Kereta api ekonomi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 50:
[[Berkas:Sancaka-K32016-Interior-012017.jpg|jmpl|Interior Kereta api Kelas Ekonomi New Image K3 2016]]
Pada tanggal 4 Juli 2016, PT Kereta Api Indonesia meluncurkan rangkaian kereta ekonomi produksi 2016 yang diberi nama kereta ekonomi new image. Kereta ekonomi varian ini diklaim memiliki kenyamanan dan keeleganan seperti kelas eksekutif. Rangkaian ini diproduksi oleh PT INKA Madiun dan dipesan sebanyak lima set. Peluncuran kereta ekonomi varian ini dilaksanakan menjelang musim mudik 2016 untuk menghadapi angkutan lebaran 2016 yang diperkirakan akan meningkat tajam. Awalnya, kereta ekonomi ini digunakan untuk [[kereta api Kutojaya Utara]] ekstra lebaran sebagai angkutan lebaran pada saat itu. Kereta tersebut memiliki fasilitas AC, televisi, dan tempat duduk standar kelas ekonomi sebanyak 80 tempat duduk (40 tempat duduk menghadap ke depan dan 40 lainnya ke belakang)<ref>[http://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3248268/baru-diluncurkan-ini-dia-kereta-ekonomi-rasa-eksekutif Baru Diluncurkan, Ini Dia Kereta Ekonomi Rasa Eksekutif]</ref>
[[Berkas:Kereta Penumpang Ekonomi New Image.jpg|jmpl|Tampilan luar kereta kelas ekonomi ''new image'']]
 
Kereta api tersebut kemudian direncanakan untuk mengganti rangkaian kereta api bisnis milik [[kereta api Fajar Utama Yogya|Fajar]], [[kereta api Senja Utama Yogya|Senja Utama Yogya]] dan [[kereta api Mutiara Selatan]] yang kemudian dimutasi untuk depo kereta lainnya. Akan tetapi, kereta tersebut kemudian dikritik oleh sejumlah pengguna jasa dan bahkan sampai kepada para pecinta kereta api (''[[railfans]]'') karena jarak antar kursi yang sempit dan mengakibatkan kaki penumpang tidak leluasa. Oleh karena itulah, PT KAI memutuskan menarik kereta ekonomi tersebut dan mengembalikan sejumlah rangkaian lama untuk tiga kereta api tersebut. Kereta ekonomi kemudian dijalankan hanya di sebagian KA jarak menengah saja, menanti giliran desain ulang kereta tersebut.<ref>[https://idrailnews.wordpress.com/2016/10/11/kereta-ekonomi-terbaru-dipetisi-berikut-tindak-lanjut-dari-pt-kai/ Kereta Ekonomi Terbaru Dipetisi, Berikut Tindak Lanjurt dari PT KAI]</ref>
 
Baris 58:
 
==== Kereta mild steel produksi 2017 ====
[[Berkas:Kuala Stabas Interior PremiumNight WikusMode.jpg|al=Gambar ini adalah interior kereta premium yang diambil pada saat peluncuran Kereta api Wijaya Kusuma.|jmpl|225x225px|Interior Keretakereta kelas ekonomi premium padadi [[kereta api MalamKuala HariStabas]]]]
[[File:K3 0 17 34 JAKK milik Jayakarta Premium.jpg|Tampilan luar kereta kelas ekonomi premium pada [[kereta api Jayakarta]] saat masih memiliki liveri bunga [[Teratai]]|jmpl|kanan]]
Kereta ekonomi premium merupakan varian kereta ekonomi terbaru PT Kereta Api Indonesia. Kereta ini merupakan kereta hasil produksi PT INKA Madiun, serta memiliki dimensi dan karakteristik tempat duduk yang sama seperti kereta api ekonomi varian new image. Perbedaan yang ada meliputi tempat duduk yang memiliki tuas ''reclining'' (kecuali kursi khusus difabel yang memiliki karakteristik seperti kelas bisnis, yakni kursi di baris ujung yang bisa digeser arah hadapnya), besi di bawah kursi dihilangkan agar kaki terasa nyaman saat menapaki lantai, dipasangnya empat unit televisi, serta adanya lampu baca. Kereta ini menggunakan ''livery'' yang berbeda, yakni strip berwarna merah-kuning-merah dengan ornamen [[Teratai|bunga teratai]] dan logo PT KAI di tengahnya<ref>[http://www.hargatiket.web.id/2017/05/inilah-kereta-api-ekonomi-premium-class.html Inilah Kereta Api Ekonomi Premium Class]</ref>.
 
Baris 66 ⟶ 67:
 
==== Kereta stainless steel produksi 2018-2019 ====
[[File:Kereta Penumpang Premium Stainless Steel.jpg|Tampilan luar kereta kelas ekonomi premium produksi 2018 dan 2019|jmpl|kanan]]
Pada tanggal 19 Januari 2018, PT KAI mengujicobakan rangkaian kereta kelas ekonomi terbarunya setelah selesai manufaktur dari [[Industri Kereta Api (perusahaan)|PT INKA]]. Rangkaian ini memiliki perbedaan dengan rangkaian kereta produksi sebelumnya, yakni eksteriornya menggunakan bahan ''stainless steel'' (sehingga tampak mengkilap; berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan bahan ''mild steel'') dengan ''livery'' pita warna oranye di tengah kereta diapit dua pita berwarna abu-abu muda kebiruan yang masing-masing terletak di sisi pintu, serta logo PT KAI di bagian dekat pintu kiri. Untuk interior masih sama dengan kereta api ekonomi produksi 2017 dengan perbedaan pada lampu hias serta adanya ''port audio jack''.
 
Baris 71 ⟶ 73:
 
==== Kereta new generation produksi 2024-2026 ====
[[File:KAI new generation economy class passenger coaches.jpg|Tampilan luar pada kereta kelas ekonomi ''new generation''|jmpl|kanan]]
Rangkaian kereta api kelas ekonomi baja nirkarat generasi ketiga akan diluncurkan dalam waktu dekat setelah melakukan uji coba operasional dengan relasi Madiun–Walikukun. Perbedaan antara generasi pertama dan kedua pada kereta ekonomi premium adalah pintu otomatis pada rangkaian, panjang rangkaian dikurangi (yang sebelumsebelumnya 10 kereta ekonomi + 1 kereta makan + 1 kereta pembangkit) kini menjadi 8 kelaskereta ekonomi, 1 kereta makan, dan 1 kereta pembangkit, serta rangkaian akordeon seperti dimiliki oleh [[kereta api eksekutif|kereta eksekutif]] pada [[kereta api Argo Bromo Anggrek]] dan [[Keretakereta api Taksaka]]. Tahap pertama yang telah diluncurkan adalah [[Keretakereta api Majapahit]] pada 25 Maret 2024, kemudian [[Keretakereta api Logawa]] pada 18 September 2024, kemudian lagi [[Kereta api Progo]] pada 15 Oktober 2024. Rangkaian ini memiliki perbedaan dengan rangkaian kereta produksi sebelumnya, yakni eksteriornya menggunakan bahan ''stainless steel'' (sehingga tampak mengkilap; berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan bahan ''mild steel'') dengan ''livery'' striping, warna [[biru muda|biru]] serta pintu menggunakan corak livery [[segitiga]] Triangle.
 
== Penomoran ==
Baris 88 ⟶ 90:
! Depo Kereta
|-
| rowspan="2" | '''Lintas utaraselatan Jawa'''
|{{KA|Kutojaya Utara}}
|{{sta|Jakarta Kota}}
|{{sta|Kutoarjo}}
|Baja nirkarat
|Kutoarjo
|-
|{{KA|Jayakarta}}
|{{sta|Pasar Senen}}
|{{Sta|Surabaya Gubeng}}
|Baja ringan
|Jakarta Kota
|-
| rowspan="2" | '''Lintas utara Jawa'''
| {{KA|Ambarawa Ekspres}}
| {{sta|Semarang Poncol}}
| rowspan="2" | {{Sta|Surabaya Pasarturi}}
| rowspan=3"2" | Baja nirkarat
| rowspan="2" | Surabaya Pasarturi
|-
| {{KA|Kertajaya}}
| {{sta|Pasar Senen}}
|-
| rowspan="2" | '''Lintas tengah Jawa'''
| {{KA|Kutojaya Utara}}
| {{sta|Jakarta Kota}}
| {{sta|Kutoarjo}}
| Kutoarjo
|-
| {{KA|Jayakarta}}
| Pasar Senen
| {{Sta|Surabaya Gubeng}}
|Baja ringan
| Jakarta Kota
|}
 
Baris 138 ⟶ 141:
! Depo kereta
|-
| rowspan="611" |'''Lintas utaraselatan Jawa'''
|{{KA|Ambarawa Ekspres}}
|{{sta|Semarang Poncol}}
|{{sta|Surabaya Pasarturi}}
| rowspan="17" |Baja ringan
| rowspan="3" |Semarang Poncol
|-
|{{KA|Tawang Jaya}}
| rowspan="9" | {{sta|Pasar Senen}}
|Semarang Poncol
|-
| {{KA|Menoreh}}
| {{sta|Semarang Tawang}}
|-
| {{KA|Airlangga}}
|Surabaya Pasarturi
| Surabaya Pasarturi
|-
| {{KA|Majapahit}}
| rowspan="2" | {{sta|Malang}} (via {{sta|Semarang Tawang}})
| Malang
|-
| {{KA|Matarmaja}}
| Solo Balapan
|-
| rowspan=3 | '''Lintas tengah Jawa'''
| {{KA|Progo}}
| {{sta|Lempuyangan}}
| Yogyakarta
|-
| {{KA|Jaka Tingkir}}
| rowspan=2 | {{sta|Purwosari}}
| rowspan=2 | Solo Balapan
|-
| {{KA|Bengawan}}
|-
| rowspan="6" |'''Lintas selatan Jawa'''
| {{KA|Cikuray}}
|{{sta|Pasar Senen}}
| {{Sta|Garut}} (via {{sta|Kiaracondong}})
| rowspan="8" |Baja ringan
|Jakarta Kota
|-
|{{KA|Tawang Alun}}
|{{sta|Malang Kotalama}}
|{{Sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|Ketapang
|-
|{{KA|Kutojaya Selatan}}
Baris 185 ⟶ 159:
|-
| {{KA|Serayu}}
| rowspan="4" | Pasar Senen
| {{Sta|Purwokerto}} (via Kiaracondong)
| Purwokerto
|-
|{{KA|Sri TanjungProgo}}
|{{sta|Lempuyangan}}
|Yogyakarta
|{{Sta|Ketapang|3=Banyuwangi}} (via {{Sta|Surabaya Kota}})
|-
|{{KA|Jaka Tingkir}}
| rowspan="2" |{{sta|Purwosari}}
| rowspan="2" |Solo Balapan
|-
|{{KA|Bengawan}}
|-
|{{KA|Sri Tanjung}}
|Lempuyangan
|Ketapang (via {{Sta|Surabaya Kota}})
|Ketapang
|-
|{{Kereta api|Logawa}}
|Purwokerto
|{{Sta|Jember}} (via {{Sta|Surabaya Gubeng}})
|Baja nirkarat
|Purwokerto
|-
| {{KA|Pasundan}}
| rowspan="2" | Kiaracondong
| {{Sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan=2"9" |Baja Bandungringan
| rowspan="2" | Bandung
|-
| {{KA|Kahuripan}}
| {{sta|Blitar}}
|-
| rowspan="27" |'''Lintas timurutara Jawa'''
|{{KA|Ambarawa Ekspres}}
|{{sta|Semarang Poncol}}
|{{sta|Surabaya Pasarturi}}
|Semarang Poncol
|-
|{{KA|Probowangi}}
|{{sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="2" |Ketapang
|Sidotopo
|-
|{{KA|Tawang AlunJaya}}
| rowspan="5" |Pasar Senen
|{{sta|Malang Kotalama}}
|Semarang Poncol
|Ketapang
| rowspan="2" |Semarang Poncol
|-
|{{KA|Menoreh}}
|{{sta|Semarang Tawang}}
|-
|{{KA|Airlangga}}
|Surabaya Pasarturi
|Surabaya Pasarturi
|-
|{{KA|Majapahit}}
| rowspan="2" |Malang (via {{sta|Semarang Tawang}})
|Malang
|-
|{{KA|Matarmaja}}
|Solo Balapan
|}