Arca Totok Kerot: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Moreblazz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
OGNelson9 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(17 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rujukan}}
Sepintas arca Totok Kerot yang berada di Desa Bulusari, Kecamatan Pagu, [[Kabupaten Kediri]], tidak jauh beda dengan sepasang [[Arca Dwarapala]] yang berada di [[Singosari]]. Hanya saja kondisinya lebih mengenaskan karena terdapat bagian tubuh yang hilang terutama tangan kirinya. Arca ini juga tidak memegang gada seperti halnya Arca Dwarapala, atau mungkinkah bagian tangan yang hilang dari arca ini memegang senjata tersebut ? Tidak ada penjelasan yang pasti. Yang jelas arca ini tegak duduk seorang diri di antara areal [[sawah]] penduduk berteman pagar besi yang mengitarinya dan sebuah pos jaga .
[[Berkas:Arca Totok Kerot2.jpg|jmpl|Arca Totok Kerot]]
'''Arca Totok Kerot''' merupakan prasasti jamanpeninggalan zaman [[Raja]] Sri Aji di Lodaya, [[Kerajaan Pamenang]]. KononArca ini terletak di Desa kabarnyaBulupasar, duluKecamatan adaPagu, Kabupaten Kediri. Cerita rakyat di balik arca ini adalah seorang putri cantik dari [[Blitar]]. Sang putri, waktu ituyang datang ke Pamenang untuk melamar [[Joyoboyo]], yang sangat tersohor kedigdayaannya. Malang bagi sang putri, karena Joyoboyo menolak lamaran itu.
 
Arca Totok Kerot merupakan prasasti jaman [[Raja]] Sri Aji di Lodaya, [[Kerajaan Pamenang]]. Konon kabarnya, dulu ada seorang putri cantik dari [[Blitar]]. Sang putri, waktu itu datang ke Pamenang untuk melamar [[Joyoboyo]], yang sangat tersohor kedigdayaannya. Malang bagi sang putri, karena Joyoboyo menolak lamaran itu.
Akhirnya, terjadilah pertempuran hebat di antara keduanya. Karena kalah sakti, putri cantik itu mendapat kutukan dari Joyoboyo, dan berubahlah ia menjadi [[raksasa]] wanita berbentuk Dwarapala. Patung raksasa itulah yang hingga kini dikenal sebagai arca Totok Kerot.
 
Arca ini dulunya terpendam dalam tanah. Karena oleh penduduk, di tempat tersebut dikabarkan ada benda besar, maka pada 1981 lokasi itu digali. Hingga akhirnya, arca itu muncul separuh. Entah pada tahun berapa dilakukan penggalian ulang yang jelas saat tahun 2005, [[patung]] tersebut telah muncul secara utuh diatasdi atas permukaan tanah.
 
Sepintas arca Totok Kerot yang berada di Desa Bulusari, Kecamatan Pagu, [[Kabupaten Kediri]],ini tidak jauh beda dengan sepasang [[Arca Dwarapala]] yang berada di [[Singosari]]. Hanya saja kondisinya lebih mengenaskan karena terdapat bagian tubuh yang hilang terutama tangan kirinya. Arca ini juga tidak memegang gada seperti halnya Arca Dwarapala, atau mungkinkah bagian tangan yang hilang dari arca ini memegang senjata tersebut ? Tidak ada penjelasan yang pasti. Yang jelas arca ini tegak duduk seorang diri di antara areal [[sawah]] penduduk berteman pagar besi yang mengitarinya dan sebuah pos jaga .
Lokasi dimana arca Totok Kerot ini berada sangat sepi, seperti layaknya lokasi-lokasi [[arekologi]] lainnya yang sepi pengunjung. Sesekali terlihat pasangan muda-mudi yang mampir sebentar (berpacaran ?) untuk berteduh dibawah pohon rindang yang ada disekitar patung. Tidak adanya petugas jaga disana semakin menegaskan bahwa memang objek wisata arkeologi ini jarang dikunjungi.
 
LokasiSuasana dimanalokasi [[arca]] Totok Kerot ini berada sangat sepi, seperti layaknya lokasi-lokasi [[arekologi]] lainnya yang sepi pengunjung. Sesekali terlihat pasanganbeberapa muda-mudiorang yang mampir sebentar (berpacaran ?) untuk berteduh dibawah pohon rindang yang ada disekitar patung. Tidak adanya petugas jaga disana semakin menegaskan bahwa memang [[objek wisata]] [[arkeologi]] ini jarang dikunjungi.
<gallery>
 
Berkas:Totok kerot sebelum diangkat.JPG
[[Kategori:Situs arkeologi di Indonesia|Totok Kerot]]
Berkas:Totok kerot dari depan.JPG
[[Kategori:Pagu, Kediri]]