Politeknik Pengayoman Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 182.1.213.62 (bicara) ke revisi terakhir oleh 103.10.65.113 Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(32 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Universitas
| name = Politeknik
| native_name =
| image_name =
| image_size =
| image_alt =
| parent = [[Kementerian Hukum
| motto =
| established = {{start date and age|1962|12|21}}<br>{{start date and age|2024|8|8}} sebagai '''Poltekpin'''
| type = [[Daftar Perguruan Tinggi Kementerian/Lembaga Lain di Indonesia|Perguruan Tinggi Kedinasan]]
| director = Wisnu Widayat, S.H,. M.Si
| city = Jalan
| country = [[Indonesia]]
| province = [[
| website = {{URL|www.poltekim.ac.id}}
| former_names =
* Politeknik Ilmu Pemasyarakatan}}
'''Politeknik
== Landasan hukum ==
Pembentukan akademi ini ditetapkan dalam Keputusan [[Daftar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia|Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia]], nomor: M.08-DL.01-05 tahun 2000 tentang Pedoman Pengajaran, Pelatihan dan Pengasuhan pada Akademi Imigrasi. Dalam keputusan tersebut dijelaskan bahwa dalam proses pendidikan di [[Akademi Imigrasi]] terdapat tiga bagian pendidikan, yaitu pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan.▼
▲Pembentukan akademi ini ditetapkan dalam Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia, nomor:M.08-DL.01-05 tahun 2000 tentang Pedoman Pengajaran, Pelatihan dan Pengasuhan pada Akademi Imigrasi. Dalam keputusan tersebut dijelaskan bahwa dalam proses pendidikan di [[Akademi Imigrasi]] terdapat tiga bagian pendidikan, yaitu pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan.
Pengajaran di POLTEKIM adalah upaya pendidikan yang berbentuk kuliah, ceramah dan instruksi di kelas dengan tujuan untuk memperoleh, memperdalam dan memperluas ilmu dan pengetahuan akademis dalam pembentukan kepribadian taruna Poltekim dengan titik berat pada aspek kecerdasan dan kemampuan intelektual.
Pelatihan bertujuan membentuk taruna agar memiliki kemampuan dan penguasaan pengetahuan tentang keimigrasian, dengan dilandasi kepribadian dan kepemimpinan yang tangguh, dengan titik berat pada aspek keterampilan yang mengacu pada profesionalisme.
Pengasuhan bertujuan membentuk taruna agar memiliki kemampuan dalam menghayati dan mengamalkan nilai-nilai budaya serta menguasai pengetahuan akademis dengan kepribadian dan kepemimpinan yang tangguh, dengan titik berat pada aspek mental kejuangan.
Bagi lulusan [[Akademi Imigrasi]] yang telah di wisuda akan mendapat Brevet Pejabat Imigrasi (PI) dan langsung mengikuti Pendidikan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Pusat Pendidikan Reserse dan Kriminal Polri di Cisarua, Bogor.▼
▲Bagi lulusan [[Akademi Imigrasi]] yang telah di wisuda akan mendapat Brevet Pejabat Imigrasi (PI) dan langsung mengikuti Pendidikan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Pusat Pendidikan Reserse dan Kriminal Polri di Cisarua, Bogor.
'''Formasi Taruna Akademi Imigrasi (mulai Angkatan IV/1999) dan Taruna Politeknik Imigrasi'''
Baris 31 ⟶ 35:
!Jumlah Taruna/i
|-
|
|IV
|65
Baris 39 ⟶ 43:
|61
|-
|
|VI
|62
|-
|
|VII
|63
|-
|
|VIII
|60
|-
|
|IX
|62
|-
|
|X
|65
|-
|
|XI
|63
|-
|
|XII
|60
|-
|
|XIII
|63
|-
|
|XIV
|62
|-
|
|XV
|63
|-
|XVI
|64
Baris 87 ⟶ 91:
|53
|-
|
|XVIII
|61
Baris 119 ⟶ 123:
|311
|-
|2023
|▼
|XXVI
|▼
|300
▲|-
|2024
|XXVII
|400
▲|}
== Sistem Pendidikan ==
Sekarang proses pendidikan di Politeknik Imigrasi sudah berubah drastis. Sebab adanya peningkatan strata menjadi Diploma IV. Tidak hanya itu, Politeknik Imigrasi juga terbagi menjadi 3 program studi, yaitu Hukum Keimigrasian, Administrasi Keimigrasian, dan Manajemen Teknologi Keimigrasian.<ref>{{Cite web|url=http://poltekim.ac.id/|title=Front Page|website=Poltekim|language=en-US|access-date=2019-05-03}}</ref>
Proses ini diawali dengan latihan dasar kesamaptaan, yaitu rangkaian kegiatan yang ditujukan buat pembentukan dasar mental, fisik, dan kedisiplinan para calon taruna. Pelatihan pendidikan dasar tersebut berlangsung selama 30 hari dengan supervisi langsung dari Korps Marinir yang merupakan salah satu komando utama tempur TNI Angkatan Laut atau juga dari Korps Brimob (Brigade Mobil) Kepolisian Republik Indonesia.
Kegiatan latihan dasar kesamaptaan di Akademi Imigrasi dirangkaikan dengan masa basis, yaitu masa persiapan dan sosialisasi kehidupan taruna kepada calon taruna. Masa ini berlangsung selama tiga bulan dan bertempat di pusat pendidikan dan latihan milik Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia.
Di dalam pola pendidikan, Politeknik Imigrasi menggunakan pola sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia Nomor: M.08-DL.01-05 Tahun 2000 tentang Panduan Pengajaran, Pelatihan dan Pengasuhan pada Akademi Imigrasi atau yang dikenal dengan istilah “jarlatsuh”, yaitu singkatan dari pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan yang masing-masing memiliki bobot 50%, 20% dan 30%.
== Praktik kerja ==
Praktik dilaksanakan dalam tiga tahap:
==
# Tahapan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD);
# Tahapan Seleksi Lanjutan, terdiri dari:
#* Tes
#* Tes Kesamaptaan;
* Wawancara, Penampilan Fisik dan Keterampilan (WPFK)▼
#* Tes Psikologi (Psikotes);
== Lokasi ==
Lokasi Kampus Politeknik Imigrasi atau yang biasa disebut Ksatrian AIM terletak di 2 lokasi yaitu
== Fasilitas
Setiap Taruna Politeknik Imigrasi diberi fasilitas asrama
# Pakaian Dinas Olahraga (PDO);
# Pakaian Dinas Lapangan (PDL);
# Pakaian Dinas Harian (PDH);
# Pakaian Dinas Upacara (PDU);
# Pakaian Dinas Pesiar (PDP); dan
# Seragam marching band serta atribut lain seperti topi pet, baret, hingga sepatu.
Setiap bulannya, Taruna Politeknik Imigrasi juga memperoleh uang saku dan
{{PTK di Indonesia}}
[[Kategori:Perguruan tinggi di Jawa Barat]]
|