Anisakidae: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Dewinta88 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
Baris 53:
'''Anisakidae''' merupakan salah satu famili [[nematoda]] dalam ordo [[Rhabditida]]. Larvanya dapat menyebabkan anisakiasis jika tertelan oleh manusia. Larvanya terdapat pada ikan mentah atau kurang matang.
 
Cacing Anisakidae dapat menginfeksi banyak spesies ikan, burung, mamalia, bahkan [[reptil]].<ref>{{cite web|title=Anisakidae - Overview - Encyclopedia of Life|url=http://eol.org/pages/2803/overview|website=www.eol.org|access-date=27 April 2018|language=en}}</ref>
 
Mereka memiliki beberapa ciri yang sama dengan parasit lainnya seperti memiliki spikula, bentuk ekor, dan memiliki papila ekor.<ref>{{cite journal | vauthors = Mattiucci S, Cipriani P, Webb SC, Paoletti M, Marcer F, Bellisario B, Gibson DI, Nascetti G | title = Genetic and morphological approaches distinguish the three sibling species of the Anisakis simplex species complex, with a species designation as Anisakis berlandi n. sp. for A. simplex sp. C (Nematoda: Anisakidae) | journal = The Journal of Parasitology | volume = 100 | issue = 2 | pages = 199–214 | date = April 2014 | pmid = 24224764 | doi = 10.1645/12-120.1 }}</ref>
Baris 59:
Keluarga cacing parasit ini memiliki siklus hidup yang kompleks, artinya mereka melakukan kontak dengan lebih dari satu inang sepanjang hidup mereka. Cacing Anisakidae dewasa bertelur dalam usus pada banyak spesies mamalia laut, dan kemudian telur tersebut dikeluarkan dari inangnya melalui kotoran. Setelah larva yang menetas berada di perairan terbuka, mereka dapat tertelan oleh krill atau krustasea lainnya. Pada tahap ini, prevalensi atau proporsi inang yang terinfeksi masih cukup rendah. Krustasea yang terinfeksi kemudian dapat dimakan oleh ikan dan sefalopoda, di mana parasit tersebut kemudian melanjutkan perkembangannya. Setelah ikan tertular parasit, ikan tersebut kemudian dapat mencapai inang definitif, atau inang akhir, melalui konsumsi ikan yang terinfeksi.<ref>{{cite book |doi=10.1016/B978-1-78242-332-4.00008-4 |chapter=Foodborne nematodes |title=Foodborne Parasites in the Food Supply Web |pages=165–199 |year=2015 | vauthors = Pozio E |isbn=9781782423324 }}</ref>
 
Prevalensi parasit ini pada manusia lebih tinggi di negara-negara yang rutin mengonsumsi ikan mentah, seperti [[Jepang]], [[Prancis]], Spanyol, dan negara-negara Eropa lainnya. Telah dilaporkan kejadian parasit ini di seluruh dunia, namun tidak lazim seperti di negara-negara yang disebutkan di atas.
 
== Daftar Genus<ref>Bezerra, T.N.; Decraemer, W.; Eisendle-Flöckner, U.; Hodda, M.; Holovachov, O.; Leduc, D.; Miljutin, D.; Mokievsky, V.; Peña Santiago, R.; Sharma, J.; Smol, N.; Tchesunov, A.; Venekey, V.; Zhao, Z.; Vanreusel, A. (2020). Anisakidae Skrjabin & Karokhin, 1945. In: {{cite web| title = NeMys: World Database of Free-Living Marine Nematodes | work = World Register of Marine Species | url = http://marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=19961 | access-date = 2020-11-30 }}</ref> ==