Eva Kusuma Sundari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
add |
Rescuing 7 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
| name
| office = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
|
|
| predecessor = [[Pramono Anung]]
|birth_place = [[Kabupaten Nganjuk|Nganjuk]], [[Jawa Timur]], Indonesia▼
|
|
| constituency1 = [[Jawa Timur VI (daerah pemilihan)|Jawa Timur VI]]
| birth_date = {{birth date and age|1965|10|8|df=y}}
|
|
| image = KPU Eva Kusuma Sundari.jpg
| alma_mater = [[Universitas Airlangga]]<br>[[:en:International_Institute_of_Social_Studies|International Institute of Social Studies]]<br>[[Universitas Nottingham]]
}}
'''Eva Kusuma Sundari''', [[Sarjana Ekonomi|S.E.]], [[Master of Arts|M.A.]] ({{lahirmati|[[Nganjuk]]|8|10|1965}}) adalah politisi Indonesia yang pernah menjabat anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR RI]] antara 2005 dan 2014 serta 2016 hingga 2019 dari [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI Perjuangan]]. Eva memulai kariernya sebagai seorang dosen dan peneliti ekonomi di [[Universitas Airlangga]]. Eva juga pernah menjadi konsultan di ''Asia Foundation'' (2003–2005). Pada tahun 2004, Eva bergabung menjadi kader PDIP dan mencalonkan diri menjadi calon legislatif pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2004|Pemilu 2004]] dan terpilih menjadi [[Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2004–2009|anggota DPR-RI periode 2004–2009]].
Pada periode 2009–2014, Ia pernah ditugaskan di [[Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi III]] yang menangani [[Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia]], [[Kejaksaan Agung Republik Indonesia]] dan [[Kepolisian Negara Republik Indonesia]]. Eva dikenal sebagai anggota yang kritis meski terlalu memihak PDI Perjuangan. Eva kembali maju sebagai anggota DPR periode 2014–2019 untuk [[Kota Blitar]], [[Kabupaten Blitar]], [[Kota Kediri]], [[Kabupaten Kediri]] dan [[Tulungagung]] namun kalah. Selain itu Eva juga adalah seorang anggota [[Subud]].<ref>
== Perjalanan Politik ==
Baris 23 ⟶ 25:
Walaupun kedua orang tua dari Eva adalah kader dan aktivis dari [[Partai Golongan Karya|Partai Golongan Karya (Golkar)]], Eva memutuskan untuk menjadi kader dari PDIP. Pada Pileg 2004, Eva mencalonkan diri menjadi calon legislatif. Eva terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode 2004-2009 mewakili Dapil Jatim VI (Blitar, Kediri dan Tulung Agung) dan duduk di [[Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi XI]] yang membidangi keuangan, perbankan dan perencanaan pembangunan. Eva dikenal sebagai anggota yang vokal dan gigih memperjuangkan keberadaan Alat Kelengkapan Dewan baru yaitu [[Badan Akuntabilitas Keuangan Negara Dewan Perwakilan Rakyat|Badan Akuntabilitas Keuangan Negara]] (BAKN).
Pada Pileg 2009, Eva kembali terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode
Pada Pileg 2014, Eva mencalonkan untuk ketiga kalinya menjadi
Pada 11 Januari 2016, Eva Kusuma Sundari dilantik menjadi
== Pendidikan ==
* S-1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi [[Universitas Airlangga]], [[Kota Surabaya|Surabaya]]
* S-2 Politics of Alternative Development Strategy, [[:en:International_Institute_of_Social_Studies|International Institute of Social Studies]],
* S-2 Economics and Development Economics, Faculty of Economics,
== Karier ==
* Anggota Steering Commitee Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra),
* Divisi Pendidikan Kaukus Perempuan [[Jawa Timur]]
* Anggota Koalisi Perempuan Indonesia (KPI),
* Anggota [[
== Sikap Politik ==
=== RUU Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) ===
27 April 2016 - Eva mempertanyakan seperti apa rekomendasi [[Bursa Efek Indonesia|Burse Efek Indonesia]] (BEI) melihat permasalahan pada perilaku pembayar pajak. Eva meminta rekomendasi Forum Pajak Berkeadilan mengenai perilaku orang super kaya yang ingin mengamankan uangnya. Eva menilai RUU Pengampunan Pajak jangan hanya praktis, tetapi menyentuh sistem. Eva meminta rekomendasi kepada BEI dan Forum Pajak Berkeadilan mengenai konten pro atau kontra dan memberikan catatan. Eva mengajak Mitra membantu untuk memperbaiki sistem untuk mengurangi kekhawatiran dari RUU ini.<ref>{{Cite web|url=http://wikidpr.org/rangkuman/masukan-terhadap-ruu-pengampunan-pajak---rapat-komisi-11-dengan-dirut-bursa-efek-indonesia-forum-pajak-berkeadilan|title=Daftar Rangkuman - WikiDPR.org|website=wikidpr.org|access-date=2018-08-07|archive-date=2023-05-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230524070424/https://wikidpr.org/rangkuman/masukan-terhadap-ruu-pengampunan-pajak---rapat-komisi-11-dengan-dirut-bursa-efek-indonesia-forum-pajak-berkeadilan|dead-url=no}}</ref>
=== Tanggapan ===
==== Laporan Kinerja Agus Martowardojo Memimpin BI Periode 2013-2018 ====
'''22 Mei 2018''' – Rapat Komisi 11 dengan [[Agus Martowardojo]], Terkait penerbitan mata uang baru, Eva berharap segera ada batas waktu uang lama ditarik karena ini tahun politik, kalau cepat ditarik makin bagus.<ref>{{Cite web|url=http://wikidpr.org/rangkuman/laporan-kinerja-agus-martowardojo-memimpin-bi-periode-2013-2018-|title=Daftar Rangkuman - WikiDPR.org|website=wikidpr.org|access-date=2018-08-07|archive-date=2023-05-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230524035144/https://wikidpr.org/rangkuman/laporan-kinerja-agus-martowardojo-memimpin-bi-periode-2013-2018-|dead-url=no}}</ref>
=== Integrasi Perspektif Lingkungan dan Perbankan ===
Baris 52 ⟶ 54:
=== Evaluasi APBN 2016, proyeksi 2017 dan pengesahan DIM RUU PNBP ===
18 Januari 2017 - Eva menyatakan bahwa perekonomian kepulauan perlu ada ''treatment'' khusus. Menurut Eva, ketika biaya STNK naik seperti ada cuci tangan dan saling lempar tanggung jawab. Kenaikan kronisme tersebut perlu diperhatikan. Eva mengatakan ''concentration of wealth'' milik kita buruk, sebaiknya yang memberikan pengumuman terkait belanja diserahkan ke Menkeu saja (satu pintu), pengawasan internal adalah kunci. Eva mendukung tim reformasi pendapatan dan mengatakan bahwa Jawa Timur adalah penyumbang terbesar cukai rokok. Eva menerangkan bahwa ada 13 skema cukai yang memberatkan industri rokok dan hal tersebut dapat diatur ulang.<ref>{{Cite web|url=http://wikidpr.org/rangkuman/evaluasi-apbn-2016-proyeksi-2017-dan-pengesahan-dim-ruu-pnbp---raker-komisi-11-dengan-menkeu|title=Daftar Rangkuman - WikiDPR.org|website=wikidpr.org|access-date=2018-08-07|archive-date=2023-05-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230524065820/https://wikidpr.org/rangkuman/evaluasi-apbn-2016-proyeksi-2017-dan-pengesahan-dim-ruu-pnbp---raker-komisi-11-dengan-menkeu|dead-url=no}}</ref>
=== Menyikapi Pernyataan [[Front Pembela Islam]] Seputar Kasus Dugaan Penistaan Agama oleh Gubernur DKI Jakarta ===
Baris 67 ⟶ 69:
<blockquote>"''Di atas angin boleh-boleh saja, asalkan jangan 'negative'. Masak pidato delegetimasi hukum (membangkang), kan menunjukkan perilaku above the low. Bukannya memberi contoh yang bagus di negeri hukum,''" ujar Eva mengkritik.<ref>{{Cite web|url=http://www.netralnews.com/news/nasional/read/40701/politikus.pdip.eva.kusuma.sundari.minta.habib.rizieq.keluar.dari.indonesia?utm_source=babe&utm_medium=pwa|title=Netralnews.com - Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari Minta Habib Rizieq Keluar dari Indonesia|last=Netralnews.Com|website=netralnews.com|access-date=2018-08-07|archive-date=2018-08-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20180807125249/http://www.netralnews.com/news/nasional/read/40701/politikus.pdip.eva.kusuma.sundari.minta.habib.rizieq.keluar.dari.indonesia?utm_source=babe&utm_medium=pwa|dead-url=yes}}</ref></blockquote>
=== Pinjaman dari China Development Bank ===
Pada tanggal 15 Maret 2016, Eva meminta dasar acuan untuk menurunkan suku bunga, tetapi jawaban yang diberikan justru suku bunga tergantung pasar. Menurut Eva, kalau memang kenyataan alokasi dana China Development Bank (CDB) bukan untuk infrastruktur, seharusnya katakan saja dana CDB digunakan untuk mendukung perdagangan dengan Cina.<ref>{{cite web |url=http://wikidpr.org/anggota/5696143a7f2e8f0059000041 |title=Eva Kusuma Sundari, Anggota DPR Komisi XI-Keuangan, Perencanaan Pembangunan, Perbankan |access-date=07 Agustus 2018 |archive-date=2023-05-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230524035157/https://wikidpr.org/anggota/5696143a7f2e8f0059000041 |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web|url=http://wikidpr.org/rangkuman/pinjaman-cbd---rapat-dengar-pendapat-lanjutan-komisi-11-dengan-dirut-bank-bri-bni-dan-mandiri|title=Daftar Rangkuman - WikiDPR.org|website=wikidpr.org|access-date=2018-08-07|archive-date=2023-05-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230527061852/https://wikidpr.org/rangkuman/pinjaman-cbd---rapat-dengar-pendapat-lanjutan-komisi-11-dengan-dirut-bank-bri-bni-dan-mandiri|dead-url=no}}</ref>
=== Penolakan terhadap
Dalam sebuah wawancara dengan Magdalene, dia memperingatkan bahwa mengkriminalisasi kaum LGBT dan tindakan homoseksual akan menjadi “preseden buruk” karena melanggar prinsip non-diskriminasi di UUD 1945 Indonesia.<ref>{{Cite web|url=
<blockquote>''Kita mungkin mulai dengan (diskriminasi terhadap) orang-orang LGBT sekarang, tetapi nanti bisa meluas ke agama, ras, atau etnis tertentu.'' Kata Eva.</blockquote>
Baris 89 ⟶ 91:
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Nganjuk]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
|