SMART) yang melibatkan Wakil Direktur Utama SMART Edy Saputra Suradja dan beberapa anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) terkait perizinan perkebunan sawit dan pengolahan limbah (2018)<ref>{{Cite web|title=KPK Eksekusi 3 Pejabat Sinar Mas ke Lapas Tangerang|url=https://kumparan.com/kumparannews/kpk-eksekusi-3-pejabat-sinar-mas-ke-lapas-tangerang-1553772755430035448|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus korporasi pertama di KPK dengan menggunakan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan tersangka PT Tradha (2018)<ref>{{Cite web|title=Jerat PT Tradha dengan TPPU, KPK Maksimalkan Pemulihan Aset|url=https://kumparan.com/kumparannews/jerat-pt-tradha-dengan-tppu-kpk-maksimalkan-pemulihan-aset-1rAlQpdGI8D|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menangkap Ketua DPR RI Setya Novanto yang terlibat kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Ini salah satu kasus terbesar yang pernah ditangani KPK dan mengakibatkan kerugian negara hampir Rp 2,3 triliun (2017)<ref>{{Cite web|last=Agustina|first=Widiarsi|date=2017-11-10|title=Kronologi KPK Tetapkan Setya Novanto Jadi Tersangka E-KTP Lagi|url=https://nasional.tempo.co/read/1032649/kronologi-kpk-tetapkan-setya-novanto-jadi-tersangka-e-ktp-lagi|website=Tempo|language=en|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus suap yang melibatkan Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta dan PT Brantas Abipraya (2016)<ref>{{Cite web|last=Irawan|first=Dhani|title=KPK Periksa 3 Tersangka Kasus Suap PT Brantas Abipraya ke Kejati DKI|url=https://news.detik.com/berita/d-3179955/kpk-periksa-3-tersangka-kasus-suap-pt-brantas-abipraya-ke-kejati-dki|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus korupsi yang melibatkan Menteri Agama Suryadharma Ali terkait ibadah haji (2015)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2015-04-10|title=KPK Resmi Menahan Suryadharma Ali Terkait Kasus Haji|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2015/04/10/19170711/KPK.Resmi.Menahan.Suryadharma.Ali.Terkait.Kasus.Haji|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus suap yang melibatkan Jero Wacik, Menteri Sumber Daya Alam (Jakarta, 2014)<ref>{{Cite web|date=2014-09-03|title=Menteri ESDM Jero Wacik resmi tersangka|url=https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/09/140903_jero_wacik_tersangka|website=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Memecahkan beberapa skandal suap yang melibatkan penyidik ​​Departemen Pajak (2013)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2013-04-09|title=KPK Tangkap Tangan Oknum Pegawai Pajak|url=https://nasional.kompas.com/read/2013/04/09/19203430/~Nasional|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus korupsi pengadaan tanah (40 ha) di Kawasan Perdagan gan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang, Aceh yang merugikan negara Rp 120 miliar (2013)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2013-08-20|title=KPK Tetapkan Dua Tersangka Pembangunan Dermaga Sabang|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2013/08/20/1505025/KPK.Tetapkan.Dua.Tersangka.Pembangunan.Dermaga.Sabang.|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus korupsi pembangunan jalan antara Tanjung Api Api dan Palembang (Sumatera Selatan) yang merugikan negara sekitar Rp 60 miliar (2009-2010)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2009-08-12|title=Kasus Tanjung Api-api, Nurhadi dan Chandra Diperiksa KPK|url=https://otomotif.kompas.com/read/2009/08/12/11354458/~Nasional|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
 
* Melaksanakan Penyelidikan dugaan korupsi akuisisi ladang minyak oleh PT. Pertamina di Aljazair (Aljazair, Afrika Utara, 2019).<ref>{{Cite news|title=Investasi Pertamina di Luar Negeri pada Era Karen Mulai Ditelisik KPK|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2018/10/17/investasi-pertamina-di-luar-negeri-pada-era-karen-mulai-ditelisik-kpk|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2022-08-09|last=Felisiani|first=Theresia|editor-last=Haryadi|editor-first=Malvyandie}}</ref>
==== Pelatihan dan Sertifikasi yang Dimiliki ====
* Menyelesaikan penyelidikan dan penyidikan terhadap dugaan korupsi anggaran Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Timur (Surabaya, 2019).<ref>{{Cite web|title=Penyidikan Dugaan Suap Banprov Jatim untuk Tulungagung, KPK Tetapkan 4 Tersangka Baru|url=https://politik.rmol.id/read/2022/06/28/538449/penyidikan-dugaan-suap-banprov-jatim-untuk-tulungagung-kpk-tetapkan-4-tersangka-baru|website=Rmol.id|language=en|access-date=2022-08-09}}</ref>
Praswad kerap mengikuti pelatihan dan mendapatkan beberapa sertifikasi, diantaranya:
* Melaksanakan Operasi Tangkap Tangan terhadap Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara (Lampung Utara, 2019)<ref>{{Cite news|last=Bunga|date=2019-10-08|title=KPK Sita Rp728 Juta, Ini Kronologis OTT Bupati Lampung Utara|url=https://nasional.tempo.co/read/1256949/kpk-sita-rp728-juta-ini-kronologis-ott-bupati-lampung-utara|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2022-08-10|first=Halida|editor-last=Amirullah}}</ref>
* Tergabung dalam tim penangkapan Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta Agus Winoto yang diduga menerima suap dari oknum Penasihat Hukum (2019)<ref>{{Cite news|last=Rozie|date=2020-06-23|title=KPK Jebloskan Eks Aspidum Kejati DKI Agus Winoto ke Lapas Cibinong|url=https://www.liputan6.com/news/read/4286347/kpk-jebloskan-eks-aspidum-kejati-dki-agus-winoto-ke-lapas-cibinong|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2022-08-02|first=Fachrur|editor-last=Qodar|editor-first=Nafiysul}}</ref>
* Operasi Tangkap Tangan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo dan Ketua DPRD Tulungagung Supriyono dan berhasil mengembalikan uang negara lebih dari Rp 70 miliar (2019).<ref>{{Cite news|last=Rozie|date=2020-06-23|title=KPK Jebloskan Eks Aspidum Kejati DKI Agus Winoto ke Lapas Cibinong|url=https://www.liputan6.com/news/read/4286347/kpk-jebloskan-eks-aspidum-kejati-dki-agus-winoto-ke-lapas-cibinong|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2022-08-02|first=Fachrur|editor-last=Qodar|editor-first=Nafiysul}}</ref>
* Operasi Tangkap Tangan Bupati Mohammad Yahya Fuad<ref>{{Cite news|date=2018-10-23|title=Fakta Vonis Bupati Kebumen, Terima Suap 12 M hingga Tawaran JC Ditolak KPK|url=https://regional.kompas.com/read/2018/10/23/17470271/fakta-vonis-bupati-kebumen-terima-suap-12-m-hingga-tawaran-jc-ditolak-kpk|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-15|editor-last=Khairina}}</ref> dan Ketua DPRD Kabupaten Kebumen Cipto Waluyo<ref>{{Cite news|date=2018-10-30|title=Pengembangan Kasus Kebumen, KPK Tetapkan Ketua DPRD sebagai Tersangka|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/10/30/16152411/pengembangan-kasus-kebumen-kpk-tetapkan-ketua-dprd-sebagai-tersangka|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-15|editor-last=Wedhaswary|editor-first=Inggried Dwi}}</ref> atas dugaan suap (2018).<ref>{{Cite news|last=Heksantoro|first=Rinto|title=Bupatinya Napi dan Ketua DPRD Tersangka, Kebumen Dijamin Normal|url=https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4280531/bupatinya-napi-dan-ketua-dprd-tersangka-kebumen-dijamin-normal|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-08-15}}</ref>
* Operasi Tangkap Tangan Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat atas dugaan suap (2018).<ref>{{Cite news|date=2018-10-17|title=Bupati Buton Selatan Didakwa Terima Suap Rp 578 Juta|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/10/17/16511171/bupati-buton-selatan-didakwa-terima-suap-rp-578-juta|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-15|editor-last=Wedhaswary|editor-first=Inggried Dwi}}</ref>
* Operasi Tangkap Tangan Bupati Kepulauan Sula Sula Ahmad Hidayat Mus (2018).<ref>{{Cite news|last=Aji|first=M Rosseno|date=2018-11-23|title=Penerima Duit Korupsi Eks Bupati Kepulauan Sula Menurut KPK|url=https://nasional.tempo.co/read/1148844/penerima-duit-korupsi-eks-bupati-kepulauan-sula-menurut-kpk|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2022-08-15|editor-last=Kurniawati|editor-first=Endri}}</ref>
* Menahan Taufik Kurniawan, Wakil Ketua DPR RI atas keterlibatannya dalam kasus dugaan suap pada tahun 2016. Taufik ditengarai meminta biaya 5% dari sekitar Rp 100 miliar dana alokasi khusus (DAK) Kebumen (2018).<ref>{{Cite news|date=2019-03-14|title=KPK Limpahkan Kasus Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan ke Pengadilan Tipikor Semarang|url=https://nasional.kompas.com/read/2019/03/14/15020411/kpk-limpahkan-kasus-wakil-ketua-dpr-taufik-kurniawan-ke-pengadilan-tipikor|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-02|editor-last=Krisiandi}}</ref>
* Mengungkap kasus suap korporasi [[Sinar Mas Agro Resources & Technology]] (SMART) yang melibatkan Wakil Direktur Utama SMART Edy Saputra Suradja dan beberapa anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) terkait perizinan perkebunan sawit dan pengolahan limbah (2018).<ref>{{Cite news|title=KPK Eksekusi 3 Pejabat Sinar Mas ke Lapas Tangerang|url=https://kumparan.com/kumparannews/kpk-eksekusi-3-pejabat-sinar-mas-ke-lapas-tangerang-1553772755430035448|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2022-08-02|last=Rahadian|first=Taufik}}</ref>
* Menyelesaikan kasus korporasi pertama di KPK dengan menggunakan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan tersangka PT Tradha (2018).<ref>{{Cite news|title=Jerat PT Tradha dengan TPPU, KPK Maksimalkan Pemulihan Aset|url=https://kumparan.com/kumparannews/jerat-pt-tradha-dengan-tppu-kpk-maksimalkan-pemulihan-aset-1rAlQpdGI8D|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2022-08-02|last=Saputra|first=Erandhi Hutomo}}</ref>
* Menangkap Ketua DPR RI Setya Novanto yang terlibat [[kasus korupsi e-KTP]]. Ini salah satu kasus terbesar yang pernah ditangani KPK dan mengakibatkan kerugian negara hampir Rp 2,3 triliun (2017).<ref>{{Cite news|date=2017-11-10|title=Kronologi KPK Tetapkan Setya Novanto Jadi Tersangka E-KTP Lagi|url=https://nasional.tempo.co/read/1032649/kronologi-kpk-tetapkan-setya-novanto-jadi-tersangka-e-ktp-lagi|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2022-08-02|editor-last=Agustina|editor-first=Widiarsi}}</ref>
* Tim Penangkapan Miryam S. Haryani terkait kasus korupsi e-KTP (2017).<ref>{{Cite news|title=Ditangkap polisi di Kemang, apa peranan Miryam Haryani?|url=https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39768042|newspaper=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2022-09-21}}</ref>
* Menyelesaikan kasus suap yang melibatkan Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta dan PT Brantas Abipraya (2016).<ref>{{Cite news|last=Irawan|first=Dhani|title=KPK Periksa 3 Tersangka Kasus Suap PT Brantas Abipraya ke Kejati DKI|url=https://news.detik.com/berita/d-3179955/kpk-periksa-3-tersangka-kasus-suap-pt-brantas-abipraya-ke-kejati-dki|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-08-02}}</ref>
* Menyelesaikan kasus korupsi yang melibatkan Menteri Agama Suryadharma Ali terkait ibadah haji (Jeddah, Mekkah, 2015).<ref>{{Cite news|date=2015-04-10|title=KPK Resmi Menahan Suryadharma Ali Terkait Kasus Haji|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2015/04/10/19170711/KPK.Resmi.Menahan.Suryadharma.Ali.Terkait.Kasus.Haji|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-02|editor-last=Galih|editor-first=Bayu}}</ref>
* Menyelesaikan kasus suap yang melibatkan Jero Wacik, Menteri Energi Sumber Daya Alam (ESDM) Republik Indonesia (Jakarta, 2014).<ref>{{Cite web|date=2014-09-03|title=Menteri ESDM Jero Wacik resmi tersangka|url=https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/09/140903_jero_wacik_tersangka|website=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>
* Melaksanakan penyidikan dan penahanan terhadap mantan gubernur Papua, Barnabas Suebu (Jakarta, 2014).<ref>{{Cite news|last=Liputan6.com|date=2015-02-27|title=Mantan Gubernur Papua Resmi Ditahan KPK|url=https://www.liputan6.com/photo/read/2183195/mantan-gubernur-papua-resmi-ditahan-kpk|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2022-08-09}}</ref>
* Memecahkan beberapa skandal suap yang melibatkan penyidik Departemen Pajak (Jakarta, 2013).<ref>{{Cite news|date=2013-04-09|title=KPK Tangkap Tangan Oknum Pegawai Pajak|url=https://nasional.kompas.com/read/2013/04/09/19203430/~Nasional|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-02|editor-last=Hindra}}</ref>
* Menyelesaikan kasus korupsi pengadaan tanah (40 ha) di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang, Aceh yang merugikan negara Rp 120 miliar (Sabang, Banda Aceh, 2013).<ref>{{Cite news|date=2013-08-20|title=KPK Tetapkan Dua Tersangka Pembangunan Dermaga Sabang|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2013/08/20/1505025/KPK.Tetapkan.Dua.Tersangka.Pembangunan.Dermaga.Sabang.|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-02|editor-last=Wedhaswary|editor-first=Inggried Dwi}}</ref>
* Menyelesaikan kasus korupsi pembangunan jalan antara Tanjung Api Api dan Palembang (Sumatera Selatan) yang merugikan negara sekitar Rp 60 miliar (2009-2010).<ref>{{Cite news|date=2009-08-12|title=Kasus Tanjung Api-api, Nurhadi dan Chandra Diperiksa KPK|url=https://otomotif.kompas.com/read/2009/08/12/11354458/~Nasional|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>
* Melakukan penyelidikan dugaan korupsi impor minyak mentah Zatapi pada PT. Pertamina (Singapore, Kilang Minyak Cilacap, Jawa Tengah, 2009).<ref>{{Cite news|date=2008-11-14|title=Polri Terus Lakukan Proses Penyidikan Kasus Zatapi|url=https://regional.kompas.com/read/2008/11/14/14270217/~Nasional|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-09}}</ref>
* Melakukan penyelidikan perkara dugaan korupsi di lingkungan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur, 2007-2008).<ref>{{Cite news|last=antaranews.com|date=2007-03-17|title=KPK Tahan Syaukani|url=https://www.antaranews.com/berita/56251/kpk-tahan-syaukani|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2022-08-09|editor-last=Purwanto|editor-first=Heru}}</ref>[[Berkas:Satgas Penyidikan 19 KPK Hari Terakhir Sebelum Pemecatan.jpeg|jmpl|338x338px|Foto lengkap seluruh anggota Satgas 19 Penyidikan KPK, Hari terakhir menjalankan tugasnya di Gedung KPK sebelum disingkirkan melalui mekanisme TWK, 30 September 2021.]]
 
=== Sepak terjang Praswad dalam menjaga integritas di KPK ===
* ''Summer Academy'' IACA (Akademi Anti Korupsi Internasional, 2021)
* Pelatihan sebagai Pelatih Investigasi Keuangan Kasus Korupsi ([[Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Narkoba dan Kejahatan|UNODC]], Jakarta, 2020)
* Ahli Auditor Negara Bersertifikat (2010-sekarang)
* Ahli Pengadaan Negara Bersertifikat (2008-sekarang)
* Pelatihan Fraud Examiner (ACFE, Indonesian chapter, Jakarta 2014)
* Pelatihan Tingkat Ahli Wawancara Investigasi (KPK, Jakarta, 2014)
* Pelatihan Penerapan Hukum Pembuktian (KPK, Jakarta, 2014)
* Pelatihan Ahli Menembak dan Senjata Api (Pasukan Keamanan Kepresidenan, Jakarta, 2007)
* Pelatihan Defense Driving Skill (Sirkuit Internasional Sentul, Jakarta, 2009)
* Penanganan Informan (Sekolah Intelijen Strategis BAIS TNI, Bogor, 2007)
* Teknik Surveillance (Sekolah Intelijen Strategis BAIS TNI, Bogor, 2007)
* Teknik Penyamaran (Sekolah Intelijen Strategis BAIS TNI, Bogor, 2007)
* Deteksi Pencucian Uang (Sekolah Intelijen Strategis BAIS TNI Bogor, 2007)
* Penelusuran Aset (Sekolah Intelijen Strategis BAIS TNI, Bogor, 2007)
* Tata Cara Penangkapan (Sekolah Intelijen Strategis BAIS TNI, Bogor, 2007)
* Komputer Forensik (Sekolah Intelijen Strategis BAIS TNI, Bogor, 2007)
* Teknik Penyelidikan dan Penyidikan (Sekolah Intelijen Strategis BAIS TNI, Bogor, 2007)
* Teknik Penuntutan (Sekolah Intelijen Strategis BAIS TNI, Bogor, 2007)
* Penggeledahan, Penyitaan, & Pengelolaan Barang Bukti (Sekolah Intelijen Strategis BAIS TNI, Bogor, 2007)
* E-Procurement (Sekolah Intelijen Strategis BAIS TNI, Bogor, 2007)
 
==== Kiriman Bunga untuk Pimpinan KPK (2015) ====
== Sekilas tentang TWK ==
Pada tanggal 3 Maret 2015 Praswad bersama seluruh pegawai KPK lainnya menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di gedung KPK.<ref>{{Cite news|date=2015-03-03|title=Didemo Pegawai KPK karena Limpahkan Kasus BG, Ruki Terharu|url=https://www.suara.com/news/2015/03/03/111856/didemo-pegawai-kpk-karena-limpahkan-kasus-bg-ruki-terharu|work=Suara.com|language=id|access-date=2022-08-10|last=Siswanto}}</ref><ref>{{Cite news|date=2015-03-03|title=DEMO PEGAWAI KPK: Plt Ketua KPK Taufiquerachman Ruki Siap Mundur?|url=https://kabar24.bisnis.com/read/20150303/15/408320/demo-pegawai-kpk-plt-ketua-kpk-taufiquerachman-ruki-siap-mundur|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|language=id|access-date=2022-08-16|last=Adlin|first=Sutan Eries|editor-last=Adlin|editor-first=Sholahuddin Al Ayyubi & Sutan Eries}}</ref> Selanjutnya unjuk rasa ini menjadi momentum bersejarah dikarenakan aksi tersebut adalah aksi demonstrasi pegawai pertama yang pernah ada di KPK.<ref>{{Cite news|date=2015-03-02|title=Pagi Ini, Pegawai KPK Gelar Aksi Tolak Pelimpahan Kasus BG|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2015/03/03/0650064/Pagi.Ini.Pegawai.KPK.Gelar.Aksi.Tolak.Pelimpahan.Kasus.BG|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-04|editor-last=Galih|editor-first=Bayu}}</ref><ref>{{Cite web|date=2021-05-29|title=Dicap Anti Pancasila, Penyidik KPK Praswad Nugraha: Tembak Mati Saja|url=https://keprionline.co.id/dicap-anti-pancasila-penyidik-kpk-praswad-nugraha-tembak-mati-saja/|website=Penyebar Informasi Tanpa Batas|language=id-ID|access-date=2022-08-15}}</ref> Didalam orasinya saat itu, Praswad menyampaikan bahwa saat itu di KPK ada oknum yang dikirim khusus untuk menciptakan hantu-hantu di dalam kepala dan benak para pegawai KPK agar menjadi takut dan tidak lagi berani menegakkan kebenaran.<ref>{{Cite news|date=2015-03-03|title=Di Hadapan Ruki, Pegawai KPK Teriak Ada "Hantu" yang Takut Bareskrim|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2015/03/03/10303321/Di.Hadapan.Ruki.Pegawai.KPK.Teriak.Ada.Hantu.yang.Takut.Bareskrim|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-04|editor-last=Gatra|editor-first=Sandro}}</ref><ref>{{Cite news|last=Ferri|date=2015-03-03|title=Pegawai KPK Protes Kasus Budi Gunawan Dilimpahkan ke Kejagung|url=https://www.liputan6.com/news/read/2184564/pegawai-kpk-protes-kasus-budi-gunawan-dilimpahkan-ke-kejagung|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2022-08-16|first=Oscar|editor-last=Hatta|editor-first=Raden Trimutia}}</ref> Aksi Demonstrasi pertama pegawai KPK tersebut kemudian di tindak lanjuti dengan pengiriman 3 buah karangan bunga yang berisi kritik dengan nada sarkastik oleh Praswad dan para pegawai KPK lainnya dari lintas Direktorat dan Biro di lingkungan KPK. Kritik tersebut ditujukan secara khusus kepada Pimpinan KPK yang di ketuai oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, dilakukan dengan tiga karangan bunga yang dikirim sekaligus pada 4 Mei 2015 yang bertuliskan:<ref>{{Cite web|title=Karangan Bunga Sebagai Bentuk Kekecewan Publik Kepada Ruki {{!}} ICW|url=https://antikorupsi.org/id/article/karangan-bunga-sebagai-bentuk-kekecewan-publik-kepada-ruki|website=antikorupsi.org|access-date=2022-08-06}}</ref><ref>{{Cite news|last=hadi|first=Mahardika Satria|date=2015-03-03|title=Kasus Budi Gunawan, Pegawai KPK Demo Sikap Pimpinan|url=https://nasional.tempo.co/read/646706/kasus-budi-gunawan-pegawai-kpk-demo-sikap-pimpinan|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2022-08-16|editor-last=hadi|editor-first=Mahardika Satria}}</ref>
Pada 2021, KPK menggelar Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Praswad masuk dalam daftar 57 pegawai yang disingkirkan per 30 September 2021 karena dinyatakan tidak lolos TWK<ref>{{Cite web|date=2021-08-16|title=Pelanggaran HAM atas Proses Asesmen TWK di KPK|url=https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2021/8/16/1864/pelanggaran-ham-atas-proses-asesmen-twk-di-kpk.html|website=Komisi Nasional Hak Asasi Manusia - KOMNAS HAM|language=id|access-date=2022-08-03}}</ref>. Sementara [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]] telah menyatakan TWK melanggar setidak-tidaknya 11 Hak Asasi Manusia<ref>{{Cite web|last=Detikcom|first=Tim|title=Komnas HAM Nyatakan TWK KPK Langgar 11 Hak Asasi|url=https://news.detik.com/berita/d-5684068/komnas-ham-nyatakan-twk-kpk-langgar-11-hak-asasi|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-08-03}}</ref> yang antara lain adalah:
 
1. Terima Kasih Pimpinan KPK Atas Aksi Panggungnya. Kalian Pahlawan Sinergitas. Kami Menunggu Dagelan Selanjutnya.
 
2. Kami Bangga Pada AS, BW, dan Novel. Kalian Orang Berani! KPK Bukan Pengecut Yang Cuma Bisa Kompromi.<ref>{{Cite web|last=admin|date=2021-05-29|title=Praswad Nugraha : Trademark-nya KPK Itu “Berani Jujur Hebat” Harusnya, Malah “Berani Jujur Pecat”|url=https://sumselnews.co.id/praswad-nugraha-trademark-nya-kpk-itu-berani-jujur-hebat-harusnya-malah-berani-jujur-pecat/|website=SUMSELNEWS|language=id-ID|access-date=2022-08-15}}</ref>
 
3. Teruntuk Pimpinan KPK, Para Pemberani Yang Selalu (Tidak) Menepati Janji.
==== Kepala Advokasi Wadah Pegawai (WP) KPK (2018-2021) ====
Praswad mengemban amanah sebagai Kepala Advokasi Wadah Pegawai (WP) KPK pada periode jabatan tahun 2018 - 2021. Dalam posisinya sebagai Ketua Advokasi, Praswad bertugas untuk memberikan pendampingan bagi pegawai yang mengalami permasalahan kode etik, memberikan advokasi kepada pegawai atas segala bentuk intimidasi dan ancaman terkait pekerjaan, dan mengawasi rancangan dan implementasi peraturan yang berdampak pada pekerjaan pegawai (termasuk menjaga independensi KPK, dll).<ref>{{Cite web|last=INDONESIATODAY|date=2022-06-29|title=Mantan Penyidik: KPK Dikerdilkan dengan Hanya Tangani Kasus Kecil|url=https://indonesiatoday.co.id/read/mantan-penyidik-kpk-dikerdilkan-dengan-hanya-tangani-kasus-kecil-835629|website=INDONESIATODAY|language=id|access-date=2022-08-15}}</ref><ref>{{Cite news|last=Saputri|first=Maya|title=Ketua WP KPK Yudi Purnomo Disanksi Etik Ringan soal Penarikan Rossa|url=https://tirto.id/ketua-wp-kpk-yudi-purnomo-disanksi-etik-ringan-soal-penarikan-rossa-f42R|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2022-08-16}}</ref>
 
Selama masa jabatannya sebagai Kepala Advokasi Wadah Pegawai KPK, Praswad menjadi salah satu tokoh kunci dari berbagai macam gerakan perlawanan yang ada di KPK, antara lain adalah:
 
* Advokasi kasus penyiraman air keras mantan penyidik KPK Novel Baswedan dengan menggerakkan aksi di hari ke-100 hingga 1000 hari (2017-2021).<ref>{{Cite news|last=developer|first=mediaindonesia com|date=2019-12-11|title=Jelang 1.000 Hari Kasus Novel Baswedan, KPK Tagih Penuntasan|url=https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/276977/jelang-1000-hari-kasus-novel-baswedan-kpk-tagih-penuntasan.html|work=[[Media Indonesia]]|language=id|access-date=2022-08-04}}</ref><ref>{{Cite news|last=detikcom|first=Tim|title=Awal Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan hingga Tuntutan Dinilai Janggal|url=https://news.detik.com/berita/d-5051937/awal-kasus-penyiraman-air-keras-novel-baswedan-hingga-tuntutan-dinilai-janggal|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-08-16}}</ref>
* Menggelar aksi 1000 rantai manusia mengelilingi gedung KPK untuk menolak serangan fisik terhadap pegawai fungsional KPK yang sedang menjalankan tugas di Hotel Borobudur, Jakarta (2019).<ref>{{Cite web|title=KPK Diserang Lagi {{!}} ICW|url=https://antikorupsi.org/id/article/kpk-diserang-lagi|website=antikorupsi.org|access-date=2022-08-04}}</ref><ref>{{Cite news|last=Hidayat|first=Faiq|title=Siang Ini WP KPK Bakal Gelar Aksi 'Rantai Manusia' Tolak Revisi UU KPK|url=https://news.detik.com/berita/d-4695699/siang-ini-wp-kpk-bakal-gelar-aksi-rantai-manusia-tolak-revisi-uu-kpk|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-08-16}}</ref>
* Melakukan pembelaan dan pendampingan dalam sidang kode etik terhadap Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo (2020).<ref>{{Cite web|last=JawaPos.com|date=2020-08-19|title=Yudi Purnomo Pastikan Hadir Dalam Sidang Pelanggaran Kode Etik KPK|url=https://www.jawapos.com/nasional/19/08/2020/yudi-purnomo-pastikan-hadir-dalam-sidang-pelanggaran-kode-etik-kpk/|website=JawaPos.com|language=id|access-date=2022-08-04}}</ref><ref>{{Cite news|date=2020-09-23|title=Sidang Etik, Ketua WP KPK Yudi Purnomo Dijatuhi Sanksi Ringan|url=https://kabar24.bisnis.com/read/20200923/16/1295458/sidang-etik-ketua-wp-kpk-yudi-purnomo-dijatuhi-sanksi-ringan|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|language=id|access-date=2022-08-16|last=Dewi|first=Fitri Sartina|editor-last=Harjanto|editor-first=Setyo Aji}}</ref>
* Mendampingi seluruh pegawai KPK yang di serang dan di kriminalisasi dalam melaksanakan tugas di KPK (2018-2021).
[[Berkas:PraswaddiReformasiDikorupsi.JPG|jmpl|211x211px|Praswad dalam Aksi Reformasi Dikorupsi (2019)]]
Pada era Praswad menjadi Kepala Advokasi WP KPK juga terjadi aksi demonstrasi yang tidak henti-hentinya digelar oleh para pegawai dan pimpinan KPK di depan Gedung KPK dalam rangka perlawanan besar-besaran terhadap upaya Presiden dan DPR merevisi UU KPK. Saat itu di KPK Praswad menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan menolak revisi UU KPK.<ref>{{Cite web|last=Saifullah|first=Muhammad|date=2021-10-05|title=Praswad Nugraha, Penanganan Korupsi, dan Akal Sehat yang Terinjak Berkali-kali|url=https://beritabaru.co/praswad-nugraha-penanganan-korupsi-dan-akal-sehat-yang-terinjak-berkali-kali/|website=Beritabaru.co|access-date=2022-08-15}}</ref><ref>{{Cite web|last=Populis|title=Mantan Penyidik KPK Miris Melihat Hymne dan Lagu Mars: Tidak Perlu!|url=https://populis.id/read11196/mantan-penyidik-kpk-miris-melihat-hymne-dan-lagu-mars-tidak-perlu|website=Populis|language=id|access-date=2022-08-15}}</ref> Aksi demonstrasi para pegawai KPK secara simultan ini kemudian memicu para Pimpinan KPK untuk mengembalikan mandat kepada Presiden Jokowi.<ref>{{Cite news|last=Hadi|first=Usman|title=3 Pimpinan KPK Kembalikan Mandat ke Jokowi, Ini Penjelasan Saut|url=https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4706727/3-pimpinan-kpk-kembalikan-mandat-ke-jokowi-ini-penjelasan-saut|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-08-04}}</ref> Situasi ini kemudian memantik simpati dan menstimulan semangat reformasi dari rekan-rekan mahasiswa, NGO, aktifis, tokoh-tokoh nasional, buruh, kaum tani, serta seluruh rakyat di penjuru Indonesia. Demonstrasi masyarakat luas kemudian berkembang di Jakarta, yang kemudian memicu gerakan aksi mahasiswa seluruh Indonesia yang terbesar pasca Reformasi 1998. Selanjutnya gerakan ini kemudian dikenal sebagai Gerakan Aksi Reformasi Dikorupsi 2019.<ref>{{Cite news|last=Hantoro|first=Juli|date=2019-09-20|title=Reformasi Dikorupsi, Mahasiswa Bergerak|url=https://nasional.tempo.co/read/1250085/reformasi-dikorupsi-mahasiswa-bergerak|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2022-08-04}}</ref> [[Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan|Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KONTRAS)]] menyebutkan ada lima orang korban jiwa dalam aksi ini, 5 Pahlawan ReformasiDikorupsi:<ref>{{Cite news|date=2021-09-20|title=Mengenang Mereka yang Meninggal dalam Aksi #ReformasiDikorupsi|url=https://nasional.kompas.com/read/2021/09/20/13081761/mengenang-mereka-yang-meninggal-dalam-aksi-reformasidikorupsi|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-13|editor-last=Sahara|editor-first=Wahyuni}}</ref><ref>{{Cite news|last=Wijaya|first=Lani Diana|date=2019-10-29|title=5 Orang Tewas Saat Demo di DPR, Mahasiswa Menuntut Hal Ini|url=https://metro.tempo.co/read/1265686/5-orang-tewas-saat-demo-di-dpr-mahasiswa-menuntut-hal-ini|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2022-08-16|editor-last=Chairunnisa|editor-first=Ninis}}</ref>
 
# Yusuf Kardawi, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO)
# Immawan Randi, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO)
# Maulana Suryadi, pemuda dari Tanah Abang
# Akbar Alamsyah, pelajar
# Bagus Putra Mahendra, pelajar
 
==== Sidang Kode Etik Bansos (2021) ====
Praswad merupakan salah satu penyidik kunci dalam mengungkapkan korupsi Bantuan Sosial (Bansos) sembako [[Penyakit koronavirus 2019|COVID-19]] di Jabodetabek pada tahun 2020. Sebagai salah satu dampaknya, Praswad dikriminalisasi melakukan pelanggaran kode etik KPK dengan melakukan perundungan terhadap salah satu saksi korupsi Bansos, yaitu Agustri Yogasmara alias Yogas.<ref>{{Cite news|last=Aji|first=M Rosseno|date=2021-07-14|title=Kasus Kode Etik, Penyidik Bansos Beberkan Bukti-bukti yang Diabaikan Dewas KPK|url=https://nasional.tempo.co/read/1483112/kasus-kode-etik-penyidik-bansos-beberkan-bukti-bukti-yang-diabaikan-dewas-kpk|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2022-08-04|editor-last=Wibowo|editor-first=Eko Ari}}</ref><ref>{{Cite web|last=BeritaSatu.com|date=2021-07-12|title=Penyidik KPK Kasus Bansos Langgar Kode Etik, Gaji Dipotong 10% Selama 6 Bulan|url=https://www.beritasatu.com/archive/799293/penyidik-kpk-kasus-bansos-langgar-kode-etik-gaji-dipotong-10-selama-6-bulan|website=beritasatu.com|language=id|access-date=2022-08-15}}</ref> Didalam persidangan terakhir, Praswad menyampaikan orasi pembelaan terakhirnya di depan Majelis Kode Etik Dewan Pengawas KPK, “Sebesar apapun resiko penderitaan yang diterima oleh para penyidik Bansos yang telah di kriminalisasi hari itu, masih tidak ada artinya sama sekali serta tidak pernah sebanding dengan penderitaan rakyat kecil yang dicuri berasnya pada saat puncak pandemi Covid melanda Indonesia”.<ref>{{Cite web|title=Respons Penyidik KPK yang Diputus Melanggar Kode Etik dalam Kasus Bansos: Ini Serangan Balik|url=https://www.kompas.tv/article/192048/respons-penyidik-kpk-yang-diputus-melanggar-kode-etik-dalam-kasus-bansos-ini-serangan-balik|website=KOMPAS.tv|language=id|access-date=2022-08-04}}</ref><ref>{{Cite web|last=Ramadhan|first=Azhar Bagas|title=Penyidik KPK Divonis Potong Gaji: Tak Sebanding dengan Kerugian Kasus Bansos|url=https://news.detik.com/berita/d-5640748/penyidik-kpk-divonis-potong-gaji-tak-sebanding-dengan-kerugian-kasus-bansos|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-11-04}}</ref> Praswad akhirnya di singkirkan dari KPK melalui mekanisme TWK.<ref>{{Cite news|date=2021-08-26|title=Sosok Pegawai KPK yang Tersingkir Karena Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan|url=https://nasional.tempo.co/read/1498846/sosok-pegawai-kpk-yang-tersingkir-karena-tak-lolos-tes-wawasan-kebangsaan|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2022-08-06|editor-last=Muhtarom|editor-first=Iqbal}}</ref><ref>{{Cite news|date=2021-07-14|title=Blak-blakan Penyidik Kasus Bansos Usai Diputus Langgar Etik oleh Dewas KPK|url=https://kabar24.bisnis.com/read/20210714/16/1417486/blak-blakan-penyidik-kasus-bansos-usai-diputus-langgar-etik-oleh-dewas-kpk|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|language=id|access-date=2022-08-15|last=Suwiknyo|first=Edi|editor-last=Newswire}}</ref>
==== Sekilas tentang TWK (2021) ====
[[Berkas:Pegawai KPK Korban TWK.jpeg|jmpl|314x314px|Karya Ilustrasi Para Pegawai KPK Korban TWK]]
Pada 2021, KPK menggelar Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).<ref>{{Cite news|date=2021-06-30|title=Pakar: TWK Untuk Menguji Kompetensi Sosial-Kultural Pegawai KPK|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/pakar-twk-untuk-menguji-kompetensi-sosial-kultural-pegawai-kpk.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2022-08-10|last=Firdaus|first=Randy Ferdi|editor-last=Firdaus|editor-first=Randy Ferdi}}</ref> Praswad masuk dalam daftar 57 pegawai yang disingkirkan per 30 September 2021 karena dinyatakan tidak lolos TWK.<ref>{{Cite web|date=2021-08-16|title=Pelanggaran HAM atas Proses Asesmen TWK di KPK|url=https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2021/8/16/1864/pelanggaran-ham-atas-proses-asesmen-twk-di-kpk.html|website=Komisi Nasional Hak Asasi Manusia - KOMNAS HAM|language=id|access-date=2022-08-03}}</ref> Sementara [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]] telah menyatakan TWK melanggar setidak-tidaknya 11 Hak Asasi Manusia<ref>{{Cite news|last=Detikcom|first=Tim|title=Komnas HAM Nyatakan TWK KPK Langgar 11 Hak Asasi|url=https://news.detik.com/berita/d-5684068/komnas-ham-nyatakan-twk-kpk-langgar-11-hak-asasi|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-08-03}}</ref> yang antara lain adalah:
 
1. Hak Atas Keadilan dan Kepastian Hukum
Baris 80 ⟶ 107:
 
11. Hak Atas Kebebasan Berpendapat
[[Berkas:Pegawai KPK TWK.jpeg|kiri|jmpl|241x241px|Perjuangan Para Pegawai yang terkena TWK]]
 
Selain itu [[Ombudsman Republik Indonesia]] juga menyatakan KPK telah melakukan Maladministrasi dalam pelaksanaan TWK yang antara lain terkait dengan tiga isu pokok, yaitu proses pembentukan kebijakan pengalihan pegawai KPK menjadi ASN, proses pelaksanaan dari peralihan pegawai KPK menjadi ASN, dan pada tahap penetapan hasil asesmen TWK.<ref>{{Cite web|last=Andryanto|first=S. Diannews|date=2021-07-30|title=Ombudsman Temukan Maladministrasi dalam TWK KPK, Apa Artinya?|url=https://nasional.tempo.co/read/1489030/ombudsman-temukan-maladministrasi-dalam-twk-kpk-apa-artinya|websitework=[[Tempo.co]]|language=enid|access-date=2022-08-03|editor-last=Andryanto|editor-first=S. Dian}}</ref> Namun atas semua fakta manipulasi TWK sebagaimana yang dinyatakan secara resmi oleh kedua lembaga negara [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]] dan [[Ombudsman Republik Indonesia]] tersebut, KPK tetap bergeming dan tetap melakukan penyingkiran secara sewenang-sewenang kepada ke 57 pegawai KPK sebagaimana dimaksud. Sampai saat ini carut marutnya TWK KPK masih digugat oleh IM57+ Institute ke [[Pengadilan Tata Usaha Negara]] DKI Jakarta.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cybernews|date=2022-03-02|title=Digugat Eks Pegawai ke PTUN, KPK Siapkan Bahan Hadapi Persidangan Halaman all|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/03/02/19523201/digugat-eks-pegawai-ke-ptun-kpk-siapkan-bahan-hadapi-persidangan|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-03|editor-last=Krisiandi}}</ref><ref>{{Cite web|last=prokal.co|title=Eks Pegawai KPK Layangkan Gugatan ke PTUN {{!}} Kaltim Post|url=https://kaltim.prokal.co/read/news/396682-eks-pegawai-kpk-layangkan-gugatan-ke-ptun.html|website=kaltim.prokal.co|language=Indonesian|access-date=2022-08-16}}</ref>
 
Berikut daftar 57 pegawai KPK yang dipecat pada 30 September 2021<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2021-09-17|title=Daftar 57 Pegawai KPK yang Dipecat pada 30 September 2021 Mendatang|url=https://www.liputan6.com/news/read/4660550/daftar-57-pegawai-kpk-yang-dipecat-pada-30-september-2021-mendatang|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-07-31}}</ref>:
 
# Sujanarko (Direktur PJKAKI - masuk masa pensiun)
# Ambarita Damanik (Kasatgas Penyidik)
# Arien Winiasih (mantan Plh Korsespim)
# Chandra Sulistio Reksoprodjo (Kepala Biro SDM)
# Hotman Tambunan (Kasatgas Pendidikan dan Pelatihan)
# Giri Suprapdiono (Direktur Sosialisasi dan Kampenye Antikorupsi)
# Harun Al Rasyid (Kasatgas Penyelidik)
# Iguh Sipurba (Kasatgas Penyelidik)
# Herry Muryanto (Deputi Bidang Kordinasi Supervisi)
# Arba'a Achmadin Yudho Sulistyo (Kabag Umum)
# Faisal (Fungsional Litbang)
# Herbert Nababan (Penyidik)
# Afief Yulian Miftach (Kasatgas Penyidik)
# Budi Agung Nugroho (Kasatgas Penyidik)
# [[Novel baswedan|Novel Baswedan]] (Kasatgas Penyidik)
# Novariza (Fungsional PJKAKI)
# Sugeng Basuki (Fungsional Korsup)
# Agtaria Adriana (Penyelidik)
# Aulia Postiera (Penyelidik)
# Mochamad Praswad Nugraha (Penyidik)
# March Falentino (Penyidik)
# Marina Febriana (Penyelidik)
# Yudi Purnomo (Penyidik)
# Yulia Anastasia Fu'ada (Fungsional PP LHKPN)
# Andre Dedy Nainggolan (Kasatgas Penyidik)
# Airien Marttanti Koesniar (Kabag Umum)
# Juliandi Tigor Simanjuntak (Fungsional Biro Hukum)
# Nurul Huda Suparman (Plt Kepala Bidang Pengelolaan Kinerja Dan Risiko)
# Rasamala Aritonang (Kabag Hukum)
# Farid Andhika (Fungsional Dumas)
# Andi Abdul Rachman Rachim (Fungsional Gratifikasi)
# Nanang Priyono (Kabag SDM)
# Qurotul Aini Mahmudah (Fungsional Dit Deteksi dan Analisis Korupsi)
# Rizka Anungnata (Kasatgas Penyidik)
# Candra Septina (Fungsional Litbang/Monitor)
# Waldy Gagantika (Kasatgas Dit Deteksi)
# Heryanto (Pramusaji, Biro Umum)
# Wahyu Ahmat Dwi Haryanto (Pramusaji, Biro Umum)
# Dina Marliana (Admin Dumas)
# Muamar Chairil Khadafi (Admin Dumas)
# Ronald Paul Sinyal (Penyidik)
# Arfin Puspomelistyo (Pengamanan, Biro Umum)
# Panji Prianggoro (Fungsional Dit. Deteksi dan Analisis Korupsi)
# Damas Widyatmoko (Fungsional Dit. Manajemen Informasi)
# Rahmat Reza Masri (Fungsional Dit. Manajemen informasi)
# Anissa Rahmadhany (Fungsional Jejaring Pendidikan)
# Benydictus Siumlala Martin Sumarno (Fungsional Peran Serta Masyarakat)
# Adi Prasetyo (Fungsional Dit PP LHKPN)
# Ita Khoiriyah (Fungsional Biro Humas)
# Tri Artining Putri (Fungsional Humas)
# Christie Afriani (Fungsional PJKAKI)
# Nita Adi Pangestuti (Fungsional Dumas)
# Rieswin Rachwell (Penyelidik)
# Samuel Fajar Hotmangara Tua Siahaan (Fungsional Biro SDM)
# Wisnu Raditya Ferdian (Fungsional Dit Manajemen Informasi)
# Erfina Sari (Biro Humas)
# Darko (Pengamanan, Biro Umum)
 
== Penghargaan ==
Selain 57 pegawai itu, ada pula seorang pegawai KPK yang juga ikut dipecat setelah menyusul TWK pada 20 September 2021, yakni Penyidik Lakso Anindito S.H., LL.M. yang baru saja pulang dari menyelesaikan program LL.M di [[Universitas Lund|Lund University]] , [[Swedia]], sehingga total pegawai KPK yang disingkirkan adalah sebanyak 58 orang.<ref>{{Cite web|title=SOSOK Lakso Anindito, Pegawai KPK yang Dipecat Paling Akhir, Lulusan S2 Hukum Lund University Swedia|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2021/10/08/sosok-lakso-anindito-pegawai-kpk-yang-dipecat-paling-akhir-lulusan-s2-hukum-lund-university-swedia|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2022-07-31}}</ref>
 
=== Tasrif Award 2021 - [[Aliansi Jurnalis Independen]] (AJI) ===
Pada tahun 2021, Praswad bersama seluruh rekan-rekan 57 pegawai KPK yang menjadi korban TWK memperoleh penghargaan Tasrif Award 2021 dari [[Aliansi Jurnalis Independen]] (AJI) pada perayaan HUT AJI ke-27.<ref>{{Cite news|title=57 Pegawai KPK Tak Lulus TWK Dapat Penghargaan Tasrif Award 2021 dari AJI|url=https://kumparan.com/kumparannews/57-pegawai-kpk-tak-lulus-twk-dapat-penghargaan-tasrif-award-2021-dari-aji-1wIQjh5ywBG|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2022-08-13|last=Pratama|first=Aprilandika}}</ref><ref>{{Cite web|last=Aulia|first=R.|title=Tersingkir di KPK, Puluhan Pegawai Raih Penghargaan Tasrif Award dari AJI Indonesia - Indo Bali News|url=https://indobalinews.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-882354538/tersingkir-di-kpk-puluhan-pegawai-raih-penghargaan-tasrif-award-dari-aji-indonesia|website=indobalinews.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-08-16}}</ref><ref>{{Cite news|last=Aji|first=M Rosseno|date=2021-08-07|title=Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK Raih Tasrif Award 2021|url=https://nasional.tempo.co/read/1492080/pegawai-kpk-yang-tak-lolos-twk-raih-tasrif-award-2021|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2022-08-16|editor-last=Wuragil|editor-first=Zacharias}}</ref> Selain diberikan kepada 57 Pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan, penghargaan Tasrif Award 2021 juga di anugerahkan kepada LaporCovid-19.<ref>{{Cite news|title=57 Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK dan Lapor Covid-19 Raih Tasrif Award 2021|url=https://pemilu.kompas.com/read/2021/08/08/11595301/57-pegawai-kpk-yang-tak-lolos-twk-dan-lapor-covid-19-raih-tasrif-award-2021|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2022-08-13}}</ref><ref>{{Cite web|last=Herdiana|first=Iman|title=Lapor Covid-19 dan 57 Pegawai KPK Mendapat Tasrif Award 2021 AJI|url=https://bandungbergerak.id/article/detail/1121/lapor-covid-19-dan-57-pegawai-kpk-mendapat-tasrif-award-2021-aji|website=BandungBergerak.id|language=id|access-date=2022-08-16}}</ref> Saat itu Dewan Juri Tasrif Award 2021 menilai bahwa 57 pegawai KPK yang telah di singkirkan secara sewenang-wenang tersebut memiliki kinerja yang selaras dengan semangat [[Suardi Tasrif]], Bapak Kode Etik Jurnalistik Indonesia, dalam memperjuangkan kebebasan pers.<ref>{{Cite news|date=2021-08-12|title=Apa Itu Tasrif Award yang Diterima Pegawai KPK yang Tidak Lolos TWK?|url=https://nasional.tempo.co/read/1493789/apa-itu-tasrif-award-yang-diterima-pegawai-kpk-yang-tidak-lolos-twk|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2022-08-13|editor-last=Nurhadi}}</ref><ref>{{Cite web|title=Suardi Tasrif {{!}} universitas-terbuka.nomor.net {{!}} Ilmu Pengetahuan|url=https://universitas-terbuka.nomor.net/_kodepos.php?_i=republik-indonesia&id=199406|website=universitas-terbuka.nomor.net|access-date=2022-08-16}}</ref> Tasrif Award adalah penghargaan tahunan yang diberikan oleh AJI setiap tahunnya, nama penghargaan tersebut diambil dari nama [[Suardi Tasrif]], seorang pengacara sekaligus jurnalis besar di Indonesia yang terkenal atas kegigihannya dalam memperjuangkan kemerdekaan berpendapat dan hak konstitusional yang kemudian dikenal sebagai hak fundamental dari [[Hak asasi manusia|Hak Asasi Manusia]].<ref>{{Cite web|title=Suardi Tasrif|url=https://www.hukumindo.com/2019/06/suardi-tasrif.html|language=id|access-date=2022-08-13}}</ref><ref>{{Cite web|title=SUARDI TASRIF ~ Center of Studies|url=https://p2k.unkris.ac.id/en3/2-3073-2962/Suardi-Tasrif_199406_p2k-unkris.html|website=p2k.unkris.ac.id|access-date=2022-08-16}}</ref>
 
== Karir setelah KPK ==
[[Berkas:Deklarasi IM57.jpeg|jmpl|263x263px|Deklarasi IM57+ Institute oleh Praswad selaku Ketua (2021)]]
Praswad adalah ketua [[IM57+ Institute]], organisasi gerakan anti korupsi yang dideklarasikan di depan Gedung [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]] pada 30 September 2021.<ref>{{Cite news|title=IM 57+ Institute Resmi Berbadan Hukum, Eks Pegawai KPK Janji Bantu Pemberantasan Korupsi|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2022/01/08/im-57-institute-resmi-berbadan-hukum-eks-pegawai-kpk-janji-bantu-pemberantasan-korupsi|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2022-08-13|last=Ibrahim|first=Igman|editor-last=Aco|editor-first=Hasanudin}}</ref><ref>{{Cite news|title=IM57+ Institute Bentukan Mantan Pegawai KPK Resmi Berbadan Hukum|url=https://nasional.sindonews.com/read/651527/13/im57-institute-bentukan-mantan-pegawai-kpk-resmi-berbadan-hukum-1641661282|work=[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2022-08-15|last=Batubara|first=Puteranegara}}</ref> IM57+ Institute beranggotakan 57 mantan pegawai [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|KPK]] yang disingkirkan menggunakan mekanisme Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dinyatakan melanggar [[Hak asasi manusia|Hak Asasi Manusia]] oleh [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]], dan telah terbukti maladministrasi oleh [[Ombudsman Republik Indonesia]].<ref>{{Cite web|last=Wijayati|first=Murni|title=M. Praswad Nugraha Jadi Ketua Institute IM 57 karena Kegagalan KPK - Editor News|url=https://editornews.pikiran-rakyat.com/politik/pr-1313283993/m-praswad-nugraha-jadi-ketua-institute-im-57-karena-kegagalan-kpk|website=editornews.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-07-29}}</ref><ref>{{Cite web|last=publica-news.com|title=IM57+ Dukung Parpol Antikorupsi|url=https://www.publica-news.com/berita/nasional/2021/10/15/46907/im57-dukung-parpol-antikorupsi.html|website=www.publica-news.com|language=id|access-date=2022-08-15}}</ref> Masifnya serangan balik para koruptor yang ditujukan kepada KPK mencapai titik puncaknya dengan menyingkirkan para pegawai KPK melalui mekanisme TWK menjadi latar belakang lahirnya organisasi ini.<ref>{{Cite web|last=Redaksi|first=IM57+ Institute|title=Latar Belakang IM57+ Institute|url=https://im57.org/|website=IM57+ Institute|access-date=2022-08-12}}</ref><ref>{{Cite news|title=Apa Itu IM57+ Institute yang Didirikan Novel Baswedan Dkk?|url=https://kumparan.com/kumparannews/apa-itu-im57-institute-yang-didirikan-novel-baswedan-dkk-1wehjoDyTBy|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2022-08-16|last=D|first=M Lutfan}}</ref> Pemecatan ke 57 orang pegawai KPK harus dilihat sebagai satu rangkaian utuh serangan balik koruptor yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun, tidak hanya berbentuk intervensi politik, tetapi juga menargetkan fisik dan non fisik terhadap pimpinan dan pegawai KPK, seperti kriminalisasi, pelemparan molotov di rumah para pegawai dan pimpinan KPK, hingga penyiraman air keras kepada salah satu pegawai KPK [[Novel Baswedan]].<ref>{{Cite web|date=2015-07-06|title=Teror untuk Pegawai KPK Sistematis|url=https://republika.co.id/berita/nasional/hukum/15/07/06/nr2db3-teror-untuk-pegawai-kpk-sistematis|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-08-13}}</ref><ref>{{Cite news|title=Novel Baswedan: Hari Ini, 5 Tahun Lalu Saya Diserang Air Keras|url=https://nasional.sindonews.com/read/739697/13/novel-baswedan-hari-ini-5-tahun-lalu-saya-diserang-air-keras-1649649878|work=[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2022-08-16|last=Mubarok|first=Abdul Malik}}</ref>
 
Fokus bidang dari organisasi ini adalah investigasi independen, advokasi, riset dan pelatihan. Adapun susunan pengurusan sebagai berikut:<ref>{{Cite web|title=Lembaga Advokasi Pemberantasan Korupsi IM57+ Institute Resmi Berbadan Hukum, Ini Susunan Pengurusnya|url=https://www.kompas.tv/article/249608/lembaga-advokasi-pemberantasan-korupsi-im57-institute-resmi-berbadan-hukum-ini-susunan-pengurusnya|website=KOMPAS.tv|language=id|access-date=2022-08-13}}</ref><ref>{{Cite news|title=Daftar Anggota IM57+ Institute yang Kini Berbadan Hukum|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220109182350-12-744408/daftar-anggota-im57-institute-yang-kini-berbadan-hukum|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-08-16}}</ref>
 
1. Ketua: Mochamad Praswad Nugraha
 
2. Sekretaris Jenderal: Lakso Anindito
 
3. Bendahara: Novariza
 
4. Direktur Investigasi dan Riset: Iguh Sipurba
 
5. Direktur Akademi Anti Korupsi: Budi Agung Nugroho
 
6. Manajer Advokasi dan Litigasi: Rasamala Aritonang
 
7. Manajer Humas: Ita Khoriyah
 
8. Manajer Kampanye: Benydictus Siumlala Martin Sumarno
 
9. Manajer Kerjasama Internasional: Christie Afriani
 
10. Manajer Teknologi Informasi: Rahmat Reza Masri
 
11. Manajer Operasional: Ronald Paul Sinyal
 
12. Manager Pendidikan dan Pelatihan: Anissa Rahmadhany
 
13. Manajer Administrasi: Airien Marttanti Koesniar
 
14. Manajer Finansial: Agtaria Adriana
 
IM57+ Institute memiliki Dewan Penasehat yang terdiri dari:<ref>{{Cite news|last=Ferdiansyah|first=Benardy|date=2021-10-08|title=KPK terbuka bekerja sama dengan IM57+ Institute|url=https://www.antaranews.com/berita/2445113/kpk-terbuka-bekerja-sama-dengan-im57-institute|work=Koran Antara|access-date=2022-08-12|editor-last=Kliwantoro|editor-first=D.Dj.}}</ref>
 
# Herry Muryanto (eks Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK),
# Sujanarko (eks Direktur PJKAKI KPK),
# Novel Baswedan (eks penyidik senior KPK),
# Hotman Tambunan (eks Kasatgas Diklat KPK), serta
# Chandra Sulistio Reksoprodjo (eks Kabiro SDM KPK).
 
Selain itu, terdapat ''Investigation Board'' (terdiri dari para penyidik dan penyelidik senior), ''Law and Strategic Research Board'' (beranggotakan ahli hukum dan peneliti senior), serta ''Education and Training Board'' (terdiri atas jajaran ahli pendidikan dan training anti korupsi).<ref>{{Cite news|last=Redaksi|date=2021-10-01|title=IM57+ Institute, Wadah Pemberantas Korupsi Pecatan Firli Cs|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210930202703-12-701782/im57-institute-wadah-pemberantas-korupsi-pecatan-firli-cs|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=2022-08-12}}</ref> Organisasi ini diharapkan mampu berkontribusi dalam pemberantasan korupsi melalui kerja-kerja pengawalan, kajian, strategi, dan pendidikan anti korupsi.<ref>{{Cite news|last=Redaksi|first=Gowa Pos|date=2021-10-31|title=Resmi Dipecat, 57 Mantan Pegawai KPK Dirikan IM57 + Institute, Praswad: Untuk Memberikan Pendidikan Korupsi|url=https://gowapos.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-032706329/resmi-dipecat-57-mantan-pegawai-kpk-dirikan-im57-institute-praswad-untuk-memberikan-pendidikan-korupsi|work=Koran|access-date=2022-08-12}}</ref> Saat ini, IM57+ Institute berkantor di gedung yang sama dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Menteng, Jakarta Pusat.<ref>{{Cite news|date=2022-07-11|title=Lili Pintauli Mundur dari Pimpinan KPK, IM 57+ Institute: Tidak Hapus Pidana Soal Tiket Nonton MotoGP|url=https://www.suara.com/news/2022/07/11/184455/lili-pintauli-mundur-dari-pimpinan-kpk-im-57-institute-tidak-hapus-pidana-soal-tiket-nonton-motogp|work=Suara.com|language=id|access-date=2022-08-15|last=Iswinarno|first=Chandra}}</ref>
 
Selain 57 pegawai itu, ada pula seorang pegawai KPK yang juga ikut dipecat setelah menyusul TWK pada 20 September 2021, yakni Penyidik Lakso Anindito S.H., LL.M. yang baru saja pulang dari menyelesaikan program LL.M di [[Universitas Lund|Lund University]] , [[Swedia]], sehingga total pegawai KPK yang disingkirkan adalah sebanyak 58 orang.<ref>{{Cite news|title=SOSOK Lakso Anindito, Pegawai KPK yang Dipecat Paling Akhir, Lulusan S2 Hukum Lund University Swedia|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2021/10/08/sosok-lakso-anindito-pegawai-kpk-yang-dipecat-paling-akhir-lulusan-s2-hukum-lund-university-swedia|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2022-07-31|last=Widyastuti|first=Pravitri Retno|editor-last=Shelavie|editor-first=Tiara}}</ref><ref>{{Cite web|last=JawaPos.com|date=2021-06-05|title=Dari Swedia, Lakso Anindito Turut Berjuang Bersama Pegawai KPK Lainnya|url=https://www.jawapos.com/features/05/06/2021/dari-swedia-lakso-anindito-turut-berjuang-bersama-pegawai-kpk-lainnya/|website=JawaPos.com|language=id|access-date=2022-08-16}}</ref>
 
Berikut daftar 57 pegawai KPK yang dipecat pada 30 September 2021:<ref>{{Cite news|last=Rozie|date=2021-09-17|title=Daftar 57 Pegawai KPK yang Dipecat pada 30 September 2021 Mendatang|url=https://www.liputan6.com/news/read/4660550/daftar-57-pegawai-kpk-yang-dipecat-pada-30-september-2021-mendatang|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2022-07-31|first=Fachrur|editor-last=Nurdiarsih|editor-first=Nila Chrisna Yulika, Fadjriah}}</ref><ref>{{Cite news|title=Total 57 Pegawai KPK Dipecat Firli Hari Ini|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210930134536-12-701517/total-57-pegawai-kpk-dipecat-firli-hari-ini|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-08-16}}</ref>
{| class="wikitable"
|+DAFTAR NAMA 57 PEGAWAI KPK KORBAN TWK
!No
!Nama
!Jabatan
!No
!Nama
!Jabatan
!No
!Nama
!Jabatan
|-
|1
|Sujanarko
|Direktur PJKAKI
|21
|Mochamad Praswad Nugraha
|Penyidik
|41
|Rahmat Reza Masri
|Fungsional Dit. Manajemen Informasi
|-
|2
|Ambarita Damanik
|Kasatgas Penyidik
|22
|March Valentino
|Penyidik
|42
|Ronald Paul Sinyal
|Penyidik
|-
|3
|Arien Winiasih
|Plh Korsespim
|23
|Marina Febriana
|Penyelidik
|43
|Arfin Puspomelistyo
|Pengamanan, Biro Umum
|-
|4
|Chandra Sulistio Reksoprodjo
|Karo SDM
|24
|Yudi Purnomo
|Penyidik
|44
|Panji Prianggoro
|Fungsional Dit. Deteksi dan Analisis Korupsi
|-
|5
|Hotman Tambunan
|Kasatgas Diklat
|25
|Yulia Anastasia Fu'ada
|Fungsional PP LHKPN
|45
|Damas Widyatmoko
|Fungsional Dit. Manajemen Informasi
|-
|6
|Giri Suprapdiono
|Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti Korupsi
|26
|Airien Marttanti Koesniar
|Kabag Umum
|46
|Anissa Rahmadhany
|Fungsional Jejaring Pendidikan
|-
|7
|Harun Al Rasyid
|Kasatgas Penyelidik
|27
|Juliandi Tigor Simanjuntak
|Fungsional Biro Hukum
|47
|Benydictus Siumlala Martin Sumarno
|Fungsional Peran Serta Masyarakat
|-
|8
|Iguh Sipurba
|Kasatgas Penyelidik
|28
|Andre Dedy Nainggolan
|Kasatgas Penyidik
|48
|Adi Prasetyo
|Fungsional Dit PP LHKPN
|-
|9
|Herry Muryanto
|Deputi Bidang Kordinasi Supervisi
|29
|Nurul Huda Suparman
|Plt Kepala Bidang Pengelolaan Kinerja Dan Risiko
|49
|Ita Khoiriyah
|Fungsional Biro Humas
|-
|10
|Arba'a Achmadin Yudho Sulistyo
|Kabag Umum
|30
|Rasamala Aritonang
|Kabag Hukum
|50
|Tri Artining Putri
|Fungsional Humas
|-
|11
|Faisal
|Fungsional Litbang
|31
|Farid Andhika
|Fungsional Dumas
|51
|Christie Afriani
|Fungsional PJKAKI
|-
|12
|Herbert Nababan
|Penyidik
|32
|Andi Abdul Rachman Rachim
|Fungsional Gratifikasi
|52
|Nita Adi Pangestuti
|Fungsional Dumas
|-
|13
|Afief Yulian Miftach
|Kasatgas Penyidik
|33
|Nanang Priyono
|Kabag SDM
|53
|Rieswin Rachwell
|Penyelidik
|-
|14
|Budi Agung Nugroho
|Kasatgas Penyidik
|34
|Qurotul Aini Mahmudah
|Fungsional Dit Deteksi dan Analisis Korupsi
|54
|Samuel Fajar Hotmangara Tua Siahaan
|Fungsional Biro SDM
|-
|15
|[[Novel Baswedan]]
|Kasatgas Penyidik
|35
|Candra Septina
|Fungsional Litbang/Monitor
|55
|Wisnu Raditya Ferdian
|Fungsional Dit Manajemen Informasi
|-
|16
|Novariza
|Fungsional PJKAKI
|36
|Waldy Gagantika
|Kasatgas Dit Deteksi
|56
|Erfina Sari
|Biro Humas
|-
|17
|Sugeng Basuki
|Fungsional Korsup
|37
|Heryanto
|Pramusaji, Biro Umum
|57
|Darko
|Pengamanan, Biro Umum
|-
|18
|Agtaria Adriana
|Penyelidik
|38
|Wahyu Ahmat Dwi Haryanto
|Pramusaji, Biro Umum
|58
|Lakso Anindito*
|Penyidik
|-
|19
|Aulia Postiera
|Penyelidik
|39
|Dina Marliana
|Admin Dumas
|
|
|
|-
|20
|Rizka Anungnata
|Kasatgas Penyidik
|40
|Muamar Chairil Khadafi
|Admin Dumas
|
|
|
|}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi]]
[[Kategori:Tokoh dari Bandar Lampung]]
[[Kategori:Tokoh Lampung]]