Ahmad Yani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(16 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{other people}}
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix =
Baris 13 ⟶ 14:
| successor = [[Pranoto Reksosamudro]]
| birth_date = {{birth date|1922|6|19}}
| birth_place = Jenar, [[Purwodadi, Purworejo|Purwodadi]], [[
| death_date = {{death date and age|1965|10|1|1922|6|19}}
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| party =
| spouse = [[Bandiah Yayu Rulia Sutowiryo]]
| children = 8,
| residence =
| alma_mater = {{bulleted list|AMS (setingkat SMU) di [[Jakarta]]
| occupation = [[Tentara]]
| religion =
| allegiance = {{bulleted list
| branch = {{bulleted list|
| serviceyears =
| rank = [[File:22-TNI Army-GEN.svg|25px| ]] [[Jenderal]] [[TNI]] ([[Anumerta]])
| unit = [[Infanteri]]
Baris 37 ⟶ 38:
[[Permesta|Pemberontakan Permesta]]{{br}}[[Operasi Trikora]]{{br}}[[Konfrontasi Indonesia–Malaysia]]
}}
[[Jenderal]] [[TNI]] ([[Anumerta]]) '''Ahmad''' '''Yani''' (juga dieja '''A'''. '''Yani''', '''Achmad Yani'''); ({{lahirmati|Jenar, [[Purwodadi, Purworejo|Purwodadi]], [[
== Riwayat Hidup ==
Ahmad Yani lahir di Jenar, [[Purwodadi, Purworejo|Purwodadi]], [[
Pada tahun 1940, Yani meninggalkan sekolah menengah untuk menjalani pendidikan wajib militer sebagai tentara [[Hindia Belanda]]. Sebagai calon [[perwira]], ia mengambil kecabangan/bidang topografi militer di [[Kota Malang|Malang]], [[Jawa Timur]], tetapi pendidikan ini terputus karena invasi [[Sejarah Nusantara (1942-1945)|Jepang]] pada tahun 1942. Di tahun yang sama, Yani dan keluarganya pindah kembali ke [[Jawa Tengah]].{{butuh rujukan}}
Ketika [[Hindia Belanda]] jatuh ke tangan [[Jepang]], Ia sempat ditangkap oleh pasukan Dai Nippon di [[Kota Cimahi|Cimahi]]. Namun ia bebas dan Ahmad Yani kembali ke Purworejo.<ref name=":0" /> Pada tahun 1943, ia bergabung menjadi anggota [[Pembela Tanah Air|PETA (Pembela Tanah Air)]] yang dibentuk oleh penguasa Jepang waktu itu dan menjalani pelatihan lanjut di [[Kota Magelang|Magelang]]. Setelah menyelesaikan pelatihan ini, Yani meminta untuk dilatih sebagai komandan peleton PETA dan menerima pendidikan di [[Kota Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]]. Setelah selesai, ia dikirim kembali ke [[Kota Magelang|Magelang]] sebagai instruktur tentara.{{butuh rujukan}}
Pada tanggal [[5 Desember]] [[1944]], ia menikah dengan Bandiah Yayu Ruliah, yang dulu pernah menjadi guru mengetiknya. Dari perkawinan ini kelak mereka dianugerahi delapan orang anak.{{butuh rujukan}}
Baris 72 ⟶ 74:
Tubuh Yani, dan orang-orang korban lainnya, diangkat pada tanggal 4 Oktober, dan semua diberi pemakaman kenegaraan pada hari berikutnya, sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di [[Kalibata]]. Pada hari yang sama, Yani dan rekan-rekannya resmi dinyatakan Pahlawan'' dari Revolusi'' dengan Keputusan Presiden Nomor 111/KOTI/1965 dan pangkatnya dinaikkan secara anumerta dari [[Letnan Jenderal]] untuk bintang ke-4 umum ([[Bahasa Indonesia|Indonesia]]:''Jenderal Anumerta'').{{butuh rujukan}}
Ibu Yani dan anak-anaknya pindah dari rumah setelah kematian Yani. Ibu Yani membantu membuat bekas rumah mereka ke Museum publik yang berdiri sebagian besar seperti itu pada Oktober 1965, termasuk lubang peluru di pintu dan dinding, dan dengan perabot rumah itu waktu itu. Saat ini, banyak kota di Indonesia memiliki jalan dengan nama Jenderal Ahmad Yani. Selain itu namanya diabadikan untuk [[Bandar Udara
== Pendidikan ==
Baris 85 ⟶ 87:
== Riwayat Jabatan ==
* Komandan Seksi I Kompi III Batalyon II (
* Komandan Batalyon 4/Yani Resimen XIV Magelang (
* Komandan Brigade Diponegoro dari Divisi III (
* Komandan Wehrkreise/WK II Kedu (
* Komandan Batalyon Banteng Raiders (
* Komandan Resimen 12 Wijayakusuma (
* Asisten II/Operasi (1956)
* Deputy I/Operasi (1957)
* Komandan Operasi 17 Agustus (1958)
* Deputy II/Pembinaan (1960)
* Deputy KSAD untuk wilayah Indonesia bagian Timur (
* Menteri/Panglima Angkatan Darat (
== Penghargaan ==
Baris 130 ⟶ 132:
|-
!Baris ke-1
| colspan="3"|[[Bintang Republik Indonesia Adipradana]] (10 November 1965)<ref>{{cite book
|-
!Baris ke-2
Baris 153 ⟶ 155:
|-
!Baris ke-6
| colspan="1"|[[
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Satya Dharma]]
| colspan="1"|[[:en:Orders, decorations, and medals of the Socialist Federal Republic of Yugoslavia|Order of the People's Army with Golden Star (Second rank)]] - Yugoslavia (1958)
Baris 166 ⟶ 168:
* {{citebook|title=Achmad Yani. Prajurit Patriot Sejati|publisher=Dinas Sejarah Angkatan Darat|location=Bandung|year=2013|id=ISBN 978-602-7846-03-6}}
* {{citebook|title=Gerakan 30 September Pelaku, Pahlawan dan Petualang|first=Julius|last=Pour|publisher=Kompas Media Nusantara|location=Jakarta|year=2010}}
* {{Citation|author=Dinas Sejarah TNI AD|date=1981|title=Sejarah TNI-AD
{{kotak mulai}}
{{S-mil}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]]|pendahulu=[[Abdul Haris Nasution]]|pengganti=[[Pranoto Reksosamodra]]|tahun=
{{kotak selesai}}
Baris 186 ⟶ 188:
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Purwodadi (Purworejo)]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Soekarnois]]
|