Kota Padang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 111.94.177.144 (bicara) ke revisi terakhir oleh EditorPKY Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Perbaikan luas Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(41 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 28:
|pushpin_map_caption = Letak Padang di [[Indonesia]]
|coordinates_region = ID
|nama_walikota
|nama_wakil_walikota = ''lowong''
|nama sekretaris daerah = Yosefriawan (Pj.)
|ketua DPRD = Syafrial Kani
|luas =
|area_rank = 9
|population_rank = 19
|penduduktahun = 30 Juni [[
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|penduduk =
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|96,
|{{Tree list}}
* 2,
** 1,
** 1,
{{Tree list/end}}
|0,
|bahasa = [[bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[bahasa Minang|Minang]] (utama)<ref name="BPS"/><ref name="padangkota.bps.go.id">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kota+Padang&wid=1371000000&lang=id|last=|first=|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Padang|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=28 Agustus 2020|archive-date=2023-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20230303162109/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kota+Padang&wid=1371000000&lang=id|dead-url=no}}</ref>
|IPM = {{increase}} 83,29 ([[2022]])<br>{{fontcolor|blue|sangat tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=3 November 2023}}</ref>
Baris 63:
}}
'''Kota Padang''' adalah [[kota]] terbesar di pantai barat [[Pulau Sumatra]] sekaligus [[daftar ibu kota provinsi di Indonesia|ibu kota]] [[provinsi]] [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini adalah pintu gerbang barat Indonesia dari [[Samudra Hindia]].<ref>{{Cite news|url=https://sumbar.antaranews.com/berita/149259/padang-ingin-kembalikan-kejayaan-indonesia-sebagai-penghasil-rempah|title=Padang Ingin Kembalikan Kejayaan Indonesia sebagai Penghasil Rempah|last=Sumbar|first=Antara|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2020-06-13|date=2015-06-04|archive-date=2020-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200613120104/https://sumbar.antaranews.com/berita/149259/padang-ingin-kembalikan-kejayaan-indonesia-sebagai-penghasil-rempah|dead-url=no}}</ref> Secara [[Geografi Kota Padang|geografi]], Padang dikelilingi perbukitan yang mencapai ketinggian 1.853 [[Meter di atas permukaan laut|mdpl]] dengan luas wilayah
[[Sejarah Kota Padang]] tidak terlepas dari peranannya sebagai [[rantau|kawasan rantau Minangkabau]], yang berawal dari perkampungan nelayan di muara [[Batang Arau]] lalu berkembang menjadi bandar pelabuhan yang ramai setelah masuknya [[Belanda]] di bawah bendera [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] (VOC). Hari jadi kota ditetapkan pada 7 Agustus 1669, yang merupakan hari penyerangan [[loji]] Belanda di [[Pelabuhan Muara|Muara Padang]] oleh masyarakat [[Pauh, Padang|Pauh]] dan [[Koto Tangah, Padang|Koto Tangah]]. Semasa [[penjajahan Belanda]], kota ini menjadi pusat perdagangan [[emas]], [[teh]], [[kopi]], dan [[rempah-rempah]]. Memasuki abad ke-20, ekspor [[batu bara]] dan [[semen]] mulai dilakukan melalui [[Pelabuhan Teluk Bayur]]. Saat ini, infrastruktur Kota Padang telah dilengkapi oleh [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]] serta jalur [[kereta api]] yang terhubung dengan kota lain di [[Sumatera Barat]].
|