Tempuh wiyang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(19 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Desember 2022}}
{{Taxobox
|image = Emilia sonchifolia 4.jpg▼
| color = {{tc2|tumbuhan}}
|image_caption = Pelat botani menurut Blanco
|regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Asterid]]}}
|ordo = [[Asterales]]
|familia = [[Asteraceae]]
Baris 20 ⟶ 23:
| format = HTML
| work = African Plants Database
| publisher = Natural History Museum of Geneva
| 7 = South African National Biodiversity Institute, the Conservatoire et Jardin botaniques de la Ville de Genève and Tela Botanica | archive-date = 2012-12-08
| archive-url = https://archive.today/20121208160725/http://www.ville-ge.ch/cjb/bd/africa/details.php?langue=an&id=95932
| dead-url = yes
}}</ref>
|}}
'''Tempuh wiyang''' atau '''jonghe''' adalah tanaman obat dari famili [[
</ref> Tempuh wiyang banyak ditemukan di wilayah [[Asia tenggara|Asia Tenggara]], tanaman
▲'''Tempuh wiyang''' adalah tanaman obat dari famili [[Asterceae]] yang telah banyak digunakan sebagai campuran anti racun dan anti biotik pada industri [[farmasi]].<ref name="hemnbing">{{cite book
Tempuh wiyang banyak dikenal di [[Jawa]] dengan sebutan
▲ | last = Wijayakusuma
▲ | first = H.M Hembing
▲ | authorlink =
▲ | coauthors =Setiawan Dalimartha, dkk
▲ | title =Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia
▲ | publisher = Pustaka Kartini
▲ | year = 1994
▲ | location = Jakarta
▲ | pages = 129-130
▲ | url =
▲ | doi =
▲ | id =
▲ | isbn =979-454-083-8 }}
▲</ref> Tempuh wiyang banyak ditemukan di wilayah [[Asia tenggara]], tanaman imi juga telah disebarluaskan ke [[Amerika]]. <ref name="Globinmed">[http://www.globinmed.com/IMRContent/detail.aspx?id=BOT00384 Situs Glob-in-Med: Emilia sonchifolia (L.) DC.] <small>diakses 11 Juni 2010</small></ref>
== Pemerian dan ekologi ==▼
▲==Nama-nama lokal==
Tanaman semusim ini tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya dengan tinggi 10
▲Tempuh wiyang banyak dikenal di [[Jawa]] dengan sebutan jonge, jombang ([[bahasa Sunda]]), kemondelan, dalgiu, centongan, tespomg, serubung gelang, minyawon, ketiu, jawi rawa ([[bahasa jawa]]) serta sarap atau sundilan ([[bahasa madura]]).<ref name="hemnbing"/> Orang [[Maluku]] menyebutnya kaho mahiri (bahasa halmahera), gafu saru (bahasa ternate), delo-delo (bahasa tidore), sedangkan orang [[sulawesi]] menyebutnya linrapa dan halmah.<ref name="hemnbing"/>
[[Berkas:Emilia sonchifolia- മുയൽച്ചെവിയൻ.jpg|kiri|jmpl|Terna muda]]
▲==Pemerian dan ekologi==
▲Tanaman semusim ini tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya dengan tinggi 10 cm hingga 120 cm, tumbuhnya di tepi jalan atau selokan, tebing, kebun, padang rumput mulai dari dataran rendah sampai sekitar 1.750 m di atas permukaan laut.<ref name="hemnbing"/> Daunnya tunggal berbentuk [[segitiga]] memanjang, tersebar, bagian atas berwarna [[hijau]], bagian bawah agak merah keunguan dan sering terkumpul pada pangakalnya.<ref name="hemnbing"/>
==Manfaat==▼
Daun tempuh wiyang sering disayur atau menjadi [[lalapan]] dengan rasa seperti rempah-rempah yang sedkit pahit, selain itu tanaman ini dapat dipakai untuk mengobati [[flu]], infeksi saluran napas, radang paru-paru, serta infeksi akibat luka, bisul, memar maupun [[sariawan]].<ref name="hemnbing"/> ▼
▲== Manfaat ==
▲Daun tempuh wiyang sering disayur atau menjadi [[lalapan]] dengan rasa seperti rempah-rempah yang sedkit pahit, selain itu tanaman ini dapat dipakai untuk mengobati [[flu]], infeksi saluran napas, [[radang paru-paru]], serta infeksi akibat luka, bisul, memar maupun [[sariawan]].<ref name="hemnbing"/>
== Referensi ==
Baris 56 ⟶ 63:
{{commonscat-inline}}
{{wikispecies-inline}}
{{Taxonbar|from=Q3595665}}
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
|