Tragedi Semanggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Komengskuy (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(47 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove|date=Januari 2018}}
{{Kegunaanlain|Semanggi}}
{{Infobox civil conflict
[[Berkas:Semanggi 01.jpg|bingkai|Korban tragedi semanggi I]]
| title = Tragedi Semanggi
'''Tragedi Semanggi''' menunjuk kepada 2 kejadian protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan agenda [[Sidang Istimewa MPR]] yang mengakibatkan tewasnya warga sipil. Kejadian pertama dikenal dengan '''''Tragedi Semanggi I''''' terjadi pada tanggal [[11 November|11]]-[[13 November]] [[1998]], masa pemerintah transisi [[Indonesia]], yang menyebabkan tewasnya 17 warga sipil. Kejadian kedua dikenal dengan '''''Tragedi Semanggi II''''' terjadi pada [[24 September]] [[1999]] yang menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa dan 11 orang lainnya di seluruh [[Jakarta]] serta menyebabkan 217 korban luka-luka.
| partof = [[Reformasi Indonesia (1998–sekarang)|Era Reformasi]]
| image = Semanggi 01.jpg
| caption = Salah satu korban tragedi Semanggi I
| date = 13 November 1998<br>24 September 1999
| place = [[Simpang Susun Semanggi|Semanggi]], [[Jakarta]], Indonesia
| coordinates =
| causes = Perlawanan militer terhadap tuntutan reformasi
| status =
| goals =
| result =
| methods = Penembakan
| side1 = {{flagicon image|Flag of the Indonesian National Armed Forces.svg}} [[Tentara Nasional Indonesia]]
{{flagicon image|Flag of the Indonesian National Police.png}} [[Kepolisian Negara Republik Indonesia]]
| side2 = Mahasiswa dan warga sipil
| side3 =
| leadfigures1 =
| leadfigures2 =
| leadfigures3 =
| howmany1 =
| howmany2 =
| howmany3 =
| casualties1 =
| casualties2 =
| casualties3 =
| casualties_label = Korban
| fatalities = 17 tewas dan 109 terluka dalam Semanggi I<ref name=":0">{{cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211112203012-20-720547/23-tahun-tragedi-semanggi-i-dan-keadilan-yang-gelap|title=23 Tahun Tragedi Semanggi I dan Keadilan yang Gelap|date=13 November 2021|website=[[CNN Indonesia]]|access-date=16 Juli 2023}}</ref><br/>12 tewas dalam Semanggi II
| notes =
}}
 
'''Tragedi Semanggi''' di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]] adalah dua insiden ketika pasukan negara menembaki warga sipil tak bersenjata dan para pengunjuk rasa selama sesi khusus parlemen. Insiden pertama, yang dikenal sebagai '''Semanggi I''', terjadi pada tanggal 13 November 1998 yang menewaskan 17 orang dan 109 orang lainnya terluka<ref>{{Cite web|last=Harbani|first=Rahma|title=Tragedi Semanggi I, Contoh Pelanggaran HAM pada November 1998|url=https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6307090/tragedi-semanggi-i-contoh-pelanggaran-ham-pada-november-1998|website=detikedu|language=id-ID|access-date=2024-11-12}}</ref>. Insiden kedua, '''Semanggi II''', terjadi pada tanggal 24 September 1999 dan menewaskan 12 orang dan melukai lebih dari 200 orang.
 
== Tragedi I ==
Pada bulan [[November 1998]] pemerintahan transisi Indonesia mengadakan Sidang Istimewa untuk menentukan [[Pemilu]] berikutnya dan membahas agenda-agenda pemerintahan yang akan dilakukan. Mahasiswa bergolak kembali karena mereka tidak mengakui pemerintahan [[Bacharuddin Jusuf Habibie]] dan tidak percaya dengan para anggota [[DPR]]/[[MPR]] Orde Baru. Mereka juga mendesak untuk menyingkirkan militer dari politik serta pembersihan pemerintahan dari orang-orang [[Orde Baru]].<BRbr />
Masyarakat dan mahasiswa menolak Sidang Istimewa MPR 1998 dan juga menentang [[dwifungsi ABRI]]/[[TNI]]. Sepanjang diadakannya Sidang Istimewa itu masyarakat bergabung dengan mahasiswa setiap hari melakukan demonstrasi ke jalan-jalan di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Peristiwa ini mendapat perhatian sangat besar dari seluruh [[Indonesia]] dan dunia internasional. Hampir seluruh [[sekolah]] dan [[universitas]] di [[Jakarta]], tempat diadakannya Sidang Istimewa tersebut, diliburkan untuk mencegah mahasiswa berkumpul. Apapun yang dilakukan oleh mahasiswa mendapat perhatian ekstra ketat dari pimpinan universitas masing-masing karena mereka di bawah tekanan aparat yang tidak menghendaki aksi mahasiswa.
 
=== GarisAlur waktu ===
* Pada tanggal [[11 November]] [[1998]], [[mahasiswa]] dan masyarakat yang bergerak dari Jalan Salemba, bentrok dengan [[Pamswakarsa]] di kompleks [[Tugu Proklamasi]].
* Pada tanggal [[12 November]] [[1998]], ratusan ribu mahasiswa dan masyrakatmasyarakat bergerak menuju ke [[gedung DPR/MPR]] dari segala arah, [[Semanggi-Slipi-Kuningan]], tetapi tidak ada yang berhasil menembus ke sana karena dikawal dengan sangat ketat oleh tentara, Brimob, dan juga Pamswakarsa (pengamanan sipil yang bersenjata bambu runcing untuk diadu dengan mahasiswa). Pada malam harinya terjadi bentrok di daerah [[Slipi]] dan Jl. Sudirman, puluhan mahasiswa masuk rumah sakit. Ribuan mahasiswa dievekuasi ke Atma Jaya. Satu orang pelajar, yaitu [[Lukman Firdaus]], terluka berat dan masuk rumah sakit. Beberapa hari kemudian ia meninggal dunia.<ref name=":1">{{cite web|url=https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6307090/tragedi-semanggi-i-contoh-pelanggaran-ham-pada-november-1998|title=Tragedi Semanggi I, Contoh Pelanggaran HAM pada November 1998|date=23 September 2022|last=Harbani|first=Rahma|website=[[Detik.com]]|access-date=16 Juli 2023}}</ref>
* Esok harinya, [[Jumat-, 13]] November 1998, mahasiswa dan masyarakat sudah bergabung dan mencapai daerah Semanggi dan sekitarnya, bergabung dengan mahasiswa yang sudah ada di kampus [[Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya|Universitas Atma Jaya]] Jakarta. Jalan Sudirman sudah dihadang oleh aparat sejak malam hari dan pagi, hingga siang harinya jumlah aparat semakin banyak guna menghadang laju mahasiswa dan masyarakat. Kali ini mahasiswa bersama masyarakat dikepung dari dua arah sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dengan menggunakan kendaraan lapis baja.<ref>[http://www.semanggipeduli.com/ Semanggi Peduli]</ref>.
 
=== Deskripsi ===
Jumlah masyarakat dan mahasiswa yang bergabung diperkirakan mencapai puluhan ribujuta orang. danKemudian, sekitar jam 15:00 WIB, kendaraan lapis baja bergerak untuk membubarkan massa yang membuat masyarakat melarikan diri, sementara para mahasiswa mencoba bertahan. namunNamun, saat itu juga terjadilah penembakan membabibutamembabi buta oleh aparat ketika ribuan mahasiswa sedang duduk di jalan. Saat itu juga beberapa mahasiswa tertembak dan meninggal seketika di jalan. Salah satunya adalah [[Teddy Wardhani Kusuma]]Mardani, mahasiswa [[Institut Teknologi Indonesia]] yang merupakan korban meninggal pertama dipada hari itu.<BRref name=":1" />
 
Mahasiswa terpaksa lari ke kampus [[Universitas Atma Jaya]] untuk berlindung dan merawat kawan-kawan sekaligus masyarakat yang terluka. Korban kedua penembakan oleh aparat adalah Wawan, yang nama lengkapnya adalah [[Bernardus Realino Norma Irmawan]], mahasiswa Fakultas Ekonomi Atma Jaya, Jakarta, tertembak di dadanya dari arah depan saat ingin menolong rekannya yang terluka di pelataran parkir kampus Universitas Atma Jaya, Jakarta.<ref name=":1" /><ref>[http://202.169.46.231/News/2007/05/12/Utama/ut03.htm Menanti Keadilan atas Kasus Trisakti dan Semanggi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100916202232/http://202.169.46.231/News/2007/05/12/Utama/ut03.htm |date=2010-09-16 }}, Suara Pembaruan, 12 Mei 2007</ref>. Mulai dari jam 3 sore itu sampai pagi hari sekitar jam 2 pagi terus terjadi penembakan terhadap mahasiswa di kawasan Semanggi dan penembakan ke dalam kampus Atma Jaya. Semakin banyak korban berjatuhan baik yang meninggal tertembak maupun terluka. Gelombang mahasiswa dan masyarakat yang ingin bergabung terus berdatangan dan disambut dengan peluru dan [[gas airmataair mata]]. Sangat dahsyatnya peristiwa itu sehingga jumlah korban yang meninggal mencapai 17 orang. Korban lain yang meninggal dunia adalah: [[Sigit Prasetyo]] ([[YAI]]), [[Heru Sudibyo]] ([[Universitas Terbuka]]), [[Engkus Kusnadi]] ([[Universitas Jakarta]]), [[Muzammil Joko]] ([[Universitas Indonesia]]), Uga Usmana, Abdullah/Donit, Agus Setiana, Budiono, Doni Effendi, Rinanto, Sidik, Kristian Nikijulong, Sidik, Hadi.<BRref>{{cite web|url=https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/20/130000779/tragedi-semanggi-i-latar-belakang-korban-dan-upaya-penyelesaian?page=all|title=Tragedi Semanggi I: Latar Belakang, Korban, dan Upaya Penyelesaian|date=20 September 2022|last=Lestari Ningsih|first=Widya|website=[[Kompas.com]]|access-date=16 Juli 2023}}</ref>
Jumlah korban yang didata oleh [[Tim Relawan untuk Kemanusiaan]] berjumlah 17 orang korban, yang terdiri dari 6 orang mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Jakarta, 2 orang pelajar SMA, 2 orang anggota aparat keamanan dari [[POLRI]], seorang anggota Satpam [[Hero Supermarket Group|Hero Swalayan]], 4 orang anggota Pam Swakarsa dan 3 orang warga masyarakat. Sementara 456 korban mengalami luka-luka, sebagian besar akibat tembakan senjata api dan pukulan benda keras, tajam/tumpul. Mereka ini terdiri dari mahasiswa, pelajar, wartawan, aparat keamanan dan anggota masyarakat lainnya dari berbagai latar belakang dan usia, termasuk Ayu Ratna Sari, seorang anak kecil berusia 6 tahun, terkena peluru nyasar di kepala<ref>Pernyataan Pers Tim Relawan untuk Kemanusiaan tentang Tragedi Sidang Istimewa MPR Tanggal 10-13 November 1998</ref><ref>[http://www.kickandy.com/?ar_id=MTA5OA== Pengobatan Ayu Ratnasari, Korban Semanggi], Kickandy.com</ref>.
 
Jumlah korban yang didata oleh [[Tim Relawan untuk Kemanusiaan]] berjumlah 17 orang korban, yang terdiri dari 6 orang mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Jakarta, 2 orang pelajar SMA, 2 orang anggota aparat keamanan dari [[POLRI]], seorang anggota Satpam [[Hero Supermarket Group|Hero Swalayan]], 4 orang anggota Pam Swakarsa dan 3 orang warga masyarakat. Sementara 456 korban mengalami luka-luka, sebagian besar akibat tembakan senjata api dan pukulan benda keras, tajam/tumpul. Mereka ini terdiri dari mahasiswa, pelajar, wartawan, aparat keamanan dan anggota masyarakat lainnya dari berbagai latar belakang dan usia, termasuk Ayu Ratna Sari, seorang anak kecil berusia 6 tahun, yang terkena peluru nyasar di kepala<ref>Pernyataan Pers Tim Relawan untuk Kemanusiaan tentang Tragedi Sidang Istimewa MPR Tanggal 10-13 November 1998</ref><ref>[http://www.kickandy.com/?ar_id=MTA5OA== Pengobatan Ayu Ratnasari, Korban Semanggi], Kickandy.com</ref>.
 
== Tragedi II ==
Pada tanggal [[24 September]] [[1999]], untuk yang kesekian kalinya tentara melakukan tindak kekerasan kepada aksi-aksi mahasiswa.<BRbr />
Kala itu adanya pendesakan oleh pemerintahan transisi untuk mengeluarkan [[Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya]] (UU PKB) yang materinya menurut banyak kalangan sangat memberikan keleluasaan kepada militer untuk melakukan keadaan negara sesuai kepentingan militer. Oleh karena itulah mahasiswa bergerak dalam jumlah besar untuk bersama-sama menentang diberlakukannya UU PKB.<BRbr />
Mahasiswa dari [[Universitas Indonesia]], [[Yun Hap]] meninggal dengan luka tembak di depan [[Universitas Atma Jaya]].
 
=== Daerah lain ===
Selain di Jakarta, pada aksi penolakan UU PKB ini korban juga berjatuhan di Lampung dan Palembang. Pada [[Tragedi Lampung]] [[28 September]] [[1999]], 2 orang mahasiswa [[Universitas Lampung]], [[Muhammad Yusuf Rizal]] dan [[Saidatul Fitriah]], tewas tertembak di depan Koramil Kedaton.
 
Di Palembang, [[5 Oktober]] [[1999]], [[Meyer Ardiansyah]] (Universitas IBA Palembang) tewas karena tertusuk di depan Markas [[Kodam II/Sriwijaya]].
 
== Film dokumenter ==
* ''Student Movement in Indonesia'', produksi Jakarta Media Syndication, 1999 ([http://www.youtube.com/watch?v=sD89O4_6ZPY Youtube])
Film dokumenter tentang gerakan mahasiswa Indonesia selama tahun 1998. Versi aslinya dengan narasi dan teks berbahasa Inggris. Diputar di bioskop-bioskop di Indonesia dengan judul ''[[Tragedi Jakarta 1998]]''.
* ''Perjuangan Tanpa Akhir'', produksi [[Aliansi Korban Kekerasan Negara]] (AKKRa), 2005
Film dokumenter berdurasi 28 menit ini bercerita tentang perjuangan orang tua korban [[Tragedi Trisakti]] (1998), Semanggi I (1998), dan II (1999) dalam upaya mereka meraih keadilan.
* ''Indonesian Student Revolt. Don’t Follow Leaders'', produksi Offstream [http://www.offstream.net/], 2001
Film dokumenter tentang perjalanan gerakan mahasiswa Indonesia dari 1966-19981966–1998.
 
== Peringatan ==
Pada tanggal [[14 November]] [[2005]], para mahasiswa menaburkan bunga di Jl. Sudirman tepat di depan kampus [[Universitas Atma Jaya]] untuk memperingati tujuh tahun Tragedi Semanggi I. Sehari sebelumnya, peringatan Tujuh Tahun Tragedi Semanggi I diadakan di Sekretariat Jaringan Solidaritas Keluarga Korban Pelanggaran HAM (JSKK), Jalan Binong 1A, samping kompleks [[Tugu Proklamasi]]. Dimulai dengan konferensi pers, diskusi, dan ditutup dengan pemutaran film dokumenter ''Perjuangan Tanpa Akhir'' karya AKKRa (Aliansi Korban Kekerasan Negara).
<ref>[{{Cite web |url=http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=462 |title=Peringatan Tujuh Tahun Tragedi Semanggi I] |access-date=2005-11-14 |archive-date=2008-03-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080323104436/http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=462 |dead-url=yes }}</ref><ref>[http://www2.kompas.com/utama/news/0511/14/143045.htm Tabur Bunga Untuk Korban Semanggi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051126144038/http://www.kompas.com/utama/news/0511/14/143045.htm |date=2005-11-26 }}, Kompas 14 November 2005</ref>
 
== Pengusutan ==
[[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]] (Komnas HAM) dalam pertemuannya dengan Presiden [[Habibie]] saat itu meminta pemerintah untuk memberi penjelasan tentang sebab dan akibat serta pertanggungjawaban mengenai peristiwa tanggal 13 November itu secara terbuka pada masyarakat luas karena berbagai keterangan yang diberikan ternyata berbeda dengan kenyataan di lapangan. (Kompas, 16 November 1998).<BRbr />
Panglima ABRI Jenderal TNI [[Wiranto]], dalam jumpa pers di Hankam mengakui ada sejumlah prajurit yang terlalu defensif dan menyimpang dari prosedur, menembaki dan memukuli mahasiswa. Namun, Wiranto menuduh ada kelompok radikal tertentu yang memancing bentrokan mahasiswa dengan aparat, dengan tujuan menggagalkan Sidang Istimewa. (Kompas, 23 November 1998).<ref>[http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0311/10/swara/677999.htm Menolak Kejahatan Kebisuan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090419194953/http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0311/10/swara/677999.htm |date=2009-04-19 }}, Kompas 10 November 2003</ref>
 
=== Pengadilan HAM ad hoc ===
Harapan kasus [[Tragedi Trisakti]] dan Semanggi I dan II untuk menggelar [[pengadilan HAM ad hoc]] bagi para oknum tragedi berdarah itu dipastikan gagal tercapai. [[Badan Musyawarah]] (Bamus) [[DPR]] pada [[6 Maret]] [[2007]] kembali memveto rekomendasi tersebut. Putusan tersebut membuat usul pengadilan HAM kandas, karena tak akan pernah disahkan di [[rapat paripurna]]. Putusan penolakan dari Bamus itu merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya Bamus telah menolak, namun di tingkat rapim DPR diputuskan untuk dikembalikan lagi ke Bamus. Hasil rapat ulang Bamus kembali menolaknya. Karena itu, hampir pasti usul yang merupakan rekomendasi Komisi III itu tak dibahas lagi.<BRbr />
Rapat Bamus dipimpin Ketua DPR [[Agung Laksono]]. Dalam rapat itu enam dari sepuluh fraksi menolak. Keenam fraksi itu adalah Fraksi [[Partai Golkar]], Fraksi [[Partai Demokrat]], Fraksi [[PPP]], Fraksi [[PKS]], Fraksi [[PBR]], dan Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (BPD). Sementara fraksi yang secara konsisten mendukung usul itu dibawa ke paripurna adalah Fraksi [[PDI Perjuangan]], Fraksi [[Partai Kebangkitan Bangsa|Kebangkitan Bangsa]] (FKB), Fraksi [[PANPartai Amanat Nasional]] (PAN), dan Fraksi [[PDS]].<ref>[http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=1321 DPR menolak Pengadilan HAM Trisakti-Semanggi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080323104106/http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=1321 |date=2008-03-23 }}, Indymedia Jakarta</ref><BRbr />
Keputusan Badan Musyawarah (Bamus) DPR, ini menganulir putusan Komisi III-yang menyarankan pimpinan DPR berkirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membentuk Pengadilan HAM Ad Hoc-membuat penuntasan kasus pelanggaran hak asasi manusia Trisakti dan Semanggi semakin tidak jelas.<BRbr />
Pada periode sebelumnya 1999-20051999–2005, DPR juga menyatakan bahwa kasus Tragedi Trisakti dan Semanggi I dan II bukanlah pelanggaran berat HAM. Tanggal [[9 Juli]] [[2001]] rapat paripurna DPR RI mendengarkan hasil laporan Pansus TSS, disampaikan Sutarjdjo Surjoguritno.
Isi laporan tersebut:
* F-PDI P, F-PDKB, F-PKB (3 fraksi) menyatakan kasus Trisakti, Semanggi I dan II terjadi unsur pelanggaran HAM Berat.
* Sedangkan F-Golkar, F- TNI/Polri, F-PPP, F-PBB, F -Reformasi, F-KKI, F-PDU (7 fraksi) menyatakan tidak terjadi pelanggaran HAM berat pada kasus TSS <ref>[http://www.kontras.org/data/kegiatan%20Advokasi%20Kasus%20TSS%202006.pdf Kegiatan Advokasi Kasus TSS 2006] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100602202942/http://www.kontras.org/data/kegiatan%20Advokasi%20Kasus%20TSS%202006.pdf |date=2010-06-02 }}, Kontras</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa]]
* [[Tragedi Trisakti]]
* [[Peristiwa Gejayan]]
 
== Rujukan ==
{{reflist|1}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.semanggipeduli.com/ SemanggiPeduli]
* [http://members.tripod.com/~indoprotest/111504.htm IndoProtest]
* [http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1998/11/23/0008.html Tragedi Semanggi, arsip milis apakabar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071120211219/http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1998/11/23/0008.html |date=2007-11-20 }}
* [http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=462 Peringatan Tujuh Tahun Tragedi Semanggi I] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080323104436/http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=462 |date=2008-03-23 }}
* [http://www.insideindonesia.org/edit58/brown.htm Blood in the streets] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080905102248/http://www.insideindonesia.org/edit58/brown.htm |date=2008-09-05 }}
* [http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0311/10/swara/677999.htm Menolak Kejahatan Kebisuan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090419194953/http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0311/10/swara/677999.htm |date=2009-04-19 }}, Kompas 10 November 2003
* [http://www.atmajaya.ac.id/content.asp?f=0&id=2245 Perjuangan melawan Lupa]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Situs Universitas Atma Jaya
* [http://www.atmajaya.ac.id/content.asp?f=0&id=834 Tragedi Semanggi, di Bawah Sepatu Lars dan Permainan Hukum] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100917235024/http://atmajaya.ac.id/content.asp?f=0&id=834 |date=2010-09-17 }}, Situs Universitas Atma Jaya
* [http://tempo.co.id/hg/nasional/2004/11/10/brk,20041110-56,id.html Tragedi Semanggi Jangan Dilupakan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090129143353/http://tempo.co.id/hg/nasional/2004/11/10/brk,20041110-56,id.html |date=2009-01-29 }}, Tempo
{{artikel bagus}}
{{Lembaran hitam Indonesia}}
 
{{Lembaran hitam Indonesia}}
{{Bencana di Indonesia tahun 1990an}}{{Bacharuddin Jusuf Habibie}}
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 1998]]
[[Kategori:Pelanggaran HAMhak asasi manusia]]
[[Kategori:Gerakan mahasiswa]]
[[Kategori:Unjuk rasa]]
[[Kategori:Pembunuhan di Indonesia]]