Veritatis Splendor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.7.3) (bot Mengubah: nl:Veritatis splendor |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''''Veritatis Splendor''''' ([[bahasa Latin]], yang berarti "Cahaya Kebenaran" atau "Keindahan
== Ringkasan dari ensiklik ==
''Veritatis Splendor'' menjawab pertanyaan-pertanyaan [[teologi moral]] yang telah diangkat di Gereja, khususnya pada paruhan kedua dari [[abad ke-20]]. Pertanyaan-pertanyaan ini berkisar pada kemampuan manusia untuk mengetahui apa yang baik, keberadaan kuasa jahat, peranan kebebasan manusia dan [[hati nurani]] manusia, [[dosa berat]], dan otoritas [[magisterium]] Gereja Katolik dalam membimbing manusia. Dalam tanggapannya kepada pertanyaan-pertanyaan ini, Paus Yohanes Paulus II dengan tegas menekankan bahwa kebenaran moral itu dapat diketahui, bahwa pilihan antara yang baik dan jahat mempunyai dampak yang mendalam terhadap hubungan manusia dengan Allah, dan bahwa tidak ada kontradiksi antara kebebasan dan mengikuti apa yang baik.
=== Tanggapan terhadap relativisme moral ===
Baris 11:
=== Kebebasan manusia dan hukum ilahi ===
Paus mengajarkan bahwa tidak ada konflik sejati antara kebebasan manusia dan hukum Allah. Tujuan sejati dari kebebasan manusia adalah pertumbuhan sebagai pribadi yang dewasa kepada apa yang masing-masing telah dimaksudkan Allah dalam penciptaannya. Lebih jauh, hukum ilahi Allah yang mengatur [[perilaku manusia]] tidak menentang kebebasan manusia, melalui "melindungi dan mempromosikan kebebasan tersebut."
Ensiklik ini mengukuhkan bahwa penghargaan
=== Hukum alam ===
Paus menyambut dan mendukung peranan nalar manusia dalam menemukan dan menerapkan hukum alam (aspek-aspek dari hukum moral yang dapat ditemukan tanpa wahyu ilahi). Namun demikian, karena Allah tetap adalah sumber sejati dari hukum moral, Ia menyatakan bahwa nalar manusia tidak akan dapat mengalahkan unsure-unsur hukum moral yang berasal dari Allah sendiri – ensiklik ini menyatakan bahwa hal ini "akan berarti kematian dari kebebasan yang sejati." Secara khusus, Paus menyangkal gagasan-gagasan [[Moral|moralitas]] yang memperlakukan tubuh manusia sebagai "data mentah", memisahkan manusia dan bagaimana ia menggunakan tubuhnya yang mencapai makna yang lebih besar yang diperoleh dari keseluruhan pribadinya.
=== Penghakiman oleh hati nurani ===
Paus Yohanes Paulus mengulangi kembali ajaran Katolik yang telah lama bahwa manusia diwajibkan mengikuti hati nuraninya, dan bahwa bila tidak, ia akan dihukum oleh hati nuraninya sendiri.
Paus Yohanes Paulus menggambarkan hati nurani sebagai suatu bentuk dialog batin. Namun demikian,
''Veritatis Splendor'' menyatakan bahwa karena hati nurani dapat keliru di dalam pengambilan keputusannya, seseorang wajib berusaha sedapat mungkin untuk berbicara kepada hati nuraninya. Oleh karena itu, orang tetap harus berusaha untuk memahami apakah hukum ilahi dalam suatu masalah itu, sebagaimana yang diungkapkan oleh Gereja, dan alas an-alasan di belakangnya. Bahkan kalaupun seseorang tidak dihukum oleh hati nuraninya untuk suatu tindakan yang secara m oral keliru, melakukan tindakan itu toh akan menyebabkan kerusakan dan kerugian dalam bentuk-bentuk lain, dan bila hal itu dilakukan secara terus-menerus, maka orang tersebut akan semakin sulit untuk mengetahui kebenaran. Lebih jauh, dosa yang menjadi kebiasaan akan memperbudak kita, sehingga mengikuti penilaian yang keliru dari hati nurani pada akhirnya justru akan menjadi sebuah langkah yang menjauh dari kebebasan.
=== "Pilihan fundamental," dosa, dan keselamatan ===
Ensiklik ini juga menjawab gagasan tentang "pilihan fundamental." Dalam cara berpikir ini, aksi-aksi tertentu seseorang tidak dengan sendirinya memengaruhi keselamatan akhirnya – yang penting ialah orientasi dasarnya kepada atau melawan Allah.
Paus dengan tegas menentang pandangan ini, dan menyatakan bahwa hal itu bertentangan dengan Kitab Suci serta ajaran Katolik yang telah lama dipegang tentang dosa dan keselamatan. Ia juga menentangnya atas dasar alasan-alasan filosofis. Katanya, "Memisahkan pilihan fundamental dari jenis-jenis perilaku yang konkret berarti mengkontradiksikan integritas yang hakiki atau kesatuan pribadi dari agen moral di dalam tubuhnya dan jiwanya."
Baris 33:
=== Realitas dari tindakan-tindakan yang pada dasarnya jahat ===
Ensiklik ini juga menekankan bahwa tindakan-tindakan tertentu pada dasarnya jahat. Dalam bahasa [[teologi moral Katolik]], hal ini berarti bahwa tindakan-tindakan tertentu selamanya salah, dan bahwa tidak ada keadaan-keadaan di mana tindakan-tindakan tersebut dapat diizinkan bila dilakukan dengan sadar dan sengaja. Dengan kata lain, ini adalah suatu dukungan yang kuat terhadap doktrin teologi moral Katolik bahwa "tujuan tidak menghalalkan cara." Paus Yohanes Paulus mendasarkan hal ini pada argument bahwa tindakan-tindakan tertentu adalah demikian merusaknya bagi pribadi manusia sehingga tidak ada keadaan-keadaan yang dapat membenarkan yang akan mengizinkan hal-hal itu dilakukan. Sebagai contoh, Paus Yohanes Paulus secara spesifik mengukuhkan kembali ajaran dari [[Paus Paulus VI]] dalam ensiklik ''[[Humanae Vitae]]'' mengenai kontrasepsi buatan bahwa tidak ada keadaan-keadaan di mana praktik ini dapat diterima.
== Lihat pula ==
Baris 50:
[[Kategori:Ensiklik kepausan]]
|