Kereta Naga Paksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- didalam, + di dalam)
Semangka Manis (bicara | kontrib)
k Mengganti konjungsi dan menambah tanda baca
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Rapikan}}
Kereta Naga Paksi atau yang biasa dikenal dengan nama kereta Kencana Naga Paksi merupakan kereta kencana milik [[kerajaan Sumedang Larang]]
 
'''Kereta Naga Paksi''' atau yang biasa dikenal dengan nama kereta Kencana Naga Paksi merupakan kereta kencana milik [[kerajaan Sumedang Larang]].
Kereta Naga Paksi merupakan kereta kencana dengan ukuran yang sangat besar yaitu panjang 7 meter, lebar 2,5 dan tinggi 3,1 meter, menurut Raden Moch Achmad Wiriaatmadja (pemangku adat Sumedang Larang) pada masa lalu kereta Naga Paksi dibuat dengan kayu namun pada masa sekarang replikanya dibuat dengan rangka besi.<ref name=pikiran1> [http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2011/04/23/142681/replika-kereta-naga-paksi-gunakan-rangka-besi | Nuryaman. 2011. Replika Kereta Naga Paksi Gunakan Rangka Besi. [[kota Bandung|Bandung]] : Pikiran Rakyat]</ref>
 
Kereta Naga Paksi merupakan kereta kencana dengan ukuran yang sangat besar, yaitudengan panjang 7 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 3,1 meter,. menurutMenurut Raden Moch Achmad Wiriaatmadja (pemangku adat Sumedang Larang), padadi masa lalu kereta Naga Paksi dibuat dengandari kayu, namun padadi masa sekarang replikanya dibuat dengandari rangka besi.<ref name=pikiran1>{{Cite [web |url=http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2011/04/23/142681/replika-kereta-naga-paksi-gunakan-rangka-besi |title={{!}} Nuryaman. 2011. Replika Kereta Naga Paksi Gunakan Rangka Besi. [[&#91;&#91;kota Bandung|{{!}}Bandung]] &#93;&#93;: Pikiran Rakyat] |access-date=2016-06-01 |archive-date=2016-08-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160806221909/http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2011/04/23/142681/replika-kereta-naga-paksi-gunakan-rangka-besi |dead-url=yes }}</ref>
Menurut Raden Kusdinar A Sumawilaga, Kereta Naga Paksi mulai digunakan pada masa kepemimpinan Pangeran Koesoemah Dinata (Pangeran Kornel) yaitu sekitar tahun 1791 - 1828 dan masih digunakan pada masa kepemimpinan [[Pangeran Suria Kusumah Adinata]] yang berkuasa sekitar tahun 1838 - 1882 untuk keperluan bepergian di dalam kota, menghadiri acara dan sebagai kendaraan pernikahan<ref name=pikiran1/>.
 
Menurut Raden Kusdinar A Sumawilaga, Kereta Naga Paksi mulai digunakan pada masa kepemimpinan Pangeran Koesoemah Dinata (Pangeran Kornel), yaitu sekitar tahun 1791 - 1828 dan masih digunakan pada masa kepemimpinan [[Pangeran Suria Kusumah Adinata]] yang berkuasa sekitar tahun 1838 - 1882 untuk keperluan bepergian di dalam kota, menghadiri acara, dan sebagai kendaraan pernikahan.<ref name=pikiran1/>.
 
== Sejarah ==
 
Pada pertengahan periode tahun 90an, Elang Yusuf Dendabrata (keluarga [[kesultanan Kacirebonan]] sekaligus ahli kereta keraton) diminta untuk membuat replika dari kereta Naga Paksi, namuntetapi kereta Naga Paksi yang akan dibuat replikanya tersebut tidak meninggalkan bekas atau gambaran sama sekali, oleh karenanya Elang Yusuf melakukan tirakat untuk memohon izin membuat replika kereta dan mendapat petunjuk dari Allah swt dengan melakukan puasa dan shalat ''tahajud'' setiap malam, tirakat tersebut beliau lakukan selama kurang lebih tujuh hari sampai beliau merasa mendapatkan izin untuk membuat replika kereta Naga Paksi, kemudian gambaran-gambaran tentang kereta Naga Paksi mulai berdatangan secara batin pada saat beliau sedang menjalankan ibadah haji pada tahun 1994, di penginapan beliau mulai menuangkan bentuk kepala kereta dalam sketsa di buku hariannya, setelah selesai, beliau kemudian menelepon putra sulungnya dan berpesan supaya membuatkan roda kereta sementara hal-hal lainnya akan dilakukan selepas kepulangan beliau.<ref name=ibrahim1>Ibrahim, Muchataruddin, Julinar Said, Espita Riama, Andi Maryam. 1999. Ensiklopedia Tokoh Kebudayaan Nasional IV. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia</ref>
 
Pada sekitar bulan maret 1995 Elang Yusuf Dendabrata memulai pengerjaannya untuk membuat replika kereta Naga Paksi, beliau membawa kurang lebih empat ahli ([[bahasa Cirebon]] : ''tukang'') yaitu dua orang ahli ukir dan dua orang ahli kayu, kakaknya yaitu Elang Sartono juga ikut menemani. Pengerjaan tersebut memakan waktu yang sangat lama yaitu sekitar 10 bulan, setiap malam Jum'at di ruangan pengerjaan selalu dinyalakan wewangian (adat Cirebon yang bernafaskan Islam mengingatkan pentingnya menyambut hari Jum'at dengan wewangian yang merupakan ''Sunnah'' dalam Islam) ketika sedang dalam tahap penyeleseian kereta tersebut, Wakil Gubernur [[Jawa Barat]] pada masa itu yaitu H.M A Sampurna yang telah kembali berobat dari [[Belanda]] membawa foto kereta Naga Paksi dan ternyata sketsa rancangan yang dibuat oleh Elang Yusuf Dendabrata sama dengan yang ada pada foto dari [[Belanda]] tersebut.<ref name=ibrahim1/>
 
Pembuatan replika akhirnya dapat diseleseikan pada sekitar bulan Januari 1996.
Baris 15 ⟶ 17:
=== Gedong kereta ===
 
Pada akhir tahun 1996 ''Gedong kereta'' di kompleks [[museum Prabu Geusan Ulun]] akhirnya dibangun untuk menyimpan kereta replika yang dibuat oleh Elang Yusuf Dendabrata <ref>Suryaman, Raden Nanang, dkk. 1996. Mengenal Museum Prabu Geusan Ulun serta Riwayat Leluhur Sumedang. [[Sumedang]] : [[Yayasan Pangeran Sumedang]]</ref>
 
=== Replika oleh bapak Chaltim ===
Baris 23 ⟶ 25:
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Kereta kencana di Indonesia]]