Alawi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{short description|Islamic sect centred in Syria}}{{About||kelompok Syiah Turki|Alevi|dinasti Maroko yang [[Sunni]]|Dinasti Alawi|kegunaan lain|Alawi (disambiguasi)}}
{{Infobox religious group||group=Alawi<br />''Alawīyah''|image=Zulfiqar with inscription.png|flag=|caption=[[Pedang Zulfikar]] yang diyakini sebagai simbol kekuatan dalam ajaran Alawi dan Syiah|founder=[[Muhammad bin Nushair]]<ref>{{cite encyclopedia|url=http://www.iranicaonline.org/articles/mohammad-nosayr|title=MOḤAMMAD B. NOṢAYR | encyclopedia = Encyclopaedia Iranica |publisher=electricpulp.com}}</ref>
'''Alawi''' ({{lang-ar|علوية|‘Alawīyah}}
Menurut [[Mehrdad Izady]], pengikut Alawi adalah sebesar 17,2% penduduk [[Suriah]], bertambah 11,8% pada 2010,<ref>{{Cite web|last=Izady|first=Michael|title=Syria: Ethnic Shift, 2010-mid 2018|url=http://gulf2000.columbia.edu/images/maps/Syria_Ethnic_Shift_2010-2018_lg.png|website=gulf2000.columbia.edu}}</ref> serta menjadi minoritas di [[Provinsi Hatay]], [[Turki]] dan [[Lebanon]] bagian utara. Populasi Alawi juga ada yang tinggal di pedesaan [[Ghajar]], [[Dataran Tinggi Golan]]. Alawi menjadi kelompok agama yang cukup dominan di pantai Suriah dan kota-kota pesisir, yang juga dihuni oleh [[Sunni]], [[Kekristenan di Suriah|Kekristenan]], dan [[Ismailiyah]]. Istilah ini sering dikelirukan dengan [[Alevi]] yang merupakan sekte agama yang berbeda di Turki.<ref>{{cite journal|last1=Zhigulskaya|first1=Darya|title=Alevis vs. Alawites in Turkey: From the General to the Specific|journal=International Journal of Humanities and Education (IJHE)|volume=5|issue=10|pages=195–206}}</ref><ref>Aringberg-Laanatza, Marianne. [https://www.iberlibro.com/9780700710881/Alevi-Identity-Cultural-Religious-Social-0700710884/plp “Alevis in Turkey–Alawites in Syria: Similarities and Differences.” In Alevi Identity: Cultural, Religious and Social Perspectives.] Edited by Tord Olsson, Elisabeth Özdalga, and Catharina Raudvere, 181–199. Richmond, UK: Curzon, 1998.</ref><ref name="The Weekly Standard">{{cite web|date=29 March 2012|title=Erdogan, Iran, Syrian Alawites, and Turkish Alevis|url=http://www.weeklystandard.com/blogs/erdogan-iran-syrian-alawites-and-turkish-alevis_634834.html|work=The Weekly Standard|access-date=6 July 2012}}</ref><ref name="Otto Harrassowitz Verlag">{{cite book|author1=Gisela Procházka-Eisl|author2=Stephan Procházka|year=2010|url=https://books.google.com/books?id=Ixl3NcvAixAC&pg=PA20|title=The Plain of Saints and Prophets: The Nusayri-Alawi Community of Cilicia (Southern Turkey) and Its Sacred Places|publisher=Otto Harrassowitz Verlag|isbn=978-3-447-06178-0|page=20}}</ref>
Alawi mengaku sebagai kelompok etnoreligius yang tersendiri. [[Quran|Al-Qur'an]] adalah satu-satunya kitab, dan pemahamannya berbeda dengan pemahaman Syiah tetapi lebih mirip dengan kelompok [[Batiniyyah]] dan ''[[ghulat]]''. Kelompok ini berpisah dari Syiah arus utama baik secara fikih maupun akidah. Sebagai contoh, kelompok ini menenggak [[Khamr|''khamr'']] karena mereka berkeyakinan Tuhan mereka [[Transubstansiasi|berada di dalam]] ''khamr'';<ref name="urlJourney to the End of Islam - Michael Knight - Google Książki">{{cite book|author=Michael Knight|date=10 December 2009|url=https://books.google.com/books?id=9XM4AAAAQBAJ&pg=PA128|title=Journey to the End of Islam|publisher=Soft Skull Press|isbn=978-1-59376-552-1|page=128}}{{Pranala mati|date=Maret 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> tetapi agama Islam sudah tegas [[Alkohol dalam Islam|mengharamkan ''khamr'']]. Mereka meyakini ada [[reinkarnasi]], meski tidak esensial dalam doktrin yang mereka rujuk.<ref name="Atwan2015">{{cite book|author=Abdel Bari Atwan|year=2015|url=https://books.google.com/books?id=wgTjBwAAQBAJ&pg=PT58|title=Islamic State: The Digital Caliphate|publisher=Saqi|isbn=978-0-86356-101-6|page=58}}</ref>
Alawi secara historis menjaga kerahasiaan akidah mereka, sehingga banyak sekali rumor yang berkembang. Catatan bangsa Arab berkaitan dengan keyakinan tersebut cenderung partisan (dapat positif atau negatif).<ref name="YFNAIRHI2010:68">[[Alawi#YFNAIRHI2010|Friedman, ''Nuṣayrī-ʿAlawīs'', 2010]]: p.68</ref> Namun, semenjak 2000-an, agama Alawi mulai mendapatkan perhatian signifikan dari dunia Barat.<ref name="YFNAIRHI2010:67">[[Alawi#YFNAIRHI2010|Friedman, ''Nuṣayrī-ʿAlawīs'', 2010]]: p.67</ref> Inti keyakinan Alawi adalah Tritunggal (meyakini tiga oknum dalam satu Tuhan). Aspek-aspek tersebut muncul dalam siklus kehidupan manusia sepanjang sejarah.
Baris 22:
Setelah kejatuhan Kekaisaran Utsmaniyah, Suriah dan [[Lebanon]] berada di bawah kekuasaan [[Prancis]]. Prancis menduduki Suriah pada tahun [[1920]] dan memberi otonomi kepada mereka dan kelompok minoritas yang lain dan menerima mereka bergabung tentara penjajah. Banyak pimpinan Alawi mencoba mengganti otonomi mereka kepada kemerdekaan. Wilayah "Alaouites dimulai pada 1925. Pada Mei 1930, pemerintah Latakia telah didirikan dan bertahan hingga 28 Februari 1937, kemudian wilayah itu dimasukkan ke dalam Suriah.
Pada tahun 1939 bagian barat laut Suriah, yaitu sanjak
Suriah mencapai kemerdekaan pada 17 April 1946. Menyusul [[Perang Arab-Israel 1948]], Suriah menghadapi kudeta militer 1949, Kebangkitan Partai Ba'ath, dan penyatuan negara dengan Mesir 1958 membentuk UAR (Republik Persatuan Arab) yang bertahan selama tiga tahun dan terpecah pada tahun 1961, ketika satu kelompok perwira merebut kekuasaan dan menyatakan Suriah yang bebas merdeka. Pejabat militer termasuk [[Hafez al-Assad]] dan [[Salah Jadid]] membantu Partai Ba'ath mengambil kekuasaan pada tahun 1963. 1966, pejabat-pejabat militer berorientasi Alawi memberontak karena menentang pemimpin Kristen [[Michel Aflaq]] dan pemimpin Sunni Muslim [[Shalahuddin al-Bithar|Salah al-Din al-Bitar]]. Zaki al-Arsuzi dianggap sebagai "Socrates" Partai Ba'ath.
|