Kesultanan Gowa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
penulisan jail
 
(17 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| native_name = ᨀᨀᨑᨕᨙᨂ ᨆᨀᨔᨑ
| life_span = 1320–1905<br />1936–1957
| continent = Asia, Oseania
| region = Asia Tenggara
| image_flag = Flag of the Sultanate of Gowa.svg
| image_map = 72741188_635861553612999_6923888748925026304_n.jpg
| image_map_alt =
| image_map_caption = Wilayah intiyang imperiumberada di bawah pengaruh Kesultanan Gowa-Tallo pada abad ke-17
| country = Indonesia
| religion = [[Islam Sunni]] (pada 1607)</br>
Baris 39:
[[File:Tamalate Palace of Gowa Kingdom.jpg|thumb|Tamalate Palace in Sungguminasa, Gowa Regency. The palace was where the kings of Gowa kingdom governed its territories from. Local people call it Balla' Lompoa (The House of Greatness)| Istana Tamalate yang berada di [[Sungguminasa]], [[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]]]
'''Kesultanan Gowa''' (kadang disebut Kerajaan Gowa atau Kerajaan Gowa Tallo''') atau [[Kesultanan Makassar]]''' ([[bahasa Makassar]]: {{script|Makassar|ᨀᨙᨔᨘᨒᨘᨈᨊ ᨁᨚᨓ}})
adalah sebuah [[Kesultanan]] yang berpusat di daerah [[Sulawesi Selatan]], tepatnya di jazirah selatan dan pesisir barat [[Semenanjung Selatan, Pulau Sulawesi|semenanjung]] yang didiami oleh [[suku Makassar]]. Wilayah inti bekas kerajaan ini sekarang berada di bawah [[Kabupaten Gowa]], [[Kota Makassar|Kotamadya Makassar]], [[Kabupaten Takalar]], [[kabupaten Maros]], sebagian [[kabupaten Pangkep]], [[kabupaten Bantaeng]], [[kabupaten jeneponto]], [[kabupaten Sinjai]], [[kabupaten Bulukumba]] dan, [[kabupaten Selayar|kabupaten Selayar]], serta beberapa kerajaan bawahan dan taklukan hampir seluruh kawasan [[timur Indonesia]], sebagian Utara [[Australia]], dan ujung selatan Philipina, 1/3 saatpulau iniBorneo.
 
Berawal dari ''[[chiefdom]]'' yang didirikan pada awal abad ke-14 (1320). Kerajaan Gowa mencapai puncak kejayaannya bersama [[Kerajaan Tallo]] sekitar tahun 1511 hingga 1669, ketika kerajaan ini memegang hegemoni militer dan perdagangan atas wilayah timur Nusantara, termasuk di antaranya sebagian besar Sulawesi, beberapa bagian dari Maluku dan Nusa Tenggara, pesisir timur Kalimantan hingga [[Wilayah Utara]]. Dalam prosesnya menjadi kekaisaran maritim, Kerajaan Gowa mengembangkan berbagai inovasi dalam bidang pemerintahan, ekonomi dan militer. Perubahan sosial budaya yang drastis juga terjadi seiring mengeratnya hubungan antara Kerajaan Gowa dan dunia luar, terutama setelah Kerajaan Gowa mengadopsi Islam sebagai agama resmi pada awal 1607.
 
Kekalahan Kerajaan Gowa dalam [[Perang Makassar]] yang terjadi pada tahun 1669 mengakibatkan lepasnya wilayah kekuasaan Kerajaan Gowa di luar Sulawesi Selatan, sementara sebagian kecil wilayahnya diberikan kepada [[VOC]]. Meski begitu, Kerajaan Gowa tetap bertahan sebagai negeri merdeka hingga awal abad ke-20, ketika [[Hindia Belanda|pemerintah kolonial Belanda]] mengalahkan Gowa dalam [[Ekspedisi Sulawesi Selatan]] dan menjadikannya daerah jajahankoloni mereka.
 
== Warisan Kesultanan Gowa ==
Baris 110:
[[Berkas:Museum-balla-lompoa-gowa.jpg|jmpl|280px|Istana Balla Lompoa di [[Sungguminasa]], [[Kabupaten Gowa]] pada tahun [[2013]].]]
 
Penguasa Gowa menggunakan gelar ''Karaeng Sombayya ri Gowa'' yang artinya "Raja yang disembah di Gowa", biasa disingkat menjadi Karaeng Gowa, Somba Gowa, KaraengE ri Gowa, KarangE. Penggunaan kata somba sudah ada sejak zaman Tumanurung Baine.<ref name="Batang 1988">{{Cite book|last=Bantang|first=Siradjuddin|date=1988|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/30174/|title=Sinrilik Kappalah Tallung Batuwa|location=Jakarta|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|url-status=live}}</ref>
 
===Tingkatan gelar===
1. Somba (raja/sultan Gowa) : adalah gelar yg hanya di peruntukkan untuk raja kerajaan Gowa yg memerintah.
 
2. Karaeng/kare/andi (bangsawan tinggi/Adipati) : adalah gelar bangsawan tinggi yg menguasai suatu daerah tertentu yg berada di dalam kerajaan, dan juga di gunakan oleh orang orang yg berada di dalam garis keturunan raja. Dalam praktik nya, Gelar ini sama dengan ''duke'' yg di gunakan oleh bangsawan Inggris.
 
3. Daeng (bangsawan menengah) : adalah gelar bangsawan yang di gunakan oleh bangsawan yg tidak mengendalikan suatu wilayah tapi mempunyai garis keturunan yg dekat dengan raja, belakangan gelar ini di gunakan oleh orang Makassar sebagai penanda jati diri.
 
4. To maradeka (orang yg merdeka) : adalah orang orang kebanyakan yg tidak memiliki gelar.
 
5. Ata (budak) : adalah hamba sahaya/budak
 
===Daftar Somba Gowa===
# Tumanurung Bainea (±[[13201300an]])
# Tumassalangga Barayang
# I Puang Loe Lembang
Baris 169 ⟶ 180:
=== Daftar pustaka ===
{{refbegin|30em|indent=yes}}
: {{cite journal |last=Abidin |first=Andi' Zainal |year=1983 |title=The Emergence of Early Kingdoms in South Sulawesi: A Preliminary Remark on Governmental Contracts from the Thirteenth to the Fifteenth Century |journal=Southeast Asian Studies |volume=20 |issue=4 |pages=1–39 |doi=10.14724/jh.v2i1.14 |ref=harv |issn = 2302-1683}}
: {{cite book |last=Andaya|first=Leonard Y. |year=1981 |title=The Heritage of Arung Palakka: A History of South Sulawesi (Celebes) in the Seventeenth Century |location=Ann Arbor |publisher=University of Michigan |isbn=9789024724635|ref=harv}}
: {{cite book |last=Andaya |first=Leonard Y. |author-mask=3 |editor-last=Halikowski Smith |editor-first=Stephan C. A. |title=Reinterpreting Indian Ocean Worlds: Essays in Honour of Kirti N. Chaudhuri |publisher=Cambridge Scholars Publishing |year=2011 |pages=107–141 |chapter=Chapter 6: Eastern Indonesia: A Study of the Intersection of Global, Regional, and Local Networks in the 'Extended' Indian Ocean |isbn=9781443830447|ref=harv}}