Bokoi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox spesies
| name = Bokkoi
| image = Beruk Mentawai Macaca pagensis sitting.JPG
Baris 5:
| status = CR
| status_system = iucn3.1
| status_ref =
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
Baris 19:
}}
'''Bokoi''' atau '''bokkoi''' ('''''Macaca pagensis''''') adalah sejenis [[monyet]] yang menyebar terbatas ([[endemik]]) di [[Kepulauan Mentawai]], lepas pantai barat [[
== Gambaran ==
Secara umum bokoi mirip dengan [[beruk]] pada umumnya.<ref name="C">{{cite web|url=http://www.arkive.org/mentawai-macaque/macaca-pagensis/|accessdate=9 Mei 2014|title=Mentawai macaque
Bokoi memiliki tubuh dengan panjang hewan jantan antara 45 hingga
== Perilaku ==
Baris 31:
Bokoi berjalan dengan cara merangkak untuk mencari makanan.<ref name="E"/> Makanan bokoi adalah dedaunan, bunga, biji-bijian, serta bua-buahan.<ref name="E"/> Hewan ini lebih banyak hidup di atas pohon dengan ketinggian antara 24 hingga 36 meter.<ref name="E"/> Saat akan mencari makan, kelompok bokoi akan bergerak bersama dengan dipimpin oleh seekor beruk jantan.<ref name="E"/> Beruk jantan ini akan memberikan tanda untuk berkomunikasi dengan suara atau teriakan yang khas.<ref name="E"/>
Bokoi berkembangbiak dengan cara beranak.<ref name="E"/> Betina yang sudah siap kawin akan menampakkan alat kelamin yang bengkak.<ref name="E"/> Masa kehamilan bokoi adalah lima sampai enam bulan dan sebagian besar hewan betina melahirkan hanya satu bayi.<ref name="E"/> Setelah melahirkan anaknya, induk bokoi akan memakan [[plasenta]] anaknya serta menjilati tubuh anaknya sampai bersih.<ref name="E"/>
== Habitat dan persebaran ==
Bokoi adalah hewan endemik Kepulauan Mentawai.<ref name="F">{{cite web|url=http://www.siberut-island.org/IbuWita_Macaque_genetics.pdf|accessdate=10 Mei 2014|title=Population genetics of the two Mentawai macaques|publisher=Siberut Island.org}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Hewan ini sering ditemui di beberapa habitat seperti [[hutan bakau]], [[hutan pantai]], [[hutan sekunder]], [[hutan primer]], dan hutan-hutan di dekat pemukiman warga.<ref name="F" /> Persebaran bokoi hanya terbatas di [[Pulau Pagai Selatan]], [[Pulau Pagai Utara]], dan [[Pulau Sipora]] di Kepulauan Mentawai,
== Status konservasi ==
Bokkoi kini keberadaannya terancam punah. Daftar Merah [[IUCN]] memasukkan bokkoi ke dalam kategori Kritis (''Critically Endangered''). Perburuan bokoi yang berlebihan membuat jumlah populasi beruk ini semakin berkurang. Pada sisi yang lain, pertambahan penduduk di Kepulauan Mentawai menyebabkan kebutuhan akan tempat tinggal dan lahan perkebunan meningkat. Hal tersebut berdampak pada tutupan hutan yang ada di kepulauan tersebut, yaitu banyak hutan yang dibuka menjadi daerah pemukiman dan perkebunan. Populasi bokoi kini hanya tersisa sekitar 2.100-3.700 ekor. Padahal pada tahun 1980-an populasinya masih tercatat sebanyak 15.000 ekor.<ref name="A"
[[Predator]] dari bokkoi adalah [[elang-ular bido]], [[ular sanca]], dan [[manusia]]. Manusia adalah predator terganas yang dapat menyebabkan populasi bokai semakin terus berkurang drastis.<ref name="D"/>
Baris 43:
== Rujukan ==
{{reflist|2}}
{{Taxonbar|from=Q770434}}
[[Kategori:Macaca]]
[[Kategori:
[[Kategori:Satwa liar dilindungi di Indonesia]]
|