Māra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Faredoka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 4:
{{Buddhisme|dhamma}}
 
'''Māra''' ([[Bahasa Pali|Pāli]]; {{lang-sa|मार atau मृत्यु|}}, ''{{IAST|Māra atau Mṛtyu}}'') atau '''Mara''', dalam [[Buddhisme]], merujuk kepada metafora "setan", dan makhluk setan berstatus raja surgawi ganas yang mencoba menghentikan [[Siddhattha Gotama|Pangeran Siddhattha Gotama]] mencapai [[NibbānaNirwana]] dengan rayuan bala tentara surgawinya dan perwujudan wanita cantik yang, dalam berbagai kejadian, sering dipanggil sebagai putri Māra.<ref>See, for instance, [[Samyutta Nikaya|SN]] 4.25, entitled, "Māra's Daughters" (Bodhi, 2000, pp. 217–20), as well as [[Suttanipata|Sn]] 835 (Saddhatissa, 1998, page 98). In each of these texts, Mara's daughters (''Māradhītā'') are personified by sensual Craving (''[[taṇhā]]''), Aversion (''arati''), and Passion (''rāga'').</ref> Beberapa referensi menyebut Māra sebagai "raja iblis".<ref>{{Cite journal|last=Hidayat|first=Ima Kusumawati|last2=Sunarto|first2=Priyanto|last3=Guntur|first3=Triyadi|date=2014-01|title=Mengenal Relief, Mudra dan Stupa Candi Borobudur untuk Anak-Anak Usia 9-12 Tahun melalui Edugame|url=http://journal.itb.ac.id/index.php?li=article_detail&id=1315|journal=ITB Journal of Visual Art and Design|volume=6|issue=1|pages=58–68|doi=10.5614/itbj.vad.2014.6.1.6|issn=1978-3078}}</ref>

Dalam [[Kosmologi Buddha|kosmologi Buddhis]], Māra dikaitkan dengan kematian, [[Punarbawa|kelahiran kembali]], dan [[nafsu keinginan]].<ref name=":0">{{cite book|last=Trainor|first=Kevin|year=2004|url=https://archive.org/details/buddhismillustra0000unse_l2c4|title=Buddhism: The Illustrated Guide|publisher=[[Oxford University Press]]|isbn=9780195173987|page=[https://archive.org/details/buddhismillustra0000unse_l2c4/page/34 34]}}</ref>
 
== Theravāda ==
{{Lihat pula|Theravāda}}
{{Theravada}}
[[Buddhisme awal]] mengakui interpretasi Māra baik secara harfiah (suatu makhluk) maupun psikologis (metafora fenomena batin).<ref>{{cite book|last=Williams|first=Paul|year=2005|title=Buddhism: The early Buddhist schools and doctrinal history ; Theravāda doctrine, Volume 2|publisher=Taylor & Francis|isbn=9780415332286|pages=105–106}}</ref><ref>{{cite book|last=Keown|first=Damien|year=2009|title=Buddhism|publisher=Sterling Publishing Company|isbn=9781402768835|page=69}}</ref> [[Nyanaponika Thera]] menggambarkan Māra sebagai "personifikasi kekuatan yang berlawanan dengan pencerahan."<ref>{{cite book|last=Thera|first=Nyanaponika|year=2008|title=The Roots of Good and Evil: Buddhist Texts translated from the Pali with Comments and Introduction|publisher=[[Buddhist Publication Society]]|isbn=9789552403163|page=22}}</ref> Dalam [[kitab komentar]] Buddhisme [[Theravāda]], empat atau lima bentuk Māra adalah:<ref>{{Citation|title=Kerajaan Mara (1)|url=https://www.youtube.com/watch?v=rrkio5-U9F4&t=4702s|date=2020-10-10|accessdate=2024-10-25|last=Dhammavihari Buddhist Studies}}</ref><ref name=":1">{{cite book|date=2013|title=Princeton Dictionary of Buddhism.|location=Princeton, NJ|publisher=Princeton University Press|isbn=9780691157863|editor1-last=Buswell|editor1-first=Robert Jr|editor1-link=Robert Buswell Jr.|pages=530–531, 550, 829|editor2-last=Lopez|editor2-first=Donald S. Jr.|editor2-link=Donald S. Lopez Jr.}}</ref>
 
* '''''Devaputta Māra''''' ([[Bahasa Pali|Pāli]]) – makhluk setan berupa dewa yang bertempat tinggal di Kerajaan Māra (''māradheyya'') di [[Loka (Buddhisme)|alam surga]] ''Paranimmitavasavatti'', yang mencoba mencegah [[Siddhartha Gautama|Buddha Gautama]] mencapai pembebasan dari siklus [[Kelahiran kembali (Buddha)|kelahiran kembali]] pada malam [[Kecerahan (Buddhisme)|kecerahan]] Buddha.
Baris 17 ⟶ 20:
 
=== Tiga putri Māra ===
Dalam beberapa kisah tentang pencapaian kecerahan [[Sang Buddha]], dikisahkan bahwa setan Māra tidak mengirimkan ketiga putrinya untuk menggoda, tetapi sebaliknya mereka datang dengan sukarela setelah Māra mengalami kemunduran dalam usahanya untuk melenyapkan pencarian Sang Buddha untuk mencapai [[Nirwana]].<ref>{{cite book|last=Keown|first=Damien|year=2004|title=A Dictionary of Buddhism|publisher=[[Oxford University Press]]|isbn=9780191579172|page=174}}</ref> Ketiga putri Mara bernama Taṇhā ([[nafsu kehausan]]), Aratī (keengganan, ketidakpuasan), dan Ragā ([[Nafsu kehausan (Buddhisme)|nafsu]], [[Kemelekatan (Buddhisme)|kemelekatan]], keserakahan).<ref name="tempter2">{{cite web|title=The Buddha's Encounters with Mara the Tempter: Their Representation in Literature and Art|url=http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/guruge/wheel419.html#fn-26|website=www.accesstoinsight.org}}</ref><ref>See, e.g., [[Samyutta Nikaya|SN]] 4.25 (Bodhi, 2000, pp. 217–20), and [[Suttanipata|Sn]] 835 (Saddhatissa, 1998, p. 98). In a similar fashion, in Sn 436 (Saddhatissa, 1998, p. 48), ''{{IAST|taṇhā}} '' is personified as one of Death's four armies (''senā'') along with desire (''[[Kāma|kāmā]]''), aversion (''arati'') and hunger-thirst (''khuppipāsā'').</ref> Sebagai contoh, dalam bagian ''Māra-saṁyutta'' di [[Saṁyutta Nikāya]], ketiga putri Māra sedang melepaskan pakaian mereka di hadapan Sang Buddha; namun gagal menggoda-Nya:
 
: Mereka mendatangi Beliau gemerlap dengan kecantikan–
Baris 26 ⟶ 29:
== Mahāyāna ==
{{Lihat pula|Mahāyāna}}
{{Mahayana}}
Māra digambarkan sebagai entitas yang memiliki eksistensi di [[Loka (Buddhisme)|alam Kāma]] ("alam nafsu"),<ref>{{cite web|date=10 August 2008|title=Mara, Māra: 13 definitions|url=https://www.wisdomlib.org/definition/mara/index.html|website=www.wisdomlib.org}}</ref> sama seperti yang ditunjukkan di sekitar Sang Buddha, dan juga dijelaskan dalam ''[[Kemunculan Bersebab|pratītyasamutpāda]]'' sebagai, terutama, penjaga nafsu dan katalisator nafsu, keraguan dan ketakutan yang menghalangi meditasi di antara umat Buddha. Empat jenis Māra diidentifikasi:<ref name=":1" />
 
* '''''Kleśa-māra''''' ([[Sanskerta]]) – Māra sebagai perwujudan semua [[Pengotor batin|kondisi batin yang tidak terampil]], seperti [[Keserakahan (Buddhisme)|keserakahan]], [[Kebencian (Buddhisme)|kebencian]], dan [[Delusi (Buddhisme)|delusi]].
* '''''Mṛtyu-māra''''' – Māra sebagiasebagai kematian.
* '''''Skandha-māra''''' – Māra sebagai metafora untuk keseluruhan keberadaan yang terkondisikan.
* '''''Devaputra-māra''''' – dewa dari alam indrawi yang mencoba menghalangi Buddha Gautama memperoleh pembebasan dari siklus [[Punarbawa|kelahiran kembali]] pada malam [[Kecerahan (Buddhisme)|kecerahan]]-Nya.
Baris 38 ⟶ 42:
 
=== Pergantian agama Māra ===
Kitab Jǐngdé Chuándēnglù dan kitab Denkoroku keduanya mengandung kisah tentang pergantian agama Māra ke [[Buddhisme|agama Buddha]] di bawah naungan biksu [[Upagupta]].
 
Menurut cerita tersebut, Upagupta melakukan perjalanan ke kerajaan [[Mathura]] dan mengajarkan [[Dharma]] dengan sangat sukses. Hal ini menyebabkan istana Māra bergetar, mendorong sang dewa untuk menggunakan kekuatan penghancurnya terhadap Dharma. Ketika Upagupta memasuki samadhi''[[samādhi]]'', Māra mendekatinya dan menyelipkan kalung giok di lehernya.
 
Upagupta membalasnya dengan mengubah mayat seorang pria, seekor anjing, dan seekor ular menjadi sebuah karangan bunga dan memberikannya kepada Māra. Ketika Māra mengetahui sifat sebenarnya dari pemberian tersebut, ia meminta bantuan [[Brahma (Buddhisme)|Brahma]] untuk mengambilnya. Brahma memberitahunya bahwa karena kalung tersebut diberikan oleh seorang murid Buddha yang sudah maju, pengaruhnya hanya dapat dikurangi dengan berlindung kepada Upagupta.