Koridor satwa liar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariandi Lie (bicara | kontrib) Mengembangkan artikel, Menambah/memperbaiki referensi |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{cleanup|reason=Name-year "Harvard" references to nowhere|date=April 2022}}
{{Use dmy dates|date=August 2017}}
[[File:Corredor Florestal - Pontal do Paranapanema.jpg|thumb|right|Sebuah koridor satwa di [[Brazil]]|alt=A green forest corridor in Brazil]]
'''Lintasan satwa liar''' atau '''koridor''' '''satwa liar'''
== Tujuan ==
[[File:Camel underpass in Qatar.jpg|thumb|alt=An underpass in [[Qatar]] allows [[camel]]s to safely traverse a [[highway]]|Sebuah rambu penunjuk koridor satwa di [[Qatar]]
Tujuan utama penerapan koridor satwa liar adalah untuk meningkatkan keanekaragaman hayati. Ketika wilayah daratan dipecah oleh campur tangan manusia, jumlah populasi menjadi tidak stabil dan banyak spesies hewan dan tumbuhan menjadi terancam punah. Dengan menghubungkan kembali fragmen-fragmen tersebut, fluktuasi populasi dapat menurun drastis. Koridor dapat berkontribusi pada tiga faktor yang menstabilkan populasi:▼
▲Tujuan utama penerapan koridor satwa liar adalah untuk meningkatkan keanekaragaman hayati. Ketika wilayah daratan dipecah oleh campur tangan manusia, jumlah populasi menjadi tidak stabil dan banyak spesies hewan dan tumbuhan menjadi terancam punah. Dengan menghubungkan kembali
* [[Kolonisasi]]--hewan dapat berpindah dan menempati area baru ketika sumber makanan atau sumber daya alam lainnya kurang di habitat intinya.▼
* [[Migrasi]]--spesies yang berpindah secara musiman dapat melakukannya dengan lebih aman dan efektif bila tidak mengganggu hambatan pembangunan manusia.▼
* [[Perkawinan antardarah]]--hewan dapat menemukan pasangan baru di daerah tetangga, meningkatkan keragaman genetik.▼
▲* [[Kolonisasi]]
Rosenberg dkk. (1995) <ref name=":0">{{cite journal |last1=Rosenberg |first1=Daniel K. |last2=Noon |first2=Barry R. |last3=Meslow |first3=E. Charles |title=Menuju definisi koridor satwa liar |journal=[[Mengintegrasikan Manusia dan Satwa Liar untuk Masa Depan yang Berkelanjutan]] |date=1995 |volume=Prosiding Pertama [[Kongres Margasatwa Internasional]] |pages=436–9 | url=https://www.fs.usda.gov/treesearch/pubs/3662 |access-date=14 September 2018}}</ref> adalah orang pertama yang menentukan apa yang dimaksud dengan koridor satwa liar. Definisi "[[koridor biologis]]" (yaitu, koridor satwa liar), pada tahun-tahun awal mempelajari koridor, telah "kabur dan tidak konsisten, dan sering mengacaukan bentuk dan fungsi" Rosenberg et al. mengembangkan [[model konseptual]] yang menekankan peran koridor satwa liar sebagai fasilitator pergerakan yang tidak dibatasi oleh persyaratan [[vegetasi asli]] atau patch habitat target menengah.<ref>{{cite web|url -status=dead|archive-date=2020-08-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200813015552/https://www.umass.edu/landeco/research/fragstats/documents /Conceptual%20Background/What%20is%20a%20Landscape/What%20is%20a%20Landscape.htm|url=https://www.umass.edu/landeco/research/fragstats/documents/Conceptual%20Background/What%20is %20a%20Landscape/What%20is%20a%20Landscape.htm|title=Apa itu lanskap?}}</ref> Definisi mereka hanya mengharuskan perpindahan ke petak target melalui koridor lebih besar daripada jika koridor tidak ada.▼
▲* [[Migrasi]]
▲* [[Perkawinan
▲Rosenberg dkk. (1995) <ref name=":0">{{cite journal
▲[[File:Camel underpass in Qatar.jpg|thumb|alt=An underpass in [[Qatar]] allows [[camel]]s to safely traverse a [[highway]]|[[Qatar]]i highway]]
==Bahan bacaan ==
Baris 35 ⟶ 34:
== Referensi ==
{{reflist}}
==Link eksternal==
Baris 49 ⟶ 45:
{{Authority control}}
[[Kategori:Biologi konservasi]]
[[Kategori:Proyek konservasi]]
Baris 55 ⟶ 50:
[[Kategori:Restorasi ekologis]]
[[Kategori:Konservasi lingkungan]]
[[Kategori:Habitat]]
[[Kategori:Ekologi sistem]]
|