Bencana alam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(8 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{multiple image
| align = right
| total_width =
| image1 =
| image2
| image3 =
| image4 = Serasan landslide aftermath.jpg
| caption1 = [[
| caption2= [[
|caption3= [[
|caption4= [[Tanah longsor Natuna 2023]]
}}
'''Bencana alam''' ({{lang-en|Natural disaster}}), adalah suatu peristiwa yang sangat merugikan terhadap masyarakat. Bencana alam dapat mengakibatkan hilangnya nyawa atau kerusakan harta benda, dan biasanya mengakibatkan kerugian ekonomi. Contoh kejadian bencana alam meliputi [[banjir]], [[letusan gunung berapi]], [[gempa bumi]], [[tsunami]], [[tanah longsor]], [[badai salju]], [[kekeringan]], [[hujan es]], [[gelombang panas]], [[hurikan]], [[badai tropis]], [[taifun]], [[tornado]], [[kebakaran liar]] dan [[wabah penyakit]].<ref name="wisegeek">{{en}}[http://www.wisegeek.com/what-is-a-natural-disaster.htm What is a Natural Disaster?], ''wisegeek''. Akses: 10-08-2011</ref> Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami.<ref name="wisegeek" /> Contohnya adalah [[kelaparan]], yaitu kekurangan bahan [[pangan]] dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam.<ref name="wisegeek" /> Dua jenis bencana alam yang diakibatkan oleh peristiwa di [[luar angkasa]] jarang mempengaruhi manusia, seperti [[asteroid]] dan [[badai matahari]].<ref name="wisegeek" />
Baris 28 ⟶ 29:
[[Berkas:Hurricane Katrina August 28 2005 NASA.jpg|jmpl|ka|[[Hurikan Katrina]], 2005.]]
Bencana alam dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu bencana alam yang bersifat [[meteorologi]]s, bencana alam yang bersifat [[geologi]]s, [[wabah]] dan bencana dari [[ruang angkasa]].<ref name="wisegeek"/>
=== Bencana alam
====Gelombang panas====
{{Artikel|Gelombang panas}}
Baris 41 ⟶ 42:
[[Musim kemarau]] tahunan di daerah tropis secara signifikan meningkatkan kemungkinan terjadinya kekeringan, yang selanjutnya meningkatkan risiko kebakaran hutan. Gelombang panas dapat memperburuk kondisi kekeringan secara signifikan dengan meningkatkan evapotranspirasi.[m Hal ini mengeringkan hutan dan vegetasi lainnya, serta meningkatkan jumlah bahan bakar kebakaran hutan.
====Badai pasir====▼
{{Artikel|Badai pasir}}▼
[[File:Sandstorm - Flickr - bzo.jpg|thumb|240px|Badai pasir di [[Irak]], pada tahun 2005]]▼
[[Badai pasir]], adalah fenomena meteorologi yang umum terjadi di wilayah kering dan semi-kering. Badai pasir muncul ketika hembusan angin kencang atau angin kencang lainnya meniupkan pasir dan kotoran dari permukaan yang kering. Partikel halus diangkut melalui garam dan suspensi, suatu proses yang memindahkan tanah dari satu tempat dan menyimpannya di tempat lain.▼
====Badai api====
Baris 57 ⟶ 53:
[[Kebakaran hutan]] adalah kebakaran besar yang sering terjadi di kawasan hutan belantara. Penyebab umumnya adalah petir dan kekeringan, namun kebakaran hutan juga bisa disebabkan oleh kelalaian manusia atau pembakaran. Mereka dapat menyebar ke wilayah berpenduduk dan dengan demikian menjadi ancaman bagi manusia dan harta benda, serta satwa liar. Salah satu contoh kebakaran hutan yang mematikan adalah Kebakaran Peshtigo tahun 1871 di [[Amerika Serikat]], yang menewaskan sedikitnya 1.700 orang. Bencana lainnya adalah kebakaran hutan di [[Australia]] pada tahun 2009 di [[Victoria]] (yang secara kolektif dikenal sebagai "kebakaran hutan Sabtu Hitam").
=== Bencana alam meteorologi ===
====Banjir====
{{Artikel|Banjir}}
[[File:US Navy 111022-N-WW409-445 An SH-60F Sea Hawk helicopter assigned to Helicopter Anti-Submarine Squadron (HS) 14, flies around the Bangkok area with.jpg|thumb|240px|[[Banjir Thailand 2011]] menewaskan setidaknya 800 jiwa]]
[[Banjir]] adalah luapan air yang 'merendam' daratan. Petunjuk Banjir Uni Eropa mendefinisikan banjir sebagai penimbunan sementara tanah yang biasanya kering karena air. Dalam arti 'air yang mengalir', kata tersebut juga dapat diterapkan pada masuknya air pasang. Banjir bisa terjadi karena volume air, misalnya sungai atau danau, menjadi lebih tinggi dari biasanya, sehingga menyebabkan sebagian air keluar dari batas normalnya. Meskipun ukuran danau atau perairan lainnya akan bervariasi seiring dengan perubahan musiman curah hujan dan pencairan salju, banjir tidak dianggap signifikan kecuali air tersebut menutupi lahan yang digunakan oleh manusia, seperti desa, kota atau kawasan berpenghuni lainnya, jalan atau hamparan lahan pertanian.
▲====Badai pasir====
▲{{Artikel|Badai pasir}}
▲[[File:Sandstorm - Flickr - bzo.jpg|thumb|240px|Badai pasir di [[Irak]], pada tahun 2005]]
▲[[Badai pasir]], adalah fenomena meteorologi yang umum terjadi di wilayah kering dan semi-kering. Badai pasir muncul ketika hembusan angin kencang atau angin kencang lainnya meniupkan pasir dan kotoran dari permukaan yang kering. Partikel halus diangkut melalui garam dan suspensi, suatu proses yang memindahkan tanah dari satu tempat dan menyimpannya di tempat lain.
====Badai petir====
Baris 96 ⟶ 98:
[[Hujan es]] merupakan presipitasi berupa es yang tidak mencair sebelum menyentuh tanah. Hujan es dihasilkan oleh badai petir. Hujan es biasanya berukuran diameter antara 5 dan 150 mm (1⁄4 dan 6 inci). Ini dapat merusak lokasi jatuhnya. Hujan es bisa sangat merusak lahan pertanian, merusak tanaman, dan merusak perabotan. Badai es yang sangat merusak melanda [[Munich]], Jerman, pada tanggal 12 Juli 1984, menyebabkan kerusakan sekitar $2 miliar [[USD]].
===Bencana alam
====Tanah longsor====
{{Artikel|Tanah longsor}}
Baris 115 ⟶ 117:
{{Artikel|Gempa bumi}}
[[File:Cianjur earthquake homes destroyed.jpg|thumb|240px|Kerusakan setelah [[Gempa bumi Cianjur 2022]]]]
[[File:Earthquake-deaths.png|thumb|240px|Jumlah korban jiwa akibat gempa bumi global (1960–2017)]]
[[Gempa bumi]] merupakan akibat pelepasan energi secara tiba-tiba di kerak bumi sehingga menimbulkan [[gelombang seismik]]. Di permukaan bumi, gempa bumi memanifestasikan dirinya melalui getaran, guncangan, dan terkadang perpindahan tanah. Gempa bumi disebabkan oleh selip di dalam [[Patahan (geologi)|sesar geologi]]. Titik asal gempa di bawah tanah disebut fokus seismik. Titik yang berada tepat di atas fokus permukaan disebut [[episentrum]].
Gempa bumi sendiri jarang membunuh manusia atau satwa liar – biasanya peristiwa sekunder yang memicunya, seperti runtuhnya bangunan, kebakaran, tsunami, dan letusan gunung berapi, adalah penyebab kematian. Banyak diantaranya yang mungkin bisa dihindari dengan membuat konstruksi bangunan yang lebih baik, sistem keselamatan, peringatan dini dan perencanaan.
[[Gempa bumi]] adalah jenis bencana yang sering terjadi di Indonesia, dan memakan banyak korban setiap tahunnya, beberapa peristiwa gempa bumi mematikan diantaranya: [[gempa bumi Yogyakarta 2006]] membunuh sekitar 5.700 jiwa, dan peristiwa ▼
▲[[Gempa bumi]] adalah jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, dan memakan banyak korban setiap tahunnya, beberapa peristiwa gempa bumi mematikan diantaranya: [[gempa bumi Yogyakarta 2006]] membunuh sekitar 5.700 jiwa, dan peristiwa
baru-baru ini yaitu [[gempa bumi Cianjur 2022]], membunuh sekitar 300 jiwa.
Baris 157 ⟶ 162:
}}</ref> Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan manusia untuk mencegah dan menghindari bencana serta daya tahannya.<ref name="BANKOFF"/> Menurut Bankoff (2003): "bencana muncul bila bertemu dengan ketidakberdayaan".<ref name="BANKOFF"/> Artinya adalah aktivitas alam yang berbahaya dapat berubah menjadi bencana alam apabila manusia tidak memiliki daya tahan yang kuat.<ref name="BANKOFF"/>
==Negara dengan
[[File:WorldRiskIndex 2022-en.svg|thumb|upright=2|Peta indeks resiko bencana alam tahun 2022]]
Pada tahun 2022, TheWorldRiskIndeks (WRI) merilis 185 negara dengan
Kawasan [[Asia-Pasifik]] merupakan kawasan yang paling rawan bencana di dunia. Seseorang yang tinggal di kawasan Asia-Pasifik lima kali lebih mungkin terkena bencana alam dibandingkan seseorang yang tinggal di daerah lain.<ref>{{cite web |title=Asia-Pacific: the world's most disaster-prone region – World |url=https://reliefweb.int/report/world/factbox-asia-pacific-worlds-most-disaster-prone-region |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20181004103905/https://reliefweb.int/report/world/factbox-asia-pacific-worlds-most-disaster-prone-region |archive-date=2018-10-04 |access-date=2018-10-04 |website=ReliefWeb|date=10 October 2017 }}</ref> Indeks Risiko Dunia (WRI) 2022 menempatkan [[Filipina]] pada peringkat satu negara paling rawan bencana di dunia, disusul oleh [[
Dari tahun 1995 dan 2015, jumlah bencana alam terbesar terjadi di [[Amerika Serikat]], [[Tiongkok]], dan [[India]]. Pada tahun 2012, terdapat 905 bencana alam di seluruh dunia, 93% diantaranya merupakan bencana yang berhubungan dengan [[cuaca]].<ref name="vecono">{{cite news |date=29 Aug 2017 |title=Weather-related disasters are increasing |newspaper=[[The Economist]] |url=https://www.economist.com/blogs/graphicdetail/2017/08/daily-chart-19 |url-status=live |access-date=30 August 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170830021140/https://www.economist.com/blogs/graphicdetail/2017/08/daily-chart-19 |archive-date=30 August 2017}}</ref> 45% bersifat meteorologis ([[badai]]), 36% bersifat hidrologis ([[banjir]]), 12% bersifat klimatologis ([[gelombang panas]], [[gelombang dingin]], [[kekeringan]], [[kebakaran hutan]]) dan 7% merupakan peristiwa geofisika ([[gempa bumi]] dan [[gunung berapi|letusan gunung berapi]]). Antara tahun 1980 dan 2011, kejadian geofisika menyumbang 14% dari seluruh bencana terburuk dengan korban jiwa terbanyak.<ref>[http://www.worldwatch.org/natural-catastrophes-2012-dominated-us-weather-extremes-0 Natural Catastrophes in 2012 Dominated by U.S. Weather Extremes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130702190117/http://www.worldwatch.org/natural-catastrophes-2012-dominated-us-weather-extremes-0|date=2013-07-02}} Worldwatch Institute May 29, 2013</ref>
Baris 184 ⟶ 189:
|-
|style="text-align:left;" | 3
|style="text-align:left;" | {{flag|Haiti}}▼
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 42.31%▼
|-▼
|style="text-align:left;" | 4▼
|style="text-align:left;" | {{flag|Indonesia}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 41.46%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Kolombia}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 38.37%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Meksiko}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 37.55%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Myanmar}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 35.49%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Mozambik}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 34.37%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Tiongkok}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 28.70%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Bangladesh}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 27.90%
|-
| style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Pakistan}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 26.75%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Rusia}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 26.54%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Vietnam}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 25.85%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Peru}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 25.41%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Somalia}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 25.07%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Yaman}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 24.26%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Papua Nugini}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 24.10%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Madagaskar}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 23.48%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Amerika Serikat}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 22.73%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Venezuela}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 22.45%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Ekuador}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 22.42%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Nikaragua}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 22.35%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Australia}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 21.36%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Thailand}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 20.91%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Mesir}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 20.65%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Kanada}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 18.99%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Iran}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 18.48%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Panama}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 18.38%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Jepang}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 17.03%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Tanzania}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 16.38%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Turki}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 16.23%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Honduras}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 16.00%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Argentina}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 15.61%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Kepulauan Solomon}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 14.62%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|El Salvador}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 14.37%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Malaysia}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 14.36%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Libya}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 14.31%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Kosta Rika}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 14.20%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Kenya}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 13.92%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Chile}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 13.84%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Republik Dominika}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 13.23%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Selandia Baru}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 13.05%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Suriah}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 12.16%
Baris 388 ⟶ 389:
|-
|style="text-align:left;" | 53
▲|style="text-align:left;" | {{flag|Haiti}}
▲|-
|style="text-align:left;" | {{flag|Tunisia}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.87%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Spanyol}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.68%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Republik Demokratik Kongo}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.65%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Arab Saudi}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.64%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Aljazair}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.58%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Afrika Selatan}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.42%
|-
|style="text-align:left;" | 59
|
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.37%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Mauritania}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.34%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Nigeria}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.12%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Irak}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 8.65%
Baris 429 ⟶ 434:
|style="text-align:left;" | 63
|style="text-align:left;" | {{flag|Yunani}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 8.
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Kamboja}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 8.42%
|-
|style="text-align:left;" |
|style="text-align:left;" | {{flag|Timor Leste}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 7.97%
|