Umar bin Hafidz: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
tanda baca pada teks dibagian bawah
 
(36 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Rapikan|date=Mei 2023}}{{Berbunga-bunga}}{{refimprove}}{{Infobox person
{{Infobox person
| honorific_prefix =
| name honorific_prefix = al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz
| name = Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz
| honorific_suffix =
| image = Habib Umar bin Hafidz, Nabawi TV, 08.44.jpg
Baris 56 ⟶ 57:
}}
 
[[Habib]] '''al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz''' yang dilahirkan pada hari Senin, 27 Mei 1963 M <small><nowiki>[</nowiki>([[Kalender Hijriyah]]: 4 Muharram 1383<nowiki>]</nowiki></small>),<ref name=rabithah/> adalah seorang [[ulama]] duniadari eraYaman, modern. Habib ‘Umaryang kini tinggal di Kota [[Tarim]], YamanHadramaut disebagai manapimpinan beliau mengawasi perkembangan diSekolah [[Dar-al Musthafa]] dan berbagai sekolah lain yang telah dibangun di bawah manajemennya.<ref name=MR>{{harvnb|Majelis Rasulullah|2009}}.</ref>
 
== Kehidupan awal ==
DiaUmar terlahirlahir di [[Tarim]], [[Hadramaut]], salah satu kota tertua di [[Yaman]].<ref name=MR/>
 
== Genealogi ==
== Nasab.<ref name=MR/><ref name=darulmurtadza>{{harvnb|Darul Murtadza|2012}}.</ref> ==
 
BeliauIa adalah al-Habib ‘Umar puteraanak dari Muhammad puteraanak dari Salim puteraanak dari Hafiz puteraanak dari Abd-Allah puteraanak dari Abi Bakr puteraanak dari‘Aidarous puteraanak dari al-Hussain puteraanak dari al-Shaikh Abi Bakr puteraanak dari Salim puteraanak dari ‘Abd-Allah puteraanak dari ‘Abd-al-Rahman puteraanak dari ‘Abd-Allah puteraanak dari al-Shaikh ‘Abd-al-Rahman al-Saqqaf puteraanak dari Muhammad Maula al-Daweela puteraanak dari ‘Ali puteraanak dari ‘Alawi puteraanak dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad puteraanak dari ‘Ali puteraanak dari Muhammad Sahib al-Mirbat puteraanak dari ‘Ali Khali‘ Qasam puteraanak dari ‘Alawi puteraanak dari Muhammad puteraanak dari ‘Alawi puteraanak dari ‘Ubaidallah puteraanak dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad puteraanak dari ‘Isa puteraanak dari Muhammad puteraanak dari ‘Ali al-‘Uraidi puteraanak dari Ja’far al-Sadiq puteraanak dari Muhammad al-Baqir puteraanak dari ‘Ali Zain al-‘Abidin puteraanak dari Hussain sang cucu laki-laki, puteraanak dari pasangan ‘Ali puteraanak dari Abu Talib dan Fatimah al-Zahra puterianak dari Rasul [[Muhammad]].<ref name="MR" Shallallahu/><ref 'Alaihiname="darulmurtadza">{{harvnb|Darul WasallamMurtadza|2012}}.</ref>
 
== Masa Kecil <ref name=MR/> ==
 
Beliau telahUmar mampu menghafal [[Al-Qur'an]] padasejak usia yang sangat mudakecil dan juga menghafal berbagai teks inti dalam [[fikih]], [[hadits]], [[Bahasabahasa Arab]] dan berbagai ilmu-ilmu keagamaan yang membuatnya termasuk dalam lingkaran keilmuan yang dipegangberaliran teguhsama oleh begitudengan banyak ulama-ulama tradisional seperti Muhammad bin ‘Alawi bin Shihab dan al-Shaikh Fadl Baa Fadl serta para ulama lain yang mengajar di [[Ribat]], [[Tarim]]. BeliauIa punjuga mempelajari berbagai ilmu termasuk ilmu-ilmu spiritual keagamaan dari ayahnya yang meninggal syahid, al-Habib Muhammad bin Salim, yang darinya didapatkania cintasemakin danmendalami perhatiannya yang mendalam pada da’wahdakwah dan bimbingan atau tuntunan keagamaan dengan cara Allah SWT.<ref Ayahnyaname="MR" begitu memperhatikan sang ‘Umar kecil yang selalu berada di sisi ayahnya di dalam lingkaran ilmu dan [[zikir]]./>
 
Akan tetapi secaraSecara tragis, ketika al-Habib ‘UmarUmar sedang menemani ayahnya untuk sholatsalat Jum‘atJumat, ayahnya diculik oleh golongan komunis dan sang ‘Umar kecilia sendirian pulang ke rumahnya dengan masih membawa syal milik ayahnya, dan sejak saat itu ayahnya tidak pernah terlihat lagi. Ini menyebabkan ‘Umar mudaUmar menganggap bahwa tanggung- jawab untuk meneruskan pekerjaan yang dilakukan ayahnya dalam bidang dakwah samaharus seperti seakan-akan syal sang ayah menjadi bendera yang diberikan padanya di masa kecil sebelum ia mati syahiddilanjutkan. Sejak saat itu, dengan sang bendera dikibarkannya tinggi-tinggi, ia memulai, secara bersemangat, perjalanan penuh perjuangan,mulai mengumpulkan orang-orang, dan membentuk Majelismajelis-majelis dan da’wahdakwah. Perjuangan dan usahanya yang keras demi melanjutkan pekerjaan ayahnya mulai membuahkan hasil. Kelas-kelas mulai dibuka bagi anak muda maupun orang tua di masjid-masjid setempat yang di manasana ia ditawarkan berbagai kesempatan untuk menghafal Al-Qur’an dan untuk belajar ilmu-ilmu tradisional.<ref name="MR" />
 
== Dikirim ke kota Al Bayda <ref name=MR/> ==
DiaKarena sesungguhnyakepandaiannya telahdalam benar-benar memahami Kitab Suci sehingga dia telah diberikan sesuatu yang khusus dari Allah meskipun usianya masih muda.menghafal Namunkitab demikiansuci, halUmar inikemudian mulai mengakibatkan kekhawatiran akan keselamatannya dan akhirnya diputuskan untuk mengirimnyadikirim ke kota [[Al-Bayda’]] yang terletak di tempat yang disebut [[Yaman Utara]] yanguntuk menjadikannyasemakin jauhmemperdalam daribidangnya jangkauantersebut.<ref merekaname="MR" yang ingin mencelakai sang [[sayyid]] muda./>
 
DiKehidupan sanabaru dimulaiUmar babakdi pentingKota baruAl dalamBayda perkembangannyadimulai. MasukIa masuk sekolah Ribat di al-Bayda’ dia mulaidan belajar ilmu-ilmu tradisional di bawah bimbingan ahli dari yang Mulia al-Habib Muhammad bin ‘Abd-Allah al-Haddar, semoga Allah mengampuninya, dan juga di bawah bimbingan ulama [[Mazhab Syafi'i|mazhab Syafi‘i al-Habib]] Zain bin Sumait, semoga Allah melindunginya. JanjinyaTak terpenuhilama ketika akhirnyakemudian, diaia ditunjuk sebagai seorang guru tak lama sesudahnya. Dia jugaIa terus melanjutkan perjuangannyadakwahnya.<ref yangname="MR" melelahkan dalam bidang dakwah./>
 
KaliTempat ini tempatnyadakwahnya adalah al-Bayda’Bayda dan kota-kota serta desa-desa di sekitarnya. TiadaIa satumendirikan pun yang terlewat dalam usahanya untuk mengenalkan kembali cinta kasih Allah dan Rasul-Nya (''shallahu 'alaihi wasallam'') ke dalam hati-sanubari mereka semua. Kelaskelas-kelas dan majelis didirikan, memulai pengajaran dimulaikepada danbanyak orang-orang dibimbing. Usahanya yang demikian gigih menyebabkannya kekurangan tidur dan istirahatKegigihannya mulai menunjukkan hasil, yangbanyak besar bagi merekapemuda yang tersentuhtertarik denganterhadap ajarannyadakwahnya, terutama para pemuda yang sebelumnya telahtidak terjerumuspernah dalammendapatkan kehidupanpengajaran yangseperti kosongini. danBanyak dangkal, namun kini telah mengalami perubahan mendalam hinggadari mereka sadar bahwayang hidup memiliki tujuan. Mereka bangga dengan indentitas baru mereka sebagai orang muslim, mengenakan serban/selendang Islam dan mulaimeningkatkan memusatkankeimanan.<ref perhatianname="MR" mereka untuk meraih sifat-sifat luhur dan mulia dari Sang Rasul Pesuruh Allah SWT/>
 
=== Ibadah haji ===
TakUmar lamasempat setelah itu, dia melakukan perjalanan melelahkan demi melakukan ibadah Haji di Mekkahberhaji dan untuk mengunjungi makam RasulullahNabi s.a.w[[Muhammad]] di Madinah. Dalam perjalanannya ke Hijaz, diaia diberkahidiberi kesempatan untuk mempelajari beberapa kitab dari para ulama terkenal di sana, terutama dari al-Habib 'Abdul Qadir bin Ahmad al-Saqqaf yang menyaksikanakhirnya bahwamenjadikan diUmar dalamsebagai dirimurid ‘Umar muda, terdapat semangat pemuda yang penuh cinta kepada Allah dan Rasul-Nya sfavoritnya.a.w danIa sungguh-sungguh tenggelam dalam penyebaran ilmu dan keadilan terhadap sesama umat manusia sehingga ia dicintai al-Habib Abdul Qadir salah seorang guru besarnya. Begitu pula dia diberkahi untukjuga menerima ilmu dan bimbingan dari keduadua pilartokoh keadilanlain di Hijaz, yakni al-Habib Ahmed Mashur al-Haddad dan al-Habib 'Attas al-Habashi.
 
== Popularitas ==
== Awal dikenal dunia <ref name=MR/> == Namun kepopuleran dan ketenaran yang besar ini tidak sedikit pun mengurangi usaha pengajarannya. Bahkan sebaliknya, ini menjadikannya mendapatkan sumber tambahan di mana tujuan-tujuan mulia lainnya dapat dipertahankan. Tiada waktu yang terbuang sia-sia, setiap saat dipenuhi dengan mengingat Allah dalam berbagai manifestasinya, dan dalam berbagai situasi dan lokasi yang berbeda. Perhatiannya yang mendalam terhadap membangun keimanan terutama pada mereka yang berada didekatnya, telah menjadi salah satu dari perilakunya yang paling terlihat jelas sehingga membuat namanya tersebar luas bahkan hingga sampai ke Dunia Baru.
Kepopuleran dan ketenaran yang didapat oleh Umar tidak mengurangi usaha pengajarannya. Bahkan sebaliknya, ini memperkuat tujuan utamanya. Sebagai tokoh spiritual, ia selalu menekankan doktrin iman terhadap orang-orang yang berada di dekatnya. Kedekatannya dengan pengikut-pengikutnya membuat namanya semakin populer hingga ke berbagai belahan dunia lainnya.<ref name="MR" />
 
Negara Oman akan menjadi fase berikutnya dalam pergerakan menuju pembaharuanpembaruan abad ke-15. Setelah menyambut baik undangan dari sekelompok Muslimmuslim yang memilikiingin hasratbelajar dan keinginan menggebu untuk menerima manfaat dari ajarannyakepadanya, diaia meninggalkan tanah kelahirannya dan tidak kembali hingga beberapa tahun kemudian. Bibit-bibitIa pengajaranjuga danmemperluas kemuliaan juga ditanamkanpengaruhnya di kotaKota [[Shihr]] di [[Yaman timur]]Timur, kota pertama yang disinggahinya ketika kembali ke Hadramaut, Yaman. Di sana ajaran-ajaran dia mulai tertanammengakar dan diabadikan dengan pembangunandibangunlah Ribat al-Mustafa. Ini merupakan titik balik utama dan dapat memberi tanda lebih dari satu jalan, dalamsekolah halmiliknya. melengkapiHal aspekini teoretisadalah dari usaha inirealisasi dan menciptakan bukti-bukti konkretkonkritnya yangdalam dapatmenyebarkan mewakilipengajarannya.<ref pengajaran-pengajaranname="MR" pada masa depan./>
 
== Pulang ke Tarim ==
KepulangannyaKepulangan Habib Umar ke [[Tarim]] menjadi tanda sebuah perubahan mendasar dari tahun-tahun yang dia habiskan untuk belajar, mengajar, membangun mental agamaisagamis orang-orang di sekelilingnya, menyebarkan seruan dan menyerukan yangdoktrin benar sertaatau melarangsalah berdasarkan hal yang salahia yakini.<ref name=MR/> Pada tahun 1993 M atau sekitar 1414 H, al-Habib Umar mengabadikan ajaran-ajarannya dengan membangun [[Dar-al Musthafa]] atau Pondok Pesantren Darul Musthafa.<ref name=pustakabasmap18>{{harvnb|Tim Pustaka Basma|2012|p=18}}.</ref> Pesantren ini didirikan dengan tiga tujuan:
# ''Mengajarkan berbagai disiplin ilmu keislaman secara bertatap muka (talaqqit''alaqqi'') dan para pengajarnya adalah para ahli yang memiliki sanad keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan.''<ref name=pustakabasmap18/>
# '' Menyucikan diri dan memperbaiki akhlaq''akhlak.<ref name=pustakabasmap18/>
# '' Menyebarkan ilmu yang bermanfaat serta berdakwah menyeru kepada jalan yang dirihaidiridhai Allah swt dan sesuai dengan apa-apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAWMuhammad serta para salafunassahlihin''salaf.<ref name=pustakabasmap18/> l
Dalam waktu yang dapat dikatakan demikian singkat, penduduk Tarim akan menyaksikan berkumpulnya pada murid dari berbagai daerah yang jauh bersatu di satu kota yang hampir terlupakan ketika masih dikuasai para pembangkang komunis.<ref name=MR/><ref name=pustakabasmap18/> Murid-murid dari [[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Kepulauan ComoroKomoro]], [[Tanzania]], [[Kenya]], [[Mesir]], [[Inggris]], [[Pakistan]], [[Amerika Serikat]] dan [[Kanada]], juga negara-negara Arab lain dan negara bagian di Arab akan diawasi secara langsung oleh al-Habib Umar.<ref name=MR/><ref name=pustakabasmap18/> Mereka ini akan menjadi perwakilan dan penerus dari apa yang kini telah menjadi perjuangan asli demi memperbaharui ajaran Islam tradisional pada abad ke-15 setelah hari kebangkitanUmar.<ref name=MR/> Berdirinya berbagai institusi Islamiislami serupa di Yaman dan di negara-negara lain dibawah manajemen al-Habib Umar akan menjadi sebuah tonggak utama dalam penyebaran Ilmu dan perilaku mulia serta menyediakan kesempatan bagi orang-orang awam yang kesempatan tersebut dahulunya telah dirampas dari mereka.<ref name="MR/fnsksj
 
Msbsjsn"
 
>
 
== Dakwah di Indonesia ==
 
Awal kedatangan Habib Umar ke [[Indonesia]] adalah pada tahun 1994.<ref name=pustakabasmap22>{{harvnb|Tim Pustaka Basma|2012|p=22}}.</ref> DiaIa diutus oleh [[Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf|Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf]] yang berada di [[Jeddah]] untuk mengingatkan dan menggugah ''ghirah'' (semangat atau rasa kepedulian) para [[Alawiyyin]] Indonesia, disebabkan sebelumnya ada keluhan dari [[Habib Anis bin Alwi al-Habsyi]], seorang [[ulama]] dan [[tokoh]] asal Kota Solo/ [[Kota Surakarta]], [[Jawa Tengah]] tentang keadaan para [[Alawiyyin]] di [[Indonesia]] yang dianggap mulai jauh dan lupa akan nilai-nilai ajaran para leluhurnya.<ref name=pustakabasmap22/>
 
Di [[Indonesia]] al-Habib, Umar sudah beberapa kali membuat [[kerjasama]] dengan berbagai pihak bahkan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Ditjen Kelembagaan Keagamaan [[Kementerian Agama Indonesia]] meminta pembuatan [[kerjasama]] dengan al-Habib Umar dan [[Dar-al Musthafa]] untuk pengiriman [[sumber daya manusia]] yang berkualitas, khususnya para [[kiai]] pimpinan [[pondok pesantren]] untuk mengikuti [[program]] pesantren kilat selama tiga bulan di bawah bimbingan langsung al-Habib Umar.<ref name=rabithah/> Sampai saat ini, banyak sudah banyak [[santri]]-[[santri]] di [[Indonesia]] yang menuntut [[ilmu]] di [[pondok pesantren]] yang diaia pimpin, [[Dar-al Musthafa]] di [[Hadhramaut]], dan telah melahirkan banyak da’i yang meneruskan perjuangan [[dakwah]]nya di berbagai [[daerah]] di [[Indonesia]].<ref name=rabithah/>
[[Berkas:Habib umar palangka.jpg|jmpl|Suasana di [[Stadion Sanaman Mantikei]] di acara Tabligh Akbar Habib Umar di [[Palangkaraya]].]]
Pada tahun [[20192023]], Habib Umar melakukan kunjungan kembali di [[Indonesia]], tepatnya di kota [[PalangkarayaKota Palangka Raya]]. Acara ini dihadiri berbagai [[Habib]] di seluruh dunia dan dihadiri 50 ribu jamaahjemaah. Habib umarUmar dan para habib lainnya diundang gubernurGubernur [[Kalteng]]Kalimantan Tengah, [[Sugianto Sabran]] untuk menghadiri acara ''tabligh akbar'' pada September 20192023.<ref>{{Cite web|url=https://kanalkalimantan.com/50-ribu-jamaah-hadiri-tabligh-akbar-habib-umar-di-palangkaraya/|title=50 Ribu Jamaah Hadiri Tabligh Akbar Habib Umar di Palangkaraya|last=Kiki|language=id-ID|access-date=2020-06-04}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://banjarmasin.tribunnews.com/2019/09/28/puluhan-ribu-muslim-se-kalimantan-kumpul-di-palangkaraya-hadiri-tablig-akbar-habib-umar-asal-yaman|title=Puluhan Ribu Muslim se-Kalimantan Kumpul di Palangkaraya, Hadiri Tablig Akbar Habib Umar Asal Yaman|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-06-04|last=Fathurahman}}</ref>
 
== Penghargaan &dan Kiprahkiprah Internasionalinternasional ==
[[Berkas:November232011acommonword.jpg|jmpl|''The Second Muslim Catholic Forum
2011, at the Baptism Site, Jordan'']]
[[Berkas:DSC 0241.jpg|jmpl|''A Common Word Conference with The Archbishop of Canterbury and Cambridge University
October 15, 2008'']]
# Pada tanggal 22 Februari sampai dengan 2 Maret 2003 (26-29 Dzul HijjahDzulhijjah 1423 H) di [[Dar-al Musthafa]], [[Tarim]] diaia merintis upaya persatuan dalam aktivitas dakwah, dengan mengadakan ''multaqa'' ulama atau simposium yang dalam pertemuan itu dihadiri oleh berbagai ulama dari belahan dunia, dan kemudian berlanjut pada pertemuan berikutnya di berbagai penjuru dunia dalam skala lokal maupun internasional.<ref name=Alqadripviii>{{harvnb|Al Qadri|2012|p=38}}.</ref>
# Habib Umar termasuk sebagai salah seorang penandatangan dari dua dokumen internasional yang berpengaruh, yaitu [[Risalah Amman]] pada tahun 2005, pada urutan tandatangan nomor 549,<ref name=ammanmessage.com>{{harvnb|ammanmessage.com}}.</ref> dan [[A Common Word]] ({{lang-en|[https://en.wiki-indonesia.club/wiki/A_Common_Word_Between_Us_and_You A Common Word Between Us and You]}}) pada tahun 2007 dalam urutan tandatangan nomor 42,<ref name=acommonword>{{harvnb|acommonword}}.</ref> yang keduanya ditandatangani oleh tokoh-tokoh muslim dunia, termasuk di antaranya beberapa pemimpin muslim Indonesia.<ref name=Alqadripviii/>
# Di Indonesia, Habib Umar mendeklarasi berdirinya [[Majelis Almuwasholah Bayna Ulama Al Muslimin|Majelis Al-muwasholahMuwasholah Bayna Ulama Al Muslimin]] atau Forum Silaturrahmi Antar Ulama pada tahun 1327 H / 2007 M.
# Tahun 2009, ''New York Times'' menampilkan al-Habib Umar dan Darul Musthafa dalam salah satu pemberitaannya<ref name=Alqadripviii/>
# Al-Habib Umar bin Hafizh termasuk salah satu dari 50 Urutan teratas dari ''The Muslim 500: The Wordl's 500 Most Influential Muslims ''({{lang-en|[http://en.wiki-indonesia.club/wiki/The_500_Most_Influential_Muslims The 500 Most Influental Muslims]}}), yang diterbitkan oleh Center for Muslim-Christian Understanding, Georgetown University ({{lang-en|[https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Georgetown_University Georgetown University]}}), [[Amerika Serikat]], yang dipimpin oleh sarjana studi Islam ternama John Esposito<ref name=Alqadripviii>{{harvnb|Al Qadri|2012|p=vii}}.</ref><ref name=themuslim500>{{harvnb|themuslim500.com|2013}}.</ref>({{lang-en|[https://en.wiki-indonesia.club/wiki/John_Esposito John Esposito]}}).
.
 
<!--
=== Wasiat dan Nasihat ===
# ''Penuhilah hatimu dengan kecintaan terhadap saudaramu, niscaya akan menyempurnakan kekuranganmu dan mengangkat derajatmu di sisi Allah''<sup>[10]</sup>
# ''BarangPenuhilah siapahatimu semakindengan mengenalkecintaan kepadaterhadap Allahsaudaramu, niscaya akan semakinmenyempurnakan takutkekuranganmu kepada-Nya''.dan mengangkat derajatmu di sisi Allah<sup>[10]</sup>
# ''Barang siapa semakin mengenal kepada Allah niscaya akan semakin takut kepada-Nya.<sup>[10]</sup>
# Barang siapa yang tidak mau duduk dengan orang-orang yang beruntung, bagaimana mungkin ia akan menjadi orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang duduk dengan orang-orang yang beruntung, bagaimana mungkin ia tidak akan menjadi orang yang beruntung.<sup>[10]</sup>''
# ''Barang siapa menjadikan kematiaannya sebagai pertemuan dengan Sang Kekasih (Yaitu Allah swt dan Rasul-Nya), maka kematian itu merupakan hari raya baginya.''<sup>[10]</sup>
# ''Barang siapa percaya dan yakin pada risalah diutusnya Nabi Muhammad saw, maka ia akan mengabdi dan menannggung sabar karenanya. Dan barang siapa percaya yang membenarkan risalah kerasulan Muhammad saw, maka ia akan mengorbankan harta dan jiwa untuknya.''<sup>[10][11]</sup>
# ''Kedekatan seseorang dengan para nabi pada hari kiamat menurut kadar perhatiannya terhadap dakwah saat orang tersebut berada di alam dunia.''<sup>[11]</sup>
# ''Betapa anehnya penduduk bumi ini, semua yang berada di bumi ini adalah pelajaran, namun mengapa mereka tidak mau belajar darinya. Kukira tidak ada sejengkal tanahpun di muka bumi, kecuali di situ ada ibrah (pelajaran) bagi orang yang berakal apabila mau mempelajarinya.''<sup>[11]</sup>
# ''Sebaik-baik nafsu adalah yang dilawan dan seburuk-buruk nafsu adalah yang diikuti.''<sup>[11]</sup>
# ''Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia sama sekali tidak akan sampai pada Tuhannya. Ketahuilah bahwa kedekatan manusia terhadap Allah swt menurut kadar kebersihan jiwanya.''<sup>[11]</sup>
# ''Jikalau sebuah hati telah terbuka, maka ia akan mendapatkan apa yang diinginkannya.''<sup>[12]</sup>
# ''Barang siapa yang mempunyai samudra ilmu, kemudian kejatuhan setetes hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut.<sup>[12]</sup>''
# ''Sesaat dari saat-saat khidmat (pengabdian), lebih baik daripada melihat Arsy(singgasana Allah swt) dan seisinya seribu kali.''<sup>[12]</sup>
# ''Menyatunya seorang murid dengan gurunya, merupakan permulaan di dalam menyatunya dengan Rasulullah SAW. Sedangkan menyatunya dengan Rasulullah SAW, merupakan permulaan untuk lupa kepada yang selain Allah swt''<sup>[12]</sup>
# ''Manusia di setiap waktu senantiasa terdiri dari dua golongan. Golongan pertama adalah, golongan yang diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud. Sedangkan golongan kedua adalah, golongan yang di wajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas keingkaran.''<sup>[12][13]</sup>
# ''Barang siapa yang menuntut keluhuran, maka tidak akan peduli terhadap pengorbanan.''<sup>[13]</sup>
# ''Sesungguhnya di dalam sujud terdapat hakikat, yang mana apabila cahanya turun pada hati seorang hamba, maka hati tersebut akan sujud selama-lamanya dan tidak akan mengangkat kepala dari sujudnya.''<sup>[13]</sup>
# ''Yang wajib bagi kita yaitu harus menjadi da’i(menyampaikan apa yang kita ketahui) dan tidak harus menjadi qodli(hakim/orang yang memutuskan suatu perkara dalam agama) ataupun mufti (orang yang memberikan fatwa)''<sup>[13]</sup>
# ''Arti dakwah adalah memindahkan manusia dari kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat kepada Allah swt dan dari keberpalingan kembali menuju Allah swt, serta dari sifat yang buruk menuju sifat yang baik''<sup>[13]</sup>
# ''Syetan itu mencari sahabat-sahabatnya dan Allah pula yang menjaga kekasih-kekasih-Nya.''<sup>[14]</sup>
# ''Apabila semakin agung nilai ibadah dalam hati seseorang maka ringanlah semua kebiasaan baginya dan akan keluar keagungan kebiasaan dari dirinya.''<sup>[14]</sup>
# ''Apabila benar keluarnya seseorang di dalam berdakwah, maka ia akan naik ke derajat yang tinggi.''<sup>[14]</sup>
# ''Keluarkanlah rasa takut kepada makhluk dari dalam hatimu, niscaya engkau akan tenang dengan rasa takut kepada Sang Khaliq (Allah swt yang Maha Pencipta). Dan keluarkanlah rasa berharap pada makhluk dari dalam hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dengan hanya berharap pada Sang Khaliq.''<sup>[14]</sup>
# ''Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah swt dan merupakan tanda-tanda dari lemahnya keimanan seseorang.''<sup>[14]</sup>
# ''Hakikat tauhid adalah membaca Al Qur’an dengan merenungi artinya(Tadabbur) dan bangun diwaktu malam(untuk mengisi kemuliaan diwaktu malam dengan berbagai ibadah yang mendatangkan keridhaan Allah swt).''<sup>[15]</sup>
# ''Tidak akan naik pada derajat yang tinggi kecuali dengan himmah (cita-cita yang kuat).''<sup>[15]</sup>
# ''Barang siapa memperhatikan waktu, maka ia akan selamat dari murka Allah.''<sup>[15]</sup>
# ''Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang yang menangis dalam keheningan malam.''<sup>[15]</sup>
# ''Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah swt, maka Allah swt akan memenuhi hatinya dengan rahmat-Nya di setiap waktu.''<sup>[15]</sup>
# ''Janganlah urusan dunia kita mengalahkan urusan akhirat kita.''<sup>[16]</sup>
# ''Carilah dunia sebanyak mungkin, namun janganlah urusan duniamu mengalahkan urusan akhiratmu.''<sup>[16]</sup>
# ''Selalulah bersyukur kepada segala pemberian Allah, baik yang besar maupun yang kecil. Contoh yang telah diajarkan Rasulullah SAW. Seperti menjilati tangan sehabis makan adalah salah satu bentuk perwujudan syukur kita kepada Allah swt.''<sup>[16]</sup>
# ''Tidak menyisakan nasi dalam piring bidangan kita juga merupakan bentuk rasa syukur kita, mengambil sebutir nasi yang terjatuh dari piring kita untuk dimakan adalah juga suatu bentuk perwujudan syukur kita kepada Allah swt.''<sup>[16]</sup>
# ''Kita harus bersyukur walau hanya dapat makan dengan nasi putih saja. Karena Allah swt telah berfirman: "Barangsiapa bersyukur atas nikmat-Ku, maka Aku akan tambahkan nikmat kepadanya"(QS.Ibrahim-14:7). Wahai para hadirin, kata"Aku" disini adalah Allah, jadi Allah sendiri yang akan menambahkan dan memberi tambahan nikmat-Nya atas orang yang mau bersyukur.""<sup>[16]</sup>''
# ''Sungguh agung dan suci anugrah-Nya. Dikatakan bahwa barangsiapa yang taat dan patuh kepada Allah, maka memerintahkan dunia untuk tunduk dan mendatanginya serta melayani hamba-Nya itu.''<sup>[17]</sup>
-->
 
== Daftar Kitab Karangankitab ==
#
al-Habib Umar juga merupakan ulama yang produktif dalam menulis, di antara kitab karangan Iaia adalah:
 
== Daftar Kitab Karangan ==
al-Habib Umar juga merupakan ulama yang produktif dalam menulis, di antara kitab karangan Ia adalah:
# Is'af at Thalibi<ref name=rabithah/><ref name=pustakabasmap20>{{harvnb|Tim Pustaka Basma|2012|p=20}}.</ref>
# Ridha al-Khalaq bi bayan Makarimal Akhlaq<ref name=pustakabasmap20/>
Baris 174 ⟶ 171:
# Tsaqafatul Khatib (Panduan Khutbah)<ref name=darulmurtadza/>
 
Kitab ''Maulid adh-Dhiya' al-Lami'<nowiki/>'' merupakan karya al-Habib Umar paling monumental yang berisi syair pujian terhadap Rasulullah SAW[[Muhammad]], ummatumat islam Indonesia telah banyak mengenal dan membaca karya ini, yang juga mengenalnya dengan Maulid al-Habib Umar.<ref name=pustakabasmap20/> Secara bahasa, kitab ''Maulid adh-Dhiya' al-Lami''' berarti Cahaya Yang Terang Benderang. Kitab ini merupakan Kitab Maulid mutakhir.<ref name="almuhibbin">{{harvnb|Irawan|2009}}.</ref>
 
Di suatu malam Al Musnid Habib, Umar bin Hafidh memanggil salah seorang muridnya, lalu diperintahnyadiperintahkannya membawa pena dan kertas, seraya berkata: ''"Tulis..”,'' lalu ia mengucapkan maulid Dhiya’ullami' itu mulai sepertiga malam, dan sebelum waktu subuh telah selesai.
=== Sejarah Maulid Adh Dhiya Ulami <ref name=almuhibbin>{{harvnb|Irawan|2009}}.</ref> ===
 
Maulid ini mulia, karena angka-angkanya disebutkan menuliskan sejarah Nabi SAW, bait-bait shalawat pembukanya berjumlah 12 yang melambangkan kelahiran NabiMuhammad SAW ygpada tanggal 12 rabiulRabiul awalAwal.
'''Maulid Adh-Dhiya Ullami (Cahaya Yang Terang Benderang)'''. Kitab yang disusun oleh al-Musnid al-Habib Umar bin Muhammad Al-Hafizh ini merupakan Kitab Maulid mutakhir.
 
Alinea pertamanya dipadu dari 3 surat, yaitu surat Al-fathFath, surat At-taubahTaubah dan Surat Al-Ahzab. 3 surat ini melambangkan kelahiran Nabi SawMuhammad adalah pada bulan tigaketiga, yaitu rabiulRabiul awalAwal, alinea pertama hingga Qiyam jumlahnya 63 yaitu melambangkan usia NabiMuhammad SAWselama 63 tahun, maulid ini angka-angkanya memperhitungkan sejarah Nabi SAW, tahun Hijrah Nabi SAW, jumlah sahabat, dlldan lain-lain.
Di suatu malam Al Musnid Habib Umar bin Hafidh memanggil salah seorang muridnya, lalu diperintahnya membawa pena dan kertas, seraya berkata: ''"Tulis..”,'' lalu ia mengucapkan maulid Dhiya’ullami' itu mulai sepertiga malam, dan sebelum waktu subuh telah selesai.
 
al-Habib Umar yang ahli dalam bahasa, syairnya bukan hanya Maulid Dhiya’ullami’, namun lebih dari seribu alinea syair telah diterbitkan dari ucapannya dengan jumlah yang mencapai ratusan ribu bait.
Maulid ini mulia, karena angka-angkanya disebutkan menuliskan sejarah Nabi SAW, bait-bait shalawat pembukanya berjumlah 12 yang melambangkan kelahiran Nabi SAW yg tanggal 12 rabiul awal.
 
DiaUmar digelaridiberi gelar Al Musnid, didasarkan karena setiap menyebut hadits, diaia mampu ataupun hafal menyebut sanadnya hingga Nabi SAW atau kutubusshahihMuhammad.
Alinea pertamanya dipadu dari 3 surat, yaitu surat Al-fath, surat At-taubah dan Surat Al-Ahzab. 3 surat ini melambangkan kelahiran Nabi Saw adalah pada bulan tiga, yaitu rabiul awal, alinea pertama hingga Qiyam jumlahnya 63 yaitu melambangkan usia Nabi SAW 63 tahun, maulid ini angka-angkanya memperhitungkan sejarah Nabi SAW, tahun Hijrah Nabi SAW, jumlah sahabat dll.
 
al-Habib Umar yang ahli dalam bahasa, syairnya bukan hanya Maulid Dhiya’ullami’, namun lebih dari seribu alinea syair telah diterbitkan dari ucapannya dengan jumlah yang mencapai ratusan ribu bait.
 
Dia digelari Al Musnid, didasarkan karena setiap menyebut hadits, dia mampu ataupun hafal menyebut sanadnya hingga Nabi SAW atau kutubusshahih.
 
== Catatan Kaki ==
Baris 196 ⟶ 189:
}}
 
== Daftar Pustakapustaka ==
{{refbegin|1}}
; Website
Baris 204 ⟶ 197:
|last = Rabithah Alawiyah
|first =
|date = 30
|month = Juni
|year = 2012
|publisher = www.rabithah-alawiyah.org
Baris 216 ⟶ 209:
|last = Majelis Rasulullah
|first =
|date = 6
|month = Juni
|year = 2009
|publisher = majelisrasulullah.org
Baris 232 ⟶ 225:
|last = Irawan
|first = Irfan
|date = 9
|month = Oktober
|year = 2011
|publisher = www.almuhibbin.com
Baris 345 ⟶ 338:
[[Kategori:Ulama Yaman|Umar bin Hafidz]]
[[Kategori:Dar-al Musthafa|Umar bin Hafidz]]
[[Kategori:Ahli Haditshadis|Umar bin Hafidz]]
[[Kategori:Sayyid|Umar bin Hafidz]]
[[Kategori:Alawiyyin|Umar bin Hafidz]]