Kota Padang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan dan penambahan foto utama Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Perbaikan luas Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(82 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Redirect|Padang}}
{{Dati2
|
|
|translit_lang1_info = ڤادڠ
|nama = Kota Padang
|provinsi = Sumatera Barat
|julukan = Kota Bengkuang
|motto = Padang, kota tercinta
|
|perrow = 1/2/2/2
|image1=Padang Kota yang Dikelilingi Bukit dan Lautan.jpg
Baris 21 ⟶ 18:
|image7=Sign Padang pagi.jpg
}}
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|nama_walikota = [[Andree Algamar|Andree Harmadi Algamar]] (Pj.)<ref>https://www.hariansinggalang.co.id/berita/183709/dilantik-rabu-andree-algamar-pj-walikota-padang</ref>
|nama_wakil_walikota = ''lowong''
|nama sekretaris daerah = Yosefriawan (Pj.)
|ketua DPRD = Syafrial Kani
|luas = 694,96
|area_rank = 9
|population_rank = 19
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|penduduk = 939851
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|96,87% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,81% [[Kekristenan]]
** 1,52% [[Protestan]]
** 1,29% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,31% [[Agama Buddha|Buddha]] | 0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[bahasa Minang|Minang]] (utama)<ref name="BPS"/><ref name="padangkota.bps.go.id">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kota+Padang&wid=1371000000&lang=id|last=|first=|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Padang|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=28 Agustus 2020|archive-date=2023-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20230303162109/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kota+Padang&wid=1371000000&lang=id|dead-url=no}}</ref>
|IPM = {{increase}} 83,29 ([[2022]])<br>{{fontcolor|blue|sangat tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=3 November 2023}}</ref>
|kecamatan = 11
|kelurahan = 104
|nagari = 10
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|koordinat = {{Coord|-0.947231|100.417720}}
|elevation_m = 2
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|25000]]
|kodearea = +62 751
|nomor_polisi = BA
|SNI = PAD
|dau = Rp 1.183.725.491.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=27 Februari 2021}}</ref>
|situs = {{URL|http://www.padang.go.id}}
}}
'''Kota Padang''' adalah [[kota]] terbesar di pantai barat [[Pulau Sumatra]] sekaligus [[daftar ibu kota provinsi di Indonesia|ibu kota]] [[
[[Sejarah Kota Padang]] tidak terlepas dari peranannya sebagai [[rantau|kawasan rantau Minangkabau]], yang berawal dari perkampungan nelayan di muara [[Batang Arau]] lalu berkembang menjadi bandar pelabuhan yang ramai setelah masuknya [[Belanda]] di bawah bendera [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] (VOC). Hari jadi kota ditetapkan pada 7 Agustus 1669, yang merupakan hari penyerangan [[loji]] Belanda di [[Pelabuhan Muara|Muara Padang]] oleh masyarakat [[Pauh, Padang|Pauh]] dan [[Koto Tangah, Padang|Koto Tangah]]. Semasa [[penjajahan Belanda]], kota ini menjadi pusat perdagangan [[emas]], [[teh]], [[kopi]], dan [[rempah-rempah]]. Memasuki abad ke-20, ekspor [[batu bara]] dan [[semen]] mulai dilakukan melalui [[Pelabuhan Teluk Bayur]]. Saat ini, infrastruktur Kota Padang telah dilengkapi oleh [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]] serta jalur [[kereta api]] yang terhubung dengan kota lain di [[
Sentra perniagaan kota berada di [[Pasar Raya Padang]], dan didukung oleh sejumlah [[Daftar pusat perbelanjaan di Padang|pusat perbelanjaan]] modern dan 16 pasar tradisional. Padang merupakan salah satu pusat pendidikan terkemuka di luar Pulau Jawa, ditopang dengan keberadaan puluhan [[Daftar perguruan tinggi di Kota Padang|perguruan tinggi]]. Sebagai kota seni dan budaya, Padang dikenal dengan legenda [[Malin Kundang]] dan novel ''[[Sitti Nurbaya]]''. Setiap tahunnya, berbagai festival diselenggarakan untuk menunjang sektor pariwisata. Di kalangan masyarakat Indonesia, nama kota ini umumnya diasosiasikan dengan [[Orang Minangkabau|etnis Minangkabau]] serta masakan khasnya dikenal sebagai [[masakan Padang]].<ref name="Galang"/>
Baris 69 ⟶ 71:
== Sejarah ==
{{utama|Sejarah Kota Padang}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De rivier van Padang TMnr 3728-845.jpg|jmpl|220px|ki|[[Pelabuhan Muara|Muara Padang]] pada tahun 1883-1889 ([[litografi]] berdasarkan [[cat air]] oleh [[Josias Cornelis Rappard]])]]
Tidak ada data pasti siapa yang memberi nama kota ini Padang. Namun, kota ini pada awalnya diperkirakan berupa sebuah lapangan, dataran, atau gurun<ref>{{Cite book|last=Alam|date=1856|url=http://hdl.handle.net/1887.1/item:2314601|title=Oendang oendang Adat Limbago|location=Solok|pages=272 - 273|url-status=live}}</ref> yang luas sehingga dinamakan ''Padang''. Dalam [[bahasa Minangkabau|bahasa Minang]], kata ''padang'' juga dapat bermaksud pedang.<ref>{{cite book|title=Paco-Paco (Kota) Padang|last=Colombijn|firstk=Freek|authorlink=Freek Colombijn|pages=55}}</ref>
Menurut [[Tambo Minangkabau|tambo]] setempat, kawasan kota ini dahulunya merupakan bagian dari kawasan [[rantau]] yang didirikan oleh para perantau [[suku Minangkabau|Minangkabau]] dari [[Dataran Tinggi Minangkabau]] (''darek''). Tempat permukiman pertama mereka adalah perkampungan di pinggiran selatan [[Batang Arau]] di tempat yang sekarang bernama [[Seberang Padang, Padang Selatan, Padang|Seberang Padang]].<ref>{{cite book|title=Paco-Paco (Kota) Padang|last=Colombijn|first=Freek|pages=56}}</ref> Kampung-
| journal = Wacana Etnik, Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
| title = Urgensi Penguatan Identitas Kewarganegaraan Subnasional di Kota Padang Pasca Gempa 2009: Studi Tentang Reposisi Etnis Cina Terhadap Kebijakan Publik dan Politik Lokal
Baris 90 ⟶ 93:
=== Masa kolonial ===
Kehadiran bangsa asing di Kota Padang diawali dengan kunjungan pelaut Inggris pada tahun 1649.<ref>{{cite book|last=Keane|first=A.H.|title=Eastern Geography: A Geography of the Malay Peninsula, Indo-China, the Eastern Archipelago, the Philippines, and New Guinea|url=https://archive.org/details/bub_gb_3HNKAAAAYAAJ|year=1892|publisher=E. Stanford}}</ref> Kota ini kemudian mulai berkembang sejak kehadiran bangsa Belanda di bawah ''[[Vereenigde Oostindische Compagnie]]'' (VOC) pada tahun 1663, yang diiringi dengan migrasi penduduk Minangkabau dari kawasan [[luhak]].<ref name="Freek">{{cite journal|last=Colombijn|first=Freek|title=Padang|volume=13|issue=4|year=1996|doi=10.1016/0264-2751(96)00010-8 |pages=281-288| issn=0264-2751}}</ref>
Selain memiliki muara yang bagus, VOC tertarik membangun [[Pelabuhan Muara|pelabuhan]] dan permukiman baru di pesisir barat Sumatra untuk memudahkan akses perdagangan dengan kawasan pedalaman Minangkabau. Selanjutnya pada tahun 1668, VOC berhasil mengusir pengaruh Kesultanan Aceh dan menanamkan pengaruhnya di sepanjang pantai barat Sumatra, sebagaimana diketahui dari surat ''Regent'' Jacob Pits kepada [[Daftar Raja Pagaruyung|Raja Pagaruyung]] yang berisi permintaan dilakukannya hubungan dagang kembali dan mendistribusikan emas ke kota ini.<ref>NA. VOC 1277. ''Mission to Pagaruyung''. fols. 1027r-v.</ref> VOC berhasil mengembangkan Kota Padang dari perkampungan nelayan menjadi kota metropolitan pada abad ke-17.<ref>{{Cite web |url=http://lifestyle.okezone.com/read/2011/05/16/408/457626/abad-17-kota-padang-pernah-jadi-kota-metropolitan |title=Abad 17 Kota Padang Pernah Jadi Kota Metropolitan |access-date=2014-12-26 |archive-date=2014-12-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141226094047/http://lifestyle.okezone.com/read/2011/05/16/408/457626/abad-17-kota-padang-pernah-jadi-kota-metropolitan |dead-url=no }}</ref> Padang menjadi kota pelabuhan yang ramai bagi perdagangan emas, teh, kopi, dan rempah-rempah. Dalam perkembangan selanjutnya, pada 7 Agustus 1669 terjadi pergolakan masyarakat [[Pauh, Padang|Pauh]] dan [[Koto Tangah, Padang|Koto Tangah]] melawan monopoli VOC. Meski dapat diredam oleh VOC, peristiwa tersebut kemudian diabadikan sebagai tahun lahir Kota Padang.<ref name="Pemda"/>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Ereboog bij een brug met opschrift 'Welkom te Padang' ter gelegenheid van het bezoek van Gouverneur-Generaal Van Limburg Stirum Westkust -Sumatra. TMnr 60013113.jpg|kiri|jmpl|220px|lurus|Gerbang menyambut kedatangan [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda|Gubernur Jenderal]] [[Johan Paul van Limburg Stirum]] di Padang pada Maret 1916]]
Beberapa bangsa Eropa silih berganti mengambil alih kekuasaan di Kota Padang. Pada 19 Agustus 1781,<ref>{{Cite book|last=Dekker|first=J. K. Koops|date=1919|url=https://books.google.com/books?id=LKBFAQAAMAAJ&newbks=0|title=Overzicht van de geschiedenis van Sumatra's Westkust en van de stad Padang|publisher=Winkel|language=nl}}</ref> akibat rentetan [[Perang Inggris-Belanda Keempat]], Inggris berhasil menguasai kota ini.<ref name="Moore">Moore, B., Nierop, H.F.K. (2003). ''Colonial Empires Compared: Britain and the Netherlands, 1750-1850''. Ashgate Publishing. ISBN 0-7546-0492-6.</ref><ref name="Marsden">{{cite book|last=Marsden|first=William|authorlink=William Marsden|title=The History of Sumatra: Containing an Account of the Government, Laws, Customs and Manners of the Native Inhabitants, with a Description of the Natural Productions, and a Relation of the Ancient Political State of That Island|url=https://archive.org/details/historysumatrac01marsgoog|year=1784}}</ref> Namun, setelah ditandatanganinya [[:en:Peace of Paris (1783)|Perjanjian Paris pada tahun 1784]] kota ini dikembalikan kepada VOC.<ref>{{cite journal|last=Tarling|first=Nicholas|title=Anglo-Dutch Rivalry in the Malay World, 1780-1824|url=http://links.jstor.org/sici?sici=0018-246X(1964)7%3A1%3C177%3AARITMW%3E2.0.CO%3B2-Y|journal=Historical Journal|volume=7|year=1964|pages=177-179|access-date=2010-12-11|archive-date=2023-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20230303162000/https://www.jstor.org/stable/3020528|dead-url=no}}</ref> Pada tahun 1793 kota ini sempat dijarah dan dikuasai oleh seorang bajak laut [[Prancis]] yang bermarkas di [[Mauritius]] bernama [[François Thomas Le Même]], yang keberhasilannya diapresiasi oleh pemerintah Prancis waktu itu dengan memberikannya penghargaan.<ref>{{cite book|last=Piat|first=Denis|title=Pirates and Corsairs in Mauritius|year=2007|publisher=Christian le Comte|id=ISBN 978-99949-905-3-5}}</ref> Kemudian pada tahun 1795, Kota Padang kembali diambil alih oleh Inggris.<ref name="Moore"/> Namun, setelah [[peperangan era Napoleon]], pada tahun 1819 Belanda mengklaim kembali kawasan ini yang kemudian dikukuhkan melalui [[Traktat London]], yang ditandatangani pada 17 Maret 1824.<ref>{{cite book|last=Keat|first=G.O.|title=Southeast Asia: a Historical Encyclopedia, from [[Angkor Wat]] to East Timor|year=2004|publisher=ABC-CLIO|id=1-57607-770-5}}</ref>
[[Berkas:Coat of Arms of Padang (1926).svg|ka|jmpl|220px|lurus|Lambang Kota Padang zaman Hindia Belanda, diadopsi tahun 1926.]]
Pada tahun 1837, pemerintah [[Hindia Belanda]] menjadikan Padang sebagai pusat pemerintahan wilayah [[Pesisir Barat Sumatra]] (''Sumatra's Westkust'') yang wilayahnya meliputi [[Sumatera Barat]] dan [[Tapanuli]] sekarang.<ref>[[Gusti Asnan|Asnan, Gusti]] (2002). ''Transportation on the West Coast of Sumatra in the Nineteenth Century''. In: Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, On the road The social impact of new roads in Southeast Asia 158. No. 4. Leiden. hlm. 727-741. [http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/view/1745/2506 www.kitlv-journals.nl] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100620104601/http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/view/1745/2506 |date=2010-06-20 }}.</ref> Selanjutnya kota ini menjadi daerah ''gemeente'' sejak 1 April 1906 setelah keluarnya ''ordonansi'' (STAL 1906 No.151) pada 1 Maret 1906. Hingga [[Perang Dunia II]], Padang merupakan salah satu dari lima kota pelabuhan terbesar di Indonesia, selain [[Jakarta]], [[Surabaya]], [[Medan]], dan [[Makassar]].<ref>{{Cite web |url=http://www.kicc.jp/auick/database/ids/ids01/ids01-05.htm |title=Salinan arsip |access-date=2015-10-24 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304001737/http://www.kicc.jp/auick/database/ids/ids01/ids01-05.htm |dead-url=yes }}</ref>
Menjelang [[Sumatera Barat pada masa pendudukan Jepang|masuknya tentara Jepang]] pada 17 Maret 1942, Kota Padang ditinggalkan begitu saja oleh Belanda karena kepanikan mereka. Pada saat bersamaan [[Soekarno]] sempat tertahan di kota ini karena pihak Belanda waktu itu ingin membawanya turut serta melarikan diri ke [[Australia]].<ref>{{cite book|title=Kesadaran Nasional: dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan|last=Muljana|first=Slamet|volume=2|year=2008|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|id=ISBN 979-1283-57-5|pages=2}}</ref> Kemudian panglima Angkatan Darat Jepang untuk Sumatra menemuinya untuk merundingkan nasib Indonesia selanjutnya.<ref>{{cite book|title=K. H. Mas Mansur, 1896-1946|last=Aqsha|first=Darul|year=2005|publisher=Erlangga|id=ISBN 979-781-145-X|pages=72}}</ref> Setelah Jepang dapat mengendalikan situasi, kota ini kemudian dijadikan sebagai kota administratif untuk urusan pembangunan dan pekerjaan umum.<ref name="Mardanas"/>
=== Republik Indonesia ===
Berita [[kemerdekaan Indonesia]] pada 17 Agustus 1945 baru sampai ke Kota Padang sekitar akhir bulan Agustus. Namun, pada 10 Oktober 1945 tentara [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]] telah masuk ke Kota Padang melalui [[Pelabuhan Teluk Bayur]], dan kemudian kota ini diduduki selama 15 bulan.<ref name="Audrey"/> Pada tanggal 9 Maret 1950, Kota Padang dikembalikan ke tangan Republik Indonesia setelah sebelumnya menjadi negara bagian [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS) melalui surat keputusan Presiden RIS nomor 111. Kemudian, berdasarkan Undang-undang Nomor 225 tahun 1948, Gubernur [[Sumatra Tengah]] waktu itu melalui surat keputusan nomor 65/GP-50, pada 15 Agustus 1950 menetapkan Kota Padang sebagai daerah otonom. Wilayah kota diperluas, sementara status kewedanaan Padang dihapus dan urusannya pindah ke Wali Kota Padang.<ref name="Mardanas"/> Pada 29 Mei 1958, [[Gubernur
Seiring dengan statusnya sebagai ibu kota provinsi, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 menetapkan perubahan batas-batas wilayah Kota Padang dengan memasukkan sebagian wilayah [[Kabupaten Padang Pariaman]] seperti [[Pauh, Padang|Pauh]](termasuk wilayah [[Kuranji, Padang|Kuranji]]), [[Koto Tangah, Padang|Koto Tangah]](termasuk wilayah [[Nanggalo, Padang|Nanggalo]]), [[Lubuk Kilangan, Padang|Lubuk Kilangan]](termasuk wilayah [[Lubuk Begalung, Padang|Lubuk Begalung)]], dan [[Bungus Teluk Kabung, Padang|Bungus Teluk Kabung]].<ref>legislasi.mahkamahagung.go.id [http://legislasi.mahkamahagung.go.id/docs/PP/PP_1980_17_PERUBAHAN%20BATAS%20WILAYAH%20KOTAMADYA%20DAERAH%20TINGKAT%20II%20PADANG.pdf Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Padang]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 27 Juli 2010.</ref> Berdasarkan [[Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional|Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional]] 2015–2019, pemerintah pusat menetapkan Kota Padang, bersama [[Kabupaten Padang Pariaman]] dan [[Kota Pariaman]] untuk pengembangan wilayah metropolitan [[Palapa (wilayah metropolitan)|Palapa]] (
[[Berkas:Padang panorama.jpg|pus|800px|jmpl|Panorama Kota Padang di sehiliran [[Batang Arau]] pada [[abad ke-19]].]]
Baris 112 ⟶ 117:
{{utama|Geografi Kota Padang}}
Kota Padang terletak di pantai barat pulau [[Sumatra]], dengan luas keseluruhan 1.414,96 km² atau setara dengan 3,36% dari luas provinsi
{| class="wikitable"
|-
! No !! Nama Pulau !! Kecamatan !! Luas (Ha)
|-
| 1 || Bintangur || rowspan="11" | Bungus Teluk Kabung || 56,78
|-
| 2 || Sikuai || 48,12
|-
| 3 || Sirandah || 19,18
|-
| 4 || Pasumpahan || 16,90
|-
|5
|Sibunta
|13,18
|-
|6
|Sironjong
|11,04
|-
|7
|Sinyaru
|7,90
|-
|8
|Setan
|7,81
|-
|9
|Setan Kecil
|3,33
|-
|10
|Kasik
|1,73
|-
|11
|Ular
|1,38
|-
|12
|Toran
| rowspan="6" |Padang Selatan
|33,67
|-
|13
|Bindalang
|27,06
|-
|14
|Pisang
|26,19
|-
|15
|Pandan
|24,32
|-
|16
|Pasir Gadang
|4,91
|-
|17
|Setan Ketek
|3,02
|-
|18
|Sao
| rowspan="2" |Kota Tangah
|12,46
|-
|19
|Air
|7,09
|}
Pada tahun 1833, Residen James du Puy melaporkan terjadi [[Gempa bumi Sumatra 1833|gempa bumi]] yang diperkirakan berkekuatan 8.6–8.9 skala Richter di Padang yang menimbulkan [[tsunami]].<ref name="gempapadang2"/> Sebelumnya pada tahun 1797, juga diperkirakan oleh para ahli pernah terjadi [[Gempa bumi Sumatra 1797|gempa bumi]] berkekuatan 8.5–8.7 skala Richter, yang juga menimbulkan tsunami di pesisir Kota Padang dan menyebabkan kerusakan pada kawasan Pantai Air Manis.<ref name="gempapadang2">{{cite journal|last=Natawidjaja|first=D. H.|coauthors=K. Sieh, M. Chlieh, J. Galetzka, B. W. Suwargadi, H. Cheng, R. L. Edwards, J.-P. Avouac, dan S. N. Ward|title=Source parameters of the great Sumatran megathrust earthquakes of 1797 and 1833 inferred from coral microatolls|url=http://www.gps.caltech.edu/~sieh/pubs_docs/papers/P06e.pdf|journal=Journal Of Geophysical Research|volume=111|issue=B06403|month=Juni|year=2006|doi=10.1029/2005JB004025|pages=B06403|access-date=2010-10-03|archive-date=2009-10-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20091012210241/http://www.gps.caltech.edu/~sieh/pubs_docs/papers/P06e.pdf|dead-url=yes}}</ref> Pada 30 September 2009, kota ini kembali dilanda [[Gempa bumi Sumatera Barat 2009|gempa bumi]] berkekuatan 7,6 [[skala Richter]],<ref>{{cite journal|last=McCloskey|first=J.|last2=et. al.|title=The September 2009 Padang Earthquake|journal=Nature Geoscience|volume=26|year=2010|volume=3|pages=70-71|doi=10.1038/ngeo753}}</ref> dengan titik pusat gempa di laut pada 0.84° LS dan 99.65° BT dengan kedalaman 71 km, yang menyebabkan kehancuran 25% infrastruktur yang ada di kota ini.<ref>sirrma.bppt.go.id [http://sirrma.bppt.go.id/home/rapid-assessment/rapid-assessment-bencana-gempa-bumi-dan-kolateral-longsor-dan-kebakaran-di-sumbar Bencana Gempa Bumi dan Kolateral Longsor dan Kebakaran di Sumbar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110125195145/http://sirrma.bppt.go.id/home/rapid-assessment/rapid-assessment-bencana-gempa-bumi-dan-kolateral-longsor-dan-kebakaran-di-sumbar |date=2011-01-25 }}. Diakses pada 26 Juli 2010.</ref>
Ketinggian di wilayah daratan Kota Padang sangat bervariasi, yaitu antara 0 m sampai 1.853 m di atas permukaan laut dengan daerah tertinggi adalah [[Lubuk Kilangan, Padang|Kecamatan Lubuk Kilangan]]. Suhu udaranya cukup tinggi, yaitu antara 23 °C–32 °C pada siang hari dan 22 °C–28 °C pada malam hari, dengan kelembabannya berkisar antara 78%–81%.<ref>http://www.padang.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060820101619/http://www.padang.go.id/ |date=2006-08-20 }} [http://www.padang.go.id/v2/content/view/16/28/ Profil Geografis Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100311155912/http://www.padang.go.id/v2/content/view/16/28/ |date=2010-03-11 }}.</ref> Kota Padang memiliki banyak sungai, yaitu 5 sungai besar dan 16 sungai kecil, dengan sungai terpanjang yaitu [[Batang Kandis]] sepanjang 20 km. Tingkat curah hujan Kota Padang mencapai rata-rata 405,58 mm per bulan dengan rata-rata hari hujan 17 hari per bulan. Tingginya curah hujan membuat kota ini cukup rawan terhadap banjir. Pada tahun 1980 2/3 kawasan kota ini pernah terendam banjir karena saluran drainase kota yang bermuara terutama ke [[Batang Arau]] tidak mampu lagi menampung limpahan air tersebut.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Tempo|year=1980|publisher=Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya|volume=10}}</ref>
{{Padang weatherbox}}
Baris 144 ⟶ 202:
Kota Padang memiliki karakteristik ruang perkotaan yang menghadap [[Samudra Hindia]] dan dikelilingi oleh jajaran [[Pegunungan Bukit Barisan]]. Perkembangan kawasan [[urban]] di Padang bergerak ke arah utara dan timur dari kawasan kota tua di muara Batang Arau.<ref>[http://www.ranahberita.com/news.php?id_news=425/Berita/view/Padang-Kota-Lama,-Tata-Ruang-Berbasis-Rasialisme#.Uj0kcH-TPIW Padang Kota Lama, Tata Ruang Berbasis Rasialisme] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141226132811/http://www.ranahberita.com/news.php?id_news=425%2FBerita%2Fview%2FPadang-Kota-Lama%2C-Tata-Ruang-Berbasis-Rasialisme#.Uj0kcH-TPIW |date=2014-12-26 }}. ''Ranah Berita''. Diakses pada 21 September 2013.</ref> Sejalan dengan pembangunan kota yang berbasis mitigasi bencana, wilayah timur Padang dikembangkan sebagai kawasan permukiman dan pusat pendidikan, sedangkan wilayah barat yang berdekatan dengan pantai merupakan kawasan komersial perkotaan dan pusat bisnis.<ref>[http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=43644 Khatib Dijadikan Kawasan Bisnis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141226130759/http://www.padangekspres.co.id/?news=berita&id=43644 |date=2014-12-26 }}. ''Padang Ekspres''. Diakses pada 10 Oktober 2013.</ref><ref>[http://www.bisnis-sumatra.com/index.php/2011/04/pemkot-padang-diminta-petuhi-rtrw/ Pemkot Padang Diminta Petuhi RTRW] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130927063256/http://www.bisnis-sumatra.com/index.php/2011/04/pemkot-padang-diminta-petuhi-rtrw/ |date=2013-09-27 }}. ''Bisnis Sumatra''. Diakses pada 10 Oktober 2013.</ref>
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang Tahun 2010–2030, kawasan pusat kota meliputi [[Padang Barat, Padang|Kecamatan Padang Barat]], [[Padang Utara, Padang|Padang Utara]], [[Padang Timur, Padang|Padang Timur]], dan [[Padang Selatan, Padang|Padang Selatan]]. Kantor-kantor pemerintahan Provinsi
[[Berkas:Padang dari Gunung Padang 2.JPG|pus|700px|jmpl|Panorama Kota Padang dari [[Taman Sitti Nurbaya]] pada 28 Juni 2013. Padang memiliki ruang perkotaan yang menghadap [[Samudra Hindia]] ke arah barat dan dikelilingi [[Pegunungan Bukit Barisan]] dari arah timur.]]
Baris 158 ⟶ 216:
Sejak tahun 1995, Pemerintah Kota Padang telah mulai mengembangkan ''hutan kota'' termasuk [[Ruang Terbuka Hijau]] (RTH) yang berfungsi meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan yang nyaman dan indah, sekaligus sebagai salah satu sarana rekreasi terutama bagi warga kotanya.<ref>Peraturan Daerah No. 5 tahun 1995 tentang Ruang Terbuka Hijau Kota Padang</ref> RTH yang ada di kota ini yaitu RTH Taman Melati dan [[Lapangan Imam Bonjol|RTH Imam Bonjol]] yang juga berfungsi sebagai alun-alun kota. Di kawasan [[Pantai Padang]], terdapat Taman Muaro Lasak yang dilengkapi dengan Monumen Merpati Perdamaian. Monumen tersebut diresmikan oleh Presiden [[Joko Widodo]] dalam rangka Multilateral Naval Exercise Komodo 2016.<ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160412161602-20-123398/jokowi-sahkan-monumen-merpati-perdamaian-di-padang|title=Jokowi Sahkan Monumen Merpati Perdamaian di Padang|last=Utama|first=Abraham|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2020-06-13|date=2016-04-12|archive-date=2020-09-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20200920142214/https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160412161602-20-123398/jokowi-sahkan-monumen-merpati-perdamaian-di-padang/|dead-url=no}}</ref>
Pada sehiliran [[Batang Kuranji]] terdapat Hutan Kota Delta Malvinas yang merupakan habitat bagi [[bangau]] dan buaya kecil putih.<ref>http://www.koran.padek.co/read/detail/6616 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160601160811/http://www.koran.padek.co/read/detail/6616 |date=2016-06-01 }}.</ref><ref>opac.unila.ac.id [http://opac.unila.ac.id/index.php?p=show_detail&id=10696 Pemeliharaan Lansekap Ruang Terbuka Hijau Imam Bonjol Kota Padang
Kota Padang mendapat piala [[Adipura]] untuk pertama kalinya pada tahun 1986 dari [[Presiden]] [[Soeharto]] atas prestasinya menjadi salah satu kota terbersih di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1991 kota ini juga memperoleh ''Adipura Kencana''.<ref name="Pemda"/> Hingga tahun 2009 Kota Padang telah mendapat 17 kali piala Adipura selama 4 periode penilaian.<ref>[http://padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=6580 Besok Fauzi Bahar Terima Adipura] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170907164001/http://www.padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=6580 |date=2017-09-07 }}. ''Padang Today''. Diakses 10 Juli 2013.</ref> Delapan tahun setelah Gempa Bumi 2009 yang menghancurkan sarana dan prasarana kota, Padang kembali menerima piala Adipura untuk ke-18 kalinya pada tahun 2017.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/news/2017/08/06/058897556/setelah-8-tahun-kota-padang-kembali-raih-piala-adipura Setelah 8 Tahun, Kota Padang Kembali Raih Piala Adipura] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170907122604/https://nasional.tempo.co/read/news/2017/08/06/058897556/setelah-8-tahun-kota-padang-kembali-raih-piala-adipura |date=2017-09-07 }}. ''Tempo''. Diakses pada 7 September 2017.</ref>
Baris 164 ⟶ 222:
== Kependudukan ==
{{utama|Kependudukan Kota Padang}}
Kota Padang merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan [[Badan Pusat Statistik]] (BPS) tahun 2010, jumlah penduduk Kota Padang adalah sebanyak 833.584 jiwa. Jumlah tersebut menunjukan penurunan yang signifikan dari data kependudukan tahun 2008 (856.815 jiwa) akibat peristiwa gempa bumi 2009.<ref name="BPS"/> Pada akhir tahun 2014, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Padang melaporkan jumlah penduduk sebanyak 1.000.096 jiwa dengan rincian 273.915 Kepala Keluarga yang terdiri dari 507.785 orang laki-laki dan 492.306 perempuan.<ref name="penduduk2014">[https://archive.today/20141220113551/http://hariansinggalang.co.id/data-kependudukan-harus-akurat/ ''Data Kependudukan Harus Akurat'']. ''[[Harian Singgalang]]''. Diarsipkan dari [http://hariansinggalang.co.id/data-kependudukan-harus-akurat/ aslinya]. Diakses 18 April 2016.</ref> Pada tahun 2009 kota ini bersama dengan kota [[Makassar]], [[Denpasar]], dan [[Yogyakarta]], ditetapkan oleh [[Kementerian Dalam Negeri Indonesia|Kemendagri]] sebagai empat kota proyek percontohan penerapan [[Kartu Tanda Penduduk]] (KTP) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Indonesia.<ref>http://www.padang.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060820101619/http://www.padang.go.id/ |date=2006-08-20 }} [http://www.padang.go.id/v2/content/view/1833/ Depdagri Tetapkan Pemko Padang KTP Berbasis NIK] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120514042911/http://www.padang.go.id/v2/content/view/1833/ |date=2012-05-14 }}.</ref><ref>nasional.kontan.co.id [http://nasional.kontan.co.id/v2/read/nasional/19914/ Depdagri Ujicoba Penerapan KTP Berbasis NIK di 4 Kota]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}.</ref><ref>http://www.jakartacitydirectory.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101219094222/http://www.jakartacitydirectory.com/ |date=2010-12-19 }} [http://www.jakartacitydirectory.com/news/item/demographic-data-updates-in-padang- Pemutakhiran Data Kependudukan di Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210117085316/http://www.jakartacitydirectory.com/news/item/demographic-data-updates-in-padang- |date=2021-01-17 }}.</ref>
<center>
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:80%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
Baris 201 ⟶ 260:
=== Etnis ===
[[Berkas:Uda-Uni Kota Padang.jpg|jmpl|kiri|220px|[[Uda Uni Sumbar|Uda dan Uni]] Kota Padang 2012 dengan pakaian tradisional etnis [[Minangkabau]].]]
Penduduk Padang sebagian besar berasal dari etnis [[Suku Minangkabau|Minangkabau]].<ref>BPS, Kota Padang Dalam Angka 2002</ref> Etnis lain yang juga bermukim di sini adalah [[suku Jawa|Jawa]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[suku Nias|Nias]], [[suku Mentawai|Mentawai]], [[suku Batak|Batak]], [[suku Aceh|Aceh]], dan [[Suku Tamil|Tamil]]. Orang Minang di Kota Padang merupakan perantau dari daerah lainnya dalam Provinsi
Orang Nias sempat menjadi kelompok minoritas terbesar pada abad ke-19. VOC membawa mereka sebagai [[budak]] sejak awal abad ke-17. Sistem perbudakan diakhiri pada tahun 1854 oleh Pengadilan Negeri Padang. Pada awalnya mereka menetap di Kampung Nias, namun kemudian kebanyakan tinggal di Gunung Padang. Cukup banyak juga orang Nias yang menikah dengan penduduk Minangkabau. Selain itu, ada pula yang menikah dengan orang Eropa dan Tionghoa. Banyaknya pernikahan campuran ini menurunkan persentase suku Nias di Padang.<ref name="Rusli"/>
Baris 211 ⟶ 270:
=== Agama ===
[[Berkas:Masjid
[[Berkas:Keuskupan Padang oleh Denas.jpg|jmpl|220px|ka|[[Keuskupan Padang]].]]
[[Berkas:Klenteng See Hin Kiong.jpg|jmpl|ka|220px|Klenteng See Hin Kiong, Padang]]
[[Berkas:Masjid_Raya_Sumbar_Juli_2021.jpg|jmpl|ka|[[Masjid Raya Sumatera Barat]]]]
Mayoritas penduduk Kota Padang memeluk agama [[Islam]]. Kebanyakan pemeluknya adalah orang Minangkabau. Agama lain yang dianut di kota ini adalah [[Kekristenan|Kristen]], [[Agama Buddha|Buddha]], dan [[Agama Khonghucu|Khonghucu]], yang kebanyakan dianut oleh penduduk bukan dari suku Minangkabau. Beragam tempat peribadatan juga dijumpai di kota ini. Selain didominasi oleh [[masjid]], [[gereja]] dan [[klenteng]] juga terdapat di Kota Padang.
Data [[Kementerian Dalam Negeri]] pertengahan tahun 2023 mencatat, 96,82% penduduk kota Padang menganut agama [[Islam]]. Selebihnya menganut agama [[Kristen]] sebanyak 2,85% dengan rincian [[Protestan]] sebanyak 1,53% dan [[Katolik]] sebanyak 1,32%. Penduduk yang menganut agama [[Agama Buddha|Buddha]] sebanyak 0,32%, dan selebihnya 0,01% termasuk agama [[Hindu]], [[Konghucu]], dan agama kepercayaan.<ref name="DUKCAPIL"/>
[[Berkas:Masjid Raya Ganting 2020 01.jpg|jmpl|220px|ki|[[Masjid Raya Ganting]], masjid tertua di Padang]]
[[Masjid Raya Ganting]] merupakan masjid tertua di kota ini, yang dibangun sekitar tahun 1700. Sebelumnya masjid ini berada di kaki Gunung Padang sebelum dipindahkan ke lokasi sekarang. Beberapa tokoh nasional pernah [[salat]] di masjid ini di antaranya [[Soekarno]], [[Mohammad Hatta|Hatta]], [[Hamengkubuwana IX]] dan [[Abdul Haris Nasution|A.H. Nasution]].<ref name="Masjid">{{cite book|title=Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia|last=Zein|first=Abdul Baqir|year=1999|publisher=Gema Insani|id=ISBN 979-561-567-X}}</ref> Bahkan Soekarno sempat memberikan [[pidato]] di masjid ini.<ref>{{cite book|title=Bung Karno dan Islam: Kumpulan Pidato tentang Islam, 1953-1966|last=Soekarno|first=|year=1990|publisher=Haji Masagung|id=ISBN 979-412-167-3}}</ref> Masjid ini juga pernah menjadi tempat embarkasi [[haji]] melalui pelabuhan Emmahaven (sekarang [[Pelabuhan Teluk Bayur|Teluk Bayur]]) waktu itu, sebelum dipindahkan ke Asrama Haji Tabing sekarang ini.<ref>tourism.padang.go.id [http://tourism.padang.go.id/index.php?tourism=destinations&id=59 Masjid Raya Gantiang]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref>
Baris 233 ⟶ 300:
=== Masa awal kemerdekaan Indonesia ===
[[Berkas:Bagindo Azizchan.jpg|jmpl|lurus|Wali Kota Padang kedua [[Bagindo Azizchan]] dinobatkan sebagai [[Daftar Pahlawan Nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] era kemerdekaan.]]
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, [[Abubakar Jaar|Mr. Abubakar Jaar]] diangkat sebagai [[wali kota]] pertama Kota Padang dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Mr. Abubakar Jaar merupakan seorang pamong sejak zaman Belanda,<ref name="Gusti1">{{cite book|last=Asnan|first=Gusti|authorlink=Gusti Asnan|title=Memikir Ulang Regionalisme:
Untuk menghindari kekosongan pemerintahan, [[Said Rasad]] dipilih sebagai pengganti, dan menjadi Wali kota ketiga. Kemudian ia memindahkan pusat pemerintahan ke [[Kota Padangpanjang]].<ref name="Mardanas">{{cite book|last=Safwan|first=Mardanas|authorlink=Mardanas Safwan|title=Sejarah Kota Padang|year=1987|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional}}</ref> Namun, pada bulan September 1947, Belanda menunjuk [[Abdoel Hakim|Dr. A. Hakim]], untuk menjadi wali kota Padang.<ref name="Mardanas"/>
Baris 245 ⟶ 312:
Setelah runtuhnya [[Sejarah Indonesia (1959-1966)|demokrasi terpimpin]] pasca [[Gerakan 30 September]], dan kemudian muncul istilah [[Sejarah Indonesia (1966-1998)|Orde Baru]], pada tahun 1966, [[Azhari|Drs. Azhari]] ditunjuk menjadi wali kota oleh pihak militer menggantikan wali kota sebelumnya yang dianggap cendrung berpihak kepada [[PKI]] waktu itu.<ref name="Audrey"/><ref name="Colombijn">Colombijn, Freek, (1994), ''Patches of Padang: the history of an indonesian town in the twentieth century and the use of urban space'', Research School CNWS, ISBN 978-90-73782-23-5.</ref> Pada tahun 1967, ia digantikan oleh [[Akhiroel Yahya|Drs. Akhiroel Yahya]] sebagai wali kota berikutnya.<ref name="Pemda">Pemda Tingkat II Kotamadya Padang, (1995), ''326 tahun Padang kota tercinta, 7 Agustus 1669-7 Agustus 1995: gerbang pariwisata Indonesia kawasan barat'', Pemda Tingkat II Kotamadya Padang bekerja sama dengan PT Buana Lestari.</ref>
Pada tahun 1971, [[Hasan Basri Durin|Drs. Hasan Basri Durin]] ditunjuk menjadi pejabat wali kota mengantikan wali kota sebelumnya. Tahun 1973 dia terpilih menjadi wali kota definitif, memimpin Kota Padang selama dua periode sampai tahun 1983,<ref>{{cite book|last=Durin|first=H.B.|authorlink=Hasan Basri Durin|coauthors=|title=Catatan Seorang Pamong: Hasan Basri Durin Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Dalam suasana reformasi pemerintahan dan era otonomi daerah, [[Fauzi Bahar|Dr. Fauzi Bahar, M.Si]], terpilih kembali pada tahun 2009 untuk masa jabatan kedua kalinya sebagai wali Kota Padang dalam pemilihan langsung pada kali pertama, sedangkan pada masa jabatan sebelumnya pada tahun 2004 dia masih dipilih melalui sistem perwakilan di DPRD kota.<ref name="Haris">{{cite book|last=Haris|first=Syamsuddin|title=Partai dan Parlemen Lokal Era Transisi Demokrasi di Indonesia: Studi Kinerja Partai-Partai di DPRD Kabupaten Kota|year=2007|publisher=Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia|id=ISBN 978-979-799-052-7}}</ref>
Baris 253 ⟶ 320:
=== Walikota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Padang}}
{| class="wikitable"
|-
! colspan=2|Walikota
! Mulai menjabat
! Akhir menjabat
! colspan=2|Wakil Walikota
|-
|[[Berkas:Wali Kota Padang Hendri Septa 2023.jpg|100px]]
|<center>[[Hendri Septa]]
|<center>7 April 2021
|<center>''Petahana''
|[[Berkas:Wakil Wali Kota Padang Ekos Albar 2023.png|100px]]
|<center>[[Ekos Albar]]<br> (9 Mei 2023)
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 259 ⟶ 340:
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Padang}}
Sesuai dengan konstitusi yang berlaku, DPRD kota merupakan perwakilan rakyat. Jumlah anggota DPRD kota berjumlah 45 orang.<ref name="Haris" /> Pengaruh reformasi politik dan pemerintahan telah membawa perubahan peta politik di Kota Padang. Pada [[pemilu]] periode 1999-2004, anggota DPRD Kota Padang masih didominasi oleh [[partai Golkar]]. Namun, sejak pemilu 2004, PKS, PAN, Demokrat, dan belakangan Gerindra tampil mengerogoti dominasi partai Golkar dan secara bersama menguasai parlemen kota.<ref>{{cite book|last=Zuhro|first=R.S.|title=Demokrasi Lokal: Perubahan dan Kesinambungan Nilai-Nilai Budaya Politik Lokal di [[Jawa Timur]], [[
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Padang}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Padang}}
[[Berkas:WilayahPadang.jpg|jmpl|Peta wilayah administratif kota Padang]]
Secara adat, Kota Padang meliputi 10 [[nagari]], namun berbeda dengan pemerintahan kabupaten di
{| class="wikitable"
|-
Baris 273 ⟶ 354:
!Wilayah Daratan
!
!694,96
!
|-
Baris 300 ⟶ 381:
!B
!Wilayah Lautan
!
!
|-
!
!Total
!
!1.414,96 km²
!
|}
Baris 313 ⟶ 395:
{{utama|Pendidikan di Kota Padang|Perguruan Tinggi di Padang}}
[[File:Rektorat Universitas Andalas Sep 2021.jpg|kiri|jmpl|Rektorat [[Universitas Andalas]] (Unand) di [[Limau Manis, Pauh, Padang|Limau Manis]]. Unand adalah universitas tertua di luar [[Jawa]].]]
Kota Padang sejak dari zaman kolonial Belanda telah menjadi pusat pendidikan di
Untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi siswa dan orang tua murid, pemerintah kota bekerja sama dengan [[Universitas Negeri Padang|UNP]] dan [[Telkom]] sejak [[1 Juli]] 2010 kembali menyelenggarakan Penerimaan Siswa Baru (PSB) Online untuk sekolah negeri jenjang SMP dan SMA, dengan perbaikan pola dan sistem dibandingkan tahun sebelumnya.<ref name="PSB online">[http://www.padang.go.id/v2/content/view/3831/160/ www.padang.go.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101023103011/http://www.padang.go.id/v2/content/view/3831/160/ |date=2010-10-23 }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref><ref>psb.diknaspadang.or.id [http://psb.diknaspadang.or.id/ PSB Online Dinas Pendidikan Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100419141347/http://psb.diknaspadang.or.id/ |date=2010-04-19 }}.</ref> Sistem yang telah diterapkan sejak tahun 2006 ini,<ref name="PSB online"/> akan memotivasi sekaligus memudahkan seluruh siswa yang akan melanjutkan pendidikannya di masing-masing tingkatan pendidikan. Mereka dapat memilih sekolah favoritnya berdasarkan rangking nilai yang mereka dapat dan diketahui secara langsung dan transparan.<ref>http://www.diknas-padang.org {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100222172906/http://www.diknas-padang.org/ |date=2010-02-22 }} [http://www.diknas-padang.org/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=12&artid=522 PSB Online Dicontoh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120111052812/http://www.diknas-padang.org/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=12&artid=522 |date=2012-01-11 }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref>
Kota Padang memiliki puluhan [[perguruan tinggi]], sepuluh di antaranya berbentuk [[universitas]]. [[Universitas Andalas]] (Unand) yang belokasi di Limau Manis diresmikan oleh Wakil Presiden pertama [[Mohammad Hatta]] pada tahun 1955 sebagai universitas tertua di luar [[Jawa]]. Pada tahun 2014, Unand menjadi universitas pertama di Sumatra yang mendapatkan peringkat A untuk akreditasi perguruan tinggi dari [[Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi]] (BAN-PT).<ref>{{Cite web |url=http://www.unand.ac.id/id/berita/universitas/2686-universitas-andalas-mendapat-akreditasi-institusi-a |title=Universitas Andalas Mendapat Akreditasi Institusi A |access-date=2014-12-25 |archive-date=2014-08-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140810075740/http://www.unand.ac.id/id/berita/universitas/2686-universitas-andalas-mendapat-akreditasi-institusi-a |dead-url=yes }}</ref> Perguruan tinggi negeri lainnya yang ada di Kota Padang yakni [[Universitas Negeri Padang]] (UNP) di Air Tawar, [[Universitas Islam Negeri Imam Bonjol]] (UIN-IB) di Lubuk Lintah, [[Politeknik Negeri Padang]] di Limau Manis, [[Politeknik Kesehatan Padang]] di Siteba, dan [[Politeknik ATI Padang]] di Tabing. Beberapa perguruan tinggi swasta juga berada di kota ini, seperti [[Universitas Bung Hatta]], [[Universitas Baiturrahmah]], [[Universitas Ekasakti]], [[Universitas Tamansiswa Padang]], [[Universitas Putra Indonesia]], [[Universitas Muhammadiyah
Perpustakaan Daerah
Sementara Perpustakaan Kota Padang sendiri atau Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang terletak di Jalan Batang Anai GOR H. Agus Salim Padang, setelah sebelumnya berlokasi di dekat [[SMA Negeri 1 Padang]] yang kemudian berganti menjadi gedung Dukcapil. Peresmian pindahnya Perpustakaan Kota Padang ini dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2018.<ref>{{Cite web|title=Perpustakaan GOR Haji Agus Salim Padang: Rumah Baru Perpustakaan Kota Padang|url=https://www.taruihbaraja.com/2018/12/perpustakaan-gor-haji-agus-salim-padang.html|language=en|access-date=2022-06-18|archive-date=2022-06-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20220621061408/https://www.taruihbaraja.com/2018/12/perpustakaan-gor-haji-agus-salim-padang.html|dead-url=no}}</ref>
Baris 377 ⟶ 459:
Pemerintahan Kota Padang sendiri juga telah memiliki rumah sakit yang bernama [[Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Rasidin]].<ref>http://www.padang.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060820101619/http://www.padang.go.id/ |date=2006-08-20 }} [http://www.padang.go.id/v2/content/view/2659/1/ RSUD Rasidin Berbenah Diri] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210320025828/https://www.padang.go.id/v2/content/view/2659/1 |date=2021-03-20 }}.</ref> Untuk memberikan pelayanan yang maksimal, pemerintahan Kota Padang juga telah mendirikan sebanyak 20 buah [[Pusat Kesehatan Masyarakat|puskesmas]] dan 58 buah puskesmas pembantu pada wilayah kecamatan di kota ini. Untuk tahun 2007, satu puskesmas di Kota Padang rata-rata melayani 41.000 orang. Angka ini lebih tinggi dari konsep ideal wilayah puskesmas yang hanya untuk melayani 30.000 orang saja, sehingga jika ditinjau dari penyebaran, sarana kesehatan sudah memadai. Namun jika ditinjau dari aspek mutu pelayanan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan.<ref name="depkes">http://www.depkes.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100720022207/http://www.depkes.go.id/ |date=2010-07-20 }} [http://www.depkes.go.id/downloads/profil/kota%20padang%202007.pdf Buku Profil Kesehatan Tahun 2007 Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100923023429/http://www.depkes.go.id/downloads/profil/kota%20padang%202007.pdf |date=2010-09-23 }}. Diakses pada 26 juni 2010.</ref>
Selain itu, di kota ini juga terdapat sejumlah rumah sakit yang dikelola oleh [[Badan Usaha Milik Negara|BUMN]], [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Kepolisian]], [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI AD]] dan pihak [[swasta]]. Pada tahun 2013, [[Semen Padang (perusahaan)|PT Semen Padang]] meresmikan [[Semen Padang Hospital]] yang merupakan rumah sakit bertaraf internasional pertama di
=== Rumah sakit ===
Baris 454 ⟶ 536:
Di kota ini terdapat sebuah [[pabrik]] semen yang bernama [[Semen Padang (perusahaan)|PT Semen Padang]] dan telah beroperasi sejak didirikan pada tahun 1910. Pabrik [[semen]] ini berlokasi di Indarung dan merupakan pabrik semen yang pertama di Indonesia,<ref name="Kompas"/> dengan kapasitas produksi 5.240.000 ton per tahun.<ref>http://www.semenpadang.co.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110609032359/http://semenpadang.co.id/ |date=2011-06-09 }} [http://www.semenpadang.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=19&Itemid=35 Kapasitas Produksi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090220214459/http://www.semenpadang.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=19&Itemid=35 |date=2009-02-20 }}. Diakses pada 9 Juni 2010.</ref> Hampir 63% dari produksinya<ref name="Kompas">{{cite book|last=|first=|title=Profil Daerah Kabupaten dan Kota|publisher=Penerbit Buku Kompas|volume=2|id=ISBN 978-979-709-054-8}}</ref> (baik dalam bentuk kemasan zak maupun curah) didistribusikan melalui [[laut]] dengan memanfaatkan [[pelabuhan Teluk Bayur]]. Selepas reformasi politik dan ekonomi, masyarakat Minang umumnya menuntut pemerintah pusat untuk melaksanakan ''spin off'' (pemisahan) PT Semen Padang dari induknya PT Semen Gresik,<ref>{{cite book|last=Aspinall|first=Edward|coauthors=Fealy, Greg|title=Local Power and Politics in Indonesia: Decentralisation & Democratisation|year=2003|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|id=ISBN 981-230-202-6}}</ref><ref>http://www.bpkp.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101120091951/http://bpkp.go.id/ |date=2010-11-20 }} [http://www.bpkp.go.id/unit/Pusat/TuntutanSpinOffdanBahayaKartel.pdf Tuntutan Spin Off dan Bahaya Kartel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120111194504/http://www.bpkp.go.id/unit/Pusat/TuntutanSpinOffdanBahayaKartel.pdf |date=2012-01-11 }}.</ref> yang mana sejak tahun 1995 telah di ''merger'' (penggabungan) secara paksa oleh pemerintah pusat, walau tuntutan akuisisi PT Semen Padang menjadi perusahaan yang mandiri lepas dari [[Semen Gresik|PT Semen Gresik]] telah dikabulkan Pengadilan Negeri Padang,<ref>http://www.korantempo.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081217011557/http://epaper.korantempo.com/ |date=2008-12-17 }} [http://www.korantempo.com/news/2004/4/3/Ekonomi%20dan%20Bisnis/29.html Semen Gresik Diperintahkan Batalkan Akuisisi Semen Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220402015737/http://www.korantempo.com/news/2004/4/3/Ekonomi%20dan%20Bisnis/29.html |date=2022-04-02 }}.</ref> namun penyelesaian persoalan tersebut masih belum jelas sampai sekarang.<ref>{{cite book|last=Afrizal|first=|title=The [[Nagari]] Community, Business, and the State: The Origin and the Process of Contemporary Agrarian Protests in West Sumatra, Indonesia|year=2007|publisher=Sawit Watch|location=|id=ISBN 979-15188-1-5}}</ref> Apalagi ditengarai terjadi kemerosotan kinerja perusahaan sejak penggabungan tersebut.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Menyongsong Era Hub Internasional|year=2003|publisher=Kasatua Pub}}</ref> Hal ini karena pemerintah pusat masih menganggap restrukturisasi beberapa BUMN melalui pembentukan ''holding'' terhadap beberapa BUMN yang memiliki keterkaitan atau kesamaan usaha merupakan penyelesaian terbaik untuk membangun keunggulan daya saing BUMN tersebut agar lebih menjamin perolehan laba di atas rata-rata perusahaan pesaing lainnya.<ref>{{cite journal|last=Lauw|first=Andreas|title=Kinerja & Restrukturisasi BUMN|journal=Informasi|volume=17|year=1996|issue=191-196}}</ref>
Pusat perdagangan di Kota Padang adalah [[Pasar Raya Padang]] yang dibangun pada zaman kolonial Belanda oleh seorang kapiten Cina bernama Lie Saay.<ref>{{Cite web|url=https://id.scribd.com/doc/52737954/BAB-I-Pendahuluan-Haneman|title=BAB I Pendahuluan Haneman|website=Scribd|language=id|access-date=2020-06-13|archive-date=2020-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200613120100/https://id.scribd.com/doc/52737954/BAB-I-Pendahuluan-Haneman|dead-url=no}}</ref> Dalam perkembangannya, pasar tradisional ini pernah menjadi sentra perdagangan bagi masyarakat di [[
Tidak seperti kebanyakan kota besar di Indonesia, pertumbuhan pusat perbelanjaan modern di Kota Padang terbilang cukup lamban. Pada tahun 1990-an terdapat setidaknya lima permohonan izin pendirian [[mal]] di Kota Padang yang ditolak oleh [[Zuiyen Rais]], wali kota Padang saat itu, karena mengambil lokasi di pusat kota.<ref>{{Cite web |url=http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8638:melihat-padang-dengan-pikiran-jernih&catid=11:opini&Itemid=187 |title=Salinan arsip |access-date=2014-01-02 |archive-date=2014-01-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140102201402/http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8638:melihat-padang-dengan-pikiran-jernih&catid=11:opini&Itemid=187 |dead-url=no }}</ref> Pusat perbelanjaan modern yang beroperasi saat ini di Kota Padang di antaranya yaitu [[Plaza Andalas]], [[Basko Grand Mall]], [[Rocky Plaza]], dan [[SPR Plaza]]. Untuk melindungi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Pemerintah Kota Padang juga tidak memberi izin jaringan ritel [[waralaba]] berbentuk minimarket seperti [[Indomaret]] dan [[Alfamart]] yang sudah menjamur di berbagai kota di Indonesia. Sebagai gantinya, jaringan minimarket [[Minang Mart]] dibentuk oleh [[Badan Usaha Milik Daerah]] (BUMD) PT Grafika Jaya Sumbar yang bekerja sama dengan PT Sentra Distribusi Nusantara.<ref>{{Cite web |url=https://bisnis.tempo.co/read/news/2017/03/26/090859653/buka-300-gerai-di-sumatera-barat-berikut-strategi-minang-mart |title=Buka 300 Gerai di
Perekonomian Kota Padang juga ditopang oleh sektor pariwisata dan industri MICE (''Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition'' atau Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran).<ref>{{Cite web |url=http://www.antarasumbar.com/artikel/683/mewujudkan-padang-menjadi-pusat-kunjungan-mice-di-sumatera.html |title=Salinan arsip |access-date=2014-01-02 |archive-date=2014-01-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140102200120/http://www.antarasumbar.com/artikel/683/mewujudkan-padang-menjadi-pusat-kunjungan-mice-di-sumatera.html |dead-url=no }}</ref> Hal ini didukung oleh keberadaan sederet hotel dan gedung pertemuan di kota ini. Hingga saat ini Kota Padang telah memiliki puluhan hotel berbintang, termasuk di antaranya sembilan hotel bintang 4.<ref>{{Cite web |url=http://www.agoda.com/id-id/pages/agoda/default/DestinationSearchResult.aspx?asq=bs17wTmKLORqTfZUfjFABuMQGkqUJsCLo%2bxOmbVeXO2IRHOyI2OkQWK%2foDAEINA9vHpjA%2fN7Dn%2btba144HdBZgpPBrq%2fhzfwfB9VioI2mYGy6y7qZeV2q%2f1aovrn25FupwBh%2ba52r2%2fcYiCbQvnNBg5Nf3QUUZDMFK%2bZHs3F3VyAocBk%2bz1Mn0giYZjGChVJAX5EDHEdNYKYAmJAPHwzCSNn3dXgC5Kc%2b5g9d3D%2fFb%2frXV3HXzhTALRAOl%2fw27swOgO17n70pvCMTLI9NX5YuvjpRahFi8JoQgNdx6ECjBXz3oAx245Rzxa%2bTZUtAP%2bM&tick=635242505564 |title=Salinan arsip |access-date=2014-01-02 |archive-date=2016-06-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160602125027/http://www.agoda.com/id-id/pages/agoda/default/DestinationSearchResult.aspx?asq=bs17wTmKLORqTfZUfjFABuMQGkqUJsCLo%2bxOmbVeXO2IRHOyI2OkQWK%2foDAEINA9vHpjA%2fN7Dn%2btba144HdBZgpPBrq%2fhzfwfB9VioI2mYGy6y7qZeV2q%2f1aovrn25FupwBh%2ba52r2%2fcYiCbQvnNBg5Nf3QUUZDMFK%2bZHs3F3VyAocBk%2bz1Mn0giYZjGChVJAX5EDHEdNYKYAmJAPHwzCSNn3dXgC5Kc%2b5g9d3D%2fFb%2frXV3HXzhTALRAOl%2fw27swOgO17n70pvCMTLI9NX5YuvjpRahFi8JoQgNdx6ECjBXz3oAx245Rzxa%2bTZUtAP%2bM&tick=635242505564 |dead-url=no }}</ref> Minangkabau International Convention Center (MICC) yang saat ini dalam tahap konstruksi akan menjadi gedung pertemuan terbesar di Kota Padang.
Baris 482 ⟶ 564:
Beberapa klub utama sepak bola, di antaranya [[PS Semen Padang]], [[PSP Padang]], dan [[Minangkabau FC]], bermarkas di kota ini. Ketiga kesebelasan ini menggunakan [[Stadion Agus Salim]] sebagai tempat untuk pertandingan laga kandang. Stadion ini terletak pada kawasan gelanggang olahraga (GOR) yang mulai dibangun sejak tahun 1957.<ref name="Colombijn"/>
Kota ini juga memiliki lapangan [[pacuan kuda]]. Setiap tahunnya diadakan lomba pacu kuda pada kawasan Tunggul Hitam yang memiliki panjang lintasan 1.600 m.<ref>{{cite web|url=http://forum-sandalwood.web.id/drupal/?q=node%2F17|title=Track Pacu Updates|accessdate=2010-10-02|archive-date=2011-06-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20110628101129/http://forum-sandalwood.web.id/drupal/?q=node%2F17|dead-url=no}}</ref> Perlombaan pacu kuda ini sudah menjadi tradisi dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Minangkabau khususnya. Saat ini terdapat rangkaian perlombaan dengan beberapa kota/kabupaten lain di
Perlombaan selaju sampan atau dikenal dengan nama lomba [[perahu naga]] biasanya diadakan setiap tahunnya di sungai Banda Bakali. Lomba perahu naga ini kemungkinan dipengaruhi oleh etnis Tionghoa, termasuk kesenian tarian tradisional [[Barongsai]] yang pernah mewakili Kota Padang pada beberapa perlombaan tingkat internasional.<ref>http://www.antara-sumbar.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200811212913/http://www.antara-sumbar.com/ |date=2020-08-11 }} [http://www.antara-sumbar.com/id/berita/padang/d/2/10965/karnaval-sipasan-dan-barongsai-hbt-disambut-ribuan-masyarakat.html Karnaval Sipasan dan Barongsai] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120117165934/http://www.antara-sumbar.com/id/berita/padang/d/2/10965/karnaval-sipasan-dan-barongsai-hbt-disambut-ribuan-masyarakat.html |date=2012-01-17 }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref>
Baris 489 ⟶ 571:
Kota Padang termasuk kota yang menjadi bagian dari tahapan kejuaraan balap sepeda [[Tour de Singkarak]]. Kejuaraan yang secara resmi telah menjadi agenda perhelatan tahunan ''[[Uni Sepeda Internasional|Union Cycliste Internationale]]'' (UCI) tersebut telah diselenggarakan sejak tahun [[Tour de Singkarak 2009|2009]].<ref>{{cite web|url=http://www.tourdesingkarak.com/|title=Tour de Singkarak|work=www.tourdesingkarak.com|accessdate=6 Juni 2011|archive-date=2012-04-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20120424063113/http://www.tourdesingkarak.com/|dead-url=no}}</ref> Memasuki tahun ke-4 Kota Padang tidak lagi menjadi titik dimulainya Tour de Singkarak, melainkan menjadi titik akhir yang sebelumnya ditempatkan di [[Danau Singkarak]].<ref name="kompas2">{{Cite news|url=http://travel.kompas.com/read/2012/02/02/2155229/Ayo.Manfaatkan.TdS.untuk.Promosi.Wisata|title=Ayo Manfaatkan TdS untuk Promosi Wisata!|publisher=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]|date=2012-02-02|accessdate=2012-05-03|editor-last=Asdhiana|editor-first=I Made|first=Ni Luh Made Pertiwi|last=F|work=[[Kompas.com]]|archive-date=2012-02-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20120205040242/http://travel.kompas.com/read/2012/02/02/2155229/Ayo.Manfaatkan.TdS.untuk.Promosi.Wisata|dead-url=no}}</ref>
Dalam memperingati hari jadinya, kota ini setiap tahunnya menyelenggarakan pesta telong-telong, berupa perayaan pada malam hari yang dimeriahkan dengan pemasangan obor atau lampion.<ref>tourism.padang.go.id [http://tourism.padang.go.id/index.php?tourism=events&id=23 Pawai Telong-Telong]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref> Sementara itu menjelang masuk bulan [[Ramadhan]] beberapa masyarakat [[muslim]] di kota ini menyelenggarakan tradisi ''balimau'' yaitu mandi keramas, biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Budaya Daerah
Salah satu tradisi adat Minangkabau yaitu persembahan (''pasambahan'') dalam upacara pemakaman masih dilaksanakan pada [[Kuranji, Padang|Kecamatan Kuranji]].<ref>{{cite book|url=http://www.bpsnt-padang.info/index.php?option=com_content&task=view&id=92&Itemid=50|title=Pasambahan Dalam Upacara Kematian di Kecamatan Kuranji Kota Padang|authors=Ernatip, Maryetti dan Noveri|publisher=Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Padang|year=2005|access-date=2010-10-28|archive-date=2023-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20230303172126/https://detikbolaasia.net/|dead-url=no}}</ref> Sementara pada [[Pauh, Padang|Kecamatan Pauh]] dikenal dengan tradisi silat Pauh (''silek Pauah''),<ref>{{cite book|last=Draeger|first=D.F.|title=Weapons and Fighting Arts of the Indonesian Archipelago|url=https://archive.org/details/weaponsfightinga0000drae|year=1972|publisher=C. E. Tuttle Co}}</ref> yang memiliki pengaruh sampai mancanegara<ref>http://www.paulusembilan.nl {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101210050547/http://www.paulusembilan.nl/ |date=2010-12-10 }} [http://www.paulusembilan.nl/ Pencak Silat Paulu Sembilan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101210050547/http://www.paulusembilan.nl/ |date=2010-12-10 }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref> serta juga digunakan dalam mengembangkan beberapa aliran [[tarekat]] di Padang.<ref>silatindonesia.com [http://silatindonesia.com/2010/09/silat-pauh/ Silat Pauh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110106005758/http://silatindonesia.com/2010/09/silat-pauh/ |date=2011-01-06 }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref>
[[Berkas:Lubuk Minturun.jpg|jmpl|Kawasan Lubuk Minturun populer dalam tradisi ''balimau'' di Padang]]
Perpaduan budaya berbagai etnis dapat dilihat pada [[tari Balanse Madam]] yang berasal dari komunitas Nias di Padang. Tari yang diciptakan pada abad ke-16 ini dipengaruhi oleh budaya [[Portugis]], Minangkabau dan budaya Nias sendiri. Pada masa kini tari ini juga ditampilkan oleh masyarakat etnis lain, seperti Minangkabau dan Tamil.<ref>{{cite journal|author=Indrayuda|title=Fungsi Tari Balanse Madam dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Nias Bandar Raya Padang|journal=Wacana Seni Journal of Art Discourse|volume=8|publisher=Universiti Sains Malaysia|language=Bahasa Malaysia}}</ref><ref>{{cite journal|last1=Risnawati|last2=Soedarsono|first2=R.M.|title=Tari Balanse Madam dalam Masyarakat Nias di Padang
Kota ini juga menjadi sumber inspirasi bagi para seniman untuk menuangkan kreasinya, beberapa karya seni yang berkaitan dengan kota ini antara lain roman/novel berjudul [[Sitti Nurbaya]] berkisah tentang wanita yang dipaksa kawin dengan lelaki bukan pilihannya dan diracun sampai meninggal,<ref>{{cite book|last=Brakel|first=L.F.|title=Handbuch der Orientalistik|year=1976|publisher=Brill Archive|id=ISBN 90-04-04331-4}}</ref> karya [[Marah Rusli]],<ref>{{cite book|last=Kusmayadi|first=I.|title=Think Smart Bahasa Indonesia|year=2002|publisher=PT Grafindo Media Pratama|id=ISBN 979-758-685-5}}</ref> yang kemudian pada tahun 1990 [[TVRI]] mengangkat cerita ini menjadi film layar kaca/sinetron dengan judul ''Sitti Nurbaya'' yang dibintangi oleh [[Novia Kolopaking]], [[Gusti Randa]] dan [[HIM Damsyik]]. Begitu juga dengan roman [[Sengsara Membawa Nikmat]] karya [[Tulis Sutan Sati]],<ref>{{cite book|last=Sati|first=T.S.|title=Sengsara Membawa Nikmat|year=1991|publisher=Balai Pustaka|id=ISBN 979-407-360-1}}</ref> mengambil latar Kota Padang dan suasana Minangkabau tempo dulu. Roman ini menceritakan pengembaraan seorang tokoh utamanya bernama Midun,<ref>{{cite book|last=Mahayana|first=S.M.|coauthor=Sofyan, O.; Dian, A.|title=Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern|year=2007|publisher=Grasindo|id=ISBN 979-025-006-1}}</ref> yang kemudian juga diangkat oleh TVRI tahun 1991 menjadi film layar kaca/sinetron dengan judul yang sama, serta dibintangi oleh [[Sandy Nayoan]] dan [[Desy Ratnasari]].<ref>{{cite book|last=Yundiafi|first=S.Z.|title=Siaran Pembinaan Bahasa Indonesia di TVRI 1990/1991|year=1992|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|id=ISBN 979-459-254-4}}</ref> Sementara lagu berjudul ''Teluk Bayur'' diciptakan oleh Zainal Arifin dan dinyanyikan oleh [[Ernie Djohan]] menjadi lagu cukup populer di masyarakat tahun 60-an.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Malioboro: Djokdja Itoe loetjoe|year=2002|publisher=Hanindita|id=ISBN 979-8849-25-6}}</ref><ref>{{cite book|last=|first=|title=Prisma|year=1991|publisher=Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (Indonesia)}}</ref><ref>{{cite book|last=Yayasan Untuk Indonesia|first=|title=Ensiklopedi Jakarta: Culture & Heritage|year=2005|publisher=Pemerintah Provinsi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]], Dinas Kebudayaan dan Permuseuman|id=ISBN 979-8682-52-1}}</ref> Di kota Padang juga terdapat puluhan studio rekaman yang banyak disewa oleh para produser dari Jambi, Riau,
== Pers dan media ==
{{utama|Media di Kota Padang}}
[[Berkas:RRI Padang.jpg|jmpl|ka|Radio Republik Indonesia (RRI) Padang]]
[[Berkas:TVRI Sumbar.jpg|jmpl|ka|TVRI
Kota Padang sudah menjadi tempat penerbitan surat kabar sejak zaman Hindia Belanda. ''[[Sumatra Courant]]'' merupakan koran pertama yang terbit di Pulau Sumatra sekitar tahun 1859.<ref>{{cite web|url=http://buchyar.pelaminanminang.com/sejarah/sejarah_surat_kabar_pertama_indonesia.html|title=Surat Kabar Pertama di Indonesia|accessdate=2010-10-02|archive-date=2012-02-02|archive-url=https://www.webcitation.org/659jk6Uag?url=http://buchyar.pelaminanminang.com/sejarah/sejarah_surat_kabar_pertama_indonesia.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite journal|last=|first=|title=Trübner's American and Oriental Literary Record|issue=1-24|year=1865|publisher=Trübner & Co}}</ref> Di saat bersamaan juga muncul ''Padangsche Nieuws en Advertentieblad'' pada 17 Desember 1859 oleh R.H. Van Wijk Rz. Setelah itu, Kota Padang banyak menerbitkan koran-koran [[Bahasa Melayu|berbahasa Melayu]], [[Bahasa Belanda|Belanda]], dan [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]], di antaranya ''Padangsche Handelsblad'' (1871) oleh H.J. Klitsch & Co, ''Bentara Melayu'' (1877) oleh Arnold Snackey, ''Pelita Kecil'' (1 Februari 1886) oleh [[Mahyuddin Datuk Sutan Maharadja|Mahyuddin Datuk Sutan Marajo]], ''[[Pertja Barat]]'' (1892) di bawah pimpinan [[Dja Endar Moeda]], ''Tjahaya Soematra'' (1897) oleh Mahyuddin Datuk Sutan Marajo, ''De Padanger'' (1900) oleh J. van Bosse, ''Warta Berita'' (1901) oleh Mahyuddin Datuk Sutan Marajo. Banyaknya surat kabar yang dipimpin Mahyuddin Datuk Sutan Marajo serta aktivitasnya di dunia pers, menyebabkan di kemudian hari ia dianggap sebagai perintis pers di Sumatra.<ref>{{cite book|last=Poesponegoro|first=M.D.|coauthors=Notosusanto, N.|title=Sejarah Nasional Indonesia: Jaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia Belanda|year=1992|publisher=PT Balai Pustaka|location=Jakarta|id=ISBN 979-407-411-X}}</ref> Selanjutnya, pada tahun 1911, muncul surat kabar ''[[Sunting Melayu|Soenting Melajoe]]'' yang merupakan surat kabar khusus perempuan, yang dikelola oleh [[Rohana Kudus]]. Pada tahun yang sama juga muncul surat kabar dua mingguan yang bernama ''[[Al-Munir (majalah)|al-Munir]]''.<ref>{{cite book|title=Sejarah Indonesia Modern 1200–2008|last=|first=|publisher=Penerbit Serambi|id=ISBN 978-979-024-115-2}}</ref> Berikutnya tahun 1914 muncul ''[[Sinar Soematra]]'', kemudian dikelola oleh [[Liem Koen Hian]] seorang tokoh nasionalis Tionghoa, yang menjadi redaksi tahun 1918-1921.<ref>{{cite book|last=Setyautama|first=S.|coauthors=Mihardja, S.|title=Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia|year=2008|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|id=ISBN 979-9101-25-5}}</ref> Pada tahun yang sama, muncul ''[[Bintang Tionghoa]]'', ''Soeara Rakjat'', ''Warta Hindia'', ''Sri Soematra'', ''Soematra Tengah'', dan ''[[Oetoesan Melajoe]]''.<ref>{{cite book|last=Abdullah|first=Taufik|title=Schools and Politics: The Kaum Muda Movement in West Sumatra (1927-1933)|year=2009|publisher=Equinox Publishing|id=ISBN 602-8397-50-4}}</ref> Hingga saat ini Kota Padang masih menjadi kota penerbitan surat kabar, di antaranya yang cukup terkenal adalah ''[[Harian Haluan]]'' dan [[Harian Singgalang|Singgalang]]. Kedua surat kabar ini masih konsisten menyediakan rubrik dalam [[bahasa Minang]].<ref>{{cite book|title=Pesona Bahasa Nusantara Menjelang [[Abad ke-21]]|last=Pusat Penelitian dan Pengembangan Kemasyarakatan dan Kebudayaan|first=|year=1999|pages=46|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|id=ISBN 978-979-9023-34-6}}</ref>
Beberapa stasiun radio juga terdapat di kota ini, seperti RRI Padang,<ref>{{cite book|last=Lund-Johansen|first=Oluf|title=World Radio TV Handbook|year=1975|publisher=Billboard Publications}}</ref><ref>rripadang.co.id [http://rripadang.co.id/ RRI Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100729021134/http://rripadang.co.id/ |date=2010-07-29 }}.</ref> Radio Classy FM.<ref>http://www.classyfm.co.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110615001852/http://www.classyfm.co.id/ |date=2011-06-15 }} [http://www.classyfm.co.id/ Radio Classy FM] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110615001852/http://www.classyfm.co.id/ |date=2011-06-15 }}.</ref> Pronews 90 FM.<ref>http://www.pronewsfm.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100725010108/http://www.pronewsfm.com/ |date=2010-07-25 }} [http://www.pronewsfm.com/page2.html PT Radio Swara Carolina] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100802065337/http://www.pronewsfm.com/page2.html |date=2010-08-02 }}.</ref> Radio Sushi 99.1 FM.<ref>http://www.radiosushifm.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160407064730/http://www.radiosushifm.com/ |date=2016-04-07 }} [http://radiosushifm.com/home/index.php?option=com_content&view=article&id=12&Itemid=8 PT. Radio Suara Singgalang Mahimbau.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140521094332/http://radiosushifm.com/home/index.php?option=com_content&view=article&id=12&Itemid=8 |date=2014-05-21 }}</ref> Stasiun radio ini memainkan peranan penting, terutama dalam kasus gempa bumi 30 September 2009. Di saat beberapa media komunikasi dan informasi tidak dapat diakses oleh masyarakat, stasiun radio ini dapat mengudara dan menyampaikan informasi dari pemerintah setempat kepada seluruh masyarakat, 30 menit setelah gempa bumi tersebut. Sedikit banyaknya stasiun radio mengurangi kepanikan yang timbul di masyarakat saat itu.<ref>http://www.jtic.org {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110511140420/http://www.jtic.org/ |date=2011-05-11 }} [http://www.jtic.org/index.php?option=com_phocadownload&view=category&download=1314%3A30-minutes-in-the-city-of-padang&id=11%3Aiba-pang-impormasyon-pinagkukunan-mga-pahayagan&Itemid=510&lang=tl 30 Minutes in the City of Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200630121107/http://www.jtic.org/index.php?option=com_phocadownload&view=category&download=1314%3A30-minutes-in-the-city-of-padang&id=11%3Aiba-pang-impormasyon-pinagkukunan-mga-pahayagan&Itemid=510&lang=tl |date=2020-06-30 }}.</ref>
[[TVRI
== Kota kembar ==
Baris 537 ⟶ 619:
{{ibu kota provinsi di Indonesia}}
{{Kota Padang}}
{{Palapa (metropolitan)}}
{{Sumatera Barat}}
{{Navboxes
| title = Fasilitas dan layanan di Kota Padang
Baris 545 ⟶ 628:
{{Daftar rumah sakit di Kota Padang}}
}}
{{Kota besar di Indonesia|image=
{{Authority control}}
Baris 551 ⟶ 634:
[[Kategori:Kota Padang| ]]
[[Kategori:Ibu kota provinsi di Indonesia|Padang]]
[[Kategori:Kota di
[[Kategori:Kota di Indonesia|Padang]]
[[Kategori:Kota Pusaka di Indonesia]]
|