Paus Benediktus IX: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Christian leader|type = Pope|honorific-prefix=Paus|
English name=Benediktus IX|
image=[[Berkas:Benoit IX.jpg|150px]]|
Baris 5:
term_start=1. Oktober 1032<br />2. April 1045<br />3. November 1047|
term_end=1. September 1044<br />2. Mei 1045<br />3. Juli 1048|
predecessor=1. [[Paus Yohanes XIX|Yohanes XIX]]<br />2. [[Paus Silvester III|Silvester III]]<br />3. [[PaulusPaus ClemensKlemens II|ClemensKlemens II]]|
successor=1. [[Paus Silvester III|Silvester III]]<br />2. [[Paus Gregorius VI|Gregorius VI]]<br />3. [[Paus Damasus II|Damasus II]]|
birth_date=±1012|
Baris 13:
other=Benediktus}}
 
'''Benediktus IX''' ([[Roma]], ±1012 – 1055, 1065, atau 1085), lahir dengan nama '''Theophylactus''', adalah [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] sejak 1032 hingga 1044, menjabat lagi pada 1045, dan akhirnya dari 1047 hingga 1048, satu-satunya yang menjabat sebagai Paus dalam tiga periode yang terputus-putus. Dia juga merupakan Paus termuda. Theophylactus adalah putra dari [[Alberic III]], [[Count]] [[Tusculum]], sekaligus keponakan dari [[Paus Benediktus VIII]] (1012-1024) dan [[Paus Yohanes XIX]] (1024-1032). Ayahnya mendapatkan kursi Kepausan baginya dan menyerahkan pada putranya ini pada Oktober 1032.
 
Menurut [[Ensiklopedia Katolik]][http://www.newadvent.org/cathen/02429a.htm] dan sumber-sumber lainnya, Benediktus IX berusia sekitar 18-20 tahun ketika naik sebagai Paus, walaupun beberapa sumber lainnya mengklaim 11 atau 12 tahun. Sepenuhnya tidak cocok menjabat sebagai paus, tampaknya ia hidup dalam kondisi penuh kegalauan; meskipun dalam hal [[teologi]] dan aktivitas kegerejaan biasa ia sepenuhnya ortodoks. [[Santo Petrus Damianus]] menggambarkan ia sebagai "bersuka ria atas ketunasusilaan" dan "setan dari neraka dalam bentuk imam" dalam ''Liber Gomorrhianus'', sebuah risalat tentang skandal korupsi dan seks Paus yang menuduh Benediktus IX akan kebiasaan homoseksualitas dan kebinatangannya.
Baris 19:
Benediktus IX segera dipaksa keluar dari Roma pada tahun [[1036]], dan memerlukan dukungan Kaisar [[Konrad II]] (1024-1039) untuk dapat kembali.
 
Pada September 1044 ia kembali dipaksa keluar dari kota itu dan digantikan oleh [[Paus Silvester III]] (1045), yang kadang-kadang dianggap sebagai seorang [[Anti-PausAntipaus]], walaupun secara umum abdikasi/penuruntahtaan Benediktus (yang digantikan sejumlah uang) dianggap sah.
 
Benediktus IX kemudian memaksa kembali pada April 1045 dan memaksa keluar rivalnya. Terjadi perdebatan mengenai apakah Silvester secara sah menyetujui abdikasinya secara diam-diam. Dan dengan demikian tidak jelas siapakah Paus yang sah selama masa tersebut hingga masa Paus Clemens II (di mana Silvester secara nyata menerima penuruntahtaannya). Namun, masa kepausan kedua Benediktus juga seringkalisering kali dianggap sebagai sah.
 
Benediktus IX kemudian mengundurkan diri pada Mei 1045, kemungkinan besar karena akan melangsungkan pernikahan. Ia menjual kantornya kepada seorang [[imam]] John Gratian, wali baptisnya (kemungkinan senilai lebih dari 650 &nbsp;kg [[emas]]). Gratian kemudian menjadi [[Paus Gregorius VI]] (1045-1046) pada Mei 1045. Sekalipun demikian jika Silvester belum pernah secara resmi mengundurkan diri maka baik Benediktus maupun Gregorius sesungguhnya bukanlah Paus yang sah selama periode tersebut. Benediktus IX kemudian tampaknya menyesali penjualan itu dan kembali untuk mencoba memberhentikan Gregorius VI. Silvester III juga kembali muncul untuk mengklaim kembali haknya atas tahta tersebut.
 
Benediktus IX berhasil merebut kembali Roma dan bertahta kembali hingga Juli 1046 sekalipun Gregorius VI berlanjut diakui sebagai Paus yang sah. Kaisar Romawi [[Henry III]] (1039-1056) melakukan intervensi dan dalam [[Konsili Sutri]] pada Desember 1046, Benediktus IX dan Silvester III dicabut dari kantor mereka dan Gregorius VI dianjurkan untuk mengundurkan diri yang mana diikutinya. Silvester menerima pencabutan ini sementara Benediktus IX tidak menghadiri konsili tersebut. Uskup Jerman Suidger diangkat sebagai [[Paus Clemens II]] (1046-1047), yang mana ditolak oleh Benediktus IX meskipun perebutan tahtanya terhadap Gregorius VI juga tidak terbantahkan.