Forensik veteriner: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wimar SW (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Wimar SW (bicara | kontrib)
Merubah referensi, menambah keterangan dan parafrasa
 
(15 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Visum et repertum mengukur kedalaman luka Dugong grade 2 di Waisai, Raja Ampat.jpg|al=Mengambil data individu dari [[duyung]] grade 2 di Waisai, Raja Ampat|jmpl|Visum pada [[duyung]] di [[Kota Waisai, Raja Ampat]]]]
'''Forensik veteriner''' merupakan penerapan ilmu pengetahuan tertentu yang digunakan untuk kepentingan penegakan hukum dan keadilan.<ref name=":1">{{Cite web|title=Bahas Forensik Veteriner, Mahasiswa FKH IPB University Dapat Ilmu soal Penegakan Hukum|url=https://bogor.tribunnews.com/2021/07/23/bahas-forensik-veteriner-mahasiswa-fkh-ipb-university-dapat-ilmu-soal-penegakan-hukum|website=Tribunnewsbogor.com|language=id-ID|access-date=2023-01-14}}</ref> Pemeriksaan forensik [[Kedokteran hewan|veteriner]] dilakukan pada kasus kejahatan yang melibatkan hewan seperti penyiksaan hewan hingga penyelundupan [[Kehidupan liar|satwa liar]]. Peran [[dokter hewan]] dibutuhkan dalam Ilmu Kedokteran Forensik.<ref name=":0">{{Cite web|title=Peran Forensik Veteriner|url=https://kumparan.com/agustin-citra/peran-forensik-veteriner-1umkxkn6uGk|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-12-09}}</ref>
'''Forensik veteriner''' atau '''kedokteran hewan forensik''' adalah cabang [[ilmu forensik]] yang digunakan terhadap pasien berupa hewan. Pemeriksaan forensik veteriner dilakukan pada kasus kejahatan atau pidana yang melibatkan hewan, seperti [[Kekejaman terhadap hewan|penyiksaan hewan]], pembunuhan, hingga [[penyelundupan satwa liar]]. Dalam hal ini, ilmu medis [[kedokteran hewan]] digunakan untuk kepentingan penegakan hukum (Pro Justitia).<ref name=":1">{{Cite web|date=23 Juli 2021|title=Bahas Forensik Veteriner, Mahasiswa FKH IPB University Dapat Ilmu soal Penegakan Hukum|url=https://bogor.tribunnews.com/2021/07/23/bahas-forensik-veteriner-mahasiswa-fkh-ipb-university-dapat-ilmu-soal-penegakan-hukum|website=Tribun News Bogor|language=id-ID|access-date=14 Januari 2023|archive-date=2023-01-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230114010711/https://bogor.tribunnews.com/2021/07/23/bahas-forensik-veteriner-mahasiswa-fkh-ipb-university-dapat-ilmu-soal-penegakan-hukum|dead-url=no}}</ref>
 
== Peran dokter hewan ==
Peran dokter hewan dalam kasus forensik pada korban hewan untuk proses identifikasi pada kasus yang melibatkan hewan peliharaan, satwa liar, maupun hewan terlantar. Bidang [[kedokteran hewan]] ilmu forensik mendiagnosis kasus atau tindak pidana yang dilakukan terhadap hewan. Seorang ahli forensik akan menentukan kesimpulan atau diagnosis serta menentukan ''[[visum et repertum]]'' dan [[nekropsi]]. Dokter hewan berwenang bertindak sebagai saksi ahli dan menggunakan hasil visum dan nekropsi sebagai alat bukti<ref name=":2">{{Cite web|last=developer|first=mediaindonesia com|date=2018-12-11|title=Dokter Hewan Forensik dan Visum et Repertum|url=https://mediaindonesia.com/opini/203618/dokter-hewan-forensik-dan-visum-et-repertum|website=mediaindonesia.com|language=id|access-date=2023-01-14}}</ref> yang sah sebagai data penunjang untuk mendapatkan penyelesaian di persidangan.<ref>{{Cite journal|last=Oktavianto|first=Aditya|last2=Arafat|first2=Muhammad Rusli|date=2022-12-04|title=KEDUDUKAN VISUM ET REPERTUM DALAM KEJAHATAN YANG MELIBATKAN HEWAN DALAM HUKUM DI INDONESIA|url=http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/Justitia/article/view/3715|journal=Jurnal Justitia : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora|language=en|volume=9|issue=2|pages=728–735|doi=10.31604/justitia.v9i2.728-735|issn=2579-9398}}</ref> Kontribusi kedokteran hewan forensik diharapkan dapat memenuhi hak-hak terhadap korban kekerasan (hewan) dan menindak tegas pelaku kekerasan sesuai peraturan yang ada.<ref name=":0" />
Forensik veteriner membutuhkan peran [[dokter hewan]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Agustin|first=Citra|date=16 Desember 2020|title=Peran Forensik Veteriner|url=https://kumparan.com/agustin-citra/peran-forensik-veteriner-1umkxkn6uGk|website=Kumparan|language=|access-date=9 Desember 2022|archive-date=2022-12-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20221209015409/https://kumparan.com/agustin-citra/peran-forensik-veteriner-1umkxkn6uGk|dead-url=no}}</ref> Seorang dokter hewan melakukan pemeriksaan forensik untuk menegakkan [[Diagnosis (medis)|diagnosis]] pada tindak pidana yang dilakukan terhadap hewan. Pemeriksaan hewan dilakukan baik dalam kondisi hidup maupun mati.
 
Terhadap hewan dilakukan serangkaian pemeriksaan yang menghasilkan ''[[visum et repertum]].'' Sedangkan pada hewan yang telah mati, setelah dilakukan pemeriksaan luar dapat dilanjutkan dengan [[nekropsi]] untuk memeriksa organ dalam secara makroskopik dan mikroskopik. Data-data yang didapat disimpulkan dalam suatu diagnosis.
Forensik veteriner dilakukan setelah seorang dokter hewan menerima perintah saat penyidikan suatu kasus kriminal. Observasi terhadap bukti-bukti fisik dan interpretasi dari hasil analisis barang bukti berfungsi sebagai alat utama dalam penyidikan.<ref name=":2" /> Adanya pembuktian ilmiah diharapkan penegak hukum tidak hanya mengandalkan pengakuan dari tersangka atau saksi hidup dalam penyidikan dan menyelesaikan suatu perkara, tetapi juga memperhatikan bukti ilmiah yang ada. Kesaksian dokter hewan menurut keahliannya dapat digunakan untuk memperberat hukuman bagi pelaku tindakan kejahatan yang melibatkan satwa. <ref name=":0" />
 
Dalam proses hukum, dokter hewan bertindak sebagai ahli yang diminta keterangan maupun laporan pemeriksaan berupa visum sebagai [[Penyidikan kejahatan|alat bukti]].<ref name=":2">{{Cite web|last=Yohana|first=Nadia|date=11 Desember 2018|title=Dokter Hewan Forensik dan Visum et Repertum|url=https://mediaindonesia.com/opini/203618/dokter-hewan-forensik-dan-visum-et-repertum|website=Media Indonesia|language=|access-date=14 Januari 2023|archive-date=2023-01-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230114010706/https://mediaindonesia.com/opini/203618/dokter-hewan-forensik-dan-visum-et-repertum|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Oktavianto|first=Aditya|last2=Arafat|first2=Muhammad Rusli|date=4 Desember 2022|title=Kedudukan Visum et Repertum dalam Kejahatan yang Melibatkan Hewan dalam Hukum di Indonesia|url=http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/Justitia/article/view/3715|journal=Jurnal Justitia : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora|volume=9|issue=2|pages=728–735|doi=10.31604/justitia.v9i2.728-735|issn=2579-9398|access-date=2023-01-14|archive-date=2023-01-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230114012222/http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/Justitia/article/view/3715|dead-url=no}}</ref> Kontribusi forensik veteriner untuk memenuhi kepentingan keadilan bagi korban kekerasan, yaitu hewan, dan menindak pelaku kejahatan secara setimpal sesuai peraturan yang berlaku.<ref name=":0" />
Perlakuan forensik untuk satwa tidak berbeda dengan manusia. Kendala analisis forensik satwa adalah pada banyaknya spesies. Standar yang diperlukan juga banyak, sesuai jumlah, jenis, terutama satwa liar dilindungi yang memiliki spesies terbatas.<ref>{{Cite web|date=2019-09-09|title=Peran Forensik Veternier untuk Satwa Liar Indonesia|url=https://news.unair.ac.id/2019/09/09/peran-forensik-veternier-untuk-satwa-liar-indonesia/?lang=id|website=Unair News|language=en-US|access-date=2022-12-09}}</ref> Kasus satwa liar yang paling sering dijumpai yaitu kasus kematian yang diduga dise­bab­kan keracunan, penem­ba­kan, pe­nye­truman, penjeratan, dan luka. <ref>{{Cite web|title=Forensik Satwa Membongkar Kejahatan|url=https://analisa.link//|website=Analisadaily.com|language=en|access-date=2023-01-14}}</ref>
 
Forensik veteriner dilakukan setelah seorang dokter hewan menerima perintah saatdalam proses penyidikan suatu kasus kriminal. Observasi terhadap bukti-bukti fisik dan interpretasi dari hasil analisis barang bukti berfungsi sebagai alat utama dalam penyidikan.<ref name=":2" /> Adanya pembuktian ilmiah diharapkanmembuat penegak hukum tidak hanya mengandalkan pengakuan dari tersangka atau saksi hidup dalam penyidikan dan menyelesaikanpenyelesaian suatu perkara, tetapi juga memperhatikan bukti ilmiah yang ada. Kesaksian dokter hewan menurut keahliannya dapat digunakan untuksebagai pertimbangan memperberathakim memutuskan hukuman bagi pelaku tindakan kejahatan yang melibatkan satwa. <ref name=":0" />
== Kompetensi ==
Dokter hewan akan menerima perintah untuk melakukan tindakan forensik veteriner wajib memiliki kompetensi<ref name=":0" /> forensik veteriner yaitu melakukan olah tempat kejadian perkara, mengumpulkan data dasar forensik (ante mortem), melakukan pemeriksaan patologi hewan, melakukan pengujian sampel dan menetapkan diagnosis akhir dengan memperhatikan ilmu-ilmu berikut <ref name=":1" />
 
Perlakuan forensik untuk satwa tidak berbeda dengan manusia. Kendala pada analisis forensik satwa adalah pada banyaknya spesies. Standarhewan sehingga standar yang diperlukan juga banyak, sesuai jumlah, jenis, terutama satwa liar dilindungi yang memiliki spesies terbatas.<ref>{{Cite web|date=9 September 2019-09-09|title=Peran Forensik VeternierVeteriner untuk Satwa Liar Indonesia|url=https://news.unair.ac.id/2019/09/09/peran-forensik-veternier-untuk-satwa-liar-indonesia/?lang=id|website=Unair News|language=en-US|access-date=9 Desember 2022|archive-date=2022-12-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20221209015457/https://news.unair.ac.id/2019/09/09/peran-forensik-veternier-untuk-satwa-liar-indonesia/?lang=id|dead-url=no}}</ref> KasusKejahatan terhadap hewan seperti pada satwa liar maupun hewan kesayangan yang paling sering dijumpai yaitu kasus kematian yang diduga dise­bab­kan keracunanoleh penyiksaan, penelantaran, pembunuhan dengan racun, penem­ba­kan, pe­nye­truman, penjeratan, dan luka.-luka yang fatal.<ref>{{Cite web|date=6 Desember 2018|title=Forensik Satwa Membongkar Kejahatan|url=https://analisaanalisadaily.linkcom/berita/arsip/2018/12/7/660205/forensik-satwa-membongkar-kejahatan/|website=Analisadaily.comAnalisa Daily|languageaccess-date=en14 Januari 2023|accessarchive-date=2023-0104-1410|archive-url=https://web.archive.org/web/20230410125306/https://analisadaily.com/berita/arsip/2018/12/7/660205/forensik-satwa-membongkar-kejahatan/|dead-url=no}}</ref>
* [[Patologi forensik]]<ref>{{Cite web|title=Seminar “Peran Kedokteran Forensik dalam Dunia Veteriner”|url=https://civas.net/2009/10/20/seminar-peran-kedokteran-forensik-dalam-dunia-veteriner/|website=civas.net|access-date=2022-12-09}}</ref>
* [[Radiologi|Radiologi forensik]]
* [[Toksikologi forensik]]
* [[Entomologi|Entomologi forensik]]
* [[Genetika kedokteran|Genetika forensik]]
* [[Psikologi forensik]]
* [[Kedokteran gigi|Odontologi forensik]]
* [[Balistika|Balisitik forensik]]
* Medikolegal forensik veteriner
 
=== KasusKompetensi ===
Dokter hewan teregistrasi sesuai kode etik menerima perintah untuk melakukan tindakan forensik veteriner perlu memiliki sejumlah kompetensi, di antaranya melakukan olah tempat kejadian perkara, mengumpulkan data dasar forensik (antemortem), melakukan pemeriksaan postmortem secara makroskopik/mikroskopik, melakukan pengujian spesimen, dan menetapkan diagnosis akhir dengan memperhatikan ilmu [[patologi forensik]], [[radiologi forensik]], [[toksikologi forensik]], [[entomologi forensik]], [[genetika forensik]], [[psikologi forensik]], [[odontologi forensik]], [[Balistika|balistik]], hingga [[medikolegal]]. <ref name=":1" /><ref name=":0" /><ref>{{Cite web|date=20 Oktober 2009|title=Seminar “Peran Kedokteran Forensik dalam Dunia Veteriner”|url=https://civas.net/2009/10/20/seminar-peran-kedokteran-forensik-dalam-dunia-veteriner/|website=Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies|access-date=9 Desember 2022|archive-date=2022-12-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20221209022417/https://civas.net/2009/10/20/seminar-peran-kedokteran-forensik-dalam-dunia-veteriner/|dead-url=no}}</ref>
Seekor [[orang utan]] betina Hope mati dan ditemukan 74 peluru bersarang dibadannya. Pelaku 2 orang remaja di Aceh. Pelaku dihukum wajib azan selama 1 bulan. Sementara di lahan sawit dilaporkan kematian gajah,<ref>{{Cite web|title=Konflik Antara Gajah dan Manusia Jadi Penyebab Terbesar Kematian Gajah di Aceh|url=https://www.kompas.tv/article/278684/konflik-antara-gajah-dan-manusia-jadi-penyebab-terbesar-kematian-gajah-di-aceh|website=KOMPAS.tv|language=id|access-date=2022-12-09}}</ref> konflik terjadi akibat gajah kerap dicap sebagai hama.<ref>{{Cite web|last=R|first=Rahmadi|date=2022-02-11|title=Selama Habitatnya Dirusak, Konflik Manusia dengan Gajah Tetap Terjadi|url=https://www.mongabay.co.id/2022/02/11/selama-habitatnya-dirusak-konflik-manusia-dengan-gajah-tetap-terjadi/|website=Mongabay.co.id|language=en-US|access-date=2022-12-09}}</ref>
 
== Kasus ==
Forensik veteriner diterjunkan untuk melakukan nekropsi terhadap bangkai bekantan di Pontianak, Kalimantan Barat. [[Bekantan]] (''Nasalis larvatus)'' sebelumnya ditemukan oleh warga dalam kondisi luka dan memar di sekitaran tiang listrik, akhirnya mati 8 jam setelah penyelamatan.<ref>{{Cite web|last=Agency|first=ANTARA News|title=Tim Forensik Veteriner Otopsi Bekantan yang Tewas Tersetrum|url=https://kalbar.antaranews.com/berita/321779/tim-forensik-veteriner-otopsi-bekantan-yang-tewas-tersetrum|website=ANTARA News Kalimantan Barat|access-date=2023-01-14}}</ref>
Berikut ini beberapa kasus penerapan forensik veteriner.
 
* Seekor [[orang utan]] betina bernama Hope mati dan ditemukan 74 peluru bersarang di badannya. Pelakunya adalah dua orang remaja di Aceh yang kemudian dihukum wajib azan selama satu bulan.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=31 Juli 2019|title=Tembak Orangutan "Hope" dengan 74 Peluru, Pelaku Dihukum Azan 1 Bulan|url=https://nasional.kompas.com/read/2019/07/31/18315521/tembak-orangutan-hope-dengan-74-peluru-pelaku-dihukum-azan-1-bulan|website=Kompas|language=|access-date=10 April 2023|archive-date=2023-04-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20230416021319/https://nasional.kompas.com/read/2019/07/31/18315521/tembak-orangutan-hope-dengan-74-peluru-pelaku-dihukum-azan-1-bulan|dead-url=no}}</ref>
Konflik manusia dengan harimau di Sumatera Barat pada 2021 menyebabkan luka dan trauma pada satwa.<ref>{{Cite web|date=14 September 2021|title=Penyegaran Medis Veteriner Untuk Meningkatkan Penanganan Konflik Harimau Sumatera|url=http://ksdae.menlhk.go.id/artikel/9934/penyegaran-medis-veteriner-untuk-meningkatkan-penanganan-konflik-harimau-sumatera.html|website=KSDAE Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem|access-date=14 JANUARI 2023}}</ref> Entomotoksikologi forensik veteriner digunakan<ref>{{Cite journal|last=Yulianti|first=Eva|last2=Siswanto|first2=Joko|last3=Triwibowo|first3=Bayu|last4=Heni|first4=Ahyul|date=2020|title=Kajian Literatur : Rekomendasi Penerapan Entomotoksikologi Forensik Veteriner pada Investigasi Kasus Keracunan Ternak dan Satwa Liar Tingkat Lanjut di Wilayah Kerja Balai Veteriner Lampung|url=http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15388|language=id|issn=2087-1279}}</ref> untuk membuktikan dugaan toksikasi pada ternak dan satwa liar di wilayah kerja Balai Veteriner Lampung. Pada kejadian satwa akuatik terdampar<ref>{{Cite web|title=Flying Vet {{!}} WWF-Indonesia {{!}} Building a future in which humans live in harmony with nature.|url=https://www.supporterwwf.org/donation/25/flying-vet/flying-vet.html|website=www.supporterwwf.org|access-date=2023-01-14}}</ref> peran dokter hewan untuk mendata individu dan menganalisis penyebab terdampar hingga kematian megafauna. Pada kasus-kasus ini penegakan hukum terhadap pelestarian satwa liar dan dilindungi masih perlu diperbaiki.<ref>{{Cite web|title=PENJELASAN  ATAS  UNDANG-UNDANG|url=https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2009/18TAHUN2009UUPenj.htm|website=jdih.kemenkeu.go.id|access-date=2023-01-14}}</ref>
Forensik* Tim forensik veteriner diterjunkan untuk melakukan nekropsi terhadap bangkai [[bekantan]] yang tewas akibat sengatan listrik di [[Kota Pontianak|Pontianak]], Kalimantan Barat. [[Bekantan]] (''NasalisHewan larvatus)''tersebut sebelumnya ditemukan oleh warga dalam kondisi luka dan memar disetelah terjatuh sekitarandari tiang listrik, akhirnya mati 8 jam setelah penyelamatan.<ref>{{Cite web|last=Agency|first=ANTARA|date=8 NewsApril 2014|title=Tim Forensik Veteriner Otopsi Bekantan yang Tewas Tersetrum|url=https://kalbar.antaranews.com/berita/321779/tim-forensik-veteriner-otopsi-bekantan-yang-tewas-tersetrum|website=ANTARAAntara News Kalimantan Barat|access-date=14 Januari 2023|archive-date=2023-01-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230114010710/https://kalbar.antaranews.com/berita/321779/tim-forensik-veteriner-otopsi-bekantan-yang-tewas-tersetrum|dead-url=no}}</ref>
* Konflik manusia dengan harimau di Sumatera Barat pada 2021 menyebabkan luka dan trauma pada satwa.<ref>{{Cite web|date=14 September 2021|title=Penyegaran Medis Veteriner Untuk Meningkatkan Penanganan Konflik Harimau Sumatera|url=http://ksdae.menlhk.go.id/artikel/9934/penyegaran-medis-veteriner-untuk-meningkatkan-penanganan-konflik-harimau-sumatera.html|website=KSDAE Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem|access-date=14 JANUARI 2023|archive-date=2021-09-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20210925043020/http://ksdae.menlhk.go.id/artikel/9934/penyegaran-medis-veteriner-untuk-meningkatkan-penanganan-konflik-harimau-sumatera.html|dead-url=no}}</ref> Entomotoksikologi forensik veteriner digunakan<ref>{{Cite journal|last=Yulianti|first=Eva|last2=Siswanto|first2=Joko|last3=Triwibowo|first3=Bayu|last4=Heni|first4=Ahyul|date=2020|title=Kajian Literatur : Rekomendasi Penerapan Entomotoksikologi Forensik Veteriner pada Investigasi Kasus Keracunan Ternak dan Satwa Liar Tingkat Lanjut di Wilayah Kerja Balai Veteriner Lampung|url=http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15388|language=id|issn=2087-1279}}</ref> untuk membuktikan dugaan toksikasi pada ternak dan satwa liar di wilayah kerja Balai Veteriner Lampung. Pada kejadian satwa akuatik terdampar<ref>{{Cite web|titleaccess-date=Flying Vet {{!}} WWF2023-Indonesia {{!}} Building a future in which humans live in harmony with nature.01-14|archive-date=2023-01-14|archive-url=https://wwwweb.supporterwwfarchive.org/donationweb/2520230114010717/flying-vethttp:/flying-vet/repository.html|website=wwwpertanian.supporterwwfgo.orgid/handle/123456789/15388|accessdead-dateurl=2023-01-14no}}</ref> peranuntuk doktermembuktikan hewandugaan untuktoksikasi mendatapada individuternak dan menganalisis penyebab terdampar hingga kematian megafauna. Pada kasus-kasus ini penegakan hukum terhadap pelestarian satwa liar dandi dilindungiwilayah masihkerja perluBalai diperbaiki.<ref>{{CiteVeteriner web|title=PENJELASAN  ATAS  UNDANG-UNDANG|url=https://jdihLampung.kemenkeu.go.id/fullText/2009/18TAHUN2009UUPenj.htm|website=jdih.kemenkeu.go.id|access-date=2023-01-14}}</ref>
* Pada kejadian satwa akuatik terdampar<ref>{{Cite web|title=Flying Vet {{!}} WWF-Indonesia {{!}} Building a future in which humans live in harmony with nature.|url=https://www.supporterwwf.org/donation/25/flying-vet/flying-vet.html|website=www.supporterwwf.org|access-date=2023-01-14|archive-date=2023-01-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230114010705/https://www.supporterwwf.org/donation/25/flying-vet/flying-vet.html|dead-url=yes}}</ref> peran dokter hewan untuk mendata individu dan menganalisis penyebab terdampar hingga kematian megafauna. Pada kasus-kasus ini penegakan hukum terhadap pelestarian satwa liar dan dilindungi masih perlu diperbaiki.<ref>{{Cite web|title=PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG|url=https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2009/18TAHUN2009UUPenj.htm|website=jdih.kemenkeu.go.id|access-date=2023-01-14|archive-date=2020-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20200214211631/http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2009/18TAHUN2009UUPenj.htm|dead-url=no}}</ref>
* Ilmu patologi forensik digunakan dalam dugaan ketidaksesuaian penyembelihan halal pada ayam konsumsi dengan memperhatikan gambaran patomorfologi intravitalitas luka sayat penyembelihan secara makroskopis, mikroskopis, dan ultrastruktur. Kondisi ini untuk membuktikan apakah ayam disembelih dalam kondisi hidup atau sudah mati (bangkai) sebagai bagian dari [[Hukum makanan Islam|asesmen halal]] dan pemenuhan Nomor Kontrol Veteriner (NKV).<ref>{{Cite journal|last=Yulianti|first=Eva|date=2021|title=Analisis Patologi Forensik Veteriner Pada Kasus Ayam Bangkai Melalui Intravitalitas Luka Sayat Penyembelihan Dengan Variasi Waktu Postmortem|url=http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/198987|publisher=Universitas Gadjah Mada|access-date=2023-01-14|archive-date=2023-01-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230114010707/http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/198987|dead-url=no}}</ref>
 
== Lihat pula ==
Ilmu patologi forensik digunakan dalam dugaan ketidaksesuaian penyembelihan halal pada ayam konsumsi dengan memperhatikan gambaran patomorfologi intravitalitas luka sayat penyembelihan secara makroskopis, mikroskopis, dan ultrastruktur. Kondisi ini untuk membuktikan apakah ayam disembelih dalam kondisi hidup atau sudah mati (bangkai).<ref>{{Cite journal|last=Yulianti|first=Eva|date=2021|title=Analisis Patologi Forensik Veteriner Pada Kasus Ayam Bangkai Melalui Intravitalitas Luka Sayat Penyembelihan Dengan Variasi Waktu Postmortem|url=http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/198987|publisher=Universitas Gadjah Mada}}</ref>
* [[Kekejaman terhadap hewan]]
 
== Referensi ==
Baris 34 ⟶ 33:
{{Kedokteran hewan}}
 
[[Kategori:Dokter hewan| ]]
[[Kategori:Kedokteran hewan]]
[[Kategori:DokterForensik]]
[[Kategori:Kesehatan hewan]]
[[Kategori:Kriminalitas]]