(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Dalam [[pembuatan film]], '''pengambilan gambar''' atau '''''pickuppick-up''''' merupakanadalah pengambilan atau perekaman gambar yang relatif minor/sedikit setelah [[Principal Photography|pengambilan gambar utama]], digunakan sebagai materi tambahan. Pengulangan seluruh adegan disebut sebagai '''''reshoot'''''. Kedua jenis pengambilan gambar ini biasanya terjadi setelah isu-isu seputar kontinuitas, logika, atau kualitas teridentifikasi selama proses [[penyuntingan film]]. Dengan kata lain, pengambilan gambar tersebut dilakukan beberapa bulan setelah lokasi dibereskan, kostum dan properti disimpan, serta semua pemain film dan kru mungkin telah beralih ke proyek lainnya. Jika masalah ini dapat teridentifikasi selama pengambilan gambar utama, sutradara hanya perlu meminta pengambilan gambar yang berbeda. Oleh karena itu, sutradara dan produser harus berhati-hati memperhitungkan besarnya biaya untuk mengumpulkan kembali para pemain utama dan kru di lokasi—serta apakah ''pickup'' atau ''reshoot'' benar-benar diperlukan untuk memperbaiki "lubang" pada cerita dalam suntingan akhir.
Beberapa alasan melakukan ''pickup'', yaitu:
Baris 6:
* keinginan sutradara untuk mencoba sesuatu yang berbeda.
Meskipun seringkalisering kali ''pickup ''menyiratkan adanya masalah dalam proses produksi, namun ternyata ''pickup'' dapat direncanakan dan dieksekusi sebagai salah satu cara untuk menghemat biaya produksi. Contohnya, yaitu ketiga film dalam trilogi ''[[The Lord of the Rings (seri film)|The Lord of The Rings]] ''arahan [[Peter Jackson]], yang difilmkan secara ''back to back'' dan sangat memanfaatkan ''pickup''. Ketiga film trilogi [[The Hobbit (seri film)|''The Hobbit'']], yang juga disutradarai oleh Jackson, menggunakan teknik yang sama.