Ahmad Yani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{other people}}
{{Untuk|Anggota DPRD DKI Jakarta|Achmad Yani}}
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix =
Baris 18:
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| party =
| spouse = [[Bandiah Yayu Rulia Sutowiryo]]
| children = 8, (termasuk [[Amelia Achmad Yani]], Untung Mufreni, & Irawan Sura Eddy)
| residence =
| alma_mater = {{bulleted list|AMS (setingkat SMU) di [[Jakarta]] (1938—40)|Pendidikan Calon Perwira Dinas Topografi Militer di [[Malang]] (1940—42) tidak tamat, akibat serbuan [[Jepang]] tahun [[1942]])|Command and General Staf College di Fort Leaven Worth, [[AS]] (1955—56)}}
| occupation = [[Tentara]]
| religion = [[Islam]]<!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
| allegiance = {{bulleted list|{{flag|Kekaisaran Jepang}} {{small|(1943–1945)}}|Indonesia {{flagsmall|Indonesia}} (1945–1965)}}}}
| branch = {{bulleted list|{{flagicon image|Flag of PETA (Pembela Tanah Air).svg}} [[Pembela Tanah Air|PETA]] {{small|(1943–1945)|{{flagicon image|Flag of the Indonesian Army.svg}} |[[TNI Angkatan Darat]] {{small|(1945–1965)}}}}
| serviceyears = 1943–1965
| rank = [[File:22-TNI Army-GEN.svg|25px| ]] [[Jenderal]] [[TNI]] ([[Anumerta]])
Baris 38:
[[Permesta|Pemberontakan Permesta]]{{br}}[[Operasi Trikora]]{{br}}[[Konfrontasi Indonesia–Malaysia]]
}}
 
[[Jenderal]] [[TNI]] ([[Anumerta]]) '''Ahmad''' '''Yani''' (juga dieja '''A'''. '''Yani''', '''Achmad Yani'''); ({{lahirmati|Jenar, [[Purwodadi, Purworejo|Purwodadi]], [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]]|19|6|1922|[[Lubang Buaya]], [[Jakarta]]|1|10|1965}}) adalah [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat|Menteri/Panglima Angkatan Darat]] (setingkat [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat|KSAD]]) yang merupakan salah satu [[Pahlawan Revolusi Indonesia|Pahlawan Revolusi]] yang gugur sebagai korban tragedi [[Gerakan 30 September]] karena dibunuh dalam [[Gerakan 30 September]] saat penculikan dari rumahnya.
 
== Riwayat Hidup ==
Ahmad Yani lahir di Jenar, [[Purwodadi, Purworejo|Purwodadi]], [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]] pada tanggal 19 Juni 1922 dari pasangan M. Wongsorejo dan istrinya Murtini<ref name=":0">{{Cite web|last=Prinada|first=Yuda|title=Biografi Ahmad Yani: Pahlawan Revolusi Korban G30S & Panglima AD|url=https://tirto.id/biografi-ahmad-yani-pahlawan-revolusi-korban-g30s-panglima-ad-gvMM|website=tirto.id|language=id|access-date=2023-11-21|archive-date=2023-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230406155345/https://tirto.id/biografi-ahmad-yani-pahlawan-revolusi-korban-g30s-panglima-ad-gvMM|dead-url=no}}</ref>. Keluarga ini bekerja di sebuah pabrik [[gula]] yang milik seorang Belanda.<ref>{{Cite web|date=2023-12-05|title=Biografi Ahmad Yani, Pahlawan Revolusi Korban G30S PKI Page All|url=https://www.orami.co.id/magazine/biografi-ahmad-yani|website=www.orami.co.id|access-date=2024-02-04|archive-date=2024-02-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20240204034229/https://www.orami.co.id/magazine/biografi-ahmad-yani|dead-url=no}}</ref> Mulanya Ahmad Yani menempuh pendidikan HIS di Purworejo hanya sampai kelas I, Ia pindah ke HIS Magelang sejak kelas II. Ahmad Yani menamatkan HIS pada 1935 di [[Kota Bogor|Bogor]] dan meneruskan hingga MULO. Ia pindah ke Jakarta untuk menempuh sekolah AMS tapi terhenti karena [[Perang Dunia II|perang dunia II]].<ref name=":0" />
 
Pada tahun 1940, Yani meninggalkan sekolah menengah untuk menjalani pendidikan wajib militer sebagai tentara [[Hindia Belanda]]. Sebagai calon [[perwira]], ia mengambil kecabangan/bidang topografi militer di [[Kota Malang|Malang]], [[Jawa Timur]], tetapi pendidikan ini terputus karena invasi [[Sejarah Nusantara (1942-1945)|Jepang]] pada tahun 1942. Di tahun yang sama, Yani dan keluarganya pindah kembali ke [[Jawa Tengah]].{{butuh rujukan}}
Baris 73 ⟶ 74:
Tubuh Yani, dan orang-orang korban lainnya, diangkat pada tanggal 4 Oktober, dan semua diberi pemakaman kenegaraan pada hari berikutnya, sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di [[Kalibata]]. Pada hari yang sama, Yani dan rekan-rekannya resmi dinyatakan Pahlawan'' dari Revolusi'' dengan Keputusan Presiden Nomor 111/KOTI/1965 dan pangkatnya dinaikkan secara anumerta dari [[Letnan Jenderal]] untuk bintang ke-4 umum ([[Bahasa Indonesia|Indonesia]]:''Jenderal Anumerta'').{{butuh rujukan}}
 
Ibu Yani dan anak-anaknya pindah dari rumah setelah kematian Yani. Ibu Yani membantu membuat bekas rumah mereka ke Museum publik yang berdiri sebagian besar seperti itu pada Oktober 1965, termasuk lubang peluru di pintu dan dinding, dan dengan perabot rumah itu waktu itu. Saat ini, banyak kota di Indonesia memiliki jalan dengan nama Jenderal Ahmad Yani. Selain itu namanya diabadikan untuk [[Bandar Udara InternasionalJenderal AchmadAhmad Yani]] di Semarang. Nama besar Jenderal AchmadAhmad Yani juga digunakan sebagai nama 2 buah universitas di Indonesia yaitu [[Universitas Jenderal Achmad Yani]] yang berada di [[Cimahi]], [[Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta]] yang berada di [[Yogyakarta]]. Kedua [[Perguruan Tinggi]] tersebut berada di bawah naungan [[Yayasan Kartika Eka Paksi]] yang merupakan Yayasan yang dimiliki [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI Angkatan Darat]] dimana beliau mengabdi.{{butuh rujukan}}
 
== Pendidikan ==
Baris 131 ⟶ 132:
|-
!Baris ke-1
| colspan="3"|[[Bintang Republik Indonesia Adipradana]] (10 November 1965)<ref>{{cite book |title= Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia 1959 - sekarang|url= https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/3822wni_penerima_tanda_kehormatan_bintang_republik_indonesia_1959_sekarang.pdf |access-date= 4 Oktober 2021|archive-date= 2021-07-29|archive-url= https://web.archive.org/web/20210729004106/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/3822wni_penerima_tanda_kehormatan_bintang_republik_indonesia_1959_sekarang.pdf|dead-url= no}}</ref>
|-
!Baris ke-2