KKN di Desa Penari (film): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jungan1104 (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(20 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 22:
* [[Aghniny Haque]]
* [[Calvin Jeremy]]
* [[Fajar
}}
| narrator =
Baris 36:
}}
| distributor =
| released = {{Film date|2022|04|30|Indonesia|2022|05|12|Malaysia dan Singapura|2022|09|23|Amerika Serikat|2022|12|29|versi diperpanjang|2022|08|30|[[Disney+ Hotstar]]}}
| runtime = 130 menit (utuh)<ref>{{cite web|url=https://lsf.go.id/movie/kkn-di-desa-penari/|title=KKN di Desa Penari|publisher=Lembaga Sensor Film|accessdate=20 April 2022}}</ref><br>121 menit (dipotong)<br>175 menit (diperpanjang)
| country = Indonesia
Baris 46:
| gross = Rp369,4 miliar (perkiraan)
}}
'''''KKN di Desa Penari'''''
== Alur ==
Pada tahun 2009, enam orang mahasiswa, Nur, Widya, Ayu, Bima, Anton, dan Wahyu
Beberapa hari di desa tersebut, mereka berenam mulai mengalami keanehan. Saat Nur dan Widya hendak mandi, mereka sama-sama dihantui oleh makhluk hitam dan seorang wanita yang mengenakan pakaian [[tari Jawa]]. Pada malam kedua, Widya mengalami kerasukan dan lantas melakukan tari Jawa, namun, setelah siuman, dia tidak sadar telah memperagakannya. Nur, yang sering kali mengalami pusing sejak kegiatan KKN dimulai, menemui Mbah Buyut, dukun desa. Disuguhkan secangkir kopi, Nur jatuh pingsan sementara Mbah Buyut melakukan ritual untuk menenangkan sesosok nenek yang selalu mengikuti Nur kemana pun dia pergi. Keesokan harinya, Mbah Buyut menyuguhkan kopi yang sama kepada Widya, Ayu, dan Wahyu. Ketika Widya merasakan bahwa kopi tersebut manis, Mbah Buyut memberitahukan bahwa kopi tersebut sebenarnya pahit, dan alasan Widya merasakannya sebagai kopi manis adalah karena dia sedang diincar oleh makhluk halus.
Sejak dia menapakkan kaki di desa, Bima menjadi orang yang pendiam dan sering kali hilang di tengah malam. Anton pernah mendengar suara perempuan dari kamar Bima, dan menemukan [[sesajen]] di bawah ranjangnya. Suatu hari, Nur memergoki Bima dan Ayu bertengkar mengenai gelang yang seharusnya Ayu berikan untuk Widya. Di hari yang sama, rumah [[joglo]] yang ditinggali para mahasiswa tiba-tiba digerebek oleh warga desa yang entah kenapa melihat Widya sebagai seekor ular. Menanggapi hal ini, Pak Prabu menyarankan bahwa mereka sebaiknya menghentikan kegiatan KKN, namun Ayu bersikeras bahwa mereka tetap harus melanjutkannya. Mencurigai Bima dan Ayu, Nur pergi ke Tapak Tilas, dimana dia mendapati mereka sedang berduaan. Terungkaplah bahwa Bima dan Ayu menjadikan Tapak Tilas sebagai tempat rahasia mereka untuk bersetubuh.
Sementara itu, Widya dan Wahyu tersesat di hutan karena motor mereka mogok saat pergi berbelanja di kota. Mereka bertemu dengan seorang kakek yang mengarahkan mereka ke pementasan tarian Jawa. Mereka dibekali makanan sebelum pulang, namun saat kembali, makanan tersebut ternyata adalah bangkai monyet.
Bima mengaku kepada Nur bahwa di malam pertama dia ada di desa, dia memimpikan seorang penari Jawa bernama Dawu yang melilitkan Widya menggunakan seekor ular. Demi keselamatan Widya, Bima harus melayani Dawu dengan mengunjunginya secara rutin di Tapak Tilas, serta memberikan gelang sebagai jimat untuk keselamatan Widya. Nur menyalahkan Bima karena ajaran Dawu sesat, dan dia hanya memperalat Bima untuk mencelakakan Widya. Saat mengemasi barang-barang mereka, Nur menemukan sebuah selendang di tas Ayu. Sesaat kemudian, Widya dirasuki Dawu, yang memperingatkan Nur untuk tidak ikut campur.
Keesokan harinya, Nur dirasuki oleh sang nenek yang memperingatkan Widya bahwa akan ada yang tidak selamat di antara mereka, namun dia tidak akan membiarkan "Badarawuhi" untuk mencelakakan Nur. Setelah siuman, Nur menemukan gelang Dawu di tas Widya. Ketika dia bertemu dengan Ayu, Ayu mengaku bahwa dialah yang menaruh gelang tersebut, sebagai imbalan agar Ayu dapat bersetubuh dengan Bima. Nur yang muak akhirnya memutuskan bahwa mereka berenam harus menghentikan KKN mereka segera. Namun, malamnya, Bima bergerak menuju Tapak Tilas. Widya menyusulnya dan mendapati pentas tarian Dawu di [[pendopo]] terbengkalai. Di saat yang sama, Nur menemukan Ayu sekarat di ranjang. Warga desa akhirnya menemukan tubuh Bima di Tapak Tilas dalam kondisi telanjang dan sekarat. Setelah Nur menceritakan apa yang telah mereka perbuat, Mbah Buyut mengungkapkan bahwa "Dawu" adalah gelar yang disematkan untuk penari Jawa desa tersebut, dan identitas wanita yang telah menghantui mereka adalah Badarawuhi, arwah Dawu yang menguasai desa.
Mbah Buyut memasuki dunia arwah bernama Angkoromurko, dimana Ayu dipaksa menari oleh Badarawuhi, sementara Widya dihalang-halangi pergi. Meskipun Widya berhasil diselamatkan, Mbah Buyut tidak dapat menyelamatkan Bima dan Ayu. Dia mengatakan bahwa Bima telah berulang kali bersetubuh dengan Badarawuhi, dan anak-anak hasil hubungan mereka adalah ular-ular yang sekarang menjerat Bima di Angkoromurko, sementara Badawaruhi menjerat Ayu dengan selendang agar dia menjadi pengganti Widya sebagai penerus tarian Dawu. Sebagai hukuman atas perzinaan Bima dan Ayu di Tapak Tilas, sukma mereka akan selamanya terperangkap di Angkoromurko.
Di epilog, diungkapkan bahwa Bima meninggal empat hari setelah Nur, Widya, Anton, dan Wahyu meninggalkan desa, sementara Ayu meninggal tiga bulan kemudian. Empat tahun kemudian, Nur dan Widya memberikan wawancara kepada pembuat [[film dokumenter]] dengan catatan bahwa semua nama yang terlibat disamarkan. Dalam adegan ''mid-credit'', Nur mengunjungi seorang [[kiai]] yang memberitahukannya tentang Mbah Dok, arwah nenek yang mengikuti dan melindunginya.
=== ''Uncut'' dan ''Luwih Dowo, Luwih Medeni'' ===
Versi ''Uncut'' (film utuh) menambahkan sejumlah adegan baru yang merincikan jalan cerita film. Adegan paling besar adalah latar belakang bagaimana Nur dan Ayu mendapatkan izin Pak Prabu untuk menjalankan KKN di desa penari dengan bantuan kakak Ayu, Ilham. Beberapa adegan yang mengandung unsur erotis, seperti persetubuhan Bima dengan Ayu dan Badarawuhi, juga ditambahkan.
Sementara itu, versi ''Luwih Dowo, Luwih Medeni'' menambahkan lebih banyak adegan baru disamping adegan-adegan yang sudah ditambahkan di versi ''Uncut''. Adegan-adegan tersebut mencakup pembukaan film dokumenter yang Nur dan Widya ikuti pasca KKN, penjelasan kegiatan KKN yang para mahasiswa lakukan di desa, dan epilog yang lebih panjang.
== Pemeran ==
Baris 61 ⟶ 78:
* [[Aghniny Haque]] sebagai Ayu
* [[Calvin Jeremy]] sebagai Anton
* [[Fajar
* [[Kiki Narendra]] sebagai Prabu
* [[Aulia Sarah]] sebagai Badarawuhi
* [[Aty Cancer]] sebagai Sundari
* [[Diding Boneng
* Dewi Sri sebagai Mbah Dok
* [[Andri Mashadi]] sebagai Ilham
Baris 90 ⟶ 107:
Film ini kemudian ditayangkan secara serentak di Malaysia dan Singapura pada 12 Mei 2022.<ref name="KKN Malaysia dan Singapura">{{Cite news|title=KKN di Desa Penari Tayang di Malaysia dan Singapura Hari Ini |url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20220512171635-220-796083/kkn-di-desa-penari-tayang-di-malaysia-dan-singapura-hari-ini|date=12 Mei 2022 |accessdate=|language=id |work=[[CNN Indonesia]] |archive-date=|archive-url=|dead-url=no}}</ref> Film ini juga ditayangkan di [[Amerika Serikat]] pada 23 September 2022.<ref>{{Cite news|last=Mario|first=Vincentius|date=1 September 2022|title=KKN di Desa Penari Bakal Tayang di Bioskop Amerika Serikat|url=https://www.kompas.com/hype/read/2022/09/01/140800866/kkn-di-desa-penari-bakal-tayang-di-bioskop-amerika-serikat|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=14 Oktober 2022|editor-last=Pangerang|editor-first=Andi Muttya Keteng}}</ref>
MD Pictures mengumumkan versi diperpanjang (''extended cut'') dengan tambahan adegan baru selama 40 menit. Film yang diberi judul ''KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni''
▲Selain tayang di bioskop, Film ini pertama kali ditayangkan di televisi oleh Trans7 pada tanggal 30 Desember 2023.
== Penerimaan ==
Baris 188 ⟶ 203:
|-
|}
== Prekuel ==
{{main|Badarawuhi Di Desa Penari}}
Pada September 2023, Manoj Punjabi mengumumkan film kedua yang berjudul ''KKN di Desa Penari 2: Badarawuhi'' yang direncanakan tayang pada [[Idulfitri]] 2024. Film kedua yang sudah direncanakan sejak Agustus 2022 ini disutradarai oleh [[Kimo Stamboel]] yang menggantikan Awi Suryadi. Selain Aulia Sarah yang akan kembali memperankan Badarawuhi, film ini dibintangi oleh [[Jourdy Pranata]], [[Maudy Effrosina]], [[Diding Boneng]], [[Aming]], dan M. Iqbal Sulaiman.<ref>{{Cite news|last=Diananto|first=Wayan|date=26 September 2023|title=6 Fakta Film KKN Di Desa Penari 2 Badarawuhi Siap Syuting Oktober 2023, Digarap Sineas Kimo Stamboel|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/5407358/6-fakta-film-kkn-di-desa-penari-2-badarawuhi-siap-syuting-oktober-2023-digarap-sineas-kimo-stamboel|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2 Januari 2024}}</ref>
Pada Februari 2024, MD Pictures merilis ''first look'' untuk film tersebut dan mengumumkan perubahan judul menjadi [[Badarawuhi Di Desa Penari]]. Perilisan ''first look'' dan perubahan judul tersebut menandakan bahwa film kedua ini merupakan prekuel, yaitu film yang berlatar waktu sebelum kejadian pada film sebelumnya. Film tersebut tayang pada hari kedua [[Idulfitri|Lebaran]] 2024 serentak di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei. Serta akan menyusul tayang terbatas di Amerika Serikat pada 26 April 2024.
== Referensi ==
Baris 204 ⟶ 225:
[[Kategori:Film Indonesia]]
[[Kategori:Film MD Pictures]]
[[Kategori:Pichouse Films]]
[[Kategori:Film berbahasa Indonesia]]
[[Kategori:Film berbahasa Jawa]]
[[Kategori:Film yang berlatar di Yogyakarta]]
[[Kategori:
[[Kategori:Film Indonesia yang berdasarkan pada kisah nyata]]
|