Nepotisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan suntingan berniat baik oleh 124.40.251.113 (bicara): , (💥C͓̽A͓̽N͓̽T͓̽I͓̽K͓̽💥) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(28 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Nepotisme'''
Sebagai contoh, kalau seorang
Kata ''nepotisme'' berasal dari kata Latin ''nepos'', yang berarti "keponakan" atau "cucu". Pada [[Abad Pertengahan]] beberapa [[Paus (Katolik Roma)|paus]] [[Katolik]] dan [[uskup]]
|last=
|first=
|authorlink=
|coauthors=
|title=Artikel Nepotisme
|work=New Catholic Dictionary
|publisher=
Baris 15:
|format=
|doi=
|accessdate=22-10-2008
|archive-date=2013-08-31
</ref>. Beberapa paus diketahui mengangkat keponakan dan saudara lainnya menjadi [[kardinal]]. Seringkali, penunjukan tersebut digunakan untuk melanjutkan "dinasti" kepausan. Contohnya, [[Paus Kallistus III]], dari keluarga Borja, mengangkat dua keponakannya menjadi kardinal; salah satunya, Rodrigo, kemudian menggunakan posisinya kardinalnya sebagai batu loncatan ke posisi paus, menjadi [[Paus Aleksander VI]]<ref>{{cite web▼
|archive-url=https://web.archive.org/web/20130831022038/http://catholic-forum.com/saints/ncd05726.htm
|dead-url=yes
▲
|last=
|first=
Baris 29 ⟶ 32:
|doi=
|accessdate=22-10-2008}}
</ref>
Kebetulan, Alexander mengangkat Alessandro Farnese, adik kekasih gelapnya, menjadi kardinal; Farnese kemudian menjadi [[Paus Paulus III]].<ref>{{cite web
|last=
|first=
Baris 43 ⟶ 46:
|doi=
|accessdate=22-10-2008}}
</ref>
Di [[Indonesia]], tuduhan adanya nepotisme bersama dengan [[korupsi]] dan [[kolusi]] (ketiganya disingkat menjadi [[KKN]]) dalam pemerintahan [[Orde Baru]], dijadikan sebagai salah satu pemicu gerakan [[reformasi]] yang mengakhiri kekuasaan presiden [[Soeharto]] pada tahun [[1998]] dan nepotisme didalam pemerintahan dan perusahaan masih ada hingga saat ini.<ref>{{Cite news|date=2018-11-30|title=Sekjen PSI: Soeharto Simbol Korupsi, Kolusi dan Nepotisme|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/11/30/17241551/sekjen-psi-soeharto-simbol-korupsi-kolusi-dan-nepotisme|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=|editor-last=Krisiandi|last=Ihsanuddin}}</ref>
== Referensi ==
{{wikiquote|nepotism}}
{{reflist}}
Baris 54 ⟶ 57:
[[Kategori:Korupsi]]
[[Kategori:Diskriminasi]]
[[Kategori:Kasus hukum]]
[[Kategori:Kriminalitas]]
[[Kategori:Kebijakan domestik]]
[[Kategori:Bias media]]
[[Kategori:Korupsi di Indonesia]]
[[Kategori:Berita televisi di Indonesia]]
[[Kategori:Nepotisme Keluarga]]
[[Kategori:Nepotisme Regional]]
[[Kategori:Kolusi tender]]
[[Kategori:Ketidakadilan]]
[[Kategori:Hilangnya kepercayaan publik]]
|