Soekertijo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: merubah → mengubah
Achmad Suharto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder|honorific-prefix=[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] [[Purnawirawan|(Purn.)]]|branch=[[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]|successor2=[[G.H. Mantik|Brigjen TNI G.H.Mantik]]|predecessor2=[[Mung ParahadimulyoParhadimulyo|Brigjen TNI Mung Parhadimulyo]]|term_end2=1971|term_start2=1970|office2=[[Komando Daerah Militer VI/Mulawarman|Panglima Komando Daerah Militer VIIX/Mulawarman ke-5]]|caption=|imagesize=
|image=Brigadier General Soekertijo, Commander of the Udayana Regional Military Command.jpegjpg
|name={{PAGENAME}}Soekertijo|office=[[Komando Daerah Militer IX/Udayana|Panglima Komando Daerah Militer IXXVI/Udayana ke-6]]|term_start=1966|rank=[[Berkas:Pdu20-TNI mayjendtni stafArmy-MG.pngsvg|25px]] [[Mayor Jenderal]] [[TNI]]|serviceyears=1944-1979|allegiance={{flag|Indonesia}}|birth_date={{birth date |1926|11|8}}|nickname=|occupation=[[Tentara]]|alma_mater=|residence={{flag|Indonesia}}|children=|death_place={{negara|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]|death_date={{death date and age|1985|11|11|1926|11|8}}|birth_place={{negara|Hindia Belanda}} [[Kabupaten Lumajang|Lumajang]], [[JawaKabupaten TimurProbolinggo|Probolinggo]], [[Keresidenan Pasuruan]], [[Hindia Belanda]]<br>(kini [[Kabupaten Lumajang|Lumajang]], [[Jawa Timur]])|birth_name=Soekertijo|successor=[[R. Soeprapto (gubernur)|Brigjen TNI R.Soeprapto]]|predecessor=Brigjen TNI Sjafiudin|succeeding=|term_end=1970|unit=[[Infanteri]]|servicenumber=16186
}}
[[Mayor Jenderal|Mayjen]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|(Purn.)]]) '''Soekertijo,''' (lahir di {{lahirmati|[[Kabupaten Lumajang|Lumajang]], [[Jawa Timur]], [[|8 November]] [[|11|1926]] - meninggal di |[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[|11 November]] [[|11|1985]] pada umur 59 Tahun}}) adalah salah seorang [[tokoh]] [[militer]] [[Indonesia]] yang pernah menjadi Panglima [[Komando Daerah Militer IX/Udayana|Komando Daerah Militer IX XVI/Udayana]] periode 1966-1970, Panglima [[Komando Daerah Militer VI/Mulawarman|Komando Daerah Militer VI IX/Mulawarman]] periode 1970-1971 dan Asisten Logistik [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] periode 1971-19761974.
 
== Kehidupan Pribadi ==
Soekertijo adalah nama sejak lahir namun ejaan sekarang menjadi Sukertiyo.  Lahir di Lumajang tanggal 8 November 1926 dan meninggal di Jakarta   (usia 59 tahun) pada tanggal 11 November 1985, dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kalibata]] (Blok R no 115).<ref name="utama">{{Cite book|last=Bachtiar|first=Harsya W.|date=1988|url=https://books.google.com/books?id=IyQgAAAAMAAJ|title=Siapa dia? Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD)|location=Jakarta|isbn=9789794281000|pages=356|language=id|url-status=live}}</ref> Pendidikan Sekolah Dasar [[Hollandsch-Inlandsche School|H.I.S]] di [[Kabupaten Lumajang|Lumajang]] dan [[Sekolah menengah pertama|SMP]] di [[Kabupaten Probolinggo|Probolinggo]] (pada zaman penjajahan [[Belanda]]) kemudian tahun 1944 mengikut pendidikan shodanco (Komandan Pleton) [[Pembela Tanah Air|PETA (Pembela Tanah Air)]] pada saat pendudukan [[Jepang]].
 
== Karier Militer ==
 
=== Tentara Pembela Tanah Air (PETA) ===
Sukertiyo yang saat itu berusia 17 tahun berangkat ke Bogor pada bulan April 1944 bersama beberapa orang kawan,  diantaranya adalah [[Suwandak]] (gugur di Lumajang), [[Suyoso]] (gugur), [[Suwignyo]] (mantan Bupati Malang), [[Soemitro|Sumitro]] (JendralJenderal). Berangkat dari [[Kabupaten Probolinggo|Probolinggo]] menuju [[Malang]] dengan kereta api dan di Malang ditampung di asrama Panderman. Lalu berangkat ke Surabaya karena harus menjalani pemeriksaan kesehatan dan sore harinya naik kereta api berangkat ke Bogor dan setibanya di Bogor bertemu dengan kawan-kawan dari kota-kota lain.
 
Selama menjalani latihan digembleng habis-habisan, setiap hari diberi latihan lari yang semakin lama bertambah jauh dan juga latihan lapangan terus menerus, dimulai dari latihan perorangan, latihan tingkat regu, latihan tingkat peleton sampai latihan tingkat kompi, hampir tidak ada teori selama empat bulan itu.
Baris 13 ⟶ 17:
Pendidikan PETA memberi semangat membela tanah air. Semakin berat latihan semakin tebal semangat berperang sebagai prajurit. Kalau nanti berperang tidak kenal menyerah dan wajib bertempur sampai mati.
 
Selesai pendidikan kemudian dilantik di lapangan Ikada, Jakarta pada tanggal 10 Agustus 1944 serta mengucapkan janji atau semacam sumpah wajib yaitu : ''Mengabdi, Keberanian prajurit'', ''Sopan santun dan Sederhana''. Selesai dilantik kemudian kembali ke   Probolinggo bergabung di Daidan Probolinggo merupakan Batalion 5 Karesidenan Malang.
 
Pada suatu hari Sukertiyo menerima kartu pos dari Lumajang   yang mengabarkan bahwa ibunya   telah meninggal dunia pada 7 Juli 1944 dan sudah dimakamkan. Kemudian Sukertiyo minta izin pulang tetapi tidak diperbolehkan, hanya diberi uang duka sebesar dua puluh sen, itupun harus disimpan di Bank.
 
Tahun 1945 Amerika menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki sehingga membuat Jepang menyerah kepada Amerika dan sekutunya serta harus keluar dari wilayah jajahannya termasuk Indonesia. Pada akhirnya Indonesia dapat memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,  oleh sebab itu  tentara PETA dibubarkan.
 
=== Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat ===
Setelah tentara PETA bubar, Sukertiyo kembali ke Lumajang dan tidak lama kemudian pemerintah Republik Indonesia membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang terdiri dari mantan anggota [[Pembela Tanah Air|PETA]], [[Heiho]] dan lain-lain. Terbentuklah ''Batalion Lumajang'' dengan komandan batalion yaitu Mayor '''dr.Soedjono''' sedangkan Sukertiyo mendapat pangkat Letnan Dua dan menjadi komandan Seksi yang ikut serta melucuti tentara Jepang.   Tak lama kemudian [[Badan Keamanan Rakyat|BKR]] berubah menjadi [[Tentara Keamanan Rakyat|TKR (Tentara Keamanan Rakyat)]] lalu   berubah lagi menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia). Pangkat Sukertiyo dinaikkan menjadi Letnan Satu sekaligus menjadi komandan Kompi dengan sebutan   '''KOMPI SUKERTIYO'''. Kemudian pimpinan Angkatan Perang mengubah nama TRI   menjadi TNI (Tentara Nasional Indonesia).
 
=== Agresi Militer Belanda I dan II ===
Sejak September 1945 tentara sekutu mendarat di Surabaya untuk mengurusi tawanan tentara Jepang namun tentara Belanda ikut menyusup kedalam tentara sekutu karena ingin kembali menguasai Indonesia. ''Arek-arek Suroboyo'' berontak karena tidak menghendaki kedatangan tentara sekutu sehingga terjadilah Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945 yang kemudian berlanjut menjadi   '''Perang Kemerdekaan''' untuk mempertahankan proklamasi kemerdekaan.
 
Setiap daerah ikut membantu mengirim pasukan ke Surabaya termasuk juga Batalion Lumajang, Divisi VII / Untung Surapati yang diberi tugas menyerang daerah Sepanjang dan menduduki daerah Gubeng. Pertempuran berlangsung terus sehingga pengiriman pasukan silih berganti dengan tujuan Surabaya, Wonokromo, Gedangan, Tanggulangin dan terakhir ke Porong, Gempol dan Bangil yang merupakan penugasan yang ke-13 kalinya.
 
Agresi Militer Belanda dimulai dengan terus menerus mengirim pasukan dengan mendaratkan tentaranya di Probolinggo, Pasuruan dan Pasir Putih pada tanggal 21 Juli 1947 dengan tujuan  menduduki Jember, Lumajang dan Malang.
 
Pada saat itu sebagian besar anggota batalion   sedang cuti selama 3 hari sepulangnya dari front Surabaya sehingga semua Staff dan Komandan Kompi keatas tidak boleh meninggalkan kota Lumajang. Markas Batalion dan seluruh Kompi dipindahkan ke Sukodono, Wonokerto, Tempeh dan Tempursari / Pronojiwo.
 
Kompi Soewandak dengan kekuatan 2 regu mengadakan serangan malam terhadap musuh di jembatan Drandang dan '''Kompi Sukertiyo''' dengan kekuatan 1,5 regu berusaha menghadang gerakan pasukan musuh di perlintasan kereta api Klakah, namun kekuatan musuh dengan kendaraan Lapis bajanya berhasil masuk ke kota Lumajang pada 22 Juli 1947.
Baris 45 ⟶ 49:
Kompi Sukertiyo selalu bekerja sama dengan kompi Suwandak, kompi Suwignyo, kompi Moch Yasir, pasukan Mujahidin pimpinan Kyai Ilyas, Barisan Maling, Palang Merah dan lain-lain.
 
Nama-nama yang ikut berjuang antara lain : dr. Sujono, Moch Wiyono, Moch Sruji, dr.Subandi, Nailun Hamam, Wachman, Santoso, Joko Hadisuprapto, Suyoso,  Suwadi, Kamari Sampurno, Syaifudin, Winoto, Sumitro, Sulam Syamsun, Warouw, Abd Manan, Sabar Sutopo, Magenda, Rivai, Mujitahid, Bambang Utoyo, Maksum, Suhariyo, Abdul Muchni, Bagiyo Sukarjo, Jonodo, Naam, Saparin, Amir, Jalal, Nungki, Slamet Wardoyo, Hasan, Suwono, Adi Kusumo, Wirasad dan lain-lain.
 
Setelah penyerahan kedaulatan oleh Belanda, bulan Desember 1949 Sukertiyo ditugaskan sebagai Kepala Staf (sekarang Wakil Komandan) Batalion 30 di Malang dengan pangkat Kapten dan bersiap menyongsong tugas-tugas ketentaraan setelah perang kemerdekaan berakhir.<ref>{{Cite web|url=http://dewantosukertio.blogspot.com/|title=|last=Sukertyo|first=Dewanto|date=|website=|access-date=9 Maret 2020}}</ref>
 
=== Riwayat Jabatan ===
Baris 61 ⟶ 65:
# Kepala Staf Resimen Infanteri 16 T&T V / Brawijaya (1959-1961)
# Komandan Resimen Infanteri 16 T&T V / Brawijaya (1961-1963)
# Perwira Siswa di Kursus Reguler III [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat|Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat]], Bandung (1963-1964)<ref name="utama" />
# Asisten I (Intelijen) dan Asisten V (Teritorial) Kepala Staf Komando Antar Daerah Indonesia Timur (1964-1966)
# PS Kepala Staf [[Komando Daerah Militer V/Brawijaya|Komando Daerah Militer VIII/Brawijaya]] (1966)<ref name="utama" />
# Panglima [[Komando Daerah Militer IX/Udayana|Komando Daerah Militer XVI/Udayana]] (21 Agustus 1966 -1970 26 Maret1970)
# Panglima [[Komando Daerah Militer VI/Mulawarman|Komando Daerah Militer IX/Mulawarman]] (31 Maret 1970 - 10 November 1971)<ref name="utama" />
# Asisten IV/Logistik [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] (30 Oktober 1971 -1976 25 Februari 1974)<ref name="utama" />
# Pembantu Pribadi [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] (19761974-1979)
# Pensiun (1979)
 
Baris 82 ⟶ 86:
 
== Wafat ==
Soekertyo wafat di Jakarta pada tanggal 11 November 1985 bertepatan dengan 4 hari setelah hari ulang tahunnya yang ke 59 Tahun kemudian jenazahnya dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kalibata]].<ref name="utama" />
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
http://dewantosukertio.blogspot.com/
 
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]