Kabupaten Kerinci: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ejaan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(14 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 13:
|caption = [[Gunung Kerinci]]
|motto = Sakti alam Kerinci
|kecamatan = 18
|kelurahan = 2
|desa = 285<ref>{{Cite web |url=https://kerincikab.bps.go.id/publication/2021/02/26/ab8ae116328cc609b7c5eb54/kabupaten-kerinci-dalam-angka-2021.html |title=Salinan arsip |access-date=2021-10-28 |archive-date=2021-10-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211028153523/https://kerincikab.bps.go.id/publication/2021/02/26/ab8ae116328cc609b7c5eb54/kabupaten-kerinci-dalam-angka-2021.html |dead-url=no }}</ref> [[desa]]
|dasar hukum = UU No. 58 Tahun 1958
|tanggal = 10 November 1958
Baris 21:
|nama kepala daerah = Asraf (Pj.)
|wakil kepala daerah = Wakil Bupati
|nama wakil kepala daerah = ''
|nama sekretaris daerah = Zainal Efendi
|luas = 3807,28
|luasref = <ref>{{Cite web |url=http://www.jambiprov.go.id/index.php?letluaswil |title=Salinan arsip |access-date=2013-05-02 |archive-date=2013-06-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130609211837/http://www.jambiprov.go.id/index.php?letluaswil |dead-url=yes }}</ref>
|penduduk =
|penduduktahun = 30 Juni [[
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|99,
|{{Tree list}}
* 0,
** 0,
** 0,04% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Kerinci|Kerinci]]
|IPM = {{increase}} 73,77 ([[2023]])<br>{{fontcolor|#00726a|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://jambi.bps.go.id/indicator/26/2132/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.jambi.bps.go.id|accessdate=29 Desember 2023}}</ref>
|kodearea = 0748
Baris 46 ⟶ 48:
}}
'''Kabupaten Kerinci''' adalah [[kabupaten]] paling barat di provinsi [[
Nama Kerinci berasal dari [[bahasa Tamil]] yaitu Kurinji, yang merupakan bunga yang tumbuh di daerah pegunungan di [[India Selatan]].
== Geografi ==
Baris 73:
Permukiman prasejarah yang lebih muda di Kerinci berlangsung pada abad ke-5 hingga abad ke-9 Masehi dengan tinggalan berupa megalitik Batu Silindrik, bekas rumah panggung, dan kubur tempayan yang berada satu lapisan budaya dengan temuan artefak perunggu dan besi.<ref>Bonatz, Dominik, 2015. 4000 Tahun Jejak Permukiman Manusia Sumatera: perspektif arkeologis di dataran tinggi pulau Sumatera. Medan: Unimed</ref>
===Masa Kerajaan===
Pengaruh Hindu-Buddha di kawasan Kerinci belum terungkap sepenuhnya. Temuan lepas berupa arca perunggu Awalokisterwara dan Dipalaksmi pada zaman Kolonial menunjukkan adanya pengaruh Hindu-Buddha di wilayah ini. Pada Abad ke-14 M, Maharaja Dharmasraya dari Kerajaan Malayu di Hulu Batanghari menganugerahkan Kitab Undang-Undang kepada para Dipati di Silunjur Bhumi Kurinci. Kitab tersebut ditulis oleh Kuja Ali Dipati dan sekarang masih tersimpan sebagai pusaka Luhah Depati Talam, Dusun Tanjung Tanah.<ref>Kozok, Uli, 2006. Kitab Undang-undang Tanjung Tanah Naskah Melayu yang tertua tahun 2006, Yayasan obor Indonesia</ref>
Baris 83:
Pada abad ke-17 hingga abad ke-19 M,mulai terbentuk pemerintahan federasi lain di luar Depati IV dan VII Helai Kain di Kerinci. Seperti pemerintahan Siulak Tanah Sekudung pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Zainuddin, Kumun Tanah Kurnia pada masa Sultan Masud Badrudin, dan Tanah Pegawai Rajo Pegawai Jenang di Sungai Penuh pada masa Pangeran Sukarta Negara.
===Masa Kolonial===
Pada awal abad ke-19 M, orang-orang Eropa mulai mempelajari kawasan Kerinci dan penduduknya. Pada tahun 1800, Mr. Campbell seorang berkebangsaan Inggris yang berkedudukan di Muko-Muko masuk ke wilayah Kerinci secara diam-diam. Pada tahun 1901, utusan Belanda bernama Imam Marusa dari Muko-Muko terbunuh di Dusun Lolo dalam perjalanan pulang setelah menghadap Depati IV di Kerinci. Pembunuhan tersebut karena Imam Marusa dituduh memalsukan surat dari Depati IV yang berbunyi mengizinkan Belanda mendirikan loji di Kerinci.
Baris 93:
Pada tahun 1920-1, afdeeling Korintji dikeluarkan dari Residentie Djambi dan kemudian dimasukkan ke dalam Karesidenan Sumatra's Westkust (Keresidenan Sumatera Barat). Pada masa itu, Kerinci dijadikan wilayah setingkat ''onderafdeeling'' di bawah Afdeeling Painan. Pada akhir era [[Kolonial]], Kerinci berada dalam satu onderafdeeling dengan Inderapura.
===Masa Kemerdekaan===
Pada era Kemerdekaan, Kerinci merupakan wilayah setingkat kewedanan di bawah Kabupaten Pesisir Selatan-Kerinci. Kabupaten Pesisir Selatan-Kerinci berada di bawah Keresidenan Sumatera Barat, Subprovinsi Sumatera Tengah, Provinsi Sumatera.<ref>Gusti Asnan, Memikir ulang regionalisme: Sumatera Barat tahun 1950-an, Yayasan Obor Indonesia</ref>
Baris 102:
# Kecamatan Kerinci Hilir terdiri dari kemendapoan seleman,Kemendapoan 3 Helai Kain, kemendapoan Lempur, dan Kemendapoan Lolo.
Pada tahun 1954, ketika rakyat Jambi berjuang untuk mendirikan [[Provinsi Jambi]], salah seorang tokoh masyarakat Kerinci datang ke [[Bangko, Merangin|Bangko]] untuk menghadiri pertemuan dengan Front Pemuda Jambi. Kedatangan beliau dalam rangka untuk mendengarkan aspirasi masyarakat Kerinci terkait keinginan mereka untuk bergabung dengan Provinsi Jambi yang akan dibentuk. Salah satu tokoh Kerinci yang hadir yakni Sati Depati Anom mengatakan bahwa "Pucuk Jambi Sembilan Lurah", tidak lengkap kalau di dalamnya tidak termasuk Kerinci.<ref>Ajisman (2015) [https://web.archive.org/web/20220217070928/http://repositori.kemdikbud.go.id/10255/ Orang Minangkabau di Kerinci: dari kemerdekaan sampai reformasi 1945-1998]
Melalui UU No 61 tahun 1958, pada tahun 1958 Kerinci ditetapkan menjadi satu kabupaten yang berdiri sendiri, dan masuk ke dalam wilayah Provinsi Jambi.
Baris 119:
{{utama|Daftar Bupati Kerinci}}
Saat ini, kabupaten Kerinci dipimpin oleh penjabat bupati, Asraf. Ia dilantik oleh gubernur [[Jambi]], [[Al Haris]], pada 4 November 2023. Asraf menggantikan jabatan bupati definitif, [[Adirozal]], bersama wakil bupati definitif, [[Ami Taher]].<ref>{{cite web|url=https://kerincikab.go.id/detilberita/444/departments.html|title=Pelantikan Penjabat Bupati Kerinci Asraf, S.Pt., M.Si oleh Gubernur Jambi Al Haris S.Sos, MH|website=kerincikab.go.id|accessdate=29 Desember 2023|archive-date=2023-12-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20231229084346/https://kerincikab.go.id/detilberita/444/departments.html|dead-url=no}}</ref>
{| class="wikitable"
Baris 218:
=== Bahasa ===
[[Bahasa Kerinci]] termasuk salah satu anak cabang [[Bahasa Austronesia]], yang dekat dengan [[Bahasa Melayu Jambi]] dan [[Bahasa Minangkabau]].<ref>Narendra S. Bisht, T. S. Bankoti, Encyclopaedia of the South East Asian Ethnography, Global Vision Publishing House, 2004</ref> Ada lebih dari 130 dialek bahasa yang berbeda di tiap-tiap desa di daerah Kerinci.
== Transportasi ==
|