Dayah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Azms 287 (bicara | kontrib)
k foto
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
'''Dayah''' (dalam [[bahasa Arab]]; زاوية zawiyah. Arti harfiahnya adalah sudut, karena pengajian pada masa [[Rasulullah]] dilakukan di sudut-sudut [[masjid]]). Dibeberapa negara muslim lain
 
Dayah juga lazim disebutkan sebagai sekolah [[agama Islam]] ([[madrasah]]) Di Indonesia penyebutan dayah untuk sebuah [[lembaga]] pendidikan agama Islam adalah di [[Aceh]] (di pulau [[Jawa]] disebut [[pesantren]], asal kata "''pe''-santri-''an''". Artinya tempat para [[santri]] menetap dan menimba [[ilmu]]).<ref>{{Cite web|url=https://aceh.kemenag.go.id/artikel/647/sejarah-dayah|title=Sejarah Dayah|last=Aceh|first=Kemenag|date=|website=|language=en|access-date=2020-05-21}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Dayah setara juga pesantren yang berasal dari kata santri yang diberi awalan ''pe'' dan akhiran ''an'' yang menunjukkan arti tempat, jadi berarti tempat santri. Kata santri itu sendiri merupakan gabungan dua suku kata, yaitu sant (manusia baik) dan tra (suka menolong), sehingga kata dayah dapat berarti tempat pendidikan untuk membina manusia menjadi orang baik.
 
Dari segi terminologis, dayah diberi pengertian oleh Mastuhu adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional untuk mempelajari, memahami,menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari. Pengertian ini dapat dikatakan lengkap apabila di dalam dayah terdapat elemen-elemen seperti pondok, masjid, Teungku, Abu atau Abi (pimpinan/guru) dan pengajaran kitab-kitab klasik.<ref>{{Cite web|url=http://portalsatu.com/read/oase/dayah-dalam-perspektif-sejarah-31848|title=Dayah Dalam Perspektif Sejarah - PORTALSATU.com|website=portalsatu.com|language=id|access-date=2020-05-21}}{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=b3DsCgAAQBAJ&pg=PA146&lpg=PA146&dq=Dayah&source=bl&ots=J36wXUjKZ5&sig=ACfU3U3xjArZO3Zqv_LMzPhcnBN-XP7QWQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi948a0o8TpAhVTU30KHf-uA8w4PBDoATAIegQIDBAB#v=onepage&q=Dayah&f=false|title=Islam and the Limits of the State: Reconfigurations of Practice, Community and Authority in Contemporary Aceh|last=Feener|first=R. Michael|last2=Kloos|first2=David|last3=Samuels|first3=Annemarie|date=2015-10-30|publisher=BRILL|isbn=978-90-04-30486-4|language=en}}</ref>
Baris 38:
 
Dalam setiap tahun ajaran akan dilaksanakan dua kali ujian yang disebut dengan ujian semester. Meskipun pada beberapa dayah ujian ini disesuaikan waktu pelaksanaannya dengan jadwal hari besar Islam berupa datangnya awal bulan ramadhan dan hari raya idul adha. Biasanya ujian selalu dilaksanakan pada menjelang keduanya.
[[Berkas:RQ Dayah.jpg|jmpl|265x265px]]
 
Sementara hari libur ditetapkan seragam disemua dayah baik modern maupun salafi, yaitu pada hari Jum'at. Pada hari ini beberapa santri yang datang dari kampung terdekat biasanya diizinkan untuk menjenguk keluarganya. Sedangkan mereka yang datang dari tempat jauh akan cukup gembira menerima kunjungan keluarganya. Kegiatan wajib santri pada hari libur pekanan adalah bekerja bakti membersihkan lingkungan dayah.<ref>{{Cite web|url=https://www.ajnn.net/news/jumlah-dayah-di-aceh-mencapai-2-ribu-terdaftar-hanya-1-136-dayah/index.html|title=Jumlah Dayah di Aceh Mencapai 2 Ribu, Terdaftar Hanya 1.136 Dayah|last=Network|first=AJNN net-Aceh Journal National|website=AJNN.net|language=id-ID|access-date=2020-05-21}}</ref>
 
 
 
== Peran dayah dalam masyarakat Aceh ==
Baris 57 ⟶ 60:
Kebanyakan dari dayah tradisional masih dikelola oleh seorang pimpinan dayah yang bila sudah wafat kemudian digantikan oleh pimpinan yang lain setelahnya, biasanya digantikan oleh anak-anak dari pimpinan dayah tersebut, atau juga dapat digantikan oleh menantu dan mungkin juga kerabat yang lain. Ini dikarenakan dayah tradisional di Aceh kebanyakannya milik pribadi seseorang pimpinan dayah atau milik orang lain yang dikelola oleh seorang [[teungku]] chik atau abu pimpinan dayah.
 
Di Aceh juga terdapat dayah/pesantren terpadu seperti [[Dayah Darul Ihsan Krueng Kalee|Dayah Darul Ihsan Krueng Kale]], di mana lembaga yang satu ini sudah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang lebih modern, dengan fasilitas yang lebih maju, manajemen yang teratur. Dengan penambahan-penambahan pada materi pendidikannya, bahkan menyamai [[sekolah]]. Pada umumnya dayah terpadu ini lebih banyak diminati.<ref>Taufiq Abdullah, ''Sistem Pendidikan Madrasah dan Dayah di Sulawesi Selatan dalam Agama dan perubahan Sosial'', Jakarta: Rajawali Press, 1983, Hal 328</ref><ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/pkhwum430|title=Pemprov Aceh Dukung Pendidikan Dayah|date=2018-12-29|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-05-21}}</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
<references group="https://santrinow.com/2021/09/11-pengertian-santri-menurut-para-ahli.html" />
 
== Lihat pula ==
Baris 72 ⟶ 75:
* {{Id}} ''[https://dpd.acehprov.go.id/ Dinas Pendidikan Dayah Aceh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200603105127/https://dpd.acehprov.go.id/ |date=2020-06-03 }}''
* {{Id}} ''[https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/103252/qanun-prov-nad-no-9-tahun-2018 Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 9 Tahun 2018 Penyelenggaraan Pendidikan Dayah]''
 
 
{{Authority control}}
{{Islam-stub}}
 
[[Kategori:Islam di Aceh]]