Garin Nugroho: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 5 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 30:
| parents = <!-- mengesampingkan parameter ibu dan ayah -->
| relatives = [[Ifa Isfansyah]] (menantu)
| awards = '''[[Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia|Piala Citra untuk Penulis Skenario Adaptasi Terbaik]]'''<br/>[[Festival Film Indonesia 2006|2006]] ''[[Opera Jawa]]'' (bersama [[Armantono]])<br>'''[[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Piala Citra untuk Sutradara Terbaik]]'''<br/>[[Festival Film Indonesia 2019|2019]] ''[[Kucumbu Tubuh Indahku]]''<br/>[[Festival Film Indonesia 2024|2024]] ''Samsara''
| website =
| module =
Baris 44 ⟶ 45:
Setelah selesai menempuh pendidikan sekolah menengah di Semarang, Garin Nugroho pergi ke Jakarta untuk belajar film di Fakultas Sinematografi Institut Kesenian Jakarta, IKJ (selesai pada 1985). Pria kelahiran Yogyakarta ini merasa tidak cukup hanya belajar film, ia juga mengikuti pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (selesai 1991).
Garin memulai karir sebagai sutradara lewat produksi film dokumenter. Namanya mulai ‘beredar’ setelah film cerita panjang pertamanya, ''[[Cinta dalam Sepotong Roti]]'' (1990), langsung mendapat penghargaan Film Terbaik di [[Festival Film Indonesia 1991]]. Film keduanya, ''[[Surat untuk Bidadari]]'' (1992), membawa Garin ke dunia panggung film internasional. Sejak itu, namanya melejit dan merambah ke berbagai festival film internasional. Pada Perayaan 250 tahun Mozart (2006), Garin terpilih menjadi salah satu dari enam ‘''innovative directors''’ dunia untuk membuat film, yang kemudian melahirkan ''[[Opera Jawa]]''. Di akhir tahun 2006, ia ikut mendirikan [[Jogja-NETPAC Asian Film Festival]].
Dalam perfilman Indonesia, Garin Nugroho memulai kariernya sebagai kritikus film dan pembuat film dokumenter.<ref name="ubudwriterfestival.com">{{Cite web |url=http://www.ubudwritersfestival.com/writers/garin-nugroho/ |title=Garin Nugroho, diakses 1 April 2014 |access-date=2014-04-04 |archive-date=2014-04-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140404032740/http://www.ubudwritersfestival.com/writers/garin-nugroho/ |dead-url=yes }}</ref> Ia telah menyelesaikan sedikitnya dua puluh film (dokumenter, film pendek, dan film panjang).<ref name="indonesianfilmcenter">{{Cite web |url=http://www.indonesianfilmcenter.com/cc/garin-nugroho-riyanto.html |title=Garin Nugroho Riyanto, diakses 4 April 2014 |access-date=2014-04-04 |archive-date=2016-04-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160421235421/http://www.indonesianfilmcenter.com/cc/garin-nugroho-riyanto.html |dead-url=no }}</ref> Pada ''Perayaan 250 Tahun [[Mozart]]'', ia terpilih sebagai salah satu dari enam sutradara inovatif dunia untuk membuat film yang kemudian melahirkan [[Opera Jawa]].<ref name="filmindonesia.or.id" /> Di bidang musik, ia sempat membuat video klip [[January Christy]], [[Titi DJ]], [[Krakatau (grup musik)]], [[Katon Bagaskara]], [[Paquita Widjaya]], [[Edo Kondologit]], dan [[Gong 2000]].<ref name="profil.merdeka.com" /> Salah satu karya video klipnya, "[[Negeri di
== Filmografi ==
Baris 115 ⟶ 116:
|-
|2005
|''[[Mencari Madonna
|{{Yes}}
|{{Yes}}
Baris 154 ⟶ 155:
|
|-
|''[[Laut Bercermin
|{{Yes}}
|{{No}}
Baris 208 ⟶ 209:
|-
| rowspan="2" |2017
|''[[Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak
|{{No}}
|{{Yes|Cerita}}
Baris 215 ⟶ 216:
|
|-
|''[[Moon Cake Story
|{{No}}
|{{Yes}}
Baris 223 ⟶ 224:
|-
|2018
|''[[Sekala Niskala
|{{Yes|Produser Eksekutif}}
|{{No}}
Baris 246 ⟶ 247:
|-
|2020
|''[[Bidadari Mencari Sayap
|{{No}}
|{{No}}
|