Taman Nasional Sebangau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan Konten
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 28:
}}
 
'''Taman Nasional Sebangau''' merupakan salah satu [[taman nasional]] yang terletak di [[Kalimantan Tengah]], [[Indonesia]]. Dalam [[pembagian administratif]], Taman Nasional Sebangau terletak di tiga [[kabupaten]]. Masing-masing yaitu [[Kabupaten Katingan]] (52%), [[Kabupaten Pulang Pisau]] (38%) dan [[Kota Palangka Raya]] (10%). Taman Nasional Sebangau terdiri dari [[hutan gambut]]. Taman nasional ini disahkan oleh Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 423/Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober 2004. Lahan yang ditempati seluas 568.700 [[Hektare|hektar]]. [[Flora]] yang hidup di dalam taman nasional ini antara lain [[ramin]], [[jelutung]], [[Calophyllum|bintangur]], [[Shorea|meranti]], dan nyatoh. Sedangkan jenis [[fauna]] yang hidup dengan [[Populasi (biologi)|populasi]] yang besar adalah [[orang utan]] dan [[owa kalimantan]]. Taman Nasional Sebangau dijadikan sebagai [[kawasan perlindungan]] [[lahan basah]]. 81% wilayahnya merupakan [[ekosistem]] lahan gambut. Taman Nasional Sebangau menjadi sumber utama bagi fungsi [[hidrologi]] di [[Kalimantan|Pulau Kalimantan]] karena menjadi kawasan penyerap [[karbon]]. Permasalahan yang ditemui dalam Taman Nasional Sebangau adalah pengadaan [[perkebunan]] [[kelapa sawit]] dan [[Kebakaran liar|kebakaran hutan]]. Ini berdampak pada [[perubahan iklim]] di taman nasional ini.<ref>{{Cite book|last=Jaringan Pemantau Independen Kehutanan dan Environmental Investigation Agency|date=2018|url=http://jpik.or.id/wp-content/uploads/2018/Laporan/The%20Loss%20of%20Our%20Forest%20and%20Peatland%20[IND].pdf|title=Hilangnya Hutan dan Gambut Kita: Sebuah Investigasi tentang Konversi Hutan dan Gambut serta Pembalakan Liar di Taman Nasional Sebangau|location=Bogor|publisher=Jaringan Pemantau Independen Kehutanan|pages=4|url-status=live}}</ref> [[Keanekaragaman hayati]] di Taman Nasional Sebangau cukup tinggi. Taman nasional ini menjadi [[habitat]] bagi 166 jenis flora, 35 jenis [[Binatang menyusui|mamalia]], dan 150 jenis [[burung]]. Selain itu, hidup pula berbagai jenis [[reptil]] dan [[ikan]]. Fungsi alami dari Taman Nasional Sebangau adalah sebagai habitat utama bagi orang utan dan [[bekantan]].<ref>{{Cite journal|last=Pujiati|date=2017|title=Restorasi Ekosistem Gambut di Taman Nasional Sebangau: Kembalinya Fungsi Tata Air dan Menjauhnya Kebakaran Gambut|url=http://ksdae.menlhk.go.id/assets/publikasi/BELAJAR-DARI-LAPANGAN.compressed.pdf|journal=Belajar dari Lapangan: Kisah Keberhasilan Pemulihan di Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam secara Partisipatif|publisher=Forda Press|pages=126|isbn=978-602-6961-27-3}}</ref>
 
== Luas dan kekayaan ==
[[Berkas:Ape_not_monkey.png|kiri|jmpl|267x267px|Orang utan]]
Taman Nasional Sebangau mempunyai luas membentang sekitar 568.700 hektare, mengalami perubahan melalui SK Menteri Kehutanan Nomor: 529/Menhut-II/2012 dengan luas menjadi 542.141 hektare. Adapun kekayaan alam yang dimilikinya meliputi 808 jenis flora, 35 jenis mamalia, 182 jenis burung, dan 54 spesies [[ular]]. Jenis-jenis flora yang tumbuh di areal rawa gambut TNS sangatlah spesifik dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi baik dari hasil kayunya maupun hasil non-kayu seperti getah-getahan, rotan, obat-obatan dan lain sebagainya. Beberapa contoh jenis kayu komersial tinggi seperti Ramin (''Gonystylus bancanus''), Meranti Jawa (''Shorea pauciflora, Shorea tysmanniana, S.uluginosa''), Jelutung (''Dyera lowii''), Nyatoh (''Palaquium'' spp), Bintangur (''Calophyllum'' spp), Kapur Naga (''Calophyllum macrocarpum'') dan lain-lain. Sedangkan untuk jenis fauna yang spesifik di antaranya ada orangutan (''Pongo pygmaeus''), Bakantan (''Nasalis larvatus''), Beruang Madu (''Helarctos malayanus''), Owa (''Hylobates agilitis''), Burung Rangkong (''hornbills''), Macan Daun, [[Monyet kra|Monyet Ekor Panjang]] (''Macaca fascicularis'') dan lain-lain. selain itu, di taman nasional ini juga terdapat riset Orangutan liar yang dikelola bersama WWF dan Masyarakat [[desa]] keruing. sebagai riset Orangutan dan flora fauna lain, tentu hasilnya juga dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat banyak serta konservasi Flora fauna bersangkutan.
 
== Kelembagaan ==