Singapura: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan {{pp-protected}} Tag: halaman dengan galat kutipan |
|||
(21 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 28:
Raffles kembali ke [[Bengkulu]] segera setelah penandatanganan perjanjian dengan Sultan Johor tersebut dan menugaskan [[Mayor]] [[William Farquhar]] untuk memimpin permukiman baru tersebut dengan jabatan [[Residen]], dengan beberapa meriam dan 1 resimen infantri [[tentara India]]. Membangun sebuah pelabuhan niaga dari nol adalah sebuah tantangan yang berat. Farquhar hanya menerima dana yang tidak banyak, sementara ia dilarang untuk memungut pajak pelabuhan untuk meningkatkan pendapatan lantara Raffles sudah memutuskan bahwa Singapura akan menjadi [[pelabuhan bebas]].
Farquhar mengundang pendatang-pendatang untuk datang ke Singapura, dan ia menempatkan seorang petugas di [[Pulau Saint John]] (atau P. Sekijang Bendera), 6,5 mil selatan kampung Temasek, untuk mengundang kapal-kapal yang melintas untuk singgah di Singapura. Berita tentang pelabuhan bebas yang baru dengan cepat menyebar ke seluruh kepulauan seantero [[Asia Tenggara]], pedagang-pedagang [[Bugis]], [[China]], dan [[Arab]] berdatangan ke pulau tersebut, berupaya menghindari pembatasan dagang Belanda. Dalam tahun pertama bandar ini beroperasi, perdagangan yang melalui Singapura telah mencapai nilai $400,000 (''dollar Spanyol''). Pada tahun [[1821]], populasi penduduknya telah meningkat hingga mencapai sekitar 5.000 orang, dan volume perdagangan terlah mencapai nilai $8 juta. Populasi menembus angka 10.000 orang pada tahun [[1825]], dan volume perdagangan senilai $22 juta, Singapura melampaui pelabuhan [[Penang]] yang lebih dulu berdiri.
Raffles baru kembali ke Singapura pada tahun 1822 dan ia mengkritik kebijakan-kebijakan yang dibuat Farquhar, terlepas dari kesuksesan Farquhar memimpin bandar baru itu di masa-masa awal yang sulit. Contohnya, dalam rangka menghasilkan pendapatan yang sangat mendesak, Farquhar telah melakukan penjualan lisensi perjudian dan perdagangan [[opium]], yang dipandang Raffles sebagai penyakit sosial yang berbahaya. Kedua komoditas itu pula yang membuat munculnya kriminalisme, termasuk datangnya bajak-[[bajak laut]] dari China dan [[Filipina]], selain Inggris dan negara-negara [[Eropa Barat]] lainnya. Selain itu di Singapura tumbuh pasar [[budak]]. Terkejut dengan kacaunya situasi di koloni tersebut, Raffles menyusun draft kebijakan baru untuk permukiman. Ia juga mengorganisir Singapura dalam pembagian berdasarkan fungsi dan kelompok etnis di bawah ''Raffles Plan of Singapore''.<ref name="uslcFounding"/> Hari, jejak-jejak pembagian tersebut masih bisa dijumpai di kota tua Singapura.
Baris 226:
Singapura merupakan sebuah hub transportasi internasional di Asia karena letaknya di berbagai rute perdagangan laut dan udara.
[[Berkas:
▲[[Berkas:Kawasaki c751 eunos.jpg|jmpl|200px|Sebuah [[Gerbong C751B Kawasaki Heavy Industries & Nippon Sharyo|kereta C751B]] di [[Stasiun MRT Eunos]] pada sistem [[Mass Rapid Transit (Singapura)|Mass Rapid Transit]] (MRT), satu dari tiga jalur angkutan kereta penumpang di Singapura]]
[[Pelabuhan Singapura]], dikelola oleh operator pelabuhan [[PSA International]] dan [[Jurong Port]], adalah pelabuhan tersibuk kedua di dunia pada 2005 menurut tonase pengapalan yang ditangani, yaitu sebesar 1,15 miliar [[ton kasar]], dan menurut lalu lintas [[Kontainer (kargo)|kontainer]], yaitu sebanyak 23,2 juta [[satuan dua puluh kaki]] (TEU). Pelabuhan Singapura juga merupakan yang tersibuk kedua di dunia menurut tonase kargo, setelah Shanghai dengan 423 juta ton. Selain itu, Singapura merupakan pelabuhan tersibuk pertama di dunia menurut lalu lintas [[lintas pengapalan]] dan pusat pengisian bahan bakar kapal terbesar di dunia.<ref>{{cite news|title=Singapore remains world's busiest port|url=http://news.xinhuanet.com/english/2006-01/12/content_4045562.htm|date=12 Januari 2006|agency=Xinhuanet|work=China View|accessdate=22 April 2010|archive-date=2016-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20160731213304/http://news.xinhuanet.com/english/2006-01/12/content_4045562.htm|dead-url=no}}</ref>
Baris 299 ⟶ 297:
[[Pemerintah Singapura]] mengakui empat bahasa resmi: Inggris, [[bahasa Melayu|Melayu]], {{bhs|Mandarin}}, dan [[bahasa Tamil|Tamil]].<ref>{{cite web |url=http://statutes.agc.gov.sg/non_version/cgi-bin/cgi_getdata.pl?actno=1997-REVED-RSI&doctitle=REPUBLIC%20OF%20SINGAPORE%20INDEPENDENCE%20ACT%0A&date=latest&method=whole |title=Republic of Singapore Independence Act, 1997 revised edition |access-date=2010-07-23 |archive-date=2011-05-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110511191457/http://statutes.agc.gov.sg/non_version/cgi-bin/cgi_getdata.pl?actno=1997-REVED-RSI&doctitle=REPUBLIC%20OF%20SINGAPORE%20INDEPENDENCE%20ACT%0A&date=latest&method=whole |dead-url=yes }}</ref>
[[Bahasa Inggris Singapura|Bahasa Inggris]] adalah bahasa paling dominan di Singapura,
[[Bahasa Melayu]] adalah bahasa nasional karena alasan simbolis dan historis,
[[Mandarin Singapura|Bahasa Mandarin]] juga dipertuturkan secara luas di Singapura. Bahasa Mandarin telah meluas akibat kampanye dan usaha masyarakat dukungan pemerintah untuk mendukung penggunaannya di antara bahasa-bahasa Tionghoa lainnya.<ref>{{cite web |url=http://www.mandarin.org.sg/ |title=Speak Mandarin Campaign |publisher=Mandarin.org.sg |date= |accessdate=23 August 2010 |archive-date=2012-04-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120403155652/http://www.mandarin.org.sg/ |dead-url=no }}</ref>
|