Sisingamangaraja XII: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 25657078 oleh 2001:448A:50F0:131E:A5C3:ECB1:33C4:DF3F (bicara) kalau tidak benar seharusnya anda perbaiki dan memberikan referensi bukan memvandal artikel ini
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Ukozok (bicara | kontrib)
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 61:
 
Di antara tahun 1883-1884, Sisingamangaraja XII berhasil melakukan konsolidasi pasukannya. Kemudian bersama pasukan bantuan dari [[Kesultanan Aceh|Aceh]], secara ofensif menyerang kedudukan Belanda antaranya [[Uluan, Toba|Uluan]] dan [[Balige, Toba|Balige]] pada Mei 1883, serta [[Parmaksian, Toba|Tangga Batu]] pada tahun 1884.
 
[[Berkas:Sisingamangaraja Seal.jpg|jmpl|250px|Cap Mohor Sisingamangaraja XII]]
 
<!--== Kontroversi agama ==
Baris 81 ⟶ 79:
 
== Kematian ==
Sisingamangaraja XII tewas pada 17 Juni 1907 saat disergap oleh sekelompokempat anggota [[Korps Marechaussee te Voet|Korps Marsose]], sebuah pasukan khususelite kontra-gerilya Belanda. Penyergapan tersebut dipimpin oleh [[Hans Christoffel]] di kawasan Sungai [[Aek Sibulbulon]], di suatu desa bernama [[Parlilitan, Humbang Hasundutan|Si Onom Hudon]], di perbatasan [[Kabupaten Humbang Hasundutan|Humbang]] dengan [[Kabupaten Dairi|Dairi]].<ref name="Sidjabat">Sidjabat, Bonar W. Prof. Dr. (2007), ''Aku Sisingamangaraja'', Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, ISBN 979-416-896-7.</ref> Sisingamangaraja XII menghadapi pasukan Korps Marsose sambil memegang senjata [[Piso Gaja Dompak]]. KopralJohannes SouhokaRotikan, seorang penembak jituprajurit pasukan Marsose asal Minahasa, mendaratkan tembakan keyang kepalamenewaskan SisingamangarajaSi Singamangaraja XII tepat di bawah telinganya.<ref>{{Cite web|last=OkezoneKlein-Nagelvoort|first=J.|date=2020-06-172017|title=Saat'Hoe Pelurustierf Marsosede Menembuslaatste SisingamangarajaBatakkoning?'. XIIGeschiedenis yangMagazine TerkenalNr. Kebal1, Senjatahlm. : Okezone Nasional52–54.|url=https://nasional.okezonerozenbergquarterly.com/read/2020/06/17/337/2231468/saatde-pelurumysterieuze-marsosedood-menembusvan-sisingamangarajaeen-xii-yang-terkenal-kebal-senjatapriestervorst/|website=OkezoneRozenberg Quarterly|language=idnl-IDNL|access-date=20212024-0311-1914}}</ref> Menjelang nafas terakhir, ia tetap berucap, "''Ahu Sisingamangaraja''" (bahasa [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]: "Aku Sisingamangaraja"). Turut gugur bersamanya adalah kedua putranya, Patuan Nagari Sinambela dan Patuan Anggi Sinambela, serta putrinya, Lopian br. Sinambela. Sementara keluarganya yang tersisa ditawan di [[Tarutung, Tapanuli Utara|Tarutung]]. Sisingamangaraja XII kemudian dikebumikan oleh Belanda secara militer pada 22 Juni 1907 di [[Silindung]], setelah sebelumnya mayatnya diarak dan dipertontonkan kepada masyarakat [[Kabupaten Dairi|Dairi]].{{Butuh rujukan}} Makamnya kemudian dipindahkan ke Makam Pahlawan Nasional di [[Balige, Toba|Soposurung, Balige]] sejak 14 Juni 1953, yang dibangun oleh pemerintah, msyarakat, dan keluarga.{{Butuh rujukan}}
 
== Dinasti Singa Mangaraja ==
Patuan Bosar Sinambela adalah Singamangaraja XII sekaligus sebagai Singamangaraja terakhir dari Dinasti Singa Mangaraja. Setelah kematiannya, tidak ada lagi penerus dinasti Singa Mangaraja di [[Baktiraja, Humbang Hasundutan|Bangkara]], sebab seluruh keluarganya telah ditawan oleh Belanda di [[Siborongborong, Tapanuli Utara|SiborongborongPearaja Tarutung. Untuk menghindarkan pengikutnya para parbaringin]] mencoba menobatkan putranya menjadi Si Singamangaraja penggantinya. Untuk menghindarkan itu Kolonial Belanda mengasingkan lima putranya ke pulau Jawa. Dua putranya; Raja Pangkilim Raja Mangarandang meninggal di Jawa. Raja Buntal menyelesaikan pendidikan tinggi hukum di Batavia, sempat bekerja di pengadilan di Batavia, sebelum kembali ke Balige dan diberi tempat di Soposurung Balige. Saat itu muncul tuntutan agar dia dinobatkan, sehingga tahun 1929 Belanda membentuk komite Goobe-van Lith. Tetapi komite itu merekomendasikan agar penobatan itu diurungkan.
 
Ada pun nama para Singamangaraja yang pernah bertahta di Bangkara adalah sebagai berikut:
Baris 114 ⟶ 112:
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
{{Pahlawan Indonesia}}
{{Suku Batak Toba}}