Kurikulum Merdeka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Wiki Ridha (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Pendidikan di Indonesia}}
[[File:Kurikulum Merdeka.png|jmpl|Logo buku versi Kurikulum Merdeka.]]
'''Kurikulum Merdeka''' merupakan [[kurikulum]] dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam
Inti dari kurikulum merdeka ini adalah [[Merdeka Belajar]]. Hal ini dikonsep agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Misalnya, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda, maka tolok ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama. Kemudian anak juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak disukai sehingga akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah.<ref>{{Cite news|last=Caesaria|first=Sandra Desi|date=2022-02-12|title=Apa Itu Kurikulum Merdeka? Begini Penjelasan Lengkap Kemendikbud|url=https://www.kompas.com/edu/read/2022/02/12/210034971/apa-itu-kurikulum-merdeka-begini-penjelasan-lengkapnya|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-04-05|editor-last=Adit|editor-first=Albertus|archive-date=2022-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220409132955/https://www.kompas.com/edu/read/2022/02/12/210034971/apa-itu-kurikulum-merdeka-begini-penjelasan-lengkapnya|dead-url=no}}</ref> Penerapan kurikulum merdeka terbuka untuk seluruh satuan pendidikan [[Pendidikan anak usia dini|PAUD]], [[Sekolah dasar|SD]], [[Sekolah menengah pertama|SMP]], [[Sekolah Menengah Atas|SMA]], [[Sekolah menengah kejuruan|SMK]], [[Pendidikan khusus|Pendidikan Khusus]], dan [[Kelompok belajar|Kesetaraan]]. Selain itu, satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan angket kesiapan implementasi Kurikulum Merdeka yang mengukur kesiapan [[guru]], [[tenaga kependidikan]] dan [[satuan pendidikan]] dalam pengembangan kurikulum. Pilihan yang paling sesuai mengacu pada kesiapan satuan pendidikan sehingga implementasi [[Kurikulum Merdeka]] semakin efektif jika makin sesuai kebutuhan.<ref name=":0" />
== Rasional pelaksanaan
Berbagai studi nasional dan internasional memperlihatkan bahwa Indonesia telah lama mengalami krisis dan kesenjangan pembelajaran. Beragam faktor dan banyak hal lainnya ikut berkontribusi menjadi penyebab masalah tersebut. [[Pandemi Covid-19|Pandemi COVID-19]] yang telah berlangsung selama 2 (dua) tahun memperburuk krisis dan semakin melebarkan kesenjangan pembelajaran yang terjadi di Indonesia. Banyak anak-anak Indonesia yang mengalami ketertinggalan pembelajaran (''learning loss'') sehingga mereka kesulitan untuk mencapai kompetensi dasar sebagai peserta didik.
Baris 19:
# Menggunakan Kurikulum Merdeka<ref>{{Cite web|last=Kemendikbudristek|date=2022|title=Implementasi Kurikulum Merdeka|url=https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/|website=Kemendikbudristek|language=id|access-date=2022-07-14|archive-date=2022-07-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220707070037/https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/|dead-url=no}}</ref>
== Dasar hukum dan regulasi
# [[Undang-undang]] Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Baris 35:
# Keputusan Kepala BSKAP Nomor 024/H/KR/2022 tentang Konsentrasi Keahlian SMK/MAK pada Kurikulum Merdeka
# Keputusan Kepala BSKAP Nomor 034/H/KR/2022 tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023<ref>{{Cite web|title=Unduhan|url=https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/unduhan/|language=id|access-date=2022-07-14}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
# Keputusan Kepala BSKAP Nomor 032/H/KR/2024 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka
===
Kemendikbudristek ini melakukan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat) untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss) pada masa pandemi. Hasilnya, dari 31,5 persen sekolah yang menggunakan kurikulum darurat menunjukkan, penggunaan kurikulum darurat dapat mengurangi dampak pandemi sebesar 73 persen (literasi) dan 86 persen (numerasi).
Baris 43 ⟶ 44:
Untuk mendukung visi pendidikan Indonesia, dan sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.<ref>{{Cite web|last=Sitoningrum|first=Niken Dwi|title=Kurikulum Merdeka Belajar: Pengertian, Tujuan, Karakteristik, hingga Keunggulannya|url=https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6823183/kurikulum-merdeka-belajar-pengertian-tujuan-karakteristik-hingga-keunggulannya|website=detiksulsel|language=id-ID|access-date=2023-10-02}}</ref>
===
Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai [[Profil Pelajar Pancasila|profil pelajar Pancasila]]; fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi; dan fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.<ref name=":0">{{Cite web|last=Kemendikbudristek|first=Pusat Kurikulum dan Pembelajaran|date=2022|title=Kurikulum Merdeka|url=https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/|website=Kemendikbudristek|language=id|access-date=2022-04-05|archive-date=2022-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220409054702/https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/|dead-url=no}}</ref>
===
Implementasi Kurikulum Merdeka sudah dimulai pada 2021 dengan kurikulum yang diterapkan pada '''Sekolah Penggerak'''.<ref>{{Cite web|title=Kerangka Kurikulum Merdeka|url=https://www.youtube.com/watch?v=VMdx893c9U4&t=107s|language=id|access-date=2022-07-14|archive-date=2022-08-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20220803215718/https://www.youtube.com/watch?v=VMdx893c9U4&t=107s|dead-url=no}}</ref> Pada tahun 2022, Kemendikburistek akan mencoba untuk melakukan pendataan yang nantinya akan menjadi dasar pada penerapan Kurikulum Merdeka ini kedepannya. Terdapat beberapa strategi implementasi Kurikulum Merdeka jalur mandiri ini.
Baris 55 ⟶ 56:
# Memfasilitasi Pengembangan Komunitas Belajar (High Touch), komunitas belajar dibentuk oleh lulusan Guru Penggerak maupun diinisiasi pengawas sekolah sebagai wadah saling berbagi praktik baik adopsi Kurikulum Merdeka di internal satuan pendidikan maupun lintas satuan pendidikan.<ref>{{Cite web|last=Kemendikbudristek|date=2022|title=Kurikulum Merdeka sebagai opsi satuan Pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran tahun. 2022 s.d. 2024|url=https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/detail-ikm/|website=Kemendikbudristek|language=id|access-date=2022-04-05|archive-date=2022-04-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20220429180247/https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/detail-ikm/|dead-url=no}}</ref>
== Tahapan implementasi
Kemendikbudristek membuat Kurikulum Merdeka dengan tujuan adanya pembelajaran yang sesuai dengan kapasitas peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan. Implementasi Kurikulum Merdeka disarankan dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah. Ada beberapa tahapan yang dirumuskan oleh Kemendikbudristek agar satuan pendidikan dapat menentukan target capaian dari implementasi Kurikulum Merdeka di sekolahnya masing-masing, namun tahapan ini bukan suatu peraturan yang wajib diikuti oleh satuan pendidikan. Terdapat 4 tahap implementasi kurikulum yang dilihat dari 10 aspek.<ref name=":1">{{Cite web|last=Kemendikbudristek|first=BSKAP|date=2022|title=Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan|url=https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/07/Tahapan-Implementasi-Kurikulum-Merdeka.pdf|website=Kemendikbud|access-date=2022-12-28|archive-date=2022-12-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20221207191006/http://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/07/Tahapan-Implementasi-Kurikulum-Merdeka.pdf|dead-url=no}}</ref>
Baris 113 ⟶ 114:
# Pembelajaran sesuai tahap belajar peserta didik (pendidikan dasar dan menengah): Peserta didik dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan capaian belajar mereka pada asesmen awal atau asesmen formatif. Satuan pendidikan juga dapat menyelenggarakan program yang mendukung peserta didik yang belum siap untuk belajar di kelas yang seharusnya dan untuk siswa yang membutuhkan tantangan lebih atau pengayaan;
# Kolaborasi antar guru untuk keperluan kurikulum dan pembelajaran: kolaborasi dilakukan pada saat melakukan perencanaan pembelajaran baik di awal semester maupun sepanjang berjalannya semester. Guru bertukar informasi mengenai progress belajar, praktik baik, perangkat ajar, projek penguatan profil Pancasila, dan sebagainya, serta melibatkan diri untuk mengembangkan KOSP. Satuan pendidikan mempunyai mekanisme dan kebijakan yang memotivasi kolaborasi guru untuk aspek pembelajaran intrakurikuler dan juga proyek, contohnya melalui kegiatan refleksi pembelajaran, observasi kelas, aktivitas berbagi praktik baik, dan sebagainya.
== Capaian Pembelajaran ==
Tujuan pembelajaran umum dalam kurikulum merdeka disebut dengan istilah capaian pembelajaran, yaitu deskripsi tentang kompetensi dan ruang lingkup materi yang harus dikuasai oleh siswa pada akhir fase. <ref>{{Cite book|last=Ginanto|first=Dion|last2=Kesuma|first2=Ameliasari Tauresia|last3=Anggraena|first3=Yogi|last4=Setiyowati|first4=Dwi|date=2024|url=https://kurikulum.kemdikbud.go.id/file/1720050633_manage_file.pdf|title=Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Edisi Revisi Tahun 2024|location=Jakarta|publisher=Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi|pages=12|url-status=live}}</ref>
== Lihat pula ==
Baris 121 ⟶ 125:
== Referensi ==
<references />▼
[[Kategori:Pendidikan di Indonesia]]
▲<references />
▲[[Kategori:Kurikulum di negara Indonesia]]
[[Kategori:Belajar membaca]]
|