Punai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
|||
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Automatic taxobox
| name = Punai
| image = Thick-billed Green Pigeon.jpg
| image_caption = Burung betina
|
▲| genus_authority = [[Louis Jean Pierre Vieillot|Vieillot]], 1816
| subdivision_ranks = Species
}}
Punai ([[bahasa Inggris]]: Green Pigeon) adalah [[genus]] burung berukuran sedang hingga besar yang tergolong [[famili (biologi)|famili]] [[Columbidae]] dan bersaudara dekat dengan merpati. Punai termasuk burung [[arboreal]] yang beraktivitas di atas pohon, memamakan buah-buahan. Genus ini terdiri dari 23 [[spesies]]. Burung punai (bangsa: ''Columbiformes,''suku: ''Columbidae'') tersebar luas di kepulauan Sunda Besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali (Walter, 1981). Jenis burung punai yang beragam yang terdapat di daerah tersebut diantaranya adalah punai ekor panjang (''Treron oxyura'' Temminck), punai ekor baji (''T. Sphenura'' Vigors), punai paruh tebal (''T. Curvirostra'' Gmelin), punai manten (''T. Griseicauda'' Bonaparte), punai kecil (''T. Olax'' Temminck), punai gading (''Treron vernans'' L.), punai dada jingga (''T. Bicincta'' Jerdon), punai besar (''T. capellei'' Temminck) dan punai tanah (''Chalcophaps'' ''indica'' L.)<ref>MacKinnon, J., K. Phillipps & B. van Balen. (2000). ''Panduan lapangan pengenal'' ''burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali'' ''dan Kalimantan''. Bird Life.</ref> . Persebaran burung punai di dunia terdapat dari daerah tropik sampai ''temperate'' (kecuali daerah Antartika dan Artik) pada berbagai tipe habitat, termasuk hutan dataran rendah, hutan dataran tinggi, hutan musim, sempadan sungai, savanna, padang pasir, karang atol, mangrove, hutan rawa, areal pertanian, pedesaan dan perkotaan, dari ketinggian 0 m-5.000 m di atas permukaan laut.<ref>Wells, A.C. & J.V. Wells. (2001). Pigeons and pigeons. Hal 319-325, In Elphick, J.B. Dunning Jr & D.A. Sibley (Eds). ''The'' ''sibley guide to bird life and behavior''. Chanticleer Press, Inc. New York.</ref>
== Perkembangbiakan ==
Burung punai memiliki bentuk tubuh yang padat gemuk dengan paruh pendek dan kuat untuk memakan buah-buahan dan biji-bijian.<ref>Necker, R. (2007). Head-bobbing of walking birds. Journal of comparative physiology, A neuroethology, sensory, neural and behavioral physiology 193 (2): 1177-1183.</ref> Burung tersebut bersarang di atas tanah, pohon atau semak dengan sarang berbentuk panggung dari ranting-ranting pohon kering untuk meletakkan telurnya yang berwarna putih sebanyak 1-2 butir.<ref>Klappenbach, L. (2013). ''Pigeons and pigeons''. Hal 1. <nowiki>http://animal.about.com/od/pigeonpigeons/pigeon-pigeons.htm</nowiki>.</ref> Di daerah [[Cagar alam|Cagar Alam]] Jeypore, Kabupaten Assam Timur, India, perkembangbiakan jenis burung punai dipengaruhi oleh ketersedian pakan, dimana pada saat musim kawin burung punai hijau kaki kuning (''Treron phoenicoptera'' Latham) terdapat pohon ficus yang berbuah melimpah sekitar 61%, sedangkan di luar musim kawin hanya 52%.
Perkembangbiakan burung punai diawali dengan menetapkan daerah teritori, pemilihan pasangan, membangun sarang, menjaga dan mengerami telur serta membesarkan anaknya.<ref name="scribd.com">Erviana, I. (2010). ''Bird behaviour''. http:
Sarang burung punai berbentuk persegi empat mendatar, terbuat dari ranting yang disusun tumpang tindih satu sama lain. Sarang dibangun oleh burung jantan pada pohon yang rendah atau di semak-semak pada ketinggian 3–4 m dari permukaan tanah. Telur burung punai berwarna putih dan hanya satu sampai dua butir dalam satu sarang yang dierami oleh burung betina dan jantan secara bergantian selama 15-20 hari.
== Spesies ==
Dari beberapa spesies burung punai yang tersebar mulai dari Asia sampai Afrika, terdapat 13 spesies yang dapat dijumpai di Indonesia yaitu :
# Punai bakau, cinnamon-headed green-pigeon (treron fulvicollis)
Baris 40 ⟶ 34:
== Habitat ==
Habitat asli burung punai/walik (''Treron, Platinopus'') berupa hutan hujan dataran rendah, hutan hujan dataran tinggi, sempadan sungai, mangrove, savana, hutan rawa, daerah pinggiran hutan, daerah pertanian, semak belukar, lahan hutan terbuka dan perkotaan dari ketinggian di atas permukaan air laut sampai 1.500 m dpl.<ref>Indrawan, M., D.M. Prawiradilaga & S. Van Balen. (1995). ''Birds on fragmental islands'' ''persistense in the forest of Java and Bali''. Wageningen University and</ref> Di [[Kalimantan Barat]] dan [[Kalimantan Selatan]], burung punai ditemukan di hutan sekunder, hutan bakau, rawa air tawar dan perkebunan rakyat seperti kebun kelapa, perkebunan karet dan bekas ladang atau lahan tidur yang banyak ditumbuhi tumbuhan kayu jenis pionir, buah-buahan, rumput-rumputan dan semak belukar. Daerah sempadan sungai merupakan habitat yang paling disukai burung punai, karena tipe habitat ini memberikan tempat bertengger untuk melicinkan bulunya dan berteduh untuk mendinginkan suhu tubuh serta jaminan keamanan dari predator. Penggunaan dan pemilihan habitat oleh burung punai tergantung dari perubahan keterserdiaan sumber pakan dan musim. Burung ini dapat terbang 40 km dalam sehari dari tempat bertengger ke lokasi sumber pakan.<ref name="hasilan otomatis1" />
Status konservasi burung punai adalah termasuk jenis burung tidak dilindungi, maka burung ini mengalami penurunan populasi akibat perburuan liar untuk dikonsumsi, diperdagangkan dan konversi habitat.
Baris 61 ⟶ 55:
== Galeri ==
<gallery>
File:African Green Pigeon (Treron calvus), Kruger NP (109583880).jpg
File:African Green Pigeon (Treron calvus), Kwa Madwala, Mpumalanga, South Africa (4171985668).jpg
File:African Green Pigeon (Treron calvus), Kruger NP (RWD).jpg
File:Treron_calvus_glaucus,_in_vyeboom,_c,_Pretoria.jpg
Baris 76 ⟶ 70:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Taxonbar|from=Q431179}}
|