The Rollies: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan kosmetik tanda baca |
|||
(33 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
| honorific_prefix =
| name = The Rollies
| honorific_suffix =
|
| image_upright =
| Background = group_or_band ▼
| image_size = 300px
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
| birthplace = {{negara|Indonesia}} [[Bandung]], [[Indonesia]]▼
|
| caption = Formasi klasik The Rollies
|
| native_name_lang =
| genre = [[Pop]], Soul, [[Funk]], Jazz Rock▼
|
|
| birth_date = 1965
| label =Philips Record Singapura, Remaco, Purnama Record, Hidayat Audio, Sokha Record, Musica Studio, ▼
|
| death_place =
|
|
|
|
| relatives=
| spouse=
| website =
| signature =
| module=
{{Infobox musical artist|embed=yes
| origin =
▲| genre = [[Pop]], Soul, [[Funk]], Jazz Rock
| instrument =
| years_active = [[1965]]–[[1990]]<br />[[1997]]–sekarang
▲| label = Philips Record Singapura, Remaco, Purnama Record, Hidayat Audio, Sokha Record, Musica Studio,
| associated_acts =
| current_members = Jimmie Manopo<br /> Oetje F. Tekol<br /> Masri A. Piliang<br /> Abadi Soesman<br /> Nyong Anggoman<br /> Didiet Maruto<br /> Wawan Tagalosh<br /> Hendro Priyono<br /> Alfred Ayal
| past_members = Iwan Krisnawan<br /> Deddy Stanzah<br /> Bonny Nurdaya<br /> Delly Joko Alipin<br /> Bangun Sugito ( Gito )<br /> Guswin<br />T.Z. Iskandar<br /> Benny Likumahuwa<br />Pomo
}}
}}
'''The Rollies''' adalah sebuah [[grup musik]] [[jazz rock]], [[pop]], soul [[funk]] asal [[Indonesia]] yang dibentuk di [[Bandung]] pada tahun [[
== Perjalanan karier ==
=== Awal terbentuk ===
'''The Rollies''' terbentuk atas gagasan Deddy Sutansyah yang kemudian lebih dikenal sebagai [[Deddy Stanzah]]. Di pertengahan
Rollies itu berasal dari jenis rambut mereka berempat. Kebetulan [[Deddy Stanzah|Deddy]] dan Iskandar berambut roll (keriting), sedangkan Delly dan Iwan berambut lurus. Kemudian disingkat menjadi rollies, tahun 1965 Saat pertama terbentuk The Rollies sering membawakan repertoar lagu-lagu dari [[grup musik]] luar negeri di antaranya seperti [[The Beatles]], [[Bee Gees]], [[The Rolling Stones]]. Pada saaat itu memang eranya British Invasion. Kemudian di penghujung bulan April tahun [[1967]] [[Bangun Sugito]], alias Gito Rollies, mulai bergabung bersama The Rollies sebagai [[vokalis]]. Di [[grup musik]] sebelumnya, [[Bangun Sugito|Gito]] sering membawakan lagu-lagu dari [[Tom Jones]], [[Engelbert
=== Perubahan warna musik ===
Di akhir era tahun [[1960|60-an]], [[Benny Likumahuwa]], seorang pemusik ''[[jazz]]'' yang berdarah [[Ambon]] mulai bergabung bersama The Rollies. Dengan masuknya [[Benny Likumahuwa|Benny]] yang menguasai instrumen [[bass]], [[drum]], [[flute]], [[trombone]], dan [[saxophone]] ternyata membuat pergeseran besar dalam warna musik The Rollies. Gagasan [[Benny Likumahuwa|Benny]] adalah menyusupkan instrumen-instrumen tiup sebagai bagian dari [[musik]] The Rollies. Ternyata ide [[Benny Likumahuwa|Benny]] tersebut bisa diterima oleh The Rollies dan sejak saat itu [[Bangun Sugito|Gito]] tak hanya bernyanyi, tetapi mulai juga mulai ikut belajar meniup [[trompet]]. Iskandar berpindah dari instrumen [[gitar]] ke [[saxophone]], sedangkan [[Benny Likumahuwa|Benny]] meniup [[trombone]]. Lama-kelamaan [[Bangun Sugito|Gito]] merasa kewalahan, jika harus membagi konsentrasi antara menyanyi dan meniup [[trompet]]. Akhirnya [[Bangun Sugito|Gito]] memilih hanya sebagai penyanyi saja sementara posisi trumpet kemudian diisi oleh Didiet Maruto. Formasi The Rollies lalu bertambah lagi dengan masuknya Raden Bonny Nurdaya dari kelompok Paramor sebagai [[gitaris]]. Pada masa itu The Rollies juga sering tampil sebagai band pengiring, antara lain mengiringi penyanyi-penyanyi wanita seperti [[Anna Mathovani]] dan [[Fenty Effendi]]. Bahkan The Rollies sempat menjadi band pengiring [[Aida Mustafa]] dalam album ''Mengapa Menangis'' yang dirilis Philips [[Singapura]] pada tahun [[1968]]. Pada tahun yang sama The Rollies menerima kontrak main di ''[[Capitol Theater Singapore]]'' untuk tampil secara berkala dalam sebuah acara Morning Show. Saat itu memang banyak kelompok musik asal kota [[Bandung]] yang tampil sebagai penghibur di [[Singapura]] mulai dari The Peels hingga [[Bimbo|Trio Bimbo]].<ref name="bio dua">[http://mellowtone.multiply.com/journal/item/353/Grup_yang_tak_Pernah_Membubarkan_Diri_The Rollies di Rumah Musik Denny Sakrie] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110429043141/http://mellowtone.multiply.com/journal/item/353/Grup_yang_tak_Pernah_Membubarkan_Diri_The |date=2011-04-29 }}, Rumah Musik Denny Sakrie, diakses 26 April 2011</ref>
Pada tahun [[1971]] seusai kontrak bermain di [[Singapura]] dan [[Bangkok]], The Rollies kembali ke Tanah Air. Pada masa itu [[musik]] [[Indonesia]] tengah diguncang tren musik [[pop]] seperti [[Koes Plus]], [[Panbers]], [[The Mercy's]],
Beberapa pihak label rekaman pada waktu itu menilai The Rollies dianggap sebagai [[grup musik]] yang kurang komersial. Meskipun dianggap kurang komersial, tetapi ada beberapa lagu the Rollies yang membekas di khalayak pendengar masa itu. Seperti contoh lagu "Salam Terakhir", dan "Setangkai Bunga". The Rollies justru lebih banyak memperoleh sambutan di pentas-pentas pertunjukan. Beberapa pertunjukannya yang pantas dicatat adalah penampilan The Rollies bersama kelompok Soul asal [[Amerika]] ''Howler'' dalam acara ''Soul Show'' pada tanggal [[9 Oktober]] [[1971]]. The Rollies secara musikal dan penampilannya di panggung dianggap kalangan musik mampu mengimbangi grup soul-funk tersebut.<ref name="bio dua" />
Baris 47 ⟶ 60:
=== Keterlibatan Narkoba ===
Ketenaran The Rollies mulai runtuh. Tiga di antara personelnya terlibat penggunaan psikotropika. Kemudian [[Deddy Stanzah]] memilih mundur dari The Rollies dan Iwan Krisnawan meninggal dunia pada tahun [[1974]]. Posisi vokalis hanya tinggal [[Bangun Sugito|Gito]] sendiri. Namun, The Rollies beberapa kali yang sedang banyak mengalami cobaan akhirnya bisa memulihkan diri. Direkrutlah [[Oetje F Tekol]] ([[bass]]) dan Jimmie
Setelah itu The Rollies merilis album ''Tiada Kusangka'' yang merupakan repackage atas lagu-lagu yang pernah mereka bawakan di album-album ketika [[Deddy Stanzah]] dan Iwan Krisnawan masih bergabung dalam The Rollies. Selanjutnya
Di era ini di samping menggunakan nama New Rollies, Delly dan kawan-kawan mulai membuka diri dengan menyanyikan lagu-lagu karya komposer di luar The Rollies, misalnya [[A. Riyanto]], [[Titiek Puspa]], Johannes Purba, Antonius. Setelah The Rollies merilis album ''Keadilan (1977)'' [[Benny Likumahuwa]] mengundurkan diri dan lebih banyak berkutat di musik [[jazz]]. Posisinya lalu digantikan oleh Wawan Tagalos. Tengku Zulfian Iskandar Madian juga mengundurkan diri setelah merilis album ''[[Dansa Yok Dans]]a (1977)'', posisinya kemudian digantikan Pomo dari The Pro's.<ref name="bio dua" />
Baris 73 ⟶ 86:
==== The Rollies Live In TIM – Hidajat Audio 1976 ====
Bisa dianggap album live pertama dalam konstelasi musik rock Indonesia. Direkam oleh dedengkot jazz Jack Lesmana pada saat The Rollies menggelar konser dua malam berturut-turut 2 dan 3 Oktober 1976 di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Album ini seolah mengobati kerinduan penggemar The Rollies setelah 3 tahun tak merilis album satu pun. Dengan 2 personel baru [[Oetje F Tekol]] (bass) dan [[Jimmie
==== Tiada Kusangka – Hidajat Audio 1976 ====
Baris 89 ⟶ 102:
==== [[Kemarau]] – Musica Studio’s 1979 ====
[[Oetje F Tekol]] kembali menebar pesona lewat karyanya “Kemarau” yang dinyanyikan Delly.Lagu yang aslinya bergaya country sebetulnya adalah lagu tambahan ketika album ini masih kekurangan satu lagu lagi. Di luar dugaan setelah diarransemen dengan sedikit sentuhan funk dan disusupkan unsur brass section lagu ini membahana diman-mana bahkan memperoleh penghargaan [[Kalpataru]] pada tahun 1979 dari Menteri Lingkungan Hidup Prof.Dr.Emil Salim,karena dianggap menaruh perhatian pada masalah lingkungan hidup. Di album ini pula bermukim lagu asmara yang tetap hijau hingga kini yaitu ''Kau Yang Kusayang'' (Anto) yang dilengkingkan Delly Djoko Alipin.
==== Kerinduan – Musica Studio’s 1979 ====
Album ini terasa bagaikan sequel dari album ''Kemarau''.Lagu ''Kerinduan'' (Anto) yang dinyanyikan Delly seolah menjadi ''Kau Yang Kusayang Part 2''. [[Oetje F Tekol]] pun membuat lagu bertendensi jingoisme bertajuk “Indonesia”. ''Berpanji dwiwarna, Megah perkasa, Jayalah nusantara, Jayalah negeriku selamanya.'' Pada interlude lagu ini tiba-tiba menyusup penggalan lagu ''Dari Sabang Sampai Merauke''. Drummer Jimmie
==== Pertanda – Musica Studio’s 1979 ====
Album ini memang tak memiliki hit dahsyat seperti pada album ''Dansa Yok Dansa'', ''Bimbi'' maupun ''Kemarau'', tetapi Rollies masih berupaya menampilkan sesuatu yang bisa dipertanggung jawabkan. Lagu ''Pertanda'' karya Jimmie
==== Rollies ’83 – Sokha Record 1983 ====
Ketika album ini dirilis,trend musik yang tengah mewabah adalah new wave yang banyak disusupi anasir musik reggae.Rollies mengimbuhnya dalam lagu “Mabuk Cinta” yang ditulis [[Harry Sabar]]. Dan setelah cukup lama menghilang, The Rollies ternyata memiliki beberapa lagu andalan seperti ballada yang dinyanyikan Gito ''[[Burung Kecil]]''.Termasuk lagu yang terinspirasi dari acara berita di TVRI yang dipelesetkan menjadi “Dunia Dalam Derita”.
==== Rollies – Sokha Record 1983 ====
Reggae kembali menjadi style musik yang digenggam The Rollies. Simaklah ''Astuti'' yang dinyanyikan Delly dan Gito secara duet. Sayangnya aransemen brass digarap seadanya.Tanpa gereget sama sekali. Tapi jika mau jujur, sebetulnya energi bermusik The Rollies telah terkuras habis di album ini. Mereka lebih banyak melakukan repetisi atas lagu-lagu terdahulunya. Setelah album ini, hingga akhir decade 80-an The Rollies masih merilis album tetapi dengan semangat setengah hati.
== Diskografi ==
Baris 125 ⟶ 138:
* ''Iya Kan? - Rollies (Sokha,1990)''.
* ''New Rollies'97 - New Rollies (Musica Studio,1997)''.
== Prestasi dan pengakuan ==
* Diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari ''The Immortals'': 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada tahun 2008
== Penghargaan dan nominasi ==
{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Penghargaan
! Kategori
! Hasil
|-
| 2021
| [[Anugerah Musik Indonesia 2021|Anugerah Musik Indonesia]]
| ''Legend Award''
| {{won|Penerima}}
|}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0210/13/UTAMA/ther01.htm The Rollies 35 Tahun, "I Feel Good!"]
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0501/08/Musik/1484573.htm Rollies, "Euy" !]
* {{id}} [http://www.ycab.org/id/news.asp?id=1000198 35 tahun The Rollies: Hidup Tanpa Narkoba Lebih Nikmat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070312101702/http://www.ycab.org/id/news.asp?id=1000198 |date=2007-03-12 }}
* {{id}} [http://www.likethisentertainment.com/interlude/main-inspiration/425.html Main inspiration]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.facebook.com/group.php?gid=54603051907 The Rollies Community]
Baris 137 ⟶ 168:
{{The Rollies}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Grup musik dari Bandung]]
[[Kategori:Grup musik jazz Indonesia]]
[[Kategori:Grup musik funk Indonesia]]
[[Kategori:Grup musik soul Indonesia]]
[[Kategori:Grup musik tahun 1960-an]]
[[Kategori:Grup musik yang didirikan tahun 1967]]
[[Kategori:Grup musik tahun 1970-an]]
|