Prasasti Anjuk Ladang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k cleanup: kategori
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source
 
(9 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
[[Berkas:Anjuk Ladang Inscription.jpg|jmpl|180px|Prasasti Anjuk Ladang di Museum Nasional Jakarta.]]
'''Prasasti Anjuk Ladang''' adalah piagam batu berangka tahun 859 Saka (versi [[Louis-Charles Damais|L.-C. Damais]], 937 M) atau 857 Saka ((versi [[Jan Laurens Andries Brandes|Brandes]], 935 M) yang dikeluarkan oleh Raja [[Mpu Sindok|Sri Isyana]] (Pu Sindok) dari [[Kerajaan Medang]] setelah pindah ke bagian timur [[Pulau Jawa]]. Prasasti ini juga disebut '''Prasasti Candi Lor''' karena ditemukan pada reruntuhan [[Candi Lor]], di Desa [[Candirejo, Loceret, Nganjuk|Desa Candirejo]], [[Loceret]], beberapa kilometer disebelah tenggara kota Nganjuk. Penamaan "Anjukladang" mengacu pada nama tempat yang disebutkan dalam prasasti ini dan kemudian dikaitkan dengan asal mula nama [[KabupatenKota Nganjuk|Nganjuk]]. sekarang dan prasasti ini menyebut pertama kali [[toponim]] tersebut.
 
Beberapa bagian prasasti ini telah aus sehingga tidak dapat terbaca seluruhnya, terutama pada bagian atas prasasti. Dari beberapa tulisan yang tidak mengalami aus didapatkan keterangan bahwa "Raja Pu Sindok telah memerintahkan agar tanah sawah kakatikan (?) di Anjukladang dijadikan [[sima]] dan dipersembahkan kepada bathara di sang hyang prasada kabhaktyan di Sri Jayamerta, dharma dari Samgat Anjukladang". Penamaan "Anjukladang" mengacu pada nama tempat yang disebutkan dalam prasasti ini, yang kemudian dikaitkan dengan asal mula nama [[Nganjuk]] sekarang, dan prasasti inilah yang menyebut pertama kali [[toponim]] tersebut.
 
Prasasti ini sekarang menjadi koleksi Museum Nasional di Jakarta dengan Nomor Inventaris D.59.
Menurut J.G. de Casparis, penduduk Desa Anjukladang mendapat anugerah raja dikarenakan telah berjasa membantu pasukan raja di bawah pimpinan Pu Sindok untuk menghalau serangan tentara Malayu (Sumatra) ke Mataram Kuno yang pada saat itu telah bergerak sampai dekat Nganjuk. Atas jasanya yang besar, maka Pu Sindok kemudian diangkat menjadi raja. Selain itu, prasasti ini juga berisi tentang adanya sebuah bangunan suci. Dalam makalahnya yang berjudul ''Some Notes on Transfer of Capitals in Ancient Sri Lanka and Southeast Asia'', de Casparis mengatakan bahwa dalam prasasti itu disebutkan bahwa Raja Pu Sindok mendirikan tugu kemenangan (''jayastambha'') setelah berhasil menahan serangan raja Malayu, dan pada tahun 937 M, tunggu tersebut digantikan oleh sebuah candi. Kemungkinan besar bangunan suci yang disebutkan dalam prasasti ini adalah bangunan Candi Lor yang terbuat dari bata yang terletak di Desa Candirejo.
 
== Penafsiran ==
[[Berkas:101202 Anjukladang penggalan.jpg|jmpl|160px|Sebagian tulisan pada Prasasti Anjuk Ladang]]
Menurut J.G. de Casparis, penduduk Desa Anjukladang mendapat anugerah raja dikarenakan telah berjasa membantu pasukan raja di bawah pimpinan Pu Sindok untuk menghalau serangan tentara Malayu (Sumatra) ke Mataram Kuno yang pada saat itu telah bergerak sampai dekat Nganjuk. Atas jasanya yang besar, maka Pu Sindok kemudian diangkat menjadi raja. Selain itu, prasasti ini juga berisi tentang adanya sebuah bangunan suci.
Kutipan isi prasasti Anjuk Ladang yang menyebutkan hal itu: A. 14 – 15: … parnnaha nikanaŋ lmah uŋwana saŋ hyaŋ prasada atêhêra jaya[sta]mbha wiwit matêwêkniraŋlahakan satru[nira] [haj]ja[n] ri [ma]layu (= di tempat ini [yang telah terpilih] agar menjadi tempat didirikannya bangunan suci, sebagai pengganti tugu kemenangan, [di sanalah] pertamakali menandai saat ia [raja] mengalahkan musuhnya raja dari Malayu).
 
Menurut J.G. de Casparis, penduduk Desa Anjukladang mendapat anugerah raja dikarenakan telah berjasa membantu pasukan raja di bawah pimpinan Pu Sindok untuk menghalau serangan tentara Malayu (Sumatra) ke Mataram Kuno yang pada saat itu telah bergerak sampai dekat Nganjuk. Atas jasanya yang besar, maka Pu Sindok kemudian diangkat menjadi raja. Selain itu, prasasti ini juga berisi tentang adanya sebuah bangunan suci. Dalam makalahnya yang berjudul ''Some Notes on Transfer of Capitals in Ancient Sri Lanka and Southeast Asia'', de Casparis mengatakan bahwa dalam prasasti itu disebutkan bahwa Raja Pu Sindok mendirikan tugu kemenangan (''jayastambha'') setelah berhasil menahan serangan raja Malayu, dan pada tahun 937 M, tunggu tersebut digantikan oleh sebuah candi. Kemungkinan besar bangunan suci yang disebutkan dalam prasasti ini adalah bangunan Candi Lor yang terbuat dari bata yang terletak di Desa Candirejo.
Prasasti ini sekarang menjadi koleksi Museum Nasional di Jakarta dengan Nomor Inventaris D.59.
 
Kutipan isi prasasti Anjuk Ladang yang menyebutkan hal itu: A. 14 – 15: … parnnaha nikanaŋ lmah uŋwana saŋ hyaŋ prasada atêhêra jaya[sta]mbha wiwit matêwêkniraŋlahakan satru[nira] [haj]ja[n] ri [ma]layu (= di tempat ini [yang telah terpilih] agar menjadi tempat didirikannya bangunan suci, sebagai pengganti tugu kemenangan, [di sanalah] pertamakali menandai saat ia [raja] mengalahkan musuhnya raja dari Malayu).
 
== Alih aksara ==
Berikut ini alih aksara yang dapat terbaca dari prasasti ini:<ref>{{cite journal
|url = https://docplayer.info/65491953-Prasasti-anjuk-ladang-di-nganjuk-jawa-timur-sejarah-dan-potensinya-sebagai-sumber-pembelajaran-sejarah-windi-ika-diahing-sari-anjar-mukti-wibowo.html
|title = Prasasti Anjuk Ladang Di Nganjuk Jawa Timur (Sejarah Dan Potensinya Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah)
|first1=Windi Ika Diahing |last1=Sari |first2=Anjar Mukti |last2=Wibowo
|journal=JURNAL AGASTYA
|volume= Vol.7 No. 1
|date= Januari 2017
|publisher = Universitas PGRI Madiun
|pages = 82-103
}}</ref><ref>{{Cite book|last=Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen|date=1779|url=http://archive.org/details/verhandelingenv601913bata|title=Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap der Kunsten en Wetenschappen|publisher=Batavia : Egbert Heemen|others=Museum of Comparative Zoology Harvard University}}</ref>
=== Bagian muka ===
# ''Swasti cakawarsatita 857 caitramasa tithi dwadacicuklapaksa''
Baris 73 ⟶ 85:
:28. ''hangtlu ing watu sima mamangmang manapathe saminangmang nira ring dangu i kateguhkna sang hyang watu sim ikana lingnira indah ta kita kamung hyang i cri haricandana a (ga)''
:29. ''sti maharsi purwa daksina paccimottaramddhya urddhmadhah rawicaciksiti jalapawana jayamanakaca dharmma ahoratra yahwu jaya yaksa raksa''
:30. '' sa pisaca petrasura garuda gandharwwa bhuta kinnara mahoraga catur kapila yamabruna kuwera basawa muang putradewata pancakucika nandicwara ma''
:31. ''nagaraja durggadewi caturancra ananta surendra ananta hyang kala mrthyu gana bhuta kita prasiddha mangraksa kadatun rahyang ta i''
:32. ''mdang i bhumi mataram i kita umilu manarira umasuk i sarw wacarira kita ca (ka) la saksibhuta tumon madohlawan mapare ing rahina ing wngi at renge''
:33. ''kang samaya sapatha sumpah pamangmang mami i kita hiyang kabeh yawat ikanng wang duracara tan magam tan makmit irikaing hakani''
:34. ''hyang kudur brahmana ksatriya wecya sudra hajuan hulun matuha raray lakilaki wadwan wiku grhastha pinghai wahuta rama nayaka''
:35. ''umulhulh ike lmah sawah kakatikan iyanjukladang tutugani tanda sima inarpanakan i samgat anjukladang''
:36. ''i bhatara sang hyang prasada kabhaktyan i cri jayamrta ing dlaha hlam an babaka''
 
== Lihat pula ==
Baris 81 ⟶ 99:
 
== Referensi ==
{{reflist}}
# [http://kekunaan.blogspot.com kekunaan.blogspot.com]
 
[[Kategori:Prasasti di Jawa Timur|Anjuk Ladang]]
[[Kategori:Prasasti di Kabupaten Nganjuk|Anjuk Ladang]]
[[Kategori:Loceret, Nganjuk]]
[[Kategori:Kerajaan Medang]]