Musik Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Lihat juga: +portal musik |
|||
(37 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{Musik Indonesia}}
{{Budaya Indonesia}}
'''[[Musik]] di
==
{{lihat pula|Daftar alat musik Indonesia}}
Identitas musik Indonesia mulai terbentuk ketika budaya [[Zaman Perunggu]] bermigrasi ke Nusantara pada abad ketiga dan kedua Sebelum Masehi. Musik-musik suku tradisional Indonesia umumnya menggunakan [[alat musik perkusi]], terutama [[gendang]] dan [[gong]]. Beberapa berkembang menjadi musik yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik petik [[sasando]] dari [[Pulau Rote]], [[angklung]] dari [[Jawa Barat]], dan musik orkestra [[gamelan]] yang kompleks dari [[Jawa]] dan [[Bali]]
=== Gong ===
{{utama|Gong}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gong hangend aan een standaard onderdeel van gamelan Slendro TMnr 500-26a.jpg|jmpl|kanan|360px|Gong [[kempul]]]]
Gong merupakan keluarga [[alat musik perkusi]] besi dalam beberapa bentuk yang asal Asia Tenggara.
=== Bonang dan talempomg ===
{{utama|Bonang|Talempong}}
[[Berkas:Talempong pacik2.jpg|jmpl|kanan|360px|Kelompok talempong]]
Bonang adalah sebuah alat musik dari keluarga gong, baik besi maupun tidak besi. Talempong dari [[orang Minangkabau]] mempunyai bentuk hampir sama.
=== Kacapi suling ===
Baris 42 ⟶ 44:
== Aliran ==
[[Berkas:Ohlala sinden.jpg|jmpl|Para [[sinden]]]]
Pada tahun 1950, [[musik latin]] Amerika masuk ke Indonesia oleh [[Xavier Cugat]] dan [[Edmundo Ros]] serta [[Perez Prado]], termasuk Trio [[Los Panchos]] atau [[Los Paraguayos]]. Irama latin ini kemudian lekat dengan orang Indonesia. Kemudian berbagai [[musik Minang|lagu Minang]] juga muncul bersama [[Orkes Gumarang]] dan [[Zainal Combo]].
Sejak penghujung abad ke-20, dalam beberapa aliran [[musik populer]] berkembang lagu-lagu rohani Islam, pemain mereka menggunakan karyanya sebagai alat [[dakwah]]. Genre-genrenya utama ialah [[nasyid]] ([[Aa Gym]]), [[musik rok|rok]] ([[Ahmad Dhani]] serta ''[[Dewa 19]]'') dan gaya campuran ([[Cak Nun]] serta ''[[Kiai Kanjeng]]'').<ref name="Knauth">{{citation |author=Knauth, Dorcinda Celiena |year=2010 |title=Performing Islam Through Indonesian Pipular Music, 2002–2007 |type=PhD thesis |lang=en |place=University of Pittsburgh |url=http://d-scholarship.pitt.edu/9216/}}</ref>
=== Musik rakyat ===
Musik tradisional asli Nusantara ialah [[musik Rakyat (genre musik)|musik Rakyat]] ([[lagu daerah]] nenek moyang, musik ritual, tari dan lainnya) dari sejumlah suku bangsa.
=== Gamelan ===
{{utama|Gamelan|Karawitan}}
[[Berkas:Traditional indonesian instruments.jpg|jmpl|250px|[[Metalofon]]]]
[[Berkas:Traditional indonesian instruments04.jpg|jmpl|250px|[[Gong]]]]
[[Berkas:Traditional indonesian instrument being played at the indonesian embassy.jpg|jmpl|250px|Seorang pemain Gamelan]]
{{Commons|Gamelan|Gamelan}}
Salah satu bentuk musik yang paling dikenal adalah [[gamelan]], musik ini dimainkan oleh beberapa orang bersama [[alat musik]] [[perkusi]], seperti [[metalofon]], [[gong]] dan [[rebab]] bersama dengan [[suling]] [[bambu]]. Pertunjukan seperti ini umum di negara seperti [[Indonesia]] dan [[Malaysia]], tetapi gamelan berasal dari pulau [[Jawa]], [[Bali]] dan [[Lombok]].
=== Dendang ===
{{utama|Dendang}}
=== Jaipongan ===
{{utama|Jaipongan}}
=== Tembang Sunda ===
{{utama|Tembang Sunda}}
=== Gambang keromong ===
{{utama|Gambang keromong}}
=== Tanjidor ===
{{utama|Tanjidor}}
=== Kasidah ===
{{utama|Kasidah}}
Kasidah masuk Nusantara sejak [[penyebaran Islam di Nusantara|agama Islam dibawa para saudagar]] Arab tahun 635, kemudian juga saudagar [[Gujarat]] tahun 900–1200, saudagar Persia tahun 1300–1600. Nyanyian Qasidah biasanya berlangsung di masjid, pesantren dakwah agama Islam.
=== Gambus ===
{{utama|Gambus}}
Gambus adalah salah satu alat [[musik Arab]] seperti gitar, namun mempunyai suara rendah. Diperkirakan alat musik gambus masuk ke nusantara bersama migrasi [[Marga Arab Hadramaut]] (sekarang [[Yaman]]) dan orang [[Mesir]] mulai tahun 1870 hingga setelah 1888, yaitu setelah [[Terusan Suez]] dibuka tahun 1870, pelabuhan [[Tanjung Priok, Jakarta Utara]] dibangun tahun 1877, dan [[Koninklijke Paketvaart Maatschappij]] berdiri tahun 1888. Para musisi Arab sering mendendangkan [[Musik Arab]] dengan iringan gambus.
Pada awal abad XX penduduk [[Arab-Indonesia]] senang mendengarkan lagu gambus, dan sekitar tahun 1930, [[Syech Albar]] (ayah dari [[Ahmad Albar]]) mendirikan orkes gambus di Surabaya. Ia juga membuat rekaman piringan hitam dengan Columbia tahun 1930-an, yang laku di pasaran Malaysia dan Singapura.
=== Nasyid ===
{{utama|Nasyid}}
Di Indonesia, sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim, banyak penyanyi yang menampilkan nasyid tradisional dan kontemporary, salah satu genre musik vokal Islami, baik sebagai lagu utama maupun tambahan dalam repertoarnya.<ref name="Knauth" />
=== Keroncong ===
{{utama|Keroncong}}
Salah satu aliran [[musik populer]] Keroncong terbentuk sejak [[orang Portugis]] memasuki Indonesia, yang juga membawa alat musik Eropa. Banyak macam aliran musik kedaerahan Portugis seperti [[saudade]] dan [[fado]] dimainkan dengan diiringi oleh gitar yang seterusnya berubah menjadi musik keroncong. Pada permulaan [[1900-an]], musik ini dianggap sebagai musik berkualitas rendah. Hal ini berubah pada 1930-an, ketika perfilman Indonesia mulai bergabung dengan musik keroncong, dan mulai berjaya pada dekade berikutnya, ketika musik ini terhubung dengan perjuangaan [[kemerdekaan Indonesia]].
Salah satu lagu keroncong paling terkenal adalah [[Bengawan Solo (lagu)|''Bengawan Solo'']], yang ditulis pada tahun 1940 oleh [[Gesang Martohartono]], seorang pemusik dari Solo. Lagu ini ditulis ketika [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang]] menguasai pulau Jawa pada [[Perang Dunia II]], lagu tersebut (tentang sungai [[Bengawan Solo]], sungai terpanjang dan terpenting di Jawa) menjadi populer di kalangan orang Jawa, dan terkenal di seluruh Indonesia ketika mulai didengarkan di radio. Lagu ini juga populer di kalangan tentara Jepang, sehingga ketika mereka kembali ke Jepang setelah perang, banyak penyanyi Jepang menyanyikan lagu tersebut dan membuatnya sebagai ''best-seller''.
=== Langgam Jawa ===
{{utama|Langgam Jawa}}
Langgam Jawa adalah bentuk adaptasi musik keroncong ke dalam idiom [[musik Jawa]] tradisional, khususnya gamelan.
=== Dangdut ===
{{utama|Dangdut}}
Dangdut adalah salah satu bentuk [[musik populer]] yang muncul pada akhir tahun 1960-an. Penyanyi dangdut terkenal adalah [[Rhoma Irama]] dan [[Elvy Sukaesih]], begitu juga dengan [[Inul Daratista]], [[Evie Tamala]], [[Mansyur S.]], [[A. Rafiq]], dan Fahmy Shahab.<ref name="Campbell">{{citation |surname=Campbell |given=Debe |date=18 April 1998 |title=Dangdut Thrives in SE Asia. Music Rules Indonesia |periodical=[[Billboard (majalah)|Billboard]] |lang=en |volume=110 |number=16 |pages=1, 75 |issn=00062510 |url=http://books.google.com/books?id=mQ4EAAAAMBAJ&pg=PA1}}</ref><ref name="Browne">{{cite book |surname=Browne |given=Susan J. |title=The gender implications of dangdut kampungan: Indonesian "low class" popular music |publisher=Monash Asia Institute |year=2000 |lang=en |isbn=0-7326-1190-3}}</ref> [[Dangdut di Malaysia]] ialah terkenal juga sebagai simbol [[bangsa Melayu]] (namun bukan bagian kebudayaan Melayu).<ref name="Campbell" />
===
{{utama|Campursari|Congdut}}
=== Pop ===
{{Utama|Pop Indonesia}}
{{Lihat pula|Pop Bugis|Pop Jawa|Pop koplo|Pop Makassar|Pop melayu}}
=== Rok ===
{{lihat pula|Indorock|Pop melayu}}
=== Reggae ===
Sejak dasawarsa 1970-an, [[reggae]] adalah salah satu aliran musik terpopuler, termasuk fuzinya dengan dangdut, pop daerah dan genre lainya. Beberapa nama musisi yang terkenal dalam dunia reggae dan sub-ragamnya Indonesia antara lain: [[Imanez]], [[Tony Q Rastafara]], [[Nonk'Q Nongkray]], [[Mbah Surip]], [[Dhyo Haw]], [[Amtenar]], dan grup [[Steven & Coconut Treez]], [[Shaggydog]], dan [[Souljah]]
=== Gospel ===
{{lihat pula|Musik gospel}}
=== Hip hop ===
{{utama|Hip hop Indonesia}}
=== Funkot ===
{{utama|Funkot}}
Funkot adalah sebuah genre [[musik dansa elektronik]] asal Indonesia yang lahir pada tahun 1990-an.
=== Jaz ===
{{lihat pula|Musik jaz}}
=== Klasik ===
Masih pada zaman Hindia Belanda, buat [[musik klasik]] Barat pernah mendirikan ''Bataviasche Philharmonic Orchestra''. Setelah kemerdekaan Indonesia, muncul ''Djakarta Radio Orchestra'' di bawah pimpinan Henkie Strake, ''[[The Jakarta Symphony]]'', ''Jakarta Chamber Orchestra'', ''Nusantara Symphony Orchestra'', dan ''[[Twilite Orchestra]]'' yang dipimpin oleh [[Addie M.S.]]
Di antara tokoh asal Indonesia yang menggarap genre musik klasik, yaitu komponis [[Ananda Sukarlan]] serta [[Sinta Wullur]] ([[:en:Sinta Wullur|en]]); para [[pianis]]: [[Hendry Wijaya]], [[Eduardus Halim]] ([[:en:Eduardus Halim|en]]), [[Esther Budiardjo]] ([[:en:Esther Budiardjo|en]]), [[Victoria Audrey Sarasvathi]] ([[:en:Victoria Audrey Sarasvathi|en]]); pemusik [[seruling]] [[Embong Rahardjo]]; para penyanyi [[sopran]] [[Pranawengrum Katamsi]], [[Aning Katamsi]], dan [[Isyana Sarasvati]].
Komponis Indonesia yang dianggap paling menonjol dan terkenal di seluruh dunia dalam musik klasik/kontemporer adalah [[Ananda Sukarlan]], dengan banyak karya orkestra, kamar, dan instrumental. Karya-karyanya yang paling terkenal adalah serangkaian ''Rapsodia Nusantara'' yang virtuoso untuk piano solo, dengan motif musikal berdasarkan lagu-lagu daerah Indonesia. Karya-karyanya banyak ditampilkan di seluruh dunia.
== Lihat juga ==
{{portal|Musik}}
* [[Daftar grup musik Indonesia]]
* [[Daftar komponis Indonesia]]
* [[Musik Melayu]]
* [[Musik Minang]]
* [[Musik Sunda]]
== Rujukan ==
Baris 65 ⟶ 153:
== Bacaan lanjutan ==
* ''[https://folkways.si.edu/music-of-indonesia-series Music of Indonesia] [Series].'' Ed. by Philip Yampolsky. Washington, DC: Smithsonian/Folkways, 1990–1999. 20 Compact Discs with Liner Notes. Bibliography.
** Vol. 1: Songs Before Dawn: Gandrung Banyuwangi.
** Vol. 2: Indonesian Popular Music: Kroncong, Dangdut, & Langgam Jawa.
** Vol. 3: Music from the Outskirts of Jakarta: Gambang Kromong.
** Vol. 4: Music of Nias & North Sumatra: Hoho, Gendang Karo, Gondang Toba.
** Vol. 5: Betawi and Sundanese Music of the North Coast of Java.
** Vol. 6: Night Music of West Sumatra.
** Vol. 7: Music from the Forests of Riau and Mentawai.
** Vol. 8: Vocal and Instrumental Music from East and Central Flores.
** Vol. 9: Vocal Music from Central and West Flores.
** Vol. 10: Music of Biak, Irian Jaya.
** Vol. 11: Melayu Music of Sumatra and the Riau Islands.
** Vol. 12: Gongs and Vocal Music from Sumatra.
** Vol. 13: Kalimantan Strings.
** Vol. 14: Lombok, Kalimantan, Banyumas: Little-known Forms of Gamelan and Wayang.
** Vol. 15: South Sulawesi Strings.
** Vol. 16: Music from the Southeast: Sumbawa, Sumba, Timor.
** Vol. 17: Kalimantan: Daya Ritual and Festival Music.
** Vol. 18: Sulawesi: Festivals, Funerals, and Work.
** Vol. 19: Music of Maluku: Halmahera, Buru, Kei.
** Vol. 20: Indonesian Guitars.
* {{cite book |surname=Sakrie |given=Denny |authorlink=Denny Sakrie |year=2015 |title=100 Tahun Musik Indonesia |others=Editor ahli David Tarigan |place=Jakarta |publisher=GagasMedia |url={{Google books|id=l3zwBgAAQBAJ|plainurl=y|page=|keywords=|text=}} |isbn=979-780-785-1}}
{{Topik Indonesia}}
|