Kabupaten Poso: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Sejarah: Sigi sudah mekar dari kabupaten Donggala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(39 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
| settlement_type = Kabupaten | nama
| provinsi
| ibukota
| foto
| caption
| peta
| hari jadi
| luas
| penduduk
| penduduktahun = [[2021]]
| pendudukref = <ref name="POSO">{{cite web|url=https://posokab.bps.go.id/publication/2022/02/25/e5647c696174ba3ab8eac9f8/kabupaten-poso-dalam-angka-2022.html|title=Kabupaten Poso Dalam Angka 2022|website=www.posokab.bps.go.id|accessdate=15 Maret 2022|pages=41|format=pdf|archive-date=2022-03-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20220320233804/https://posokab.bps.go.id/publication/2022/02/25/e5647c696174ba3ab8eac9f8/kabupaten-poso-dalam-angka-2022.html|dead-url=no}}</ref>
| kepadatan
| kecamatan
| kelurahan
| desa
| dasar hukum = Undang-Undang No. 29 Tahun
| lambang
| koordinat
| tanggal
| julukan
| motto = Sintuwu - maroso<br/>{{small|{{lang icon|Pamona}} Persatuan yang kuat}}
| kepala daerah
| nama kepala daerah
| wakil kepala daerah
| nama wakil kepala daerah = [[Yasin Mangun]]
| sekretaris daerah
| ketua DPRD
| kodearea
| nomor_polisi = '''DN xxxx''' E*
| agama
| bahasa
| zona
| apbd
| dau
| dauref
| IPM
| web
}}
'''Kabupaten Poso''' adalah sebuah [[kabupaten]] yang berada di
▲'''Kabupaten Poso''' adalah sebuah [[kabupaten]] yang berada di provinsi [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini mempunyai luas wilayah 7.112,25 km² dan berpenduduk sebanyak 248.325 jiwa (2021) dan [[Ibu kota]] [[kabupaten]] terletak di [[Kota Poso]].<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=21 Juli 2021|format=visual}}</ref>
== Sejarah ==
Pada mulanya penduduk yang mendiami daerah Poso berada di bawah kekuasaan Pemerintah Raja-Raja yang terdiri dari [[Raja Poso]], [[Raja Napu]], [[Raja Mori]], [[Raja Tojo]], [[Raja Una Una]] dan [[Raja Bungku]] yang satu sama lain tidak ada hubungannya.
Keenam wilayah kerajaan tersebut di bawah pengaruh tiga kerajaan, yakni: Wilayah Bagian Selatan tunduk kepada [[Kerajaan Luwu]] yang berkedudukan di [[Palopo]], sedangkan Wilayah Bagian Utara tunduk di bawah pengaruh [[Raja Sigi]] yang berkedudukan di [[Sigi]] (Daerah
Sejak tahun [[1880]] Pemerintah Hindia Belanda di Sulawesi Bagian Utara mulai menguasai Sulawesi Tengah dan secara berangsur-angsur berusaha untuk melepaskan pengaruh Raja Luwu dan Raja Sigi di daerah Poso.
=== Masa Pendudukan Belanda ===
Pada [[1918]], seluruh wilayah Sulawesi Tengah dalam lingkungan Kabupaten Poso yang ketika itu telah dikuasai oleh [[Hindia Belanda]] dan mulailah disusun pemerintah sipil. Kemudian oleh Pemerintah Belanda wilayah Poso dalam tahun [[1905]]-[[1918]] terbagi dalam dua kekuasaan pemerintah, sebagian masuk wilayah [[Keresidenan Manado]], yakni [[Onderafdeeling]] (kewedanan) [[Kolonodale]] dan [[Bungku]], sedangkan kedudukan raja-raja dan wilayah kekuasaanya tetap dipertahankan dengan sebutan ''Self Bestuure-Gabieden'' (wilayah kerajaan) berpegang pada peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Belanda yang disebut ''Self Bestuure'' atau Peraturan Adat Kerajaan (hukum adat).{{cn}}
Pada [[1919]] seluruh wilayah Poso digabungkan dialihkan dalam wilayah Keresidenan Manado di mana Sulawesi tengah terbagi dalam dua wilayah yang disebut ''[[Afdeeling]]'', yaitu: Afdeeling Donggala dengan ibu kotanya [[Donggala]] dan Afdeeling Poso dengan ibu kotanya kota Poso yang dipimpin oleh masing-masing Asisten Residen.
Baris 90:
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Poso}}
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Poso}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Poso}}
== Demografi ==
Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] Kabupaten Poso 2020, penduduknya berjumlah 256.393 jiwa, dengan kepadatan 36,05 jiwa/km².<ref name="POSO"/> Penduduk kabupaten Poso terdiri dari bermacam suku bangsa, sehingga termasuk sebagai kabupaten yang multikultural di Indonesia. Penduduknya juga cukup beragam dalam keagamaan. Data dari Kementerian Agama tahun 2020, sekitar 60,80% (151.261 jiwa) memeluk agama [[Kristen]], dimana [[Protestan]] 59,45% (147.899 jiwa)<ref>{{cite web|url=https://rupawan.kemenag.go.id/s/fIDuNZgxqMxtCSp|title=Data Pemeluk Agama Kristen di Sulawesi Tengah|website=www.kemenag.go.id|accessdate=15 Agustus 2020|archive-date=2021-03-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20210306223419/https://rupawan.kemenag.go.id/s/fIDuNZgxqMxtCSp|dead-url=yes}}</ref> dan [[Katolik]] 1,35% (3.362 jiwa).<ref>{{cite web|url=
== Kesehatan ==
* Rumah Sakit Umum Daerah Poso
* Rumah Sakit Sinar Kasih Tentena
* Rumah Sakit Tk.IV dr. Yanto, Sp.OT
== Pariwisata ==
Baris 146 ⟶ 147:
== Transportasi ==
Kabupaten Poso memiliki bandara domestik,yaitu [[Bandara Kasiguncu]] yang mulai kembali beroperasi sejak 2005. Merpati membuka penerbangan Makassar – Poso dan sebaliknya dengan menggunakan pesawat MA60 berkapasitas 56 penumpang namun di tutup 2014 silam karena bangkrut. Kemudian di susul dengan beroperasinya Wings Air yang membuka penerbangan Makassar-Poso dan sebaliknya menggunakan pesawat ATR72 berkapasitas 72 penumpang. Pada tahun 2013 jumlah penumpang yang berangkat dari Poso 12.441 penumpang dari 238 penerbangan, meningkat dari tahun sebelumnya 10.351 dari 277 penerbangan. Kabupaten poso memiliki pelabuhan yaitu pelabuhan Poso.
== Pendidikan ==
Baris 190 ⟶ 191:
{{Kabupaten Poso}}
{{sulteng}}
{{Mayoritas Kristen Indonesia}}
{{Authority control}}
|