Kabupaten Bantul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k (via JWB)
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 63:
}}
 
'''Kabupaten Bantul''' ({{lang-jv|ꦧꦤ꧀ꦠꦸꦭ꧀}}, {{IPA-id|ˈbantʊl}}) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya adalah [[Bantul, Bantul|Kapanewon Bantul]]. Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Bantul sebanyak 976.573 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=23 Agustus 2024|format=visual}}</ref>
 
Semboyan pembangunan kabupaten ini adalah Projotamansari, yang merupakan singkatan dari Produktif-Profesional, Ijo royo royo, Tertib, Aman, Sehat, dan Asri. Pada [[27 Mei]] [[2006]], [[Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006|gempa bumi besar berkekuatan 5,9]] [[skala Richter]] mengakibatkan kerusakan yang besar terhadap daerah ini dan kematian sedikitnya 3.000 penduduk Bantul. Daerah yang terkena dampak terparah dari gempa tersebut adalah [[Pundong, Bantul|Pundong]] dan [[Imogiri]].
 
== Sejarah ==
Bantul memang tak bisa dilepaskan dari sejarah Yogyakarta sebagai kota perjuangan dan sejarah perjuangan Indonesia pada umumnya. Bantul menyimpan banyak kisah kepahlawanan, seperti perlawanan [[Pangeran Mangkubumi]] di [[Ambarketawang, Gamping, Sleman|Ambarketawang]], upaya pertahanan [[Sultan Agung dari Mataram|Sultan Agung]] di [[Pleret, Bantul|Pleret]], dan perjuangan [[Diponegoro|Pangeran Diponegoro]] di Selarong. Kisah perjuangan pionir penerbangan Indonesia yaitu [[Agustinus Adisoetjipto|AdisuciptoAdisutjipto]], pesawat yang ditumpanginya jatuh ditembak [[Belanda]] di Desa Ngoto. Sebuah peristiwa penting yang dicatat dalam sejarah adalah [[Gerilya|Perang Gerilya]] melawan pasukan [[Belanda]]. Saat itu, pasukan Indonesia berada di bawah [[kepemimpinan]] [[Soedirman|Jenderal Sudirman]] (1948) dan mereka banyak bergerak di sekitar wilayah Bantul. Wilayah ini pula yang menjadi basis, "[[Serangan Umum 1 Maret 1949|Serangan Oemoem 1 Maret]]" (1949) yang dicetuskan oleh [[Hamengkubuwana IX|Sri Sultan Hamengkubuwono IX]].
 
Tolok awal pembentukan wilayah Kabupaten Bantul adalah perjuangan gigih [[Diponegoro|Pangeran Diponegoro]] melawan penjajah bermarkas di [[Gua Selarong|Selarong]] sejak tahun 1825 hingga 1830. Seusai meredam perjuangan [[Diponegoro]], Pemerintah [[Hindia Belanda]] kemudian membentuk komisi khusus untuk menangani daerah ''Vortenlanden.'' Komisi tersebut bertugas menangani pemerintahan daerah [[Mataram (disambiguasi)|Mataram]], [[Pajang]], [[Sukawati|Sokawati]], dan [[Kabupaten Gunungkidul|Gunung Kidul]]. Kontrak kasunanan [[Kasunanan Surakarta|Surakarta]] dengan [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Yogyakarta]] dilakukan baik dalam hal pembagian wilayah maupun pembayaran ongkos perang, penyerahan pemimpin pemberontak, dan pembentukan wilayah administratif.