Bagindo Aziz Chan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ganti posisi
 
(23 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/pangkat) -->
|honorific-prefix =
|honorific-suffix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis) -->
|honorific-suffix =
|name = Bagindo Aziz Chan
|image = Bagindo Azizchan.jpg
Baris 22:
|successor2 =
|birth_date = {{birth date|1910|9|30}}
|birth_place = {{flagicon|Belanda}} [[Kota Padang|Padang]], [[Pantai Barat Sumatra]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1947|7|19|1910|9|30}}
|death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Kota Padang|Padang]], [[SumatraSumatera Barat]]
|nationality = {{flagcountry|Indonesia}}<!-- Kolom ini hanya untuk warga negara asing -->
|party = [[Persatuan Muslimin Indonesia]] (sampai 1937){{br}}[[Partai Syarikat Islam Indonesia]] (1945-1947)<ref name=hist>https://historia.id/militer/articles/wali-kota-padang-berpulang-di-bulan-ramadan-Pyj4r</ref>
|spouse=Raden Entis Atisah<ref>https://books.google.co.id/books?id=pVBxAAAAMAAJ&q=Entis+Atisah&dq=Entis+Atisah&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjpmuii0oT5AhWmR2wGHZArCkoQ6AF6BAgKEAM</ref><br>Hj. Siti Zaura Oesman
|relations =
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan dan tulis pada artikel -->8
|children=Hj. Ineke Azizchan Nafis - dari Hj. Siti Zaura Oesman<ref>Tabloid Minang News.
Edisi 09 - November 2010, hal 10 - 11 (Tokoh).</ref><ref>''Satu Abad (30 SEPT 1910 - 30 SEPT 2010) Bagindo Azizchan, Pahlawan Nasional dari Kota Padang'', Siti Fatimah, Emizal Amri, Yasrina Ayu, ISBN 978-979-3458-14-4, Editor Ahli : Mestika Zed, hal 111 - 114.</ref>
|alma_mater = [[Rechtshoogeschool te Batavia]]
|occupation =
|profession = {{hlist|[[Guru]], |[[politikus]]}}
|religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|religion = [[Islam]]
|signature =
|website =
Baris 40 ⟶ 39:
}}
 
'''Bagindo Aziz Chan''' atau juga ditulis dengan ejaan '''Bagindo Azizchan''' ({{lahirmati|[[Kota Padang|Padang]]|30|9|1910|Padang|19|7|1947}}) adalah seorang guru dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan [[Wali Kota Padang]] kedua setelah [[kemerdekaan]], yang dilantik pada tanggal [[15 Agustus]] 1946 menggantikan [[Abubakar Jaar|Mr. Abubakar Jaar]].<ref>[[Ahmad Husein|Husein, Ahmad]] (1992). ''Sejarah Perjuangan Kemerdekaan R.I. di Minangkabau/Riau 1945-1950''. Volume 1. Badan Pemurnian Sejarah Indonesia-Minangkabau. ISBN 978-979-405-126-9.</ref>
 
Ia meninggal dalam usia 36 tahun setelah terlibat dalam sebuah [[Agresi militer Belanda I|pertempuran melawan Belanda]]. Jasadnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Bahagia, [[Bukittinggi]]. Melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 082/TK/2005, tanggal 7 November 2005, Bagindo Aziz Chan menerima [[Bintang Mahaputera Adipradana]] dan Gelar [[Daftar pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional Indonesia]] pada [[9 November]] [[2005]].<ref name="suaramerdeka.com">[http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0511/09/nas6.htm "Gelar Pahlawan Nasional buat Bagindo Aziz Chan"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150108160103/http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0511/09/nas6.htm |date=2015-01-08 }} ''[[Suara Merdeka]]'', 09-11-2005. Diakses 08-01-2015.</ref>
 
== Riwayat hidup ==
[[File:Rumah Kelahiran Bagindo Azizchan.jpg|jmpl|[[Museum Rumah Kelahiran Bagindo Aziz Chan]]]]
 
=== Kehidupan awal dan pendidikan ===
Bagindo Aziz Chan lahir di [[Alang Laweh, Padang Selatan, Padang|Kampung Alang Laweh]], Kota Padang pada 30 September 1910. Ia adalah anak keempat dari enam bersaudara, buah pernikahan Bagindo Montok dan Djamilah.<ref>https://daerah.sindonews.com/read/1151091/29/bagindo-aziz-chan-wali-kota-padang-yang-jadi-korban-kelicikan-belanda-1477702760</ref>
 
Lahir pada 30 September 1910, Bagindo Aziz Chan mengenyam pendidikan [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS]] di Padang, [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs|MULO]] di [[Kota Surabaya|Surabaya]], dan [[Algemeene Middelbare School|AMS]] di [[Batavia]]. Ia sempat dua tahun duduk di ''[[Rechtshoogeschool te Batavia]]'' (RHS) danmembuka praktik [[pengacara]]. Ia juga aktif di beberapa [[organisasi]], di antaranya sebagai anggota pengurus [[Jong Islamieten Bond]] di bawah pimpinan [[Agus Salim]].
 
Kembali ke kampung halamannya pada tahun 1935, ia mengabdi sebagai guru di beberapa sekolah di Padang dan berkali-kali pindah mengajar ke luar kota.<ref>{{Cite book|last=Fatimah|first=Siti|date=2007|url=https://books.google.com/books?id=pVBxAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=%22DARUL+Maarif+%22+pariaman&q=%22DARUL+Maarif+%22+pariaman&hl=id|title=Bgd. Azizchan, 1910-1947: pahlawan nasional dari Kota Padang|publisher=Universitas Negeri Padang, PKSBE|isbn=978-979-3458-14-4|language=id}}</ref> Ia sempat aktif di [[Persatuan Muslim Indonesia]] (Permi) sampai organisasi itu dibubarkan pada tahun 1937.
 
Dari pernikahannya dengan Siti Zaura Oesman, Bagindo Aziz dikaruniai anak Ineke Azizchan Nafis.<ref>Tabloid Minang News.
Edisi 09 - November 2010, hal 10 - 11 (Tokoh).</ref><ref>''Satu Abad (30 SEPT 1910 - 30 SEPT 2010) Bagindo Azizchan, Pahlawan Nasional dari Kota Padang'', Siti Fatimah, Emizal Amri, Yasrina Ayu, ISBN 978-979-3458-14-4, Editor Ahli : Mestika Zed, hal 111 - 114.</ref>
 
=== Perjuangan ===
Setelah [[proklamasi kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan]], ia ditunjuk sebagai Wakil Wali Kota Padang pada [[24 Januari]] 1946 dan pada [[15 Agustus]] 1946 dilantik sebagai wali kota menggantikan [[Abubakar Jaar|Mr. Abubakar Jaar]], yang pindah tugas menjadi [[residen]] di [[SumatraSumatera Utara]].
 
Di tengah situasi pasca-kedatangan [[Sekutu Perang Dunia II|Sekutu]] di Padang pada [[10 Oktober]] 1945, ia menolak tunduk terhadap kekuatan [[militer]] [[Belanda]] yang berada di belakang tentara Sekutu.<ref>Kahin, A. (1999). ''Rebellion to Integration: West Sumatra and the Indonesian Polity''. 1926-1998. Amsterdam University Press. ISBN 90-5356-395-4.</ref> Ia terus melakukan perlawanan dengan menulis di surat kabar perjuangan ''Tjahaja Padang'', bahkan turun langsung memimpin perlawanan terhadap Belanda sampai akhirnya meninggal pada tanggal [[19 Juli]] [[1947]].<ref>Sudarmanto, J. B. (2007). ''Jejak-jejak Pahlawan: Perekat Kesatuan Bangsa Indonesia''. Grasindo. ISBN 978-979-759-716-0.</ref> Ia juga berpidato di depan umum, "Langkahilah dulu mayatku, baru Kota Padang saya serahkan".<ref>{{Cite book|last=Anwar|first=Rosihan|date=2004|url=https://books.google.com/books?id=Ew-3prmwsvgC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA185&dq=U-Brigade+padang&hl=en|title=Sejarah kecil "petite histoire" Indonesia|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-532-1|language=id}}</ref>
 
=== Meninggal dunia ===
Pada 19 Juli 1947 sore hari, Bagindo dan keluarga bertolak dari Padang menuju [[Padang Panjang]]. Di daerah [[Purus, Padang Barat, Padang|Purus]], rombongannya dicegat oleh Letnan Kolonel Van Erps yang memberitahukan telah terjadi insiden di [[Nanggalo, Padang|Nanggalo]] yang merupakan daerah garis demarkasi Belanda. <ref name=pst>https://books.google.co.id/books?id=bnkSAAAAMAAJ&pg=PA155</ref>
 
Menurut versi Belanda, ketika Bagindo turun itu dari mobil Jeep yang mengantarkannya di daerah Nanggalo itu, ia tertembak di lehernya dan dibawa ke sebuah rumah sakit di Padang.<ref name=pst/>
Baris 68 ⟶ 67:
Jenazah Bagindo Aziz Chan dimakamkan pada 20 Juli 1947 pukul 02.00 dalam sebuah upacara besar yang dihadiri pejabat sipil dan militer di Taman Makam Pahlawan Bahagia, Bukittinggi.<ref name=pst/> Keesokan harinya Belanda melancarkan [[Agresi Militer Belanda]].<ref name=hist/>
 
== Penghormatan ==
[[File:Rumah Kelahiran Bagindo Azizchan.jpg|jmpl|[[Museum Rumah Kelahiran Bagindo Aziz Chan]]]]Untuk menghormati jasa-jasa dan pengorbanannya, nama Bagindo Aziz Chan diabadikan menjadi nama jalan di beberapa kota, seperti Padang dan Bukittinggi. Di Padang, sebuah [[monumen]] berbentuk kepalan tinju didirikan di persimpangan [[Jalan Gajah Mada, Padang|Jalan Gajah Mada]] dan [[Jalan Jhoni Anwar, Padang|Jalan Jhoni Anwar]], [[Kampung Olo, Nanggalo, Padang|Kampung Olo]], [[Nanggalo, Padang|Nanggalo]]. Meskipun diresmikan sebagai Monumen Bagindo Aziz Chan oleh Wali Kota Padang [[Syahrul Ujud]] pada [[19 Juli]] 1983, monumen ini berikut persimpangan lebih dikenal sebagai tugu [[Simpang Tinju]]. Monumen lainnya, terletak di Taman Melati dalam kompleks [[Museum Adityawarman]], hasil karya pelukis [[Wisran Hadi]] dan pemahat [[Arby Samah]].{{-}}
 
Monumen lainnya, terletak di Taman Melati dalam kompleks [[Museum Adityawarman]], hasil karya pemahat [[Arby Samah]].<ref>{{Cite journal|last=Rian|first=Rica|last2=Suryanti|first2=Suryanti|date=2020-04-30|title=Reinterpretasi Monumen Bagindo Aziz Chan Karya Arby Samah dalam Ikonografi Erwin Panofsky|url=https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/view/1140|journal=Panggung|language=en|volume=30|issue=1|doi=10.26742/panggung.v30i1.1140|issn=2502-3640}}</ref> Momumen ini memiliki tinggi 2,75 meter. Diresmikan oleh Wali Kota Padang [[Hasan Basri Durin]] pada 19 Juli 1973.<ref>{{Cite book|date=1978|url=https://www.google.co.id/books/edition/Seri_monumen_sejarah_T_N_I_Angkatan_Dara/Tvq4AAAAIAAJ?hl=en&gbpv=1&bsq=bagindo|title=Seri monumen sejarah T.N.I. Angkatan Darat|publisher=Dinas|language=id}}</ref>
 
== PenghormatanKehidupan pribadi ==
Bagindo Azizchan memiliki dua orang istri, yakni R. Atisah Adiwirya asal Sunda dan Siti Zaura Oesman (1912-1996) asal Padang.
[[Berkas:MuseumAdityawarman.jpg|jmpl|kiri|Monumen Bagindo Azizchan dengan latar belakang [[Museum Adityawarman]]]]
[[File:Simpang Tinju Padang dari arah Jalan Johny Anwar, 2022.jpg|jmpl|Monumen Bagindo Aziz Chan atau lebih dikenal dengan nama Tugu [[Simpang Tinju]]]]
Untuk menghormati jasa-jasa dan pengorbanannya, nama Bagindo Aziz Chan diabadikan menjadi nama jalan di beberapa kota, seperti Padang dan Bukittinggi. Di Padang, sebuah [[monumen]] berbentuk kepalan tinju didirikan di persimpangan [[Jalan Gajah Mada, Padang|Jalan Gajah Mada]] dan [[Jalan Jhoni Anwar, Padang|Jalan Jhoni Anwar]], [[Kampung Olo, Nanggalo, Padang|Kampung Olo]], [[Nanggalo, Padang|Nanggalo]]. Meskipun diresmikan sebagai Monumen Bagindo Aziz Chan oleh Wali Kota Padang [[Syahrul Ujud]] pada [[19 Juli]] 1983, monumen ini berikut persimpangan lebih dikenal sebagai tugu [[Simpang Tinju]]. Monumen lainnya, terletak di Taman Melati dalam kompleks [[Museum Adityawarman]], hasil karya pelukis [[Wisran Hadi]] dan pemahat [[Arby Samah]].{{-}}
 
Dari istri pertama, ia dikaruniai tujuh orang anak, yakni Roswita Azizchan, Bagindo Radhi Azizchan, Upy Azumar Azizchan, Bagindo Azir Azizchan, Andoda Nushati Azizchan, Huriah Pratiwi Azizchan, dan Bagindo Rendra Azizchan.<ref>{{Cite web|last=[[Donny Syofyan]]|first=|date=2023-01-14|title=Apa Kabar Sekolah Internasional Bagindo Azizchan?|url=https://langgam.id/apa-kabar-sekolah-internasional-bagindo-azizchan/|website=Langgam.id|language=id|access-date=2023-01-14}}</ref> Di antara cucunya yakni Jeanne Noveline Tedja, Aryanti W. Puspokusumo, dan Ayu Suzanne AW Puspokusumo.
== Referensi ==
 
Adapun dari istri kedua, ia memiliki anak bernama Ineke Azizchan.
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
 
* {{id}} [http://www.padang.go.id Situs web resmi kota Padang]
* {{id}} [http://www.harianhaluan.com/index.php/khas/19997-yang-terlupakan-dari-tugu-simpang-tinju "Yang Terlupakan dari Tugu Simpang Tinju"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150108151146/http://www.harianhaluan.com/index.php/khas/19997-yang-terlupakan-dari-tugu-simpang-tinju |date=2015-01-08 }}<small> ''[[Harian Haluan|Haluan]]'', 24-12-2012. Diakses 08-01-2015.</small>
Baris 92 ⟶ 94:
{{Pahlawan Indonesia}}
{{lifetime|1910|1947|}}
 
{{URUTANBAKU:Aziz Chan, Bagindo}}
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh di Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh pejuang Minangkabau]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Sumatra BaratMinangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Sumatera Barat]]
[[Kategori:Tokoh dari Padang]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Minangkabau]]
[[Kategori:Politikus Partai Syarikat Islam Indonesia]]
[[Kategori:Wali Kota Padang]]