Kerajaan Klungkung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(133 revisi perantara oleh 45 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| native_name =
| conventional_long_name = Kerajaan Klungkung
| common_name = Kerajaan Klungkung
| continent = Asia
|region region = [[Asia Tenggara]]
| country = [[Indonesia]]
| religion = [[Hindu]]
| image_flag = Bendera Kerajaan Klungkung.gif
| image_coat =
| symbol_type =
| p1 = Kerajaan = Gelgel|Gelgel
| p2 =
| s1 = Indonesia
| s2 =
| flag_p1 =
| flag_p2 =
| flag_s1 = Flag of Indonesia.svg
| year_start = 1668
| year_end = 1950sekarang
| date_start =
| date_end =
| event_start =
| event_end = Bergabung dengan [[Indonesia]]
|event1 event1 = [[Puputan|Puputan Klungkung]]
| date_event1 = 1908
|event2 event2 = Restorasi Kerajaan
| date_event2 = 1929
| image_map = Peta Kerajaan Klungkung.jpg
| image_map_caption = Wilayah Kerajaan Klungkung pada tahun [[1938]] yang sekarang menjadi [[Kabupaten Klungkung]] di [[Provinsi Bali]]<ref>{{cite web |url=http://tofindtheworld.blogspot.com/2012/10/perang-bali-tahun-1846-1849.html | title=Perang Bali tahun 1846-1849 |date=13 Oktober 2012}}</ref>
| capital = [[Semarapura]]
| common_languages = [[Bahasa Bali|Bali]]
| government_type = Monarki
| title_leader = Raja
| currency =
| footnotes =
}}
{{Intervensi Belanda di Bali}}
 
'''Kerajaan Klungkung''' adalah suatu [[kerajaan]] yang didirikan pada abad ke-17 di [[Pulau Bali]] bagian tenggara.<ref>{{cite web |url=http://id.scribd.com/doc/62937789/Sejarah-Singkat-Kerajaan-Klungkung | title=Sejarah Singkat Kerajaan Klungkung |date=30 Juni 2013}}</ref> di [[Pulau Bali]] bagian tenggara. Kerajaan ini juga menguasai pulau-pulau di lepas pantai [[Selat Badung]] yaitu [[Nusa Ceningan]], [[Nusa Lembongan]], dan [[Nusa Penida]]. Setelah kemerdekaan [[Republik Indonesia]], Kerajaan Klungkung berstatus sebagai [[Kabupaten BulelengKlungkung|Daerah Tingkat II Klungkung]].
 
==Berdirinya Lahirnya Kerajaan Klungkung ==
Kerajaan Klungkung berdiri setelah penyerangan kembali I Gusti Agung Maruti yang berkuasa di Gelgel tahun 1686 masehi. Panglima Perang Dewa Agung Jambe merebut kembali Gelgel dari kekuasaan I Gusti Agung Maruti adalah Rakriyan Gusti Ngurah Kubontubuh (Kyayi Jumbuh Karo) dibantu oleh Kyayi Paketan, Ki Gusti Panji Sakti dari Buleleng, I Gusti Nyoman Pemedilan, Pemecutan Badung, I Gusti Hyang Taluh, Ki Dukuh Pemedilan, I Gusti Sukahet, I Gusti Dauh dan I Gusti Ngurah Sidemen. Setelah Gelgel dapat direbut kembali oleh Dewa Agung Jambe, kemudian atas saran I Gusti Ngurah Sidemen, Kerajaan dipindahkan ke Puri Semarajaya Klungkung dengan Patih Agung yang masih setia yaitu Rakriyan Gusti Ngurah Kubontubuh di Jero Agung Kepatihan, Pekandelan Klungkung.
 
Kerajaan Klungkung berdiri bersamaanberakhir dengan dibangunnyaperang [[IstanaIntervensi Klungkung|Puri Agung Klungkung]]Belanda di [[Semarapura]]Bali pada tahun [[1686]] dan diakhiri dengan [[Puputan(1908)|Puputan Klungkung]] tahun [[1908]] sebagai kerajaan terakhir di [[Bali]] yang melakukan perlawanan dengan cara [[puputan]] dalam mempertahankan eksistensinya sebagai kerajaan yang merdeka terhadap meluasnya praktekpraktik politik kolonial Belanda di Nusantara.<ref>{{cite web |url=http://www.klungkungkab.go.id/index.php/profil/2/Sejarah-Klungkung | title=Sejarah Klungkung |date=30 Juni 2013 |access-date=2013-06-30 |archive-date=2013-06-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130619102239/http://www.klungkungkab.go.id/index.php/profil/2/Sejarah-Klungkung |dead-url=yes }}</ref>.
 
== Sistem Sosial ==
Sebagai sebuah kerajaan secara struktur tampak unsur-unsur yang saling mengait di dalamnya. Hubungan antara kepemimpinan raja, Dewa Agung sebagai penjelmaan Wisnu (''gusti'') dengan rakyat (''kaula'') atau bagawanta dengan raja dan rakyatnya ''sisya''. Stratifikasi sosial yang dipengaruhi oleh Hinduisme dengan pembagian yang mirip dengan kasta-kasta di [[India]]. Tradisi-tradisi kerajaan seperti: [[Tawan Karang|tawan karang]], mesatia, penobatan raja, hubungan dengan kerajaan-kerajaan lainnya, kerja sama antara kerajaan-kerajaan Bali dalam menghadapi musuh dari luar, hubungan kerajaan Klungkung dengan pemerintah [[Hindia Belanda]]. Tradisi-tradisi [[Majapahit]] seperti pusaka-pusaka keraton seperti [[keris]] dan tombak, asal usul keturunan raja bersal dari Majapahit.
 
Sebagai sebuah kerajaan secara struktur tampak unsur-unsur yang saling mengait di dalamnya. Hubungan antara kepemimpinan raja, Dewa Agung sebagai penjelmaan Wisnu (''gusti'') dengan rakyat (''kaula'') atau bagawanta dengan raja dan rakyatnya ''sisya''. Stratifikasi sosial yang dipengaruhi oleh Hinduisme dengan pembagian yang mirip dengan kasta-kasta di [[India]]. Tradisi-tradisi kerajaan seperti: [[Tawan Karang|tawan karang]], mesatia, penobatan raja, hubungan dengan kerajaan-kerajaan lainnya, kerja sama antara kerajaan-kerajaan Bali dalam menghadapi musuh dari luar, hubungan kerajaan Klungkung dengan pemerintah [[Hindia Belanda]]. Tradisi-tradisi [[Majapahit]] seperti pusaka-pusaka keraton seperti [[keris]] dan tombak, asal usul keturunan raja bersal dari Majapahit.
 
Masyarakat kerajaan di Klungkung memperlihatkan ciri masyarakat yang bertingkat-tingkat sesuai dengan golongan yang ada. Dalam situasi sosio-kultural seperti inilah kelompok elite yang memimpin tumbuh dan dibesarkan serta berpengaruh di masyarakat. Pengaruh yang sangat kuat tampak jelas dalam peran yang dimainkan oleh elite politik dan religius senantiasa bisa dikembalikan pada golongan brahmana. Raja-raja yang memerintah sampai raja terakhir yaitu Dewa Agung Jambe dengan para kerabatnya yang memegang kekuasaan disatu pihak dan Bagawanta dipihak lain memiliki posisi sentral dalam pemerintahan di Klungkung, posisi sentral kelompok pemimpin ini diperkuat lagi dengan adanya bentuk-bentuk kepercayaan yang bersifat magis.
 
Kepercayaan terhadap kekuatan magis dan kitos tentang tokoh pemimpin terutama sangat menonjol sekitar pribadi raja, Dewa Agung, yang dianggap sebagai penjelmaan [[Wisnu]]. Benda-benda pusaka seperti keris, tombak dan meriam I Seliksik memegang peranan penting dalam menamhbahmenambah kewibawaan raja yang memerintah.<ref>{{cite web |url=http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2005/5/1/ars1.html | title=Peninggalan Kerajaan Klungkung |date=30 Juni 2013 |access-date=2013-06-30 |archive-date=2015-09-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150923181808/http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2005/5/1/ars1.html |dead-url=yes }}</ref>.
 
== Kemunduran Kerajaan ==
{{utama|Intervensi Belanda di Bali (1849)}}
[[Berkas:Klungkung-Palace-1.jpg|thumbjmpl|275px|rightka|Balekambang Kerta Ghosa di dalam kompleks [[Istana Klungkung|Puri Agung KlugkungKlungkung]] di [[Semarapura]].]]
[[Belanda]] mulai mengurangi kedaulatan kerajaan Klungkung dan ingin memasukkan ke dalam wilayah [[Hindia Belanda]], seperti pada tanggal [[24 Mei]] [[1843]] diadakan perjanjian penghapusan tradisi [[Tawan Karang|tawan karang]] kerajaan Klungkung. Perjanjian ini telah menimbulkan rasa tidak senang dikalangan pejabat kerajaan. Ditambah dengan sebab-sebab lainnya seperti perampasan dua buah kapal yang kandas di Bandar Batulahak (Kusamba) .Keterlibatan laskar Klungkung dalam perang antara Buleleng dengan Militer Belanda di Jagaraga Tahun [[1848]]-[[1849]] mempertajam permusuhan antara pihak Belanda dengan pihak kerajaan Klungkung. Permusuhan dan rasa tidak puas Dewa Agung Istri Balemas memuncak, dan akhirnya meletus menjadi perang terbuka yaitu [[Perang Kusamba]] tahun [[1849]]. Pada perang itulah Jendral Michiels tewas sebagai pimpinan ekspedisi militer Belanda.
 
[[Hindia Belanda]] mulai mengurangi kedaulatan kerajaanKerajaan Klungkung dan ingin memasukkan ke dalam wilayahwilayahnya. [[Hindia Belanda]], seperti padaPada tanggal [[24 Mei]] [[1843]], diadakan perjanjian penghapusan tradisi [[Tawan Karang|tawan karang]] kerajaanKerajaan Klungkung. Perjanjian ini telah menimbulkan rasa tidak senang dikalangan pejabat kerajaan. Ditambah dengan sebab-sebab lainnya, seperti perampasan dua buah kapal yang kandas di Bandar Batulahak (Kusamba) . Keterlibatan laskar Klungkung dalam perang antara [[Buleleng]] dengan Militer Belanda di [[Jagaraga]] Tahuntahun [[Intervensi Belanda di Bali (1849)|1848]]-[[1849]] mempertajam permusuhan antara pihak Belanda dengan pihak kerajaanKerajaan Klungkung. Permusuhan dan rasa tidak puas Dewa Agung Istri Balemas memuncak, dan akhirnya meletus menjadi perang terbuka yaitu [[Perang Kusamba]] tahun [[1849]]. Pada perang itulah Jendral[[Andreas Victor Michiels|Jenderal tewas sebagaiMichiels]], pimpinan ekspedisi militer Belanda, tewas.
Yang menarik dari peristiwa perang Kusamba menurut sumber penulis [[Belanda]] ialah munculnya tokoh wanita yaitu Dewa Agung Istri Balemas sebagai seorang sebagai seorang wanita yang sangat benci dan menentang intervensi Belanda dan ia dianggap pemimpin golongan yang senantiasa menggagalkan perjanjian perdamaian dengan pihak Belanda.
 
YangDari menarikperistiwa dari[[Intervensi peristiwaBelanda di Bali (1849)|perang Kusamba]], menurut sumber penulis [[Belanda]], ialah munculnya tokoh wanita yaitu [[Dewa Agung Istri BalemasKanya|Dewa sebagaiAgung seorangIstri Balemas]] sebagai seorang wanita yang sangat benci dan menentang intervensi Belanda dan ia dianggap pemimpin golongan yang senantiasa menggagalkan perjanjian perdamaian dengan pihak Belanda.
Diawal Abad ke-20 disodorkan lagi perjanjian tentang Tapal Batas antara [[Kerajaan Gianyar]] dengan Kerajaan Klungkung, tepatnya pada tanggal [[7 Oktober]] [[1902]]. Setelah penandatanganan perjanjian Tapal Batas timbul perselisihan antara kerajaan Klungkung dengan ''Gubernemen'' mengenai Daerah Abeansemal, Vasal Kerajaan Klungkung yang berada di daerah kerajaan Gianyar. Dukungan raja Klungkung terhadap meletusnya perang Puputan di Kerajaan Badung tahun [[1906]].
 
Diawal Abad ke-20, disodorkan lagi perjanjian tentang Tapal Batas antara [[Kerajaan Gianyar]] dengan Kerajaan Klungkung, tepatnya pada tanggal [[7 Oktober]] [[1902]]. Setelah penandatanganan perjanjian Tapal Batas timbul perselisihan antara kerajaanKerajaan Klungkung dengan ''Gubernemen'' mengenai Daerah Abeansemal, Vasal Kerajaan Klungkung yang berada di daerah kerajaanKerajaan Gianyar. Dukungan raja Klungkung terhadapdilakukan semasa meletusnya perang Puputan di Kerajaan Badung tahun [[1906]].
Perjanjian tanggal [[17 Oktober]] [[1906]] tentang kedaulatan ''Gubernemen'' atas kerajaan Klungkung telah menurunkan status kenegaraan dan politik kerajaan Klungkung sebagai sesuhunan raja-raja Bali. Hal ini memperkuat sikap menentang Dewa Agung dan kalangan pembesar kerajaan yang memuncak pada perlawanan [[Puputan|Puputan Klungkung]] tahun [[1908]] yang menyebabkan kehancuran kerajaan dengan terbunuhnya raja Dewa Agung beserta banyak pengikutnya.
 
Perjanjian tanggal [[17 Oktober]] [[1906]] tentang kedaulatan ''Gubernemen'' atas kerajaanKerajaan Klungkung telah menurunkan status kenegaraan dan politik kerajaanKerajaan Klungkung sebagai ''sesuhunan'' raja-raja Bali. Hal ini memperkuat sikap menentang Dewa Agung Jambe II dan kalangan pembesar kerajaan yang memuncak pada perlawanan [[PuputanIntervensi Belanda di Bali (1908)|Puputan Klungkung]] tahun [[1908]], yang menyebabkan kehancuran kerajaan dengan terbunuhnya raja Dewa Agung Jambe II beserta banyak pengikutnya.
 
Pada [[25 Juli]] [[1929]], pemerintah [[Hindia Belanda]] merestorasi kepemimpinan Kerajaan Klungkung dengan mengangkat Dewa Agung Oka Geg sebagai ''Regent''. Selanjutnya setelah kemerdekaan [[Republik Indonesia]], Klungkung hanya berstatus sebagai sebuah kabupaten di dalam pemerintahan [[Provinsi Bali]].
 
== Daftar Raja dan Ratu Klungkung ==
{{utama|Daftar Raja Bali}}
[[Berkas:Dewa Agung in 1908.jpg|thumb|260px|right|Dewa Agung Jambe II pada tahun [[1908]].]]
*[[Berkas:Dewa Agung in 1908.jpg|jmpl|260px|ka|Dewa Agung Jambe III pada tahun (1686-1722)[[1908]].]]
* [[I Dewa Agung Jambe|Dewa Agung Jambe I]] (1686-1722)
* Dewa Agung Gede (1722-1736)
* Dewa Agung Made (1736-1760)
* Dewa Agung Sakti (1760-1790)
* Dewa Agung Putra I Kasamba (1790-1809)
* Dewa Agung Panji
* Dewa Agung Putra
* Dewa Agung Putra I
* [[Gusti Ayu Karang]] (1809-1814)
* Dewa Agung IstriPutra KaniaII (1814-18561851)
** [[Dewa Agung Istri Kanya|Dewa Agung PutraIstri IIKania]] (1814-18511856)
* Dewa Agung Putra III (1851-1903)
* Dewa Agung Jambe II (1903-1908)
* ''Interregnum'' (1908-1929)
* Dewa Agung Oka Geg (1929-1965)
Baris 84 ⟶ 88:
* Dewa Agung Cokorda Gede Agung Semaraputra (2010-Sekarang)
 
==Lihat PulaReferensi ==
{{reflist}}
 
=== Lihat Pula ===
* [[Sejarah Bali]]
* [[Dewa Agung]]
* [[Kabupaten Klungkung]]
* [[Istana Klungkung|Puri Agung KlugkungKlungkung]]
* [[Prasasti Kuum Ida Dalem Klungkung]]
 
== CatatanPranala Kakiluar ==
* {{id}} [http://www.klungkungkab.go.id/index.php/profil/2/Sejarah-Klungkung Sejarah Klungkung] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130619102239/http://www.klungkungkab.go.id/index.php/profil/2/Sejarah-Klungkung |date=2013-06-19 }}
{{reflist}}
* {{id}} [http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2005/5/1/ars1.html Peninggalan Kerajaan Klungkung] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150923181808/http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2005/5/1/ars1.html |date=2015-09-23 }}
 
==Pranala Luar==
* {{id}} [http://www.klungkungkab.go.id/index.php/profil/2/Sejarah-Klungkung Sejarah Klungkung]
* {{id}} [http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2005/5/1/ars1.html Peninggalan Kerajaan Klungkung]
* {{en}} [http://www.worldstatesmen.org/Indonesia_princely_states1.html Indonesian Princely States I]
* https://www.diva-portal.org/smash/get/diva2:206791/FULLTEXT01.pdf
 
{{Kerajaan di Sunda Kecil}}
{{indo-sejarah-stub}}
 
 
[[Kategori:Kerajaan di Bali]]