Pandangan Muhammad terhadap Orang Kristen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k M2Cruiser memindahkan halaman Pandangan Muhammad mengenai Kristen ke Pandangan Muhammad terhadap Orang Kristen |
||
(48 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Pandangan Muhammad
== Buku Perdamaian ==
Ashtiname (Kitab Perdamaian) Muhammad adalah sebuah dokumen yang merupakan piagam atau tulisan yang diratifikasi oleh Muhammad yang memberikan perlindungan dan hak istimewa lainnya kepada para pengikut Yesus, yang diberikan kepada para biarawan Kristen di Biara Saint Catherine.<ref>Brandie Ratliff, "The monastery of Saint Catherine at Mount Sinai and the Christian communities of the Caliphate." [http://www.saintcatherinefoundation.org/files/8013/2983/0724/Sinaiticus_2008-email.pdf ''Sinaiticus. The bulletin of the Saint Catherine Foundation'' (2008)] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150213034339/http://www.saintcatherinefoundation.org/files/8013/2983/0724/Sinaiticus_2008-email.pdf|date=2015-02-13}}.</ref> Itu disegel dengan cetakan yang mewakili tangan Muhammad.<ref name="Ratliff">Ratliff, "The monastery of Saint Catherine at Mount Sinai and the Christian communities of the Caliphate."</ref> Menurut tradisi para biarawan, Muhammad sering mengunjungi biara dan menjalin hubungan baik serta berdiskusi dengan para leluhur Sinai.<ref>{{cite web|title=Mohammed and the Holy Monastery of Sinai|url=http://www.sinaimonastery.com/en/index.php?lid=68|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20131113095907/http://www.sinaimonastery.com/en/index.php?lid=68|archive-date=2013-11-13|access-date=2013-09-09}}</ref>
Versi singkat dari ashtiname adalah sebagai berikut:
{{quote|Ini adalah surat yang dikeluarkan oleh Muhammad bin Abdullah, Rasul, Nabi, orang beriman, yang dikirimkan kepada seluruh manusia sebagai amanah Allah kepada seluruh makhluk-Nya, agar mereka tidak mempunyai pembelaan terhadapnya. Tuhan di akhirat. Sesungguhnya Tuhan Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. Surat ini ditujukan kepada para pemeluk Islam, sebagai sebuah perjanjian yang diberikan kepada para pengikut Yesus orang Nazaret di Timur dan Barat, jauh dan dekat, orang-orang Arab dan asing, baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal.
Surat ini berisi sumpah yang diberikan kepada mereka, dan siapa yang mendurhakai apa yang ada di dalamnya, maka ia dianggap kafir dan pelanggar terhadap apa yang diperintahkan kepadanya.
Bilamana para rahib, umat dan peziarah Kristiani berkumpul bersama, baik di gunung atau lembah, atau sarang, atau tempat yang sering dikunjungi, atau dataran, atau gereja, atau di rumah ibadah, sesungguhnya kami berada di belakang mereka dan akan melindungi mereka, dan sifat-sifat mereka dan akhlak mereka, oleh diri-Ku sendiri, oleh para sahabatku, dan oleh para pembantuku, karena mereka termasuk dalam subyek-subyek-Ku dan berada di bawah Perlindungan-Ku.
Aku akan membebaskan mereka dari hal-hal yang mengganggu mereka; beban yang dibayar oleh orang lain sebagai sumpah setia. Hakim-hakim mereka tidak boleh diubah atau dicegah dalam melaksanakan tugas mereka, atau para bhikkhu diganggu dalam menjalankan perintah keagamaan mereka, atau orang-orang yang mengasingkan diri tidak boleh dilarang tinggal di sel mereka.
Tidak seorang pun diperbolehkan menjarah orang-orang Kristen ini, atau menghancurkan atau merusak salah satu gereja, atau rumah ibadah mereka, atau mengambil barang apa pun yang ada di dalam rumah-rumah tersebut dan membawanya ke rumah-rumah Islam. Dan siapa yang menghilangkan sesuatu darinya, maka dialah orang yang mengingkari sumpah Allah, dan sesungguhnya mendurhakai Rasul-Nya.
Mereka tidak boleh dipaksa oleh siapa pun untuk melakukan perjalanan, atau dipaksa berperang atau membawa senjata; karena umat Islam harus berjuang untuk mereka. Janganlah kamu berselisih atau berdebat dengan mereka, tetapi berlakulah sesuai dengan ayat yang tercatat dalam Al-Quran, yaitu: 'Janganlah kamu berselisih atau berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan yang terbaik' [29:46]. Dengan demikian mereka akan hidup dimuliakan dan dilindungi dari segala sesuatu yang mungkin menyinggung perasaan mereka oleh para Penyeru agama (Islam), di mana pun mereka berada dan di mana pun mereka tinggal.
Jika seorang wanita Nasrani menikah dengan seorang Muslim, maka perkawinan tersebut tidak boleh dilangsungkan kecuali setelah ia mendapat izin, dan ia tidak boleh dihalangi untuk pergi ke gerejanya untuk berdoa. Gereja mereka harus dihormati dan mereka tidak boleh dilarang membangun gereja atau memperbaiki biara.
Mereka tidak boleh dipaksa membawa senjata atau batu; tetapi umat Islam harus melindungi mereka dan membela mereka dari pihak lain. Merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam untuk tidak menentang atau tidak menaati sumpah ini sampai hari kiamat dan akhir dunia.|author=|title=|source=The Ashtiname of Muhammad<ref>{{cite web
| title =The Oath of the Prophet Mohammed to the Followers of the Nazarene
|place=New York, NY
| author=trans. Haddad, Anton F.
| date =1902
| publisher =Board of Counsel, 1902
| url = https://bahai-library.com/muhammad_ali_oath_nazarenes
| access-date = Sep 2, 2018}}</ref>}}
== Sebelum Wahyu Pertama ==
Pada usia sembilan tahun, atau menurut beberapa sumber dua belas tahun, Muhammad pergi ke Suriah bersama pamannya Abu Thalib dan berinteraksi dengan orang-orang Kristen. Salah satu kontak penting adalah dengan biarawan Nestorian Bahira di Busra, Suriah modern yang meramalkan kepada Muhammad remaja akan karir kenabiannya di masa depan.<ref>Haykal, ''The Life of Muhammad'', American Trust Publications, p.54</ref> Narasi ini ditemukan dalam berbagai literatur Suriah.
Narasi lain yang ditemukan dalam Sira Ibn Sa'd menunjukkan bahwa ketika Muhammad bekerja untuk Khadijah, dia menyuruhnya melakukan perjalanan ke Suriah bersama dengan seorang pria bernama Maysarah. Begitu mereka mencapai Busra di selatan Suriah, Muhammad dilaporkan berlindung di bawah pohon. Seorang biarawan bernama Nestor mendekati Maysarah menanyakan siapa pria di bawah pohon itu. Menjelaskan kepada biarawan itu siapa dirinya, Nestor dengan cepat menjawab, "Tidak lain adalah seorang Nabi yang duduk di bawah pohon itu."<ref>{{Cite journal|url=https://dergipark.org.tr/en/download/article-file/1171201|title=Evaluation of Khadija's Marriage and Related Narrations|access-date=August 29, 2023|page=7|publisher=Dergipark|language=turkish}}</ref>
Waraqah ibn Naufal adalah seorang biarawan Nestorian , sepupu pertama istri Muhammad Khadijah, dan pendeta atau pengkhotbah Mekah menurut beberapa sumber. Dia adalah orang pertama yang memberitahu Muhammad bahwa dia adalah seorang nabi berdasarkan wahyu pertama yang diterimanya di gua Hira.<ref>''Encyclopedia of Islam'', Online ed., "Waraqah bin. Nawfal".</ref>
== Bizantium ==
Menurut sumber-sumber Islam tradisional, pada tahun 628 Muhammad mengirim surat kepada Heraclius yang mengundangnya masuk Islam.<ref>Siddiqui (2007)</ref> Teks surat kepada Heraclius (Arab: هِرَقْل, diromanisasi: Hiraql), berbunyi sebagai berikut:<ref name="bukhari2">{{cite web|title=Sahih al-Bukhari 2940, 2941 - Fighting for the Cause of Allah (Jihaad) - كتاب الجهاد والسير|url=https://sunnah.com/bukhari:2940|access-date=18 August 2021|website=sunnah.com|publisher=Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)}}</ref><ref name="mishkat">{{cite web|title=Mishkat al-Masabih 3926 - Jihad - كتاب الجهاد|url=https://sunnah.com/mishkat:3926|access-date=19 August 2021|website=sunnah.com|publisher=Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)}}</ref><ref name="alarabiya2">{{Cite web|date=May 14, 2017|title=In Pictures: Prophet Mohammed's letters that were sent to rulers|url=https://english.alarabiya.net/en/features/2017/05/14/In-Pictures-Prophet-Mohammed-s-letters-to-heads-of-states|website=Al Arabiya English}}</ref>
{{quote|Atas nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Dari Muhammad, hamba Tuhan dan rasul-Nya kepada Heraclius, perdana menteri Romawi:
Damai bagi siapa pun yang mengikuti jalan yang dibimbing!
Setelah itu, sesungguhnya Aku memanggilmu pada seruan Penyerahan [kepada Tuhan] (“Islam”). Tunduk (yaitu memeluk Islam) dan selamat [dari kebinasaan. Dan berserah diri sebagai] Tuhan akan memberi imbalan dua kali lipat kepada Anda. Tetapi jika Anda berpaling, maka Andalah yang akan menanggung kesalahan [khayalan] kaum tani .
Maka “Hai Ahli Kitab , putuskanlah kesepakatan yang adil antara kami dan kamu bahwa kami tidak menyembah selain Allah dan tidak mempersekutukan Dia dengan apa pun, dan kami tidak menjadikan satu sama lain sebagai Tuhan selain Allah. mengatakan] Tetapi jika mereka berpaling, maka katakanlah: Bersaksilah bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri [kepada Tuhan] (“Muslim”).”{{cite quran|3|64}}<br/>[[Seal of Muhammad|Seal]]: Muhammad, Apostle of God}}
Sumber-sumber Islam mengatakan bahwa setelah surat itu dibacakan kepadanya, dia terkesan dengan surat itu dan dia menghadiahkan kepada utusan surat itu jubah dan koin.<ref name="moon">{{Cite book|last=Mubarakpuri|first=Safi ar-Rahman|title=When the Moon Split (A Biography of Prophet Muhammad)|publisher=Darussalam Publications|year=2002|isbn=978-603-500-060-4|location=|pages=|author-link=Safiur Rahman Mubarakpuri}}</ref> Alternatifnya, dia juga meletakkannya di pangkuannya. Belakangan dilaporkan dia menulis surat kepada seorang pejabat agama tertentu di Roma untuk memastikan apakah pernyataan kenabian Muhammad itu sah, dan, setelah menerima balasan suratnya, memanggil majelis Romawi dan berkata, "Jika kamu menginginkan keselamatan dan cara yang ortodoks maka kerajaanmu akan menjadi milikmu." tetap kokoh, maka ikutilah nabi ini,' yang ditolak oleh dewan.<ref name="moon" /><ref>{{cite web|title=Sahih al-Bukhari 7 - Revelation - كتاب بدء الوحى|url=https://sunnah.com/bukhari:7|access-date=19 August 2021|website=sunnah.com|publisher=Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)}}</ref> Heraclius akhirnya memutuskan untuk tidak pindah agama tetapi utusan tersebut dikembalikan ke Medina dengan ucapan selamat dari kaisar.<ref>{{cite book|last1=Mubârakpûrî|first1=Safî-ur-Rahmân|title=Sealed Nectar : Biography of the Noble Prophet.|date=2002|publisher=Dar-Us-Salam Publications|isbn=978-1-59144-071-0|location=Medina, Saudi Arabia|author-link=Safiur Rahman Mubarakpuri}}</ref> Beberapa sejarawan tidak setuju dengan catatan ini, dengan alasan bahwa tidak ada bukti di luar sumber-sumber Islam yang menunjukkan bahwa Heraclius memiliki pengetahuan tentang Islam.<ref name="WEK">{{cite book|last1=Kaegi|first1=Walter Emil|title=Heraclius, emperor of Byzantium|url=https://archive.org/details/heracliusemperor0000kaeg|date=2003|publisher=Cambridge University Press|isbn=0-521-81459-6|location=Cambridge, U.K.}}</ref>
Pada tahun 629 menurut tradisi, Muhammad mengirim pasukan sebanyak 3.000 orang untuk melawan 100.000 Bizantium di dekat Al Karak. Pertempuran Mu'tah berakhir dengan kekalahan pasukan Muhammad.<ref>Kaegi 1992, p. 67.</ref> Sumber-sumber selanjutnya menyajikan pertempuran tersebut sebagai kemenangan Muslim mengingat sebagian besar tentara Muslim kembali dengan selamat.<ref name="pds">{{cite book|last=Powers|first=David S.|title=Muhammad Is Not the Father of Any of Your Men: The Making of the Last Prophet.|date=2009|publisher=University of Pennsylvania Press.|isbn=9780812221497}}</ref>
== Masyarakat Etiopia ==
Menurut pandangan tradisional, anggota komunitas Muslim awal di Mekah menghadapi penganiayaan, yang mendorong Muhammad menasihati mereka untuk mencari perlindungan di Aksum. Catatan paling awal diberikan oleh sejarawan abad ke-8 Ibnu Ishaq:<ref name="sira146">{{cite book|last=Ibn Ishāq|title=Sīratu Rasūlillāh (tr. [[Alfred Guillaume]])|publisher=Oxford University Press|year=2004|page=146|author-link=Ibn Ishāq}}</ref><ref name="Watt110-111">{{cite book|author=W. Montgomery Watt|title=Muhammad at Mecca|publisher=Oxford University Press|year=1980|pages=110–111}}</ref>
<blockquote>Ketika rasul melihat penderitaan para sahabatnya, dia berkata kepada mereka: "Jika kamu pergi ke Abyssinia (akan lebih baik bagimu), karena raja tidak akan mentolerir ketidakadilan dan ini adalah negara sahabat, sampai Allah melepaskan kamu dari kesusahanmu.” Kemudian sahabat-sahabatnya pergi ke Abisinia karena takut murtad dan lari kepada Allah dengan agamanya. Ini adalah hijrah pertama dalam Islam.</blockquote>
Ketika kaum Quraisy mengetahui bahwa para sahabat Muhammad dapat menjalankan agama mereka dengan aman di kerajaan Aksumite, mereka memutuskan untuk mengirim delegasi ke Negus untuk menuntut penyerahan para buronan tersebut.<ref name="Lings">{{cite book|last=Martin Lings|title=[[Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources]]|publisher=Inner Traditions|year=2006|pages=81–84|author-link=Martin Lings}}</ref><ref name="sira150">{{cite book|last=Ibn Ishāq|title=Sīratu Rasūlillāh (tr. [[Alfred Guillaume]])|publisher=Oxford University Press|year=2004|pages=150–153|author-link=Ibn Ishāq}}</ref> Delegasi tersebut termasuk Amr ibn Hisyām . Orang-orang Mekkah mengajukan banding kepada para jenderal, dengan alasan bahwa para migran Muslim adalah "pemuda bodoh" yang telah menemukan agama baru, yang belum pernah didengar oleh orang Mekah maupun orang Aksum, dan bahwa kerabat mereka meminta mereka kembali. Najashi, sang raja, mengizinkan mereka bertemu dan bertanya apakah mereka membawa sesuatu yang berasal dari Tuhan . Salah satu umat Islam, Jafar, kemudian membacakan salah satu ayat Alquran Surah Maryam (Surat Maria). Ketika raja mendengarnya, dia berseru: “Sesungguhnya ini dan apa yang dibawa Yesus (Injil) berasal dari sumber cahaya yang sama”. Ia kemudian menegaskan bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan umat Islam.<ref name="sira1502">{{cite book|last=Ibn Ishāq|title=Sīratu Rasūlillāh (tr. [[Alfred Guillaume]])|publisher=Oxford University Press|year=2004|pages=150–153|author-link=Ibn Ishāq}}</ref><ref name="Lings2">{{cite book|last=Martin Lings|title=[[Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources]]|publisher=Inner Traditions|year=2006|pages=81–84|author-link=Martin Lings}}</ref>
Muhammad kemudian menulis surat kepada raja Kristen ''an-Najjāshī'' (Armah) yang menyelamatkan umat Islam:
{{quote|Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Dari Muhammad, Rasul Tuhan hingga an-Najjāšī, perdana menteri Abyssinia:
Damai bagi siapa pun yang mengikuti jalan yang dibimbing!
Sesudah itu, sesungguhnya kepadamu aku memuji Allah, yang tiada Tuhannya, Raja, Yang Maha Suci, Pemberi Kedamaian, Pemberi Iman, Pemberi Keamanan. Dan aku bersaksi bahwa Yesus putra Maryam adalah Roh Allah dan Firman -Nya yang Dia tuangkan ke dalam Perawan Maria, yang tak bernoda [dan] yang kebal , dan dia diresapi dengan Yesus melalui Roh-Nya dan pukulan-Nya seperti bagaimana Dia menciptakan Adam. dengan Tangan-Nya. Dan sesungguhnya aku menyeru kamu kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak mempersekutukan (menyekutukan) Dia dengan-Nya, dan tetap berpegang pada ketaatan-Nya, dan agar kamu mengikutiku dan beriman kepada apa yang datang kepadaku, (karena) sesungguhnya akulah yang Rasul Allah dan sesungguhnya memanggilmu dan bala tentaramu menuju Allah, [Pemilik] Keperkasaan dan Keagungan.
Demikianlah telah kuberitahukan dan menegur dengan ikhlas. Jadi terimalah nasihat tulus saya. “Dan sejahtera bagi siapa saja yang mengikuti jalan yang diberi petunjuk.”{{cite quran|20|47}}<br/>Seal: Muhammad, Apostle of God}}
Tidak ada sumber sekuler yang menunjukkan tanggapannya terhadap surat tersebut, namun sumber-sumber Muslim berasumsi bahwa ia menjadi seorang Muslim karena sumber-sumber menunjukkan bahwa nabi Islam Muhammad melakukan shalat jenazah tanpa kehadiran di Madinah yang dilakukan terhadap seorang Muslim yang meninggal jika mereka meninggal di tempat dengan tidak ada umat Islam yang mendoakan orang mati. Sholat seperti itu hanya dilakukan bagi umat Islam yang telah meninggal.<ref name="Funeral Prayer">{{cite book|last1=al-Bukhari|first1=Imam|url=https://books.google.com/books?id=oWyNAQAAQBAJ&q=Ashamah&pg=PA179|title='''Sahih al-Bukhari:''' The Early Years of Islam Chapter:THE BEGINNINGS OF ISLAM; Section:XIV THE DEATH OF THE NEGUS|date=2013|publisher=The Other Press|isbn=978-967-506-298-8|page=179|translator=Muhammad Asad|author-link=Muhammad al-Bukhari|access-date=21 August 2020}}</ref>
== Interaksi Umat Kristen Najran dengan Muhammad pada Zaman Madinah ==
Kota Najran kuno, yang sekarang disebut Ukhdud, terletak tepat di luar Najran saat ini, sekitar 1.200 mil selatan Madinah. Najran Kuno adalah kota Kristen yang terletak di persimpangan dua jalur karavan utama. Kota ini juga berada di lokasi geografis tertentu yang memungkinkannya berkembang pesat dalam bidang pertanian dan industri sehingga menjadikannya pusat perdagangan yang ideal. Dapat disimpulkan bahwa hal ini memainkan peranan penting dalam ketertarikan Muhammad terhadap kota tersebut. Karena ketertarikan ini, identitas Kristen menjadi rentan terhadap Islam pertama kali pada periode Mekah dengan meningkatnya ketersediaan Al-Quran di seluruh Jazirah Arab. Namun, baru pada Periode Madinah interaksi pertama antara umat Kristen Najran dan Muhammad terjadi.<ref name="Najran Info">{{cite encyclopedia|last=Shahid|first=Irfan|title=Nadjran|url=http://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-2/nadjran-SIM_5729|encyclopedia=Encyclopedia of Islam, Second Edition.|publisher=Brill Online, 2013.|access-date=3 November 2013}}</ref>
Selama masa Muhammad di Madinah, dia mulai mengundang berbagai kelompok untuk masuk Islam. Dia mengirim dua utusan khusus ke Najran; salah satunya adalah pemimpin Islam Khalid ibn al-Walid yang akan melindungi kemampuan masyarakat untuk mengamalkan agama Kristen di bawah pemerintahan Islam.<ref name="Khalid ibn al-Walid">{{cite book|last=Tobi|first=Joseph|title=The Jews of Yemen: Studies in Their History and Culture|year=1999|publisher=Koninklijke Brill NV|location=Leiden, Netherlands|page=20|isbn=9004112650|url=https://books.google.com/books?id=G0bE2eQx8gUC&q=Khalid+ibn+al-Walid&pg=PA20}}</ref>
Maka sebagai tanggapannya, Najran mengirimkan delegasi ulama Kristen dengan tujuan menyelidiki wahyu Nabi. Rombongan mereka disambut dengan keramahtamahan dan rasa aman dari Nabi. Delegasi tersebut dan Muhammad bertemu selama dua atau tiga hari, menurut beberapa sumber, berdebat secara damai tentang agama mereka. Perdebatan berakhir dengan pemahaman bahwa masing-masing agama akan membiarkan agama lain.<ref name="Info on Delegation">{{cite web|last=Acar|first=Ismail|title=Interactions between Prophet Muhammad and Christians|url=http://www.fountainmagazine.com/Issue/detail/Interactions-between-Prophet-Muhammad-and-Christians|work=The Fountain on Life, Knowledge, and Belief|access-date=3 November 2013}}</ref>
Syarat-syarat Perjanjian antara Muhammad dan Najran adalah:
''Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. Inilah yang Muhammad, Nabi dan Rasul Allah, tuliskan untuk masyarakat Najran ketika dia berkuasa atas semua buah-buahan, emas, perak, hasil panen dan budak. Beliau berbaik hati mewariskan semuanya itu dengan imbalan 2.000 hula setiap tahunnya, 1.000 di bulan Rajab dan 1.000 di bulan Safar. Setiap hula sama dengan satu ons [takaran sama dengan 4 dirham]. Najran juga wajib menyediakan akomodasi dan biaya untuk utusan saya, hingga 20 hari. Tidak seorangpun dari utusanku yang boleh tinggal di Najran lebih dari satu bulan. Mereka juga diwajibkan memberikan, sebagai pinjaman, 30 perisai, 30 kuda, dan 30 unta, jika terjadi kekacauan dan pengkhianatan di Yaman. Jika ada yang hilang dari perisai, kuda atau unta yang mereka pinjamkan kepada utusan-Ku, maka hal itu akan tetap menjadi hak utusan-Ku hingga dikembalikan. Najran mendapat perlindungan Tuhan dan janji Muhammad, Nabi, untuk melindungi kehidupan mereka, iman, tanah, harta benda, mereka yang tidak hadir dan mereka yang hadir, serta klan dan sekutu mereka. Mereka tidak perlu mengubah apa pun dari adat istiadat mereka di masa lalu. Tidak ada hak atau agama mereka yang boleh diubah. Tidak ada uskup, biarawan atau penjaga gereja yang boleh dicopot dari jabatannya. Apapun yang mereka miliki adalah milik mereka, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya. Mereka tidak dicurigai dan mereka tidak akan mengalami pembunuhan balas dendam. Mereka tidak diharuskan untuk dimobilisasi dan tidak ada tentara yang boleh masuk tanpa izin di tanah mereka. Jika ada di antara mereka yang meminta agar haknya diberikan kepadanya, maka keadilan harus ditegakkan di antara mereka. Siapa pun yang mengambil riba dari pinjaman masa lalu tidak berada dalam perlindunganku. Tidak ada seorang pun di Najran yang bertanggung jawab atas ketidakadilan yang dilakukan orang lain.''[http://www.covenantsoftheprophet.com/] <ref name=Covenant>{{cite web|last=Muhammad|title=The Covenant of the Prophet Muhammad with the Christians of Najran.|url=http://www.covenantsoftheprophet.com/|work=The Covenant of the Prophet Muhammad with the Christians of the World.|access-date=3 November 2013}}</ref><ref name="Terms of Covenant">{{cite web|last=Salahi|first=Adil|title=Prophet Muhammad Meets Najran Christians.|url=http://www.onislam.net/english/reading-islam/about-muhammad/his-life/452128-prophet-muhammad-meets-najran-christians.html|work=OnIslam.|access-date=3 November 2013}}</ref>
Perjanjian ini tetap utuh setelah kematian Muhammad sampai khalifah kedua, Umar, mengusir umat Kristen di Najran karena pelanggaran perdamaian. Dia mengirim mereka ke Irak di mana mereka akan dibawa sebagai pengungsi dan diberikan pemukiman.<ref name="Umar and the Najran">{{cite book|last=Abd al-Muhsin Madʼaj M Madʼaj.|title=The Yemen in Early Islam (9-233/630-847): A Political History.|year=1988|publisher=Ithaca Press|location=London|page=112|isbn=9780863721021|url=https://books.google.com/books?id=7bpDzhZrNwwC&q=+the+Najran+Christians&pg=PA112}}</ref>
== Referensi ==
|