Ikatan Pelajar Muhammadiyah: Perbedaan antara revisi

{{refimprove}}

{{infobox organization

| name = Ikatan Pelajar Muhammadiyah

| formation = {{start date and age|1961|7|18}}

| logo = Logo IPM.png

| logo_size = 130px

----

Jl. Menteng Raya No. 62, [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]]

| leader_title = Ketua Umum

| website = {{url|www.ipm.or.id}}

}}

 

IPM berasaskan Islam namun sesuai dengan nilai-nilai [[Pancasila]], dasar negara Indonesia. IPM memilki maksud dan tujuan:<blockquote>Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlaq mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam, sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.<ref>{{Cite web|url=https://drive.google.com/file/d/0B2_-5wwf1pKLZ3ZfaVdWWDRQWjg/view?usp=embed_facebook|title=Buku Ideologi IPM.pdf|website=Google Docs|access-date=2020-07-25}}</ref></blockquote>

Pembahasan mengenai basis massa dan fokus gerakan sebenarnya sudah mengemuka sejak Muktamar IRM ke-14 di [[Lampung]] pada tahun 2004. Di dalam forum-forum organisasi dan perkaderan di tingkat nasional telah muncul perdebatan di masa kepemimpinan Ahmad Imam Mujadid Rais, Ketua Umum PP IRM periode 2004–2006. Apalagi, saat itu wacana gerakan-gerakan sosial baru (''new social movements'') juga turut mempengaruhi kelompok pendukung perubahan dari IRM ke IPM. Menurut kelompok ini, dengan memfokuskan diri pada basis massa pelajar, maka gerakan IRM (atau IPM) akan lebih memiliki pijakan paradigma gerakan yang jelas dari pada menggunakan identitas remaja yang cenderung bersifat psikologis dari pada sosiologis. Kata "pelajar" dianggap lebih mampu menunjukkan identitas ideologis [[intelektual]] dari pada istilah remaja.

 

 

Tak lama kemudian, PP Muhammadiyah mengeluarkan SK No. 60/KEP/I.0/B/2007 tertanggal 7 Jumadil Awwal 1428 H bertepatan dengan 24 Mei 2007 M tentang perubahan nomenklatur IRM menjadi IPM. Sehubungan dengan munculnya berbagai reaksi terkait SK tersebut, PP IPM segera mengadakan pleno diperluas dengan mengundang PP Muhammadiyah dan seluruh Pimpinan Wilayah IPM se-Indonesia. Setelah berdialog secara intensif, PP Muhammadiyah mengeluarkan maklumat berkenaan dengan SK PP Muhammadiyah No. 60/KEP/I.0/B/2007 bahwasanya perubahan IRM menjadi IPM membutuhkan proses. Maklumat ini berlaku efektif setelah Muktamar IRM XVI pada tanggal 23–28 Oktober 2008 di Surakarta.<ref name=":0" />

=== Struktur ===

# Pimpinan Pusat, berkedudukan di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], periode kepemimpinan 2 tahun.

 

=== Permusyawaratan ===

 

==== Bidang pilihan ====

# Bidang Ipmawati

# Bidang Hubungan dan Kerjasama Internasional (HKI; ''hanya untuk PP IPM'')

# Bidang Organisasi

#Bidang [[Teknologi informasi|Teknologi dan Informasi]]

#Bidang [[Kesehatan]]

 

=== Lembaga ===

# Lembaga Media dan Komunikasi

# Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Insani (LAPSI)

#Lembaga Bantuan Hukum Pelajar

#Lembaga Pengembangan Komunitas

|11

|1996-1998

|-

|12

|2021-2023

|Nashir Efendi

|}

 

 

# [[Haedar Nashir]] ([[Daftar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah|Ketua Umum PP Muhammadiyah]])

# [[M. Busyro Muqoddas|Busyro Muqoddas]] (Mantan Ketua [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|KPK RI]])

# [[Budiman Sudjatmiko]] (politisi [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-Perjuangan]])

# [[Eross Candra]] (musisi)

# [[Fahd Pahdepie]] (penulis)

#Hidayatullah (Rektor [[Universitas Muhammadiyah Sidoarjo]])

#Ulfah Mawardi (aktivis DPP Baitul Muslimin dan politisi PDI-Perjuangan)

# [[Adi Hidayat]] (ulama)

# [[Anis Matta]] (politisi [[Partai Gelombang Rakyat Indonesia|Partai Gelora]])

#[[Emha Ainun Nadjib]] (budayawan)

#[[Hajriyanto Y. Thohari]] ([[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Lebanon|Duta Besar Indonesia untuk Lebanon]])

 

== Referensi ==