Hambatan pertumbuhan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah teks |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(42 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Nutrition and growth in children (1922) (14761353106).jpg|jmpl|Perbedaan kondisi balita yang tumbuh normal dengan balita yang mengalami hambatan pertumbuhan (''stunting''). Paul (kiri) berusia 5 tahun dan memiliki berat 33 pon sementara adiknya Ralph (kanan) berusia 3 tahun dan memiliki berat 29 pon. Diketahui Paul tidak memiliki kebiasaan makan yang baik dan berakibat pada hambatan pertumbuhan.]]
'''
== Definisi ==
Stunting adalah kondisi tak terbalikkan yang dapat berdampak seumur hidup pada individu. Kondisi stunting dapat dilihat dari hasil pengukuran panjang badan menurut umur (PB/U) dan tinggi badan menurut umur (TB/U) di bawah 2 Standar Deviasi menurut standar WHO.<ref>{{Cite journal|last=de Onis|first=Mercedes|last2=Branca|first2=Francesco|date=2016-05|title=Childhood stunting: a global perspective|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/mcn.12231|journal=Maternal & Child Nutrition|language=en|volume=12|issue=S1|pages=12–26|doi=10.1111/mcn.12231|issn=1740-8695|pmc=PMC5084763|pmid=27187907}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Putri|first=Erisa Renata Intania|last2=Lindayanti|first2=Tulus Ervina|last3=Afdilah|first3=Irmawati Nur|date=2024-01-30|title=EFEKTIVITAS PENYULUHAN SEBAGAI STRATEGI PENCEGAHAN STUNTING DI KELURAHAN NYAMPLUNGAN SURABAYA|url=https://ejournal.sagita.or.id/index.php/beujroh/article/view/68|journal=Beujroh : Jurnal Pemberdayaan dan Pengabdian pada Masyarakat|language=en|volume=2|issue=1|pages=128–141|doi=10.61579/beujroh.v2i1.68|issn=3025-9320}}</ref> Stunting pada anak merupakan suatu kondisi yang dapat menimbulkan akibat yang tidak dapat diubah, seperti cacat mental dan fisik.
Prevalensi stunting di India ditemukan sebesar 39% pada anak usia 6-23 bulan, dengan [[prevalensi]] lebih tinggi pada anak perempuan (42%) dibandingkan anak laki-laki (38%). Faktor risiko stunting ditemukan adalah berat badan lahir rendah, durasi menyusui yang singkat, status kesehatan ibu yang buruk, dan praktik pemberian makanan pendamping ASI yang tidak memadai.
[[Berkas:Share-of-children-younger-than-5-who-suffer-from-stunting.png|tepi|ka|nirbing|425x425px]]
== Penyebab ==
Berdasarkan penelitian Beal dkk, di Indonesia faktor-faktor yang memengaruhi tengkes secara langsung adalah: tinggi badan dan pendidikan ibu, kelahiran prematur, panjang badan bayi baru lahir, pemberian ASI eksklusif, dan status sosioekonomi rumah tangga.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Beal|first=Ty|last2=Tumilowicz|first2=Alison|last3=Sutrisna|first3=Aang|last4=Izwardy|first4=Doddy|last5=Neufeld|first5=Lynnette M.|date=2018-10|title=A review of child stunting determinants in Indonesia|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/mcn.12617|journal=Maternal & Child Nutrition|language=en|volume=14|issue=4|doi=10.1111/mcn.12617|issn=1740-8695|pmc=PMC6175423|pmid=29770565}}</ref>
Kondisi lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk dan kekurangan air bersih juga turut meningkatkan risiko tengkes.<ref name=":1" /> Infeksi akibat buruknya kebersihan lingkungan juga dapat menjadi penyebab tengkes.<ref>{{Cite web|url=https://www.alodokter.com/memahami-stunting-pada-anak|title=Memahami Stunting pada Anak|date=2019-04-10|website=Alodokter|access-date=2020-02-29|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208130714/https://www.alodokter.com/memahami-stunting-pada-anak|dead-url=no}}</ref> Faktor-faktor yang tidak berkaitan dengan kesehatan juga dapat menjadi penyebab tengkes. Masalah ekonomi, politik, sosial, dan budaya merupakan faktor penyebab tengkes yang tidak berkaitan langsung dengan kesehatan tubuh. Kurangnya pemberdayaan perempuan dan penurunan kualitas lingkungan juga menjadi penyebab tengkes.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://sardjito.co.id/2019/07/22/kenali-penyebab-stunting-anak/|title=Kenali Penyebab Stunting Anak – RSUP Dr. Sardjito|language=en-US|access-date=2020-02-29|archive-date=2023-05-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230527084949/https://sardjito.co.id/2019/07/22/kenali-penyebab-stunting-anak/|dead-url=no}}</ref>
== Dampak ==
Tengkes umumnya terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dan terlihat ketika anak berusia 2 tahun. Dampak tengkes yang terlihat jelas adalah pertumbuhan yang terhambat dibanding anak seusianya.
Tengkeas juga memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang, di antaranya:
* Tengkes mengganggu perkembangan otak dan [[metabolisme]] tubuh.
* Tengkes juga menyebabkan keterlambatan pertumbuhan fisik. Terlambatnya perkembangan otak menyebabkan anak memiliki kecerdasan dibawah rata-rata anak seusianya.
* Menurunkan kemampuan [[Sistem imun|sistem kekebalan tubuh]] sehingga anak mudah sakit. Anak yang stunting lebih berisiko terkena infeksi dan [[penyakit tidak menular]] seperti [[Diabetes melitus|diabetes]], [[strok]], dan [[kanker]].<ref>{{Cite web|url=https://www.alodokter.com/bayi-lahir-stunting-faktor-penyebab-dan-risiko|title=Pahami Penyebab Stunting dan Dampaknya pada Kehidupan Anak|date=2016-11-10|website=Alodokter|access-date=2020-02-29|archive-date=2023-06-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230601213407/https://www.alodokter.com/bayi-lahir-stunting-faktor-penyebab-dan-risiko|dead-url=no}}</ref>
== Pencegahan ==
Masyarakat dan pemerintah berperan penting dalam mencegah terjadinya
Pola pemberian makanan pada bayi dan balita juga mempengaruhi
Lingkungan hidup di sekitar anak juga perlu diperhatikan. Anak perlu dihindarkan dari risiko penyakit [[infeksi]] akibat lingkungan yang kotor. Kebiasaan hidup bersih juga perlu dilakukan. Anak dan ibu harus terbiasa [[mencuci tangan]] menggunakan sabun dan air yang mengalir. Perilaku buang air besar sembarangan harus dihilangkan. Pencegahan infeksi juga dilakukan dengan membawa anak ke tempat [[Vaksinasi|imunisasi]]. Tempat yang didatangi adalah fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. Imunisasi ini bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak dan mencegah terjadinya infeksi.<ref name=":0" />
Pemantauan keadaan fisik anak juga merupakan tindakan pencegahan
# [[balita]] harus sudah dapat membalikkan badan pada usia 3 bulan, # # balita sudah dapat duduk pada usia 8 bulan, # balita sudah dapat berdiri pada usia 9 bulan, # balita sudah dapat berjalan pada usia 1 tahun, # balita sudah dapat mengucapkan beberapa kata di usia 2 tahun. Balita harus diperiksakan ke dokter apabila terjadi keterlambatan pada tahap-tahap perkembangan anak tersebut.<ref name=":0" /> Menurut Rafnel Azhari ( Dosen Universitas Andalas) dalam artikelnya di Harian Kompas menyatakan bahwa strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan penanganan stunting semestinya menggunakan prinsip komunikasi pembangunan. Pertama, dimulai dari komunikasi kebijakan yang difokuskan kepada membuat aturan dan strategi nasional yang dapat dipahami oleh segenap pemangku kepentingan yang terlibat dalam upaya penanganan stunting
== Studi ==
Berlawanan dengan pandangan yang menyatakan bahwa tengkes diakibatkan karena kekurangan gizi, sebuah studi yang dilakukan di Bali dan Timor Barat dan diterbitkan di American Journal of Human Biology pada tahun 2021 menyimpulkan bahwa<ref>{{Cite journal|last=Scheffler|first=Christiane|last2=Hermanussen|first2=Michael|date=2022-05|title=Stunting is the natural condition of human height|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ajhb.23693|journal=American Journal of Human Biology|language=en|volume=34|issue=5|doi=10.1002/ajhb.23693|issn=1042-0533|access-date=2022-10-10|archive-date=2022-10-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20221013131357/https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ajhb.23693|dead-url=no}}</ref>:
{{quote|Tengkes sering diamati tidak hanya pada orang miskin, tetapi juga pada strata sosial yang makmur dan bergizi baik selama 10.000 tahun terakhir. Hanya dalam sejarah baru-baru ini, dan hanya dalam beberapa masyarakat modern yang demokratis, tinggi badan telah meningkat melampaui rata-rata ketinggian historis yang bertahan lama. Dilihat dari perspektif evolusi, dan mempertimbangkan plastisitas adaptif dan efek masyarakat pada pertumbuhan, pertumbuhan kompetitif, dan penyesuaian pertumbuhan strategis, ''tengkes tampaknya adalah kondisi alami tinggi manusia.''}}Sebagai gambaran pentingnya perhatian terhadap stunting ini, hasil Studi Status Gizi Indonesia Tahun 2021 dapat diketahui sebanyak 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting. Angka ini cukup serius dengan kesimpulan kurang lebih terdapat 5 juta anak Indonesia yang mengalami stunting pada tahun 2021.<ref>{{Cite web|title=Tanya Jawab Materi Stunting Kemenkes|url=https://www.tinarbuka.com/2023/02/materi-stunting-kemenkes-tanya-jawab.html|access-date=2023-02-11|archive-date=2023-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20230211034643/https://www.tinarbuka.com/2023/02/materi-stunting-kemenkes-tanya-jawab.html|dead-url=no}}</ref>
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI mencatat, angka stunting nasional pada 2023 sebesar 21,5 persen, sedang tahun 2022 sebesar 21,6 persen, cuma turun 0,1 persen.<ref>{{Cite web|title=Prevalensi Stunting di Bawah Target Presiden, Menko PMK Akan Tingkatkan|url=https://persadapos.com/2024/06/prevalensi-stunting-di-bawah-target-presiden-menko-pmk-akan-tingkatkan/}} dari versi asli tanggal 2024-07-01. Diakses tanggal 2024-07-01.</ref>
{{reflist}}
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
== Pranala luar ==
* [https://www.boxusmedia.com/2023/01/stunting-pada-anak-dan-pencegahannya.html Stunting Pada Anak dan Pencegahannya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230401064928/https://www.boxusmedia.com/2023/01/stunting-pada-anak-dan-pencegahannya.html |date=2023-04-01 }} . Diakses tanggal 2023-01-23.<br />
[[Kategori:
[[Kategori:Kesehatan]]
|