Integritas akademik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitur saranan suntingan: 1 pranala ditambahkan. |
|||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
Baru pada akhir abad ke-19 ketika tujuan universitas berubah, konsep integritas akademik berubah. Akademisi era ini dituntut untuk mengajar dan menghasilkan penelitian asli. Tekanan untuk memperoleh [[masa jabatan]] dan menerbitkan menambah tekanan ekstra pada pekerjaan mereka, meskipun tindakan ketidakjujuran akademik dipandang sebagai tindakan kebodohan. Namun, konsep kode kehormatan integritas akademik berkembang menjadi konsep yang lebih kontemporer. Integritas akademik sekarang mulai menggantikan kehormatan individu menjadi universitas sebagai institusi. Evolusi semacam itu penting untuk mempromosikan persatuan di seluruh institusi akademik dan mendorong siswa untuk meminta pertanggungjawaban satu sama lain atas tindakan tidak jujur. Itu juga memungkinkan siswa untuk merasa diberdayakan melalui pemantauan diri satu sama lain.
Karena pentingnya penelitian asli tumbuh di kalangan anggota fakultas, pertanyaan tentang integritas penelitian juga tumbuh. Dengan begitu banyak tekanan yang terkait dengan status profesional mereka, profesor berada di bawah pengawasan ketat oleh masyarakat sekitar. Hal ini pasti mengarah pada pemisahan cita-cita integritas akademik untuk mahasiswa dan fakultas. Pada tahun 1970 sebagian besar universitas di [[Amerika Serikat]] telah menetapkan kode kehormatan untuk badan mahasiswa dan anggota fakultas mereka, meskipun konsep ini belum benar-benar diterima di tempat lain di dunia (misalnya lihat Yakovchuk et al.<ref>{{Cite journal|last1=Scott|first1=Jon|last2=Badge|first2=Joe|last3=Yakovchuk|first3=Nadya|date=12 Desember 2011|title=Staff and perspektif siswa tentang potensi kode kehormatan di Inggris|url=https://www.ojs.unisa.edu.au/index.php/IJEI/article/view/762|journal=Jurnal Internasional untuk Integritas Pendidikan|volume=7|issue=2|doi=10.21913/IJEI.v7i2.762|via=www.ojs.unisa.edu.au|doi-access=free|access-date=2023-04-27|archive-date=2020-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20201113062041/https://ojs.unisa.edu.au/index.php/IJEI/article/view/762|dead-url=no}}</ref>).
Perbaikan dalam [[teknologi informasi]] telah menciptakan tantangan dalam integritas akademik, terutama sehubungan dengan meningkatnya [[plagiarisme]] dan penggunaan sumber berkualitas rendah yang ditemukan di internet.<ref><nowiki>{{cite web|url=http://www.vsnu.nl/files/documenten/Domeinen/Onderzoek/The_Netherlands_Code%20of_Conduct_for_Academic_Practice_2004_(version2014).pdf|title=The Netherlands Code of Conduct for Academic Practice |year=2014|publisher=[[Asosiasi Universitas di Belanda] ] (VSNU)}}</nowiki></ref> Teknologi juga telah meningkatkan peluang untuk penulisan kolaboratif, mengangkat masalah atribusi kepenulisan yang tepat.<ref>{{citation|author=Tricia Gallant|chapter=Kekuatan Abad Dua Puluh Membentuk Integritas Akademik|title=Integritas Akademik di Abad Dua Puluh Satu|pages=65–78}}</ref> Ada juga masalah dengan hyperauthorship,<ref>{{Cite journal|last=Nogrady|first=Bianca|date=2023-02 -27|title=Hyperauthorship: tantangan penerbitan untuk sains 'tim besar'|url=https://www.nature.com/articles/d41586-023-00575-3|journal=Nature|language=id|volume=615|issue=7950|pages=175–177|doi=10.1038/d41586-023-00575-3|access-date=2023-04-27|archive-date=2023-03-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230324165342/https://www.nature.com/articles/d41586-023-00575-3|dead-url=no}}</ref> menjual kepenulisan,<ref>{{Cite journal|last=Else|first=Holly|date=2023 -01-18|title=Perdagangan jutaan dolar dalam kepenulisan kertas memperingatkan penerbit|url=https://www.nature.com/articles/d41586-023-00062-9|journal=Nature|language=en|volume=613|issue=7945|pages=617–618|doi=10.1038/d41586-023-00062-9|access-date=2023-04-27|archive-date=2023-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230214143008/https://www.nature.com/articles/d41586-023-00062-9|dead-url=no}}</ref> dan kepenulisan yang belum diperoleh.<ref>{{Cite journal|last=Singh Chawla|first=Dalmeet|date=2023-01-05|title=Kepenulisan yang belum diperoleh meliputi sains|url=https://www.nature.com/articles/d41586-023-00016-1|journal=Nature|language=id|doi=10.1038/d41586- 023-00016-1|access-date=2023-04-27|archive-date=2023-02-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20230213182326/https://www.nature.com/articles/d41586-023-00016-1|dead-url=no}}</ref>
Baris 19:
Integritas Akademik juga merupakan arti dari bagaimana rasanya terlibat dengan banyak kegiatan kampus, dan memberikan kontribusi kepada komunitas lokal.<ref>{{Cite web|title=Integritas Akademik|url=http://www.ou.edu/integrity|situs web=www.ou.edu|bahasa=en|tanggal-akses=11-10-2018|access-date=2023-04-27|archive-date=2021-02-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20210203215303/https://www.ou.edu/integrity|dead-url=no}}</ref>
Untuk mempromosikan integritas akademik, publikasi [[etika]], dan penelitian yang bertanggung jawab dalam sistem pendidikan tinggi di [[India]], [[University Grants Commission (India)]] memberlakukan ''"UGC (Promotion of Academic Integrity and Prevention Plagiarism in
Terlepas dari Panduan Penilaian, Departemen Ilmu Komputer dan Teknik [[The Chinese University of Hong Kong]] telah menemukan sistem perangkat lunak [[deteksi plagiarisme]] yang dinamai [[VeriGuide]]. Sistem ini bertujuan untuk menjunjung tinggi tingkat kejujuran akademik berbagai institusi akademik (seperti: universitas, kolese komunitas). Melalui situs webnya, sistem menyediakan platform bagi siswa dan pendidik untuk mengelola dan mengirimkan karya akademik (yaitu tugas siswa). Sistem ini juga berfungsi untuk menganalisis keterbacaan karya akademik dan berfungsi sebagai sistem pengumpulan tugas dan database.
Baris 45:
{{DEFAULTSORT:Integritas Akademik}}
[[Kategori:
[[Kategori:Menipu di sekolah]]
|