Basilika Santo Petrus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan
 
(13 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 13:
| coordinates = {{coord|41|54|08|N|12|27|12|E|display=inline,title}}
| map caption =
| country = {{flagicon|Vatikan}} [[Negara Kota Vatikan]]
| location =
| tradition = [[Ritus liturgi Latin|Ritus Latin]]
Baris 33:
<!-- -Please don't add any more specifications here. The IMPORTANT concept, that it is a very large building, has been dealt with. - -->| diocese = [[Keuskupan Roma|Roma]]
| bishop = [[Paus Fransiskus]]
| archpriest = [[Mauro Gambetti|Mauro ''Kardinal'' Gambetti]]
| embedded = {{Infobox designation list
| embed = yes
Baris 47:
}}
 
'''Basilika Kepausan Santo Petrus di Vatikan''' ({{lang-la|Basilica Sancti Petri}}, {{lang-it|Basilica Papale di San Pietro in Vaticano}}, {{lang-en|Papal Basilica of St. Peter in the Vatican}}) atau lebih dikenal dengan '''Basilika Santo Petrus''' adalah sebuah gereja [[basilika utama|basilika mayor]] [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] yang terletakberada di [[Kota Vatikan]], dikelilingi oleh [[Roma]]. Basilika Santo Petrus merupakan salah satu [[gereja]] terbesar yang pernah dibangun (meliputi area 23.000 m² dan memiliki kapasitas lebih dari 60.000) dan salah satu situs tersuci dalam [[Gereja Katolik Roma]] dan Kekristenan secara keseluruhan. Konstruksi basilika ini dimulai pada [[1506]] dan rampung pada [[1626]].
 
Basilika ini dirancang secara utama oleh [[Donato Bramante]], [[Michelangelo]], [[Carlo Maderno]] dan [[Gian Lorenzo Bernini]]. Basilika Santo Petrus merupakan salah satu karya paling terkenal dari arsitektur [[Arsitektur Renaisans|Renaisans]]<ref>Banister Fletcher, the renowned architectural historian calls it "the greatest creation of the Renaissance" and "... the greatest of all churches of Christendom" in Fletcher 1996, p. 719</ref> dan menjadi gereja terbesar di dunia berdasarkan ukuran interiornya. Meskipun bukan induknya gereja Gereja Katolik maupun katedral Keuskupan Roma (gelar serupa ini dipegang oleh [[Basilika Agung Santo Yohanes Lateran]] di Roma), Basilika Santo Petrus dianggap sebagai salah satu tempat suci [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] tersuci. Basilika Santo Petrus telah digambarkan sebagai "gereja yang memegang posisi unik di dunia Kekristenan",<ref>James Lees-Milne describes St. Peter's Basilica as "a church with a unique position in the Christian world" in Lees-Milne 1967, p. 12.</ref> dan menjadi "Gereja yang terbesar dari semua gereja dalam denominasi Kristen."<ref>http://www.reidsitaly.com/destinations/lazio/rome/sights/st_peters.html</ref>
 
[[Tradisi Suci|Tradisi Katolik]] berpendapat bahwa Basilika Santo Petrus merupakan tempat pemakaman [[Simon Petrus|Santo Petrus]], pemimpin di antara [[Para rasul|para rasul Yesus]] dan juga [[Paus (Gereja Katolik)|Uskup Roma (Paus)]] pertama. [[Makam Santo Petrus]] berada tepat di bawah [[altar]] basilika yang tinggi, yang juga dikenal sebagai Altar Pengakuan.<ref>http://stpetersbasilica.info/Docs/GuideSPB3.htm#Confession|Giuliani, G., Guide to Saint Peter's Basilica: Altar of the Confession, published 1995, diakses 17 Agustus 2021</ref> Terkait alasan tersebut, banyak paus telah dikebumikan di Basilika Santo Petrus sejak periode Kristen awal.
 
Basilika Santo Petrus terkenal sebagai tempat ziarah dan fungsi liturginya. Paus memimpin sejumlah liturgi sepanjang tahun, baik di dalam basilika atau [[Lapangan Santo Petrus]] yang terletak bersebelahan; liturgi ini menarik jumlah umat dari 15.000 hingga lebih dari 8090.000 orang.<ref>http://www.papalaudience.org/papal-mass</ref> Basilika Santo Petrus memiliki banyak asosiasi sejarah, dengan Gereja Kristen Awal, [[Kepausan]], [[Reformasi Protestan]] dan Kontra-reformasi Katolik serta banyak seniman, khususnya [[Michelangelo]]. Sebagai karya arsitektur, bangunan ini dianggap sebagai bangunan terbesar pada masanya.<ref>Fletcher, Banister (1975). History of Architecture on the Comparative Method for the student, craftsman, and amateur. New York: Macmillan Pub Company. ISBN 978-99974-605-5-4</ref> Berlawanan dengan kesalahpahaman populer, Basilika Santo Petrus bukanlah katedral, karena bukan merupakan tempat bagi takhta uskup, karena katedral bagi Paus sebagai uskup Roma berada di [[Basilika Agung Santo Yohanes Lateran]].<ref>https://www.todayifoundout.com/index.php/2012/11/st-peters-basilica-in-vatican-is-not-the-official-church-of-the-pope/</ref>
 
==Ringkasan==
[[File:PonteSantAngeloRom.jpg|thumb|Pemandangan dari [[Sungai Tiber]] di [[Ponte Sant'Angelo]] dan Basilika Santo Petrus. Kubah ikonik basilika ini mendominasi cakrawala kota Roma]]
Basilika Santo Petrus merupakan gereja yang dibangun dengan gaya [[Arsitektur Renaisans|Renaisans]] yang terletak di [[Kota Vatikan]] di sebelah barat [[Sungai Tiber]] dan dekat Bukit Janiculum dan [[Castel Sant'Angelo|Mausoleum Hadrian]]. Kubah utamanya mendominasi cakrawala kota [[Roma]]. Basilika terletak bersebelahan dengan [[Lapangan Santo Petrus]], sebuah halaman depan yang terbagi dalam dua bagian, keduanya dikelilingi oleh pilar-pilar yang tinggi. Ruang pertama berbentuk oval dan ruang kedua berbentuk trapesium. [[Fasad]] basilika, dengan tatanan tiang raksasa, membentang di ujung alun-alun dan didekati dengan tangga yang di atasnya berdiri dua patung setinggi 5,55 meter (18,2 kaki) dari [[para rasul]] abad pertama di Roma, [[Petrus|Santo Petrus]] dan [[Santo Paulus|Paulus]].<ref name="Pio V. Pinto, pp. 48–59">Pio V. Pinto, pp. 48–59</ref><ref>http://saintpetersbasilica.org/Exterior/StPaulStatue/StPaulStatue.htm</ref>
 
Basilika ini berbentuk [[salib Kristen|salib]], dengan [[bagian tengah gereja|bagian tengah Gereja]] memanjang dalam bentuk [[salib Kristen|salib]] Latin, walaupun desain awalnya ditujukan untuk struktur yang direncanakan secara terpusat. Ruang tengah basilika ini, didominasi baik secara eksternal maupun internal, oleh salah satu kubah terbesar di dunia. Pintu masuknya melalui narthex, atau aula masuk, yang membentang melintasi gedung. Salah satu pintu perunggu berhias yang mengarah dari narthex adalah Pintu Suci, hanya dibuka selama jubilee.<ref> name="Pio V. Pinto, pp. 48–59<"/ref>
 
Dimensi interiornya sangat luas jika dibandingkan dengan gereja lain. Seorang penulis menulis: "Hanya secara bertahap kami sadar – ketika kami melihat orang-orang mendekat ke monumen ini atau itu, anehnya mereka tampak menyusut; mereka, tentu saja, dikerdilkan oleh skala segala sesuatu di gedung yang berbalik menguasai kita."<ref>Masson, Georgina (2001). The Companion Guide to Rome. Companion Guides. pp. 615–6.</ref>
Baris 88:
===Situs pemakaman Santo Petrus===
{{Main|Makam Santo Petrus}}
[[Image:Circus of Nero.png|thumb|Rekonstruksi terkaan modern dari lokasi relatif sirkus, [[Basilika Santo Petrus Lama|abad pertengahan]] dan Basilika Santo Petrus [[Basilika Santo Petrus|saat ini]] <ref>Based on "[https://web.archive.org/web/20100305113143/http://www.saintpetersbasilica.org/images.htm Outline of St. Peter's, Old St. Peter's, and Circus of Nero]".</ref>]]
Setelah penyaliban Yesus, dicatat dalam kitab [[Kisah Para Rasul]] dalam [[Alkitab]] bahwa salah satu dari dua belas muridnya, Simon yang dikenal sebagai [[Santo Petrus]], seorang nelayan dari [[Galilea]], mengambil posisi kepemimpinan di antara para pengikut Yesus dan sangat penting dalam pendirian [[Kekristenan|Gereja Kristen]]. Namanya ialah "Petrus" dalam bahasa Latin dan "Petros" dalam bahasa Yunani, berasal dari petra yang berarti "batu" atau "batu karang" dalam bahasa Yunani, dan merupakan terjemahan literal dari bahasa Aram "Kepa", nama yang diberikan kepada Simon oleh Yesus (Yohanes 1:42, dan lihat Matius 16:18).
 
Tradisi Katolik berpendapat bahwa Petrus, setelah melayani selama tiga puluh empat tahun, melakukan perjalanan ke Roma dan menemui kemartirannya di sana bersama dengan [[Santo Paulus]] pada tanggal 13 Oktober 64 M pada masa pemerintahan Kaisar Romawi [[Nero]]. Eksekusinya adalah salah satu dari banyak kemartiran orang Kristen setelah Kebakaran Besar Roma. Menurut Jerome, Petrus disalibkan dengan kepala menghadap ke bawah, atas permintaannya sendiri karena menganggap dirinya tidak layak untuk mati dengan cara yang sama seperti Yesus.<ref>"Jerome, De Viris Illustribus (On Illustrious Men)". New Advent. Retrieved 27 May 2021.</ref> Penyaliban terjadi di dekat obelisk Mesir kuno di Sirkus Nero. Obelisk tersebut sekarang berdiri di [[Lapangan Santo Petrus]] dan dihormati sebagai "saksi" kematian Petrus. Obelisk tersebut merupakan salah satu dari beberapa Obelisk Roma kuno.<ref>Frank J. Korn, Hidden Rome Paulist Press (2002)</ref>
 
Menurut tradisi, jenazah Petrus dimakamkan tepat di luar Sirkus, di Mons Vaticanus di seberang Via Cornelia dari Sirkus, kurang dari 150 meter dari tempat kematiannya. Via Cornelia adalah jalan yang membentang dari timur ke barat di sepanjang dinding utara Sirkus di atas tanah yang sekarang ditutupi oleh bagian selatan Basilika dan [[Lapangan Santo Petrus]]. Sebuah kuil dibangun di situs ini beberapa tahun kemudian. Hampir tiga ratus tahun kemudian, [[Basilika Santo Petrus Lama]] dibangun di atas situs ini.<ref name="Lees-Milne, James 1967">Lees-Milne, James (1967). "Saint Peter's – the story of Saint Peter's Basilica in Rome". London: Hamish Hamilton. OCLC 1393052.</ref>
 
Area yang sekarang tercakup dalam Kota Vatikan telah menjadi pemakaman selama beberapa tahun sebelum Sirkus Nero dibangun. Area tersebut merupakan kuburan untuk orang-orang yang tereksekusi di Sirkus dan berisi banyak penguburan Kristen karena selama bertahun-tahun setelah penguburan Santo Petrus banyak orang Kristen memilih untuk dimakamkan di dekat Petrus.
Baris 108:
 
===Rencana untuk membangun ulang===
Pada akhir abad ke-15, karena telah diabaikan selama periode Kepausan berada di [[Avignon]], basilika tua telah rusak. Tampaknya paus pertama yang mempertimbangkan untuk membangun kembali atau setidaknya melakukan perubahan radikal adalah [[Paus Nikolas V]] (1447–1455). Dia menugaskan pekerjaan di gedung tua dari Leone Battista Alberti dan Bernardo Rossellino dan juga meminta Rossellino merancang rencana untuk basilika yang baru, atau melakukan modifikasi ekstrim dari yang lama. Pemerintahannya dibuat frustrasi oleh masalah politik dan ketika dia meninggal, hanya sedikit yang tercapai.<ref> name="Lees-Milne, James (1967). "Saint Peter's – the story of Saint Peter's Basilica in Rome". London: Hamish Hamilton. OCLC 1393052.</ref> Namun, dia telah memerintahkan pembongkaran Colosseum dan pada saat kematiannya, 2.522 gerobak batu telah diangkut untuk digunakan di gedung basilika baru untuk membentuk salib Latin berkubah dengan [[Bagian tengah gereja|nave]] yang tetap dengan lorong samping basilika tua yang tetap dipertahankan. Beberapa lokasi untuk paduan suara juga telah dibangun.<ref> name="Lees-Milne, James (1967). "Saint Peter's – the story of Saint Peter's Basilica in Rome". London: Hamish Hamilton. OCLC 1393052.</ref>
 
[[Paus Yulius II]] merencanakan jauh lebih banyak untuk Basilika Santo Petrus daripada program perbaikan atau modifikasi dari Paus Nikolas V. Yulius saat itu sedang merencanakan makamnya sendiri, yang akan dirancang dan dihias dengan pahatan oleh [[Michelangelo]] dan ditempatkan di dalam Basilika Santo Petrus. Sebuah kompetisi kemudian diadakan, dan sejumlah desain bertahan di [[Galeri Uffizi]]. Suksesi paus dan arsitek menyusul dalam 120 tahun berikutnya, upaya gabungan mereka menghasilkan bangunan basilika yang sekarang. Skema yang dimulai oleh Yulius II berlanjut hingga masa pemerintahan [[Leo X]] (1513–1521), [[Adrianus VI]] (1522–1523), [[Klemens VII]] (1523–1534), [[Paulus III]] (1534–1549), [[Yulius III]] (1550–1555), [[Marsellus II]] (1555), [[Paulus IV]] (1555–1559), [[Pius IV]] (1559–1565), [[Pius V]] (1565–1572), [[Gregorius XIII]] (1572–1585), [[Siktus V]] (1585–1590), [[Urbanus VII]] (1590), [[Gregorius XIV]] (1590–1591), [[Innosensius IX]] (1591), [[Klemens VIII]] (1592–1605), [[Leo XI]] (1605), [[Paulus V]] (1605–1621), [[Gregorius XV]] (1621–1623), [[Urbanus VIII]] (1623–1644) dan [[Innosensius X]] (1644–1655).
Baris 122:
Skema Paus Yulius untuk bangunan termegah di dunia kekristenan<ref>Fletcher, Banister (1975). History of Architecture on the Comparative Method for the student, craftsman, and amateur. New York: Macmillan Pub Company. ISBN 978-99974-605-5-4.</ref> merupakan subjek dari kompetisi, di mana sejumlah hasil sayembaranya tetap utuh disimpan di [[Galeri Uffizi]], [[Firenze]]. Desain [[Donato Bramante]] yang dipilih, dan batu fondasinya diletakkan pada tahun 1506. Rancangannya berbentuk Salib Yunani yang sangat besar dengan kubah yang terinspirasi oleh kuil Romawi bundar yang besar, [[Pantheon]]. Perbedaan utama antara desain Bramante dan desain Pantheon adalah jika kubah Pantheon ditopang oleh dinding yang tidak terputus, kubah basilika baru harus ditopang hanya pada empat dermaga besar. Fitur ini dipertahankan dalam desain akhir di mana kubah Bramante akan ditutup oleh sebuah lentera dengan kubah kecilnya sendiri, tetapi bentuknya sangat mirip dengan lentera Renaisans Awal [[Katedral Firenze]] yang dirancang untuk kubah Brunelleschi oleh Michelozzo.
 
Bramante membayangkan bahwa kubah pusat akan dikelilingi oleh empat kubah yang lebih rendah pada sumbu diagonal. Chancel, nave, dan lengan transept yang sama masing-masing terdiri dari dua bay yang diakhiri dengan apse. Di setiap sudut bangunan harus berdiri sebuah menara, sehingga denah keseluruhan berbentuk bujur sangkar, dengan apse menonjol di titik mata angin. Setiap apse memiliki dua penopang radial besar, yang membentuk persegi setengah lingkaran.<ref name="Gardner, Helen 2005 pp. 499">Gardner, Helen; Kleiner, Fred S.; Mamiya, Christin J. (2005). Gardner's Art through the Ages: The Western Perspective. Vol. 2 (12th ed.). Belmont: Wadsworth. pp. 499–500, 571–575. ISBN 978-0-495-00479-0.</ref>
 
Ketika Paus Yulius meninggal pada tahun 1513, Bramante digantikan oleh Giuliano da Sangallo dan Fra Giocondo, yang keduanya meninggal pada tahun 1515 (Bramante sendiri telah meninggal setahun sebelumnya). [[Raphael]] kemudian dikukuhkan sebagai arsitek Basilika Santo Petrus pada 1 Agustus 1514.<ref>Golzio, Vincenzo (1969). The Complete Work of Raphael. New York: Reynal and Co., William Morrow and Company. pp. 593–94.</ref> Perubahan utama dalam rencananya ialah bagian tengah dari lima teluk, dengan deretan kapel apsidal yang rumit di kedua sisinya. Rancangan Raphael untuk mimbar dan transept membuat persegi dinding luar lebih jelas dengan mengurangi ukuran menara, dan apse setengah lingkaran lebih jelas ditentukan dengan melingkari masing-masing dengan ambulatory.
Baris 142:
Michelangelo mengambil alih sebuah situs bangunan di mana terdapat empat dermaga, yang sangat besar, melebihi bangunan apa pun sejak zaman Romawi kuno, menjulang di belakang bagian tengah basilika lama yang tersisa. Ia juga mewarisi banyak skema yang dirancang dan didesain ulang oleh beberapa pemikir arsitektur dan teknik terbesar di abad ke-16. Ada elemen umum tertentu dalam skema ini. Seluruh elemen tersebut identik dengan sebuah kubah untuk menyamai kubah yang dirancang oleh [[Filippo Brunelleschi|Brunelleschi]] seabad sebelumnya dan yang sejak itu mendominasi cakrawala [[Katedral Firenze|Renaisans Florence]], dan seluruh elemen tersebut menyerukan denah yang sangat simetris baik dari bentuk Salib Yunani, seperti [[Basilika Santo Markus]] yang ikonik di [[Venesia]], atau Salib Latin dengan transept yang bentuknya identik dengan mimbar gereja, seperti di [[Katedral Firenze]].
 
Meski pekerjaan Michelangelo hanya berkembang sedikit dalam 40 tahun, Michelangelo tidak begitu saja menampik gagasan para arsitek sebelumnya. Dia memanfaatkan gagasan-gagasan terdahulu dalam mengembangkan visi besar. Yang terpenting, Michelangelo mengakui kualitas esensial dari desain asli [[Bramante]]. Michelangelo kembali ke desain Salib Yunani dan, seperti yang diungkapkan Helen Gardner: "Tanpa merusak fitur sentralisasi dari rencana Bramante, Michelangelo, dengan beberapa sapuan pena mengubah kerumitan kepingan salju menjadi kesatuan yang masif dan kohesif."<ref> name="Gardner, Helen; Kleiner, Fred S.; Mamiya, Christin J. (2005). Gardner's Art through the Ages: The Western Perspective. Vol. 2 (12th ed.). Belmont: Wadsworth. pp. 499–500, 571–575. ISBN 978-0-495-00479-0.<499"/ref>
 
Seperti yang berdiri hari ini, Basilika Santo Petrus telah ditambahkan dengan nave karya [[Carlo Maderno]]. Bagian tersebut merupakan ujung mimbar ("ujung timur" gerejawi) dengan kubah besar yang ditempatkan di tengah yang merupakan karya [[Michelangelo]]. Karena lokasinya di dalam [[Vatikan|Negara Vatikan]] dan karena proyeksi nave melindungi kubah dari pandangan saat bangunan didekati dari alun-alun di depannya, karya Michelangelo paling baik diapresiasi atau dilihat dari kejauhan. Yang menjadi jelas ialah bahwa para arsitek basilika ini telah sangat mengurangi bentuk geometris denah [[Bramante]] yang jelas dengan bentuk persegi, dan juga denah [[Raffaello Sanzio|Raphael]] tentang bujur sangkar dengan proyeksi setengah lingkaran. Michelangelo telah mengaburkan definisi geometri dengan membuat pasangan bata eksternal dengan proporsi masif dan mengisi setiap sudut dengan vestry kecil atau ruang tangga. Efek yang tercipta adalah permukaan dinding menerus yang terlipat atau retak pada sudut yang berbeda, tetapi tidak memiliki sudut yang tepat yang biasanya menentukan perubahan arah di sudut-sudut bangunan. Eksterior ini dikelilingi oleh tatanan raksasa pilaster Korintian yang semuanya diatur pada sudut yang sedikit berbeda satu sama lain, sesuai dengan sudut permukaan dinding yang selalu berubah. Di atas pilaster tersebut, cornice besar beriak dalam pita yang menyambung, memberikan kesan menjaga seluruh bangunan dalam keadaan terkompresi.
Baris 158:
Dalam kasus [[Katedral Firenze]], tampilan visual yang diinginkan dari kubah runcing sudah ada selama bertahun-tahun sebelum Brunelleschi membuat konstruksinya layak dikerjakan. Konstruksi cangkang ganda dari batu bata yang dikunci bersama dalam pola tulang herring (diperkenalkan kembali dari arsitektur Bizantium ), dan kemiringan delapan tulang rusuk batunya yang landai ke atas memungkinkan konstruksi berlangsung tanpa bekisting kayu besar yang diperlukan untuk membangun lengkungan setengah bola. Meskipun penampilannya, dengan pengecualian detail lentera, seluruhnya bergaya [[Gotik]], tekniknya sangat inovatif, dan merupakan hasil pemikiran yang telah mempelajari kubah besar dan sisa kubah Roma Kuno.<ref>Hartt, Frederick (2006). History of Italian Renaissance Art (6th ed.). Englewood Cliffs: Prentice Hall. ISBN 978-0-13-188247-8.</ref>
 
Rancangan Sangallo (1513), mirip dengan kedua pendahulunya. Sangallo menyadari nilai dari coffer di Pantheon dan tulang rusuk batu luar di [[Katedral Firenze]]. Dia memperkuat dan memperluas peristyle Bramante menjadi serangkaian bukaan melengkung dan teratur di sekitar pangkalan, dengan arkade kedua diatur kembali ke tingkat di atas yang pertama. Di tangannya, bentuk lentera yang agak halus, yang didasarkan erat pada yang ada di Florence, menjadi struktur besar, dikelilingi oleh dasar yang menonjol, sebuah peristyle dan di atasnya ada puncak menara berbentuk kerucut. Berdasarkan James Lees-Milne desainnya "terlalu eklektik, terlalu rewel dan terlalu hambar untuk sukses".<ref> name="Lees-Milne, James (1967). "Saint Peter's – the story of Saint Peter's Basilica in Rome". London: Hamish Hamilton. OCLC 1393052.</ref>
 
<gallery mode="packed" heights="190">
Baris 169:
[[File:Petersdom von Engelsburg gesehen.jpg|thumb|Basilika Santo Petrus dari [[Castel Sant'Angelo]] menunjukkan kubah menjulang di belakang fasad karya Maderno.]]
[[File:Dome Saint Peter's Basilica 04 2016 6211.jpg|thumb|Kubah diselesaikan oleh [[Giacomo della Porta]] dan [[Carlo Fontana|Fontana]].]]
Michelangelo mendesain ulang kubah basilika ini pada tahun 1547, dengan mempertimbangkan semua yang telah terjadi sebelumnya. Kubahnya, seperti [[Katedral Firenze|kubah Florence]], dibangun dari dua cangkang batu bata, yang terluar memiliki 16 tulang rusuk batu, dua kali lipat jumlah di [[Katedral Firenze|kubah Florence]] tetapi jauh lebih sedikit daripada desain Sangallo. Seperti desain Bramante dan Sangallo, kubah diangkat dari dermaga di atas drum. Peristyle Bramante yang melingkari dan arkade Sangallo dikurangi menjadi 16 pasang kolom Korintian, masing-masing setinggi 15 meter (49 kaki) yang berdiri di atas bangunan, dihubungkan oleh sebuah lengkungan. Secara visual mereka tampak menopang setiap tulang rusuk, tetapi secara struktural mereka mungkin cukup mubazir. Alasan untuk ini adalah bahwa kubah itu berbentuk bulat telur, naik tajam seperti halnya kubah [[Katedral Firenze]], dan karena itu mengerahkan daya dorong yang lebih sedikit daripada kubah setengah bola, seperti [[Pantheon]], yang meskipun tidak ditopang, diimbangi dengan dorongan ke bawah dari batu berat yang memanjang di atas dinding melingkar.<ref> name="Lees-Milne, James (1967). "Saint Peter's – the story of Saint Peter's Basilica in Rome". London: Hamish Hamilton. OCLC 1393052.</ref>
 
Profil kubah berbentuk bulat telur telah menjadi subyek banyak spekulasi dan penelitian selama abad yang lalu. Michelangelo meninggal pada tahun 1564, meninggalkan drum kubah lengkap, dan dermaga Bramante jauh lebih besar dari yang dirancang semula, masing-masing berdiameter 18 meter (59 kaki). Setelah kematiannya, pekerjaan dilanjutkan di bawah asistennya Jacopo Barozzi da Vignola dengan Giorgio Vasari ditunjuk oleh [[Paus Pius V]] sebagai pengawas untuk memastikan rencana [[Michelangelo]] dilaksanakan dengan tepat. Terlepas dari pengetahuan Vignola tentang niat Michelangelo, hanya sedikit yang terjadi pada periode ini. Pada tahun 1585, [[Paus Sistus V]] yang energik menunjuk [[Giacomo della Porta]] yang akan dibantu oleh Domenico Fontana. Pemerintahan Sixtus selama lima tahun adalah untuk melihat kemajuan bangunan dengan kecepatan tinggi.
Baris 179:
Helen Gardner menyarankan agar Michelangelo membuat perubahan pada kubah setengah bola dengan profil yang lebih rendah untuk membangun keseimbangan antara elemen vertikal dinamis dari tatanan pilaster raksasa yang melingkari dan kubah yang lebih statis dan tenang. Gardner juga berkomentar, "Pahatan arsitektur [oleh Michelangelo] ... di sini memanjang dari tanah melalui lantai loteng dan berlanjut ke drum dan kubah, seluruh bangunan disatukan menjadi satu kesatuan dari dasar hingga puncak. "
 
Ketika bangunan ini dipahat, disatukan, dan "dirangkul" oleh pita melingkari cornice dalam yang membuat Eneide Mignacca menyimpulkan bahwa profil kubah tersebut berbentuk bulat telur, yang sekarang terlihat di hasil jadinya ialah bagian penting dari karya Michelangelo yang pertama (dan terakhir). Secara kiasan, pematung atau arsitek basilika ini telah mengambil semua desain sebelumnya dan memadatkan konturnya seolah-olah bangunan itu merupakan sebongkah tanah liat. Kubah harus tampak menjorok ke atas karena tekanan yang tampak yang diciptakan oleh perataan sudut bangunan dan menahan proyeksinya. Jika penjelasan ini benar, maka profil kubah bukan sekadar solusi struktural, seperti yang dirasakan oleh Giacomo della Porta; melainkan bagian dari solusi desain terintegrasi yaitu tentang ketegangan visual dan kompresi. Di satu sisi, kubah Michelangelo mungkin tampak seperti melihat ke belakang ke profil [[Gotik]] [[Katedral Firenze]] dan mengabaikan Klasisisme Renaisans, tetapi di sisi lain, mungkin lebih dari bangunan lain mana pun di abad ke-16, memperlihatkan [[Arsitektur Barok|arsitektur Barok]].
 
====Penyelesaian====
Baris 205:
Pengaruh lain pada pemikiran Fabbrica dan Kuria ialah rasa bersalah tertentu atas penghancuran bangunan kuno tersebut. Tempat itu berada dengan berbagai kapel terkait, vestries dan sakristi telah berdiri begitu lama dan dikuduskan. Satu-satunya solusi adalah membangun bagian tengah gereja yang mencakup seluruh ruang. Pada 1607 sebuah komite yang terdiri dari sepuluh arsitek dipanggil bersama, dan keputusan dibuat untuk memperluas bangunan [[Michelangelo]] menjadi sebuah bagian tengah. Rencana Maderno untuk nave dan fasad diterima.
 
Pembangunan bagian tengah dimulai pada 7 Mei 1607, dan berjalan dengan sangat cepat, dengan 700 pekerja dipekerjakan. Tahun berikutnya, fasad dimulai, pada Desember 1614 sentuhan terakhir ditambahkan pada dekorasi plesteran kubah dan pada awal 1615 dinding partisi antara dua bagian ditarik ke bawah. Semua puing-puing telah dibawa pergi, dan bagian tengah gereja siap digunakan pada [[Minggu Palma]].<ref> name="Lees-Milne, James (1967). "Saint Peter's – the story of Saint Peter's Basilica in Rome". London: Hamish Hamilton. OCLC 1393052.</ref>
 
====Fasad Maderno====
Baris 290:
==Lonceng Gereja==
 
Basilika Santo Petrus memiliki 6 lonceng, ditempatkan di ruangan di bawah jam Romawi, hanya 3 lonceng yang terlihat dari permukaan tanah sedangkan sisanya tersembunyi di balik bourdon. Mulai dari yang terkecil yaitu 260 &nbsp;kg hingga bourdon besar yang beratnya kira-kira 9 ton. Sejak tahun 1931, lonceng dioperasikan secara elektrik, sehingga memungkinkan lonceng terbesar sekalipun untuk dibunyikan dari jarak jauh. Rota lonceng tertua berasal dari tahun 1288 dan bourdon yang disebut Campanone dibunyikan saat Natal dan Paskah, pada Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, dan setiap kali Paus memberikan berkat "[[Urbi et Orbi]]" ke kota dan dunia. Campanone juga dibunyikan ketika terjadi pengumuman konklaf atau pemilihan Paus baru.
 
{| class="wikitable sortable"
Baris 527:
* {{en}} [http://www.activitaly.it/inglese/monument/basilica_St_Peter_rome.htm Basilica of St. Peter, Rome by Activitaly]
 
[[Kategori:Gereja di Eropa]]
[[Kategori:Basilika di Vatikan]]
[[Kategori:Arsitektur Barok]]