Syamsudin Noor: Perbedaan antara revisi

Muhammad Syamsudin Noor adalah putra Kalimantan yang lahir di Kota [[Distrik Alabio|Alabio]] [[Kabupaten Hulu Sungai Utara]] Amuntai, [[Kalimantan Selatan]]. BeliauIa dilahirkan pada tanggal 5 November 1924 sebagai putra ketiga dari enam bersaudara pasangan dari Bapak H. Abdul Gaffar Noor ( Alm )- Pensiunan Kyai Besar bekas Kepala [[Federasi Kalimantan SelatanTenggara]] dan Ibu Hj. Putri Ratna Willis (Almhtrah [[Kerajaan Pulau Laut]]). Pada Tahun 1932 masuk sekolah H.I.S di Batavia ( Sekarangsekarang Jakarta ) lulus H.I.S pada Tahun 1939 melanjutkan pendidikan M.U.L.O di Bogor Jawa Barat. Pendidikan [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs|Mulo]] ditempuh selama 3 tahun, tepatnya pada tahun 1942 dan tamat dari M.U.L.O kemudian melanjutkan kembali ke sekolah di [[SMA Negeri 3 Yogyakarta|A.M.S yang ada di JogyakartaYogyakarta Jawa Tengah]] dan berhasil lulus pada tahun 1945.

Setelah menamatkan pendidikan umumnya, di AMS JogyakartaYogyakarta, Muhammad Syamsudin Noor muda merasa terpanggil untuk memasuki dunia kemiliteran bagian udara, kemudian pada tahun itu juga ( setelah menamatkan sekolah umumnya ) beliauia melanjutkan pendidikan kembali di Military''Militarie AkademiAcademie'' ( M.A MA) JogyakartaYogyakarta selama satu tahun. Pada tahun 1946 lulus dari sekolah [[Akademi Militer]], yang kemudian kembali meneruskan sekolah kejuruan penerbangan JogyakartaYogyakarta hingga tahun 1947.

Untuk lebih meningkatkan kemampuannya didunia penerbangan beliauia mengikuti Pendidikan dan latihan Penerbangan Pesawat Udara di India dan Burma selama kurun waktu 1947 sampai dengan 1950. Di Burma beliauia menjadi pilot pesawat pada penerbangan Indonesian Airways.

Sepulang dari Burma Tahun 1950 Letnan Udara I Syamsudin Noor menerbangkan pesawat Dakota T-446 milik AURI di [[Bandar Udara Husein Sastranegara|Lapangan Udara Andir]] [[Bandung]], hingga musibah menimpa beliaumenimpanya pada saat melaksanakan tugas penerbangan dari [[Bandar Udara Husein Sastranegara|Lapangan Udara Andir]] [[Bandung]] menuju [[Tasikmalaya]]. Peristiwa yang terjadi pada hari minggu tanggal 26 November 1950 sekitar pukul 17.00 waktu setempat, diakibatkan kerusakan mesin ditambah cuaca buruk menyelimuti langit disekitar gunung[[Gunung Galunggung]] [[Jawa Barat]]. Pesawat yang sedang berbelok tiba-tiba menabrak Cadas Dinding gunung dilereng gunung[[Gunung Galunggung]] yang terletak lebih kurang 15 Km disebelah tenggara Malang Bong ( Kecamatan Ciawi Tasik malaya[[Tasikmalaya]] ). BeliauIa gugur sebagai kusuma bangsa, dan dianggap sebagai salah seorang pelopor bagi kelahiran “ Indonesian Airways “. BeliauIa dimakamkan dengan Upacara militer di [[Taman Makam Pahlawan Cikutra]] Bandung pada tanggal 29 Nopember 1950 diiringi penembakan Salvo serta penaburan bunga oleh rekan-rekan penerbang dari pesawat Capung yang melintas diatas Taman Makam Pahlawan.<ref>[http://tni-au.mil.id/kotama/sekilas-sjamsudin-noor Sekilas Sjamsudin Noor]</ref>