Wangsa Isyana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 6 perubahan teks terakhir (oleh Rakehino, Crez bot, Bot5958 dan Arwinar) dan mengembalikan revisi 21313184 oleh Rakehino Tag: Pengembalian manual |
Syahjahaan (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(20 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Wangsa Isyana''' atau '''Dinasti Ishana'''; {{sanskerta|ईशान|Īśāna}} adalah sebuah [[dinasti]] yang pernah berkuasa dan memerintah di [[Kerajaan Medang]] '''(
▲'''Wangsa Isyana''' atau '''Dinasti Ishana''' adalah sebuah dinasti yang berkuasa dan memerintah di [[Kerajaan Medang]] '''(kaḍatwan mḍaŋ)''' ''Periode Jawa Timur'' pada abad ke-10 sampai masa akhir [[Kerajaan Kadiri]] '''(Paŋjalu)''' awal abad ke 12.
{{infobox royalty
|name = ''Wangsa
|image = [[Daftar]] [[Keluarga]] [[
[[Berkas:Sailendra King and Queen, Borobudur.jpg|jmpl|360px|Adegan keluarga kerajaan
|royal house = [[Wangsa Isyana|Isyana]]
| reign = [[Medang]], [[Kahuripan]], [[Panjalu]] & [[Janggala]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
|religion = [[Hindu]] & [[Agama Buddha|Buddha]]
}}
▲[[Berkas:Sailendra King and Queen, Borobudur.jpg|jmpl|360px|Adegan keluarga kerajaan Raja dan Ratu dengan segenap abdi pengiringnya di dalam istana [[Medang]].]]
{{Sejarah Indonesia}}
== Asal
Istilah ''Isyana'' berasal dari nama '''Sri Isyana Wikramadharmottunggadewa''', yaitu gelar [[Mpu Sindok]] setelah menjadi raja Medang ([[929]]–[[947]]). Dinasti ini menganut agama [[Hindu]] aliran [[Siwa]].
Baris 26 ⟶ 24:
== Silsilah keluarga ==
Silsilah Wangsa Isyana dijumpai di dalam [[Prasasti Pucangan]] tahun
Cikal bakal Wangsa Isyana tentu saja ditempati oleh Mpu Sindok alias Maharaja Isyana. Ia memiliki putri bernama [[Sri Isyanatunggawijaya]] yang menikah dengan pangeran [[Bali]] bernama [[Sri Lokapala]]. Dari perkawinan itu lahir [[Makutawangsawardhana]], yang kemudian memiliki putri bernama [[Mahendradatta]], yaitu ibu dari Airlangga.
Ayah dari Airlangga adalah [[Udayana]] [[wangsa Warmadewa|Warmadewa]] raja Bali. Dalam beberapa prasasti, nama Mahendradatta atau Gunapriya Dharmapatni disebut lebih dulu sebelum suaminya. Hal ini menunjukkan seolah-olah kedudukan Mahendradatta lebih tinggi daripada Udayana. Mungkin saat itu Bali merupakan negeri bawahan Jawa.
Prasasti Pucangan juga menyebutkan seorang raja bernama [[Dharmawangsa Teguh]], mertua sekaligus kerabat Airlangga. Para sejarawan cenderung sepakat bahwa Dharmawangsa adalah putra Makutawangsawardhana. Pendapat ini diperkuat oleh [[prasasti Sirah Keting]] yang menyebut Dharmawangsa dengan nama Sri Maharaja Isyana Dharmawangsa.
Dengan demikian, Dharmawangsa dapat dipastikan sebagai keturunan Mpu Sindok, meskipun prasasti Pucangan tidak menyebutnya dengan pasti.
Pada akhir masa pemerintahannya, [[Airlangga]] berhadapan dengan masalah persaingan perebutan takhta antara kedua putranya. Sebelum turun takhta, pada akhir November [[1042]] atas saran penasehat kerajaan [[Mpu Bharada]], Airlangga terpaksa membagi wilayah kerajaannya menjadi dua.
== Daftar raja-raja ==▼
Bagian barat wilayah Panjalu/[[Kadiri]] beribukota di kota baru yaitu [[Daha]] diberikan kepada [[Sri Samarawijaya]], kemudian wilayah bagian timur yaitu wilayah [[Janggala]] beribukota di kota lama yakni [[Kahuripan]] diberikan kepada [[Mapanji Garasakan]].
Daftar raja-raja Wangsa Isyana dapat disusun sebagai berikut,
# Dyah Sindok ([[Mpu Sindok]]) atau
# [[Sri
# [[Makutawangsawardhana|Sri Makutawangsawardhana]].
# [[Dharmawangsa Teguh]] memerintah di Jawa, [[Mahendradatta]] memerintah di Bali.
# [[Airlangga]], putra [[Mahendradatta]]
#
== Daftar pustaka ==
Baris 55 ⟶ 57:
* [[Rakai Panangkaran]]
* [[Rakai Pikatan]]
[[Kategori:Wangsa]]
|